Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sang Penulis
MENU
About Us  

“Sya, lo dicariin Bu Rania tadi,” ucap Archie saat Marsya baru saja memasuki kelasnya.

“Ibu itu bilang apa?” tanya Marsya sembari meletakkan tasnya di atas kursinya.

“Kata Ibu itu, kalau lo datang, lo temuin Ibu itu,” jawab Archie.

“Berarti gue harus datengi sekarang?” tanya Marsya.

“Gak, Sya, gak, lo datang lusa aja,” jawab Archie yang sedikit kesal dengan pertanyaan Marsya yang tidak berbobot.

“Temani gue dong, Arch,” pinta Marsya.

“Manja banget lo kayak anak gadis,” ledek Archie sembari beranjak dari kursinya.

“Gue emang anak gadis kali, Arch,” balas Marsya.

“Ya udah, ayo, gue lagi balik nih,” ucap Archie.

Lalu Marsya dan Archie pun berjalan menuju kantor guru.

“Lo tunggu di sini, ya, Arch, jangan ke mana-mana,” pesan Marsya sebelum ia memasuki kantor guru dan Archie menanggapi pesan Marsya dengan sebuah anggukan.

“Pagi, Bu,” sapa Marsya sembari menyalam Bu Rania.

“Pagi, Nak,” balas Bu Rania. “Kamu hari ini bisa pergi gak? Semalam Ibu lupa ngasih tau kamu karena Ibu sibuk ngurusin Nadya.”

Marsya menganggukkan kepalanya. “Dari jam berapa, ya, Bu?”

“Belum tentu, sih, tapi nanti kalau surat izin kamu sudah masuk ke kelas, kamu langsung ke kelas XII IPS 3, ya, jangan lupa bawa tas kamu,” jawab Bu Rania.

“Oke, Bu,” ucap Marsya.

“Ya sudah, kamu bisa balik ke kelas,” ucap Bu Rania.

Marsya pun  menganggukkan kepalanya lalu pamit kepada Bu Rania dan berjalan keluar kelas.

“Ibu itu bilang apaan, Sya?” tanya Archie saat ia dan Marsya sedang dalam perjalanan menuju kelas mereka.

“Ibu itu minta gue buat ikut ke acara yang diselenggarakan sama lembaga kemasyarakatan,” jawab Marsya.

“Cuma lo sendiri?” tanya Archie.

Marsya menggelengkan kepalanya. “Ibu itu sebenarnya ngajak anak IPS 3, cuma karena gue penulis artikel, gue diajak sama Ibu itu.”

“Berarti lo gak masuk dong?” tanya Archie.

Marsya menganggukkan kepalanya.

“Marsya!!!” panggil Cindy ketika melihat Marsya dan Archie masuk ke kelas mereka.

“Heboh banget cewek alay,” ucap Archie sembari berjalan ke kursinya.

“Lo kenapa gak bilang kalau hari ini gak masuk sih?” tanya Cindy. “Lo jahat banget biarin gue sendiri menghadapi hari yang berat ini.”

“’Kan ada Archie, Cin,” jawab Marsya sembari duduk di kursinya.

“Gak, gak, gue gak mau sebangku sama Cindy,” tolak Archie.

“Marsya!” panggil Thomas.

“Apaan, Thom?” tanya Marsya dengan sedikit berteriak.

“Lo disuruh ke IPS 3 sekarang,” jawab Thomas dengan volume suara yang besar.

“Selamat menikmati, Cin, gue pergi dulu, ya,” kata Marsya sebelum menyampirkan tas miliknya di bahunya dan beranjak dari kursinya lalu berjalan keluar kelas.

***

Saat ini, Marsya bersama dengan Bu Rania dan juga murid kelas XII IPS 3 sedang berada di ruang yang disediakan oleh panita bagi sekolah yang diundang.

Sebenarnya acara sudah selesai, akan tetapi, Bu Rania memutuskan untuk mengumpulkan murid-muridnya untuk mengevaluasi apa yang sudah mereka dapat selama acara berlangsung. Dan tugas Marsya adalah mencatat hal-hal penting yang diucapkan oleh para murid XII IPS 3 setelah itu Marsya akan membuat artikel berdasarkan apa yang ia catat.

“Baiklah, saya rasa itu saja untuk hari ini,” ucap Bu Rania. “Kalian bisa kembali ke rumah kalian masing-masing, kecuali Marsya dan Kenzo.”

Semua murid XII IPS 3, kecuali Kenzo, beranjak dari kursi mereka masing-masing dan secara bergantian berpamitan dengan Bu Rania sehingga yang tertinggal hanyalah Marsya, Bu Rania, dan Kenzo.

“Saya tahu kalian berdua tidak saling mengenal. Tapi, saya tahu ada potensi di dalam diri kalian yang mungkin sudah kalian ketahui juga. Maka dari itu, saya ingin kalian bekerja sama dalam membuat artikel ini,” kata Bu Rania. “Saya sangat ingin artikel ini dapat dipandang oleh Ibu Kepala Sekolah sehingga kita bisa lebih sering diberikan izin untuk mengikuti acara penting seperti ini.”

“Kenapa harus saya, Bu?” tanya Kenzo.

“Saya tahu kamu punya potensi di sini, Ken. Kamu tidak bisa bohongi saya,” jawab Bu Rania. “Saya sudah menjadi wali kelas kamu selama tiga tahun berturut-turut, tidak mungkin saya tidak mengenal kamu.”

“Artikelnya kapan dikumpul, Bu?” tanya Marsya.

“Kalau bisa besok sudah dapat dimuat di mading utama,” jawab Bu Rania.

“Tapi, Bu, artikel untuk minggu ini sudah ada,” ucap Marsya.

“Saya sudah berdiskusi dengan Fika, kamu tenang saja,” balas Bu Rania. “Ya sudah, kalian saya tinggal, ya? Kalau bisa kalian jangan diskusi di sini, tempatnya mau dibersihin.”

Marsya menganggukkan kepalanya, begitu juga dengan Kenzo.

***

“Lo mau kita ngerjainnya di mana?” tanya Marsya kepada Kenzo setelah mereka berdua sudah berada di luar gedung tempat selenggaranya acara tadi.

Kenzo mengedikkan bahunya. Sebenarnya dia sangat malas untuk bekerja sama dalam menyelesaikan sesuatu, tetapi mengingat ini adalah perintah dari gurunya, Kenzo harus melakukannya.

“’Gimana kalau di warung kopi yang ada di dekat sini?” usul Marsya.

Kenzo menganggukkan kepalanya. Untuk hari ini, Kenzo memberikan perempuan itu membawa dirinya ke mana saja asalkan pekerjaan mereka dengan cepat.

Sesampainya mereka di warung kopi yang dimaksud oleh Marsya, keduanya langsung duduk di tempat yang tersedia dan memesan minuman mereka masing-masing.

“Kita belum kenalan,” ucap Marsya. “Nama gue Marsya.”

“Kenzo,” balas Kenzo dengan singkat walaupun ia sudah tahu bahwa Marsya sudah mengetahui namanya.

“Oh ya, lo coba baca catatan dari gue dulu, biar buat artikelnya gampang,” ucap Marsya sembari mengambil buku catatan kecil dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Kenzo.

Kenzo menerima buku milik Marsya tanpa mengucapkan sepatah katapun dan membukanya. Tanpa Kenzo sengaja, ia membuka halaman yang lain dan di sana tertulis sesuatu yang tidak seharusnya ia baca. Kenzo pun langsung mencari halaman yang tepat sebelum Marsya menyadarinya.

“Kayaknya yang bagian narasumber lo aja yang nulis, biar gue yang nulis bagian awal,” ucap Kenzo setelah ia membaca catatan milik Marsya. “Bagian akhirnya kita diskusikan.”

Marsya menganggukkan kepalanya lalu mengambil buku catatan miliknya yang sudah diletakkan Kenzo di meja yang berada di depan mereka. “Lo nulisnya di handphone, ‘kan?”

Kenzo menganggukkan kepalanya seraya mengambil ponsel dari dalam saku celananya.

“Nanti lo kirim file lo lewat LINE aja, e-mail gue lagi error,” ucap Marsya.

Kenzo pun menyodorkan ponselnya kepada Marsya. “Lo masukin ID LINE lo terus add sendiri.”

Marsya menganggukkan kepalanya lalu melakukan apa yang dikatakan oleh Kenzo dan setelah itu memberikannya kembali kepada Kenzo.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Persinggahan Hati
2095      845     1     
Romance
Pesan dibalik artikel Azkia, membuatnya bertanya - tanya. Pasalnya, pesan tersebut dibuat oleh pelaku yang telah merusak mading sekolahnya, sekaligus orang yang akan mengkhitbahnya kelak setelah ia lulus sekolah. Siapakah orang tersebut ? Dan mengakhiri CInta Diamnya pada Rifqi ?
EXPOST
11748      2426     3     
Humor
Excecutive people of science two, mungkin itu sebutan yang sering dilayangkan dengan cuma-cuma oleh orang-orang untuk kelas gue. Kelasnya excecutive people, orang-orang unik yang kerjaannya di depan laptop sambil ngapalin rumus kimia. So hard. Tapi, mereka semua ngga tau ada cerita tersembunyi di dalam kelas ini. Di sini ada banyak species-species langka yang hampir ngga pernah gue temuin di b...
The Last Cedess
942      627     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
Cinta Kita Yang Tak Sempurna
4484      1710     0     
Romance
Bermula dari kisah awal masuk kuliah pada salah satu kampus terkenal di Kota Malang, tentang Nina yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang aktivis di UKM Menwa yang bernama Aftar. Namun Nina tidak menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya dan tulus mencintainya bahkan rela berkorban pada akhirnya, dia adalah Gio. Namun dipertengahan cerita muncul-lah Bayu, dia ad...
ketika hati menentukan pilihan
387      292     0     
Romance
Adinda wanita tomboy,sombong, angkuh cuek dia menerima cinta seorang lelaki yang bernama dion ahmad.entah mengapa dinda menerima cinta dion ,satu tahun yang lalu saat dia putus dari aldo tidak pernah serius lagi menjalani cintanya bertemu lelaki yang bernama dion ahmad bisa mengubah segalanya. Setelah beberapa bulan menjalani hubungan bersama dion tantangan dalam hubungan mereka pun terjadi mula...
Should I Go(?)
10492      2440     12     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...
Balada Cinta Balado
15968      3201     19     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Last Voice
1092      618     1     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
Your Secret Admirer
2297      796     2     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
Sweet Sound of Love
476      314     2     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...