Read More >>"> TAK SELALU SESUAI INGINKU (HIJAB MAWAR PASTEL) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - TAK SELALU SESUAI INGINKU
MENU
About Us  

Sesampainya di rumah, Amanda hanya termenung dan terpaku di teras rumah. Dia menghirup napas panjang dan menghembuskan nafas bersama semua beban yang ada di benaknya. Dia ingin membuang segala kerisauan yang bergelanyut di kepalanya. Dia berusaha untuk sedikit menenangkan hati dan pikirannya . Dia berusaha memahami apa yang terjadi malam ini. Amanda tau bahwa selama ini dia memang menyukai Zain, dan dia seharusnya senang untuk itu. Tapi entah mengapa justru perasaan marah dan jengkel yang dia rasakan. Amanda seperti dipermainkan oleh Zain. Banyak pertanyaan yang muncul , mengapa berlagak Zain cuek padanya ? mengapa Zain tidak menggubrisnya sama sekali ? Mengapa Zain tidak berusaha untuk mengajaknya ngobrol walau satu kali saja ? mengapa Zain tidak mengatakan menyukai dirinya ? mengapa justru dirinya yang terlihat bodoh dengan hanya bisa mencuri pandang dari jarak jauh ? . Pertanyaan – pertanyaan itu terus berkecamuk , seperti menanti giliran untuk keluar pertama kali saat dia bertemu sang tersangka.

Amanda kembali menghela napas panjang , tangannya meremas – remas bantal kursi yang dia duduki. Hanya lampu teras dan kegelapan malam yang menemaninya, teman yang cocok untuknya saat ini. Karena dia hanya membutuhkan keheningan untuk mengkosongkan pikiran.

Amanda mulai merasa sedikit tenang setelah 1 jam lamanya di teras rumah. Dia masuk dan menuju kamarnya. Di kamar dia juga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Muncul lagi banyak pertanyaan yang harus dia pikirkan. Kapan baiknya dia bertemu dengan Zain ? Apa yang harus dia katakan pada Zain ? apa yang harus dia lakukan jika bertemu Zain ? dimana tempat yang cocok untuk bertemu ? apakah dia punya keberanian untuk bertemu ?

Aahhhh ..... kepalanya seperti diikat dengan seutas tali. Dan tali ini tidak akan hilang sebelum dia menemukan jawaban dari semua pertanyaan di benaknya. Akhirnya Amanda memutuskan setuju untuk bertemu, lebih cepat lebih baik.   Tentang apa jawaban yang akan dia berikan ?  Amanda berserah diri pada ALLAH. Biar ALLAH yang membimbing dan memberi petunjuk yang terbaik untuknya.

Selang 2 hari , Amanda menghubungi Sinta sahabatnya. Amanda setuju bertemu dengan syarat Sinta ikut menemani . Amanda merasa canggung jika harus bertemu berdua dengan Zain. Dia rasa Zain juga akan merasakan hal yang sama.

            Sinta mengatur pertemuan di sebuah kafe. Amanda sangat suka dengan kopi di kafe itu. Sinta memesan 2 meja yang terletak di pojok agar jauh dari perhatian orang. Berjaga – jaga jika terjadi sesuatu , tidak ada orang atau paling tidak sedikit orang yang memperhatikan mereka. Mereka bertiga sepakat bertemu jam 4 sore sepulang Amanda pelatihan. Sinta sengaja masuk shift pagi agar bisa ikut dalam pertemuan tersebut.

            Selesai pelatihan Amanda langsung menuju ke kafe dengan motor matic.nya. Tidak seperti biasa yang suka ngebut, Amanda malah memacu motornya perlahan. Dia sedikit mengolor waktu karena merasa gugup untuk datang. Sepintas dia ingin berbelok ke arah jalan pulang dan tidak mau bertemu Zain. Tapi dia berpikir lagi, kalau tidak segera diselesaikan maka dia akan mengalami insomnia berkepanjangan karena bayang – bayang Zain yang terus menghantui tidurnya.

“ Okelah ... ayo kita lihat apa yang akan terjadi “ gumam Amanda memberi keberanian untuk dirinya sendiri

Sesampai di kafe , Amanda mencari – cari lokasi meja yang sudah di pesan Sinta. Meja paling pojok ... amanda mulai berjalan melewati beberapa meja , dan langkahnya terhenti setelah dia melihat laki – laki tampan memakai baju koko modern warna tosca yang duduk menghadap ke arahnya di meja ke dua dari pojok kafe. Laki – laki itu sedang ngobrol dengan Sinta yang duduk membelakangi amanda , tanpa menoleh pun amanda sudah tau kalo itu sahabatnya. Laki – laki itu adalah Zainal ( Zain ) . Orang yang sudah membuatnya tidak bisa tidur 2 hari belakangan . Sampai Amanda harus membeli cream mata untuk menghilangkan mata panda yang terlihat jelas di matanya.

Sinta berbalik dan melambaikan tangan, lalu menghampiri Amanda. Sinta menuntunnya untuk menempati meja dibelakang meja Zain, dan mengatur kursi agar Amanda dapat duduk tepat dibelakang kursi Zain .

“ Maaf ya Man, karena masih bukan muhrim ... mas Zain ga bisa kalo ngobrol berhadapan sama kamu. Jadi aku pilih meja paling ujung biar kalian bisa bicara dengan jelas tanpa gangguan banyak suara – suara. Aku harap kamu bisa ngerti ya ? “ sinta menerangkan mengenai situasi yang aneh saat itu.

Amanda hanya menganggukkan kepala, berusaha untuk mengerti dan memahami situasi. Suasana menjadi hening untuk beberapa saat, menunggu siapa yang akan duluan memulai pembicaraan sore itu.

“ Gimana kabar kamu Man ? sepertinya sudah lama kita tidak bertemu ?” Zain mulai berani membuka suara sambil melirik sedikit kebelakang menengok Amanda

“ alhamdulillah , sehat ... baik “ jawab Amanda singkat. Sepertinya semua rencana yang sudah dia rancang akan buyar. Amanda berencana untuk melayangkan serangan berjuta pertanyaan kepada Zain. Tapi setelah menatap wajah kalem, lembut, penuh karismatik itu ... Amanda sedikit mulai luluh. Tidak banyak kata – kata yang berani dia ucapkan

“ Syukur alhamdulillah. Maaf karena telah membuatmu kacau setelah mendengar niatanku “ kata Zain dengan nada tenang

“ hanya maaf ? tidak adakah kata – kata lain yang lebih penting untuk disampaikan ?” jawab Amanda ketus berharap banyak penjelasan yang akan dia dapatkan. Sinta memegang tangan Amanda dan memberikan isyarat agar Amanda lebih tenang

Zain hanya tertawa kecil , “kamu pasti bertanya – tanya apa alasanku untuk ini ?”

“ Banyak , banyak sekali pertanyaan . dan itu membuat aku seperti orang bodoh saja “ amanda menjawab masih dengan nada emosional

“ Jangan menganggap dirimu seperti orang bodoh. Karena kamu cukup berharga bagi sebagian orang yang menyayangimu “ Zain berusaha menenangkan

“ mas Zain taukan kalo aku sudah lama suka. Mas kasih respon aja nggak ... terus sekarang mau ngajak taaruf ? apa kita sedang memainkan sebuah permainan ? “ amanda mulai mendesak ke inti permasalahan. Dia menggeser kursinya menyerong sedikit mendekati Zain

“ Tau ... aku tau. Dan itu sedikit menggangu. Setiap lihat kamu, aku merasa deg – degan. Setelah itu aku mulai memikirkanmu, dan setelah itu aku mulai berharap lebih padamu” Zain menunduk dan mencoba memperjelas suaranya agar Amanda dapat mendengar setiap kata yang dia ucapkan.

“ Sejak kapan ? kenapa mas Zain bersikap dingin seolah – olah ga pengen kenal sama aku ? “ Amanda mulai menurunkan nada suaranya dengan mata yang berkaca – kaca .

“ Sejak kalian kuliah, sejak kamu sering main ke rumah, sejak aku pertama kali tidak sengaja melihat.mu, sejak aku mendengar kalian bercanda dan tertawa bersama, sejak kamu mulai mencuri – curi masuk dalam pandanganku, sejak kamu mulai membuatku gagal fokus dalam aktifitasku. Ingin rasanya aku masuk dalam dunia kalian, tapi aku menahan diri karena kita bukan muhrim “ masih dengan kepala menunduk , Zain mencoba menerangkan perasaannya

“ Andai saja mas Zain bilang dari awal atau paling tidak sedikit welcome lah dari awal, mungkin aku ga akan sekacau ini “ kali ini ini suara Amanda terdengar sedikit bergetar. Dia berusaha menahan air mata agar tidak tumpah.

“ Maaf kan aku, aku hanya ingin menjaga syariatku. Aku berusaha menghindarkan kamu dan diriku sendiri dari sebuah dosa . Dan maaf jika caraku ini malah menyakitimu” Zain berkata masih dengan nada yang tenang

“ Dosa ? Dosa apa yang mas maksud ?” tanya Amanda, tidak percaya dengan apa yang telah dikatakan Zain

“ Ya, tidak diperbolehkan seorang wanita membuka aurat. Karena itu akan mengundang berbagai syahwat dan nafsu dari lawan jenisnya. Lalu terkenalah dosa untuk wanita yang membuka aurat dan laki – laki yang terganggu saat melihatnya. Ketika melihatmu aku merasakan sebuah ketertarikan untuk memiliki. Aku tau dan sadar betul bahwa ini tidak benar, karena kamu seperti sebuah magnet yang terus menarik perhatianku. Maka dari itu aku selalu lebih memilih untuk menjaga jarak darimu. Ini untuk menjaga kita berdua dari suatu dosa. Dan kenapa aku tidak mengungkapkan perasaanku padamu ? karena aku juga masih ragu untuk perasaan ku waktu itu. Memang benar aku tertarik padamu , tapi kamu belum sesuai dengan kriteria istri yang aku inginkan ?” Zain berkata , sedikit lirih pada akhir kalimat yang dia ucapkan. Dia takut itu akan menyinggung perasaan Amanda

“ Tidak sesuai kriteria ... lalu sekarang apa sudah sesuai kriteria yang kamu harapkan ?” Amanda menoleh ke belakang , menatap Zain dari belakang. Dan dia bertanya – tanya dalam hati kenapa Zain masih tetap begitu tenang sejak dari awal memulai perbincangan. Sedangkan dirinya sudah seakan terasa di meja peradilan, dengan perasaan yang bercampur aduk.

Sinta mengamati situasi ini yang mulai menegang , tapi dia belum punya hak untuk masuk dalam perbincangan itu. Sinta hanya diam menujukan pandangan ke Amanda. Sinta mendekatkan gelas vanila latte dingin ke arah Amanda , menyuruhnya untuk minum agar sedikit lebih rileks.

“ Kamu gadis yang baik, sampai Umi bisa menganggapmu seperti anak sendiri. Ini sudah cukup memberi penilaian untukku walaupun kita tidak mengenal cukup jauh. Aku ingin istri yang solekhah, ingin membangun keluarga islami, menanamkan anak – anakku nilai – nilai agama, membangun keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Ini yang belum terlihat darimu, sehingga aku menunda semua niatanku. Tapi sejak hari pertama kamu mengenakan hijab, aku minta maaf karena aku tidak sengaja mendengar perbincanganmu dan Sinta dari luar kamar. Aku merasa terlalu dangkal menilaimu. Dan sejak hari itu aku berpikir kamu sudah pantas masuk dalam kriteria istri yang aku inginkan. Dan insyaallah aku bisa membimbingmu untuk membangun rumah tangga yang aku harapkan.” Zain mempertegaskan setiap kata yang dia keluarkan

Kali ini Amanda sudah tidak bisa menahan air matanya. Amanda meletakkan tangan menutupi wajahnya, dan menangis sesenggukan. Setiap kali teringat akan hari pertama dia berhijab, Amanda merasakan dosa – dosa yang menumpuk karena dia melalaikan syarat wajib seorang wanita muslimah. Sinta menarik kursinya mendekat ke Amanda, menarik badan Amanda untuk bersandar di bahunya. Sinta menepuk – nepuk punggung Amanda berusaha menenangkan.

Zain melanjutkan kata – kata yang ingin dia sampaikan

“ Manda, semua perasaanku sudah aku ungkapkan hari ini. Aku hanya ingin membangun rumah tangga denganmu, aku ingin merajut kebahagiaan bersamamu. Aku berjanji untuk itu ... dan insyaallah aku tidak akan menyakitimu. Itu janji yang bisa aku berikan padamu selain keimananku. Aku ingin menghalalkanmu untukku. Selang 1 minggu aku akan datang kerumah bertemu orang tuamu. Aku berharap pada waktu itu aku menerima jawaban yang baik darimu. Dan maaf , telah membuatmu menangis “ Zain berdiri dan menatap Amanda yang menangis di pelukan Sinta. Sekejap dia berpikir ingin menggantikan posisi Sinta disini, tapi itu tidak mungkin untuk saat ini. Zain menatap Sinta dengan cemas, Sinta memberikan anggukan ke kakaknya memberikan isyarat bahwa Amanda akan baik – baik saja.

Amanda masih berurai air mata, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. Lalu tiba – tiba dia mendongak dan berdiri di belakang Zain yang hendak melangkah meninggalkan mejanya.

“ Bawa sesuatu di hari kau akan datang. Dan aku akan mempertimbangkan jawabanmu sesuai apa yang kau bawa ?” Amanda melontarkan kata – kata yang lebih seperti teka – teki. Dia ingin melihat apakah Zain dapat memecahkan tantangan yang dia berikan

Zain berhenti sejenak, mendengarkan perkataan Amanda dengan seksama. Zain hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan kafe.

Amanda dan Sinta menghabiskan waktu beberapa saat , masih di meja yang sama. Mereka hanya diam tanpa sepatah kata yang keluar, sesekali mereka bertatapan sambil meminum kopi yang mereka pesan. Sinta ingin memberikan waktu ke Amanda untuk berpikir, dia tidak ingin banyak bicara atau memberikan masukan apapun yang mungkin akan menambah pikiran Amanda.

“ Udah abis kopinya , ayo pulang” ajak Amanda dengan tersenyum

“ Pulang ? kamu udah merasa sedikit lebih baik kan Man ?” Sinta memajukan kepalanya menyeberangi meja, mendekat ke Amanda agar bisa melihatnya lebih dekat dan berusaha mengartikan kondisi Amanda.

“ I’m fine ... tenang aja. Aku bisa mengatasi ini kok, ayo pulang. Capek nih ... mataku juga mulai sembab, malu ntar kalo ada yang liat. Ayoo ... “ amanda mengakhiri pertemuan sore itu

            Pertemuan ini meninggalkan PR untuk masing – masing , Amanda harus memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan, Zain harus memecahkan barang apa yang sebenarnya diinginkan Amanda, Sinta harus berpikir bagaimana cara tetap menjaga hubungan pertemanan dengan Amanda jika dia menolak pinangan kakaknya.

Hari berganti hari dan tiba saat 1 minggu sesudah pertemuan di kafe kala itu. Dan benar, Sinta memberi kabar kalo kakaknya akan datang pada hari Ahad. Kakaknya akan datang sendiri, dan akan datang lagi bersama kedua orang tuanya setelah Amanda mau menerima pinangan kakaknya.

Akhirnya tiba juga hari Ahad , Amanda libur untuk mengikuti pelatihan . Tapi amanda tidak meng cancel agendanya untuk hari itu. Dia juga tidak mengatur rencana apapun, dia memasrahkan apa yang akan terjadi pada hari ini kepada ALLAH. Hanya itu yang bisa dia katakan pada dirinya sendiri.

Amanda mengawali hari dengan jogging keliling komplek mencari kesegaran udara pagi. Dia berlari dan terus berlari sedikit lebih kencang dari biasanya. Memaksa keringat keluar lebih banyak hingga membasahi bajunya. Sepulang di rumah , dia menghampiri ibunya yang sibuk memasak di dapur

“ Masak apa Ma ?” tanya Amanda sambil menuangkan air putih ke gelas

“ Masak semur daging ... mau makan sekarang ? “ mama menengok ke Amanda dan memandang pakaian Amanda yang basah kuyub karena keringat

“ mandi sek kono , kok sampe basah ngono kui ... bau kecut “ timpal mama dengan menyengir

“ hahahahaaha ... biasa aja . Papa sama adek di rumah kan Ma ? “ tanya Amanda

“ Ada dirumah semua. Hari ini ga ada acara kemana – mana , ngirit . Tanggal tuo ... mama udah nyetok makanan banyak buat hari ini. Kamu libur kan .. pijitin mama yo ? “ kata mama sambil mematikan kompor dan tersenyum lebar menggoda Amanda

Lalu Amanda menarik mamanya ke sebuah sofa di depan TV , menidurkan dan meluruskan kaki mamanya .Dia memijit kaki mamanya dan memulai suatu pembicaraan serius antara mereka berdua sebelum papa ikut bergabung.

Tepat pk. 10.00 , bel pintu berbunyi. Rehan membuka pintu dan mempersilahkan si tamu masuk dan duduk di ruang tamu. Ya ... Zain benar – benar datang menepati janjinya untuk menagih jawaban dari Amanda. Tidak berselang lama papa Amanda menuju ruang tamu untuk menemui Zain. Lalu disusul mama yang juga ikut menemui sambil membawakan minuman dan camilan. Papa membuka pembicaraan dengan mempersilahkan Zain untuk memperkenalkan diri. Zain memperkenalkan diri dengan menceritakan latar belakang keluarga, pendidikan dan pekerjaannya dengan santun. Papa amanda sedikit basa basi dengan menyakan kabar Abah dan Umi Zain karena mereka memang sudah saling mengenal sebelumnya.

 “ Lalu apa tujuan nak Zainal datang kemari ?” tanya papa to the point

“ Saya ingin mengutarakan niat saya untuk bertaaruf dengan putri bapak. Sebelumnya saya meminta maaf karena sudah terlebih dahulu mengatakan niatan saya kepada Amanda. Dan hari ini saya kemari pertama ingin bersilaturahim, kedua ingin secara resmi bertemu dengan bapak dan ibu, dan yang ketiga adalah mendengar jawaban dari Amanda dan juga jawaban dari njenengan mengenai niatan saya. “ Zain menerangkan kepada orang tua Amanda dengan penuh kemantapan

“ Amanda sudah cerita ke kami, baru tadi pagi bilang. Dan jujur saja saya kaget waktu dikasih tau. Tapi semua keputusan kami kasih ke dia, apapun jawabannya.... kami sebagai orang tua hanya mendukung. Walaupun usianya masih muda, dan kami berharap dia akan menikah untuk beberapa tahun lagi. Tapi yo wez lah ... gak po po. Manut bocahe sing nglakoni. ” terang papa memberikan pendapatnya mengenai niatan Zain

Suasana hening untuk sesaat , dan masing – masing berusaha memahami perkataan yang telah disampaikan.

“ Amanda tadi bilang ... dia ingin meminta barang yang dia minta dibawakan kamu hari ini. “ tanya ibu kembali membuka pembicaraan

“ oh iya ... dia meminta sesuatu untuk dibawakan. Dan saya minta maaf karena hanya bisa membawakan ini untuknya.” Zain menyerah kan kotak berwarna merah maroon dengan lilitan pita menghiasi.

Mama menerima kotak itu lalu membawa masuk kedalam . Sedangkan papa melanjutkan percakapan dengan Zain untuk mengenal lebih jauh lagi.

Mama menuju kamar Amanda lalu menyerahkan kotak merah maroon kepada Amanda.

Amanda menerima dan memangku kotak itu. Dipandangnya dan berpikir merah maroon pilihan warna yang bagus . Warna kesukaannya ... dan 1 poin dia berikan untuk menambah nilai Zain di matanya. Lalu Amanda mulai membuka kotak dengan penuh rasa ingin tau apa isi kotak itu sebenarnya. Apakah isi kotak itu sesuai dengan apa yang dia harapkan untuk dibawa Zain hari ini.

Amanda mengangkat sehelai kain dari kotak itu ... sehelai kerudung. Scraf berwarna pastel dengan motif mawar transparan. Terlihat cantik saat dia merentangkan kerudung itu. Amanda hanya bisa tersenyum, tersenyum , dan tersenyum.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

1 1 2 2 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • SEKARMEMEY

    Terima kasih untuk like dan coment.nya mb. Dede_pratiwi

    Comment on chapter aku
  • dede_pratiwi

    nice story... bahasanya mudah dimengerti sehingga membuat pembaca menikmati jalan cerita. udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter aku
Similar Tags
My Universe 1
3513      1171     3     
Romance
Ini adalah kisah tentang dua sejoli Bintang dan Senja versiku.... Bintang, gadis polos yang hadir dalam kehidupan Senja, lelaki yang trauma akan sebuah hubungan dan menutup hatinya. Senja juga bermasalah dengan Embun, adik tiri yang begitu mencintainya.. Happy Reading :)
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6668      1494     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1306      675     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Unthinkable
11410      1848     6     
Romance
Cinta yang tidak diketahui keberadaannya, namun selalu mengawasi di dekat kita
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Toget(her)
1274      596     4     
Romance
Cinta memang "segalanya" dan segalanya adalah tentang cinta. Khanza yang ceria menjadi murung karena cinta. Namun terus berusaha memperbaiki diri dengan cinta untuk menemukan cinta baru yang benar-benar cinta dan memeluknya dengan penuh cinta. Karena cinta pula, kisah-kisah cinta Khanza terus mengalir dengan cinta-cinta. Selamat menyelami CINTA
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Glad to Meet You
249      190     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...