Karel berjalan mendekati Elena, dia mengusap mata Elena dengan lengan tuksedonya. Hal itu membuat ayah Elena tersenyum melihat putrinya diperlakukan manis seperti itu.
“Pacarnya Elena nih?” tanya Raka.
Karel melirik Elena yang dibalas dengan anggukan kecil oleh Elena.
“Iya, saya pacarnya,” jawab Karel.
“Sekarang gue mau tanya, lo kalo lagi sama Elena berdua di rumahnya, gak ada orangtuanya, mungkin cuman ada adiknya, lo sama Elena ngapain?” tanya Theo.
“Hayoo ngapain?” sahut Ciko membuat tawa orang-orang pecah.
“Chill with netflix?” jawab Karel seperti bertanya pada dirinya sendiri.
“Apa wish lo buat Elena?” tanya Raka.
“Wish for my cupcake—”
“Sebentar, sebentar. Kenapa panggilannya cupcake?” sela Theo.
“Because she's kind of sweet to me,” jawab Karel membuat riuh para tamu.
“Oke, oke. Silakan lanjut,” ucap Theo.
“Wish for my cupcake to be healthy, just be yourself no matter what, wish you live a happy life, and when you feel depressed and lonely always remember God never leave you alone, and I'm always here for you,” ucap Karel panjang, lalu berlutut memberikan Elena bunga yang berada di tangannya.
Elena tersenyum. “Makasih,” ucap Elena. “For both, flower and you,” bisik Elena saat Karel sudah berdiri di sebelahnya.
Setelah itu Raka menanyakan ayah Elena dan berlanjut ke acara selanjutnya, permainan. Dua belas orang laki-laki harus menarik satu perempuan masuk ke dalam air, mereka harus mencari perempuan yang mau masuk ke air padahal sudah berdandan.
“Ares, ih! Gue gak mau masuk ke kolam!” protes Athena saat Ares menarik tangannya. Athena melepas tangan Ares dan mulai menghindar saat Elang juga ikut mengejarnya.
“Lo berdua! Sumpah!” jerit Athena kesal.
“Lang, gue narik Athena duluan,” ucap Ares.
“Biar Athena aja yang pilih,” balas Elang membuat Athena berhenti menghindar.
“Gue gak mau masuk ke kolam!” ujar Athena kesal.
Elang menggendong Athena layaknya karung beras dan berjalan ke arah kolam berenang, sementara Athena hanya pasrah dan menatap Ares dengan tatapan tidak enak.
“Ayo dong, itu Athena diceburin,” ucap Elena.
“Na?” panggil Aska yang muncul dari belakang Elena.
Elena menoleh dan terdiam. “Ko, Cher, ceburin nih cowok gue!” seru Elena memanggil Ciko dan Archer yang sudah berada di dalam kolam berenang.
“Apaan sih? Aku baru sampe juga,” bantah Aska.
“Ya siapa suruh lo telat?” tanya Ciko.
“Ya gue ada urusan.”
Raka menghampiri Aska dan Elena. “Santai dong, ini kan acara Elena harusnya lo bikin dia happy dong, bro.”
“Ya udah,” ucap Aska mengalah.
Acaranya selesai tidak lama setelah itu. Elena sedang duduk di salah satu bangku taman yang terletak di belakang kolam berenang, dia sedang mengistirahatkan kakinya yang pegal-pegal karena berdiri cukup lama dengan menggunakan sepatu hak tinggi.
“Maaf aku telat,” ucap Aska sambil duduk di sebelah Elena.
Athena menoleh sebelum kembali menatap lurus ke depan. “Hemm.”
“Something came up di rumah,” kata Aska.
“And I'm not your priority,” ucap Elena sambil mengangguk kecil tanpa menoleh. “Let's take a break. I need time to figure things out, you nearly ruin my party,” kata Elena menoleh, menatap Aska dengan mata berkaca-kaca.
“Lo ngapain Elena sampe dia nangis gitu?” tanya Ciko berdiri bersama Karel di sebelahnya.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!