Hari pertama di minggu pertama. Selepas pulang sekolah, Athena sedang bersama Ares lagi untuk berlatih voli, hanya servis bawahnya saja. Pergelangan tangan Athena yang sudah tidak terlalu merah berubah menjadi merah lagi. Sudah mengulang berkali-kali saja, lemparan Athena masih kadang melewati net, tapi lalu setelah itu tidak lewat lagi.
Berbicara tentang Ares, Athena sempat bingung saat Ares masuk ke dalam kelasnya dan menaruh sebungkus es krim di atas meja Athena, tapi setelah itu langsung pergi.
“Sumpah deh. Gue bisa mati penasaran, kenapa lo tiba-tiba ngasih gue es krim, pake dianter ke dalem kelas?” tanya Athena untuk yang kesekian kalinya, Athena memeluk bola volinya dan menatap Ares sambil menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Ares.
“Gue beli es krim, tapi abis gue bayar, gue baru inget kalo gue gak doyan es krim. Lewat kelas lo, terus kepikiran buat ngasih. Harus gue ulang berapa kali?” tanya Ares.
“Alesan lo gak masuk akal!” protes Athena.
“Kadang jawaban itu gak perlu masuk akal.”
***
Athena sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja. Saat ini sedang istirahat pelajaran pertama, tapi Athena tidak berniat ke kantin. Athena baru saja mengabari kakaknya lewat aplikasi line yang ada pada laptop-nya karena Elang bilang akan menjemputnya nanti siang. Sudah dua hari Elang tidak masuk sekolah, atau lebih tepatnya karena hukuman.
Athena mendengar suara barang yang diletakkan di atas mejanya sehingga Athena menegakkan tubuhnya. Athena melihat sebungkus es krim lagi di atas mejanya, perempuan itu celingak-celinguk dan mendapati tubuh Ares yang keluar dari kelasnya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana.
“Gak jelas,” gumam Athena tapi tetap membuka bungkus es krim dan mulai menjilat es krimnya.
Athena menghabiskan waktunya sampai pulang sekolah dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja, kecuali jika guru yang mengajar galak. Tertidur beberapa menit, setelah itu Athena menghabiskan wakutnya dengan mendengarkan perdebatan Ciko dan Elena yang tidak jelas.
Athena buru-buru membereskan barang-barangnya saat bel pulang sekolah berbunyi dan berjalan cepat menyusuri koridor. Athena melambaikan tangannya saat sampai di lobi sekolahnya karena dari tempatnya berdiri Athena bisa melihat Elang yang duduk di atas motornya. Athena menghampiri Elang dan berdiri di samping motornya.
“Udah lama?” tanya Athena basa-basi.
“Lamaaaaaa banget,” jawab Elang.
“Gue gak pernah telat, lo aja yang datengnya terlalu cepat,” elak Athena.
“Nih,” ucap Elang sambil memberikan helm untuk Athena.
Athena mengulurkan tangannya untuk mengambil helm dari Elang, tapi Elang malah menarik kembali helmnya dan menggenggam pergelangan tangan Athena dengan tangan yang tidak memegang helm.
“Kenapa merah kayak gini?” tanya Elang.
“Servis bawah gue gak lulus. Ini tuh demi lulus,” jawab Athena sambil menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Elang.
“Naik,” perintah Elang. “Kita ke apotek.”
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!