Elang terkekeh saat melihat Athena keluar dari dalam kelas pada jam pelajaran ketiga. Elang sudah menyelesaikan soal-soalnya sejak sepuluh menit yang lalu sehingga dia bebas melihat pemandangan di sekitarnya. Tidak ada apa-apa, kecuali Karel yang sedang sibuk mengerjakan soalnya di koridor seberang.
“Katanya ngambek?” tanya Elang.
“Gue mau keluar, suka-suka gue lah!” kata Athena jengkel.
“Yakin bukan gara-gara mau nyari ribut sama gue?” goda Elang.
“Jangan GR!” balas Athena sinis lalu setelah itu dia berjalan ke pinggir koridor dan duduk membelakangi Elang.
“Ini sih fakta,” ucap Elang.
“Jangan nyari ribut lah,” ujar Athena malas.
Elang menyandarkan punggungnya ke kursi. “Galak amat.”
“Gue masih marah ya sama lo,” ucap Athena tanpa menoleh. “Kalo lo bilang lo pinter kan gue bisa nyontek lo.”
“Jeh. Ada udang di balik rempeyek,” dengus Elang.
“Hehe. Lang, di dalem lagi ulangan fisika…” kata Athena menggantung.
“Terus?”
“Ih, gak peka,” kata Athena malas.
“Lo siapa sampe gue harus peka?” tanya Elang.
“Satu-satunya temen lo di kelas.”
“Ada Ciko,” balas Elang.
“Jadi nyamuk antara Ciko dan Elena,” kata Athena sambil tertawa.
“Mana sini soalnya,” ucap Elang mengalihkan pembicaraan.
Athena merogoh sakunya untuk mengambil kertas yang dia lipat sampai kecil. Athena membuka lipatan kertasnya dan memberikannya pada Elang.
“Ini gue menyampaikan aspirasi Ciko dan Elena juga tau.”
Sekitar lima menit Athena mununggu Elang selesai menulis di kertas kecilnya sampai akhirnya Elang menyerahkan kertas tersebut kembali pada Athena.
“Makasih, Elang!” ujar Athena girang. “Gue masuk dulu ya?” sambung Athena.
Athena berbalik untuk berjalan kembali ke kelasnya saat Elang menahan tangannya membuat Athena menoleh dan menatap Elang bingung.
“Lima menit lagi,” kata Elang. “Gue bosen,” ucap Elang sambil berdiri dan mempersilakan Athena duduk seperti yang dilakukan pangeran pada film Princess Diaries.
“Lagak lo, tong!” kata Athena sembari terkekeh dan duduk di kursi Elang.
Elang duduk di atas meja. “Tong, tong. Lo kira gue tong sampah?”
***
Sudah empat hari Athena izin ke toilet setiap pelajaran untuk bertemu dengan Elang. Mau bagaimana lagi, Athena bosan di dalam kelas. Biasanya Athena selalu debat dengan Elang, tapi jika tidak ada Elang, Athena hanya diam dan melamun, mau tidurpun tidak bisa karena Ciko yang duduk di depannya sangat berisik. Selama empat hari itu juga Elang akan menahan tangan Athena saat Athena ingin kembali masuk ke dalam kelas dengan alasan bosan, padahal dengan Athena selalu debat.
“Itu sudut bibir lo kenapa?” tanya Athena yang baru melihat Elang pada jam pelajaran sebelum istirahat kedua karena Elang berada di ruang konseling dari pagi.
“Pembalasan si ketos. Dia bonyok gara-gara gue dan Karel, kemaren tiba-tiba dia nonjok gue,” jawab Elang santai.
“Aihh,” ucap Athena gemas sambil menekan sudut bibir Elang.
Elang meringis kencang. “Sakit woi!”
“Nah, sakit kan,” ucap Athena menggantung. “Makanya jangan mukul orang. Itu orang yang lo pukul juga sakit kayak gini,” lanjut Athena sambil menekan sudut bibir Elang lagi sampai tangan Athena ditepis oleh Elang.
“Gue gak bakal mukul orang kalo tuh orang gak nyari masalah,” kata Elang malas.
“Suka-suka lo deh,” ucap Athena malas. “Gue masuk dulu ya. Jangan tahan gue, lima menit lagi bel.”
Athena berjalan masuk ke dalam kelas padahal tinggal lima menit lagi bel istirahat kedua berbunyi. Athena hanya menghindari ketahuan bolos saat guru yang mengajar keluar saat bel berbunyi nanti.
Athena langsung membereskan buku-buku di atas mejanya saat masuk karena guru pelajaran sejarahnya keluar lebih cepat. Untung saja Athena masuk tepat waktu sehingga gurunya tidak melihat dia di luar untuk menemani Elang, atau lebih tepatnya debat.
“Woi! Elang, Karel! Lo berdua apa-apaan sih?!” teriak Ciko heboh saat baru saja keluar dari kelas.
Athena yang mendengar teriakan Ciko langsung penasaran dengan apa yang terjadi. Mungkin baru tiga menit yang lalu Athena berbicara dengan Elang.
Athena terpaku pada pemandangan di depannya, Elang dan Karel berantem. ”Nando…” lirih Athena dengan tatapan menerawang.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!