Loading...
Logo TinLit
Read Story - Enigma
MENU
About Us  

Athena menegakkan tubuhnya saat pipi kanannya terasa dingin. Menoleh ke samping kanan, Athena mendapati Elang yang sedang memegang sebungkus es krim. Elang sengaja menempelkan es krim pada pipi Athena, iseng karena tadi Athena menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam, entah beneran tidur atau tidak.

Athena menatap Elang datar, detik berikutnya Athena sudah kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja, kali ini membelakangi Elang.

“Es krim buat lo. Bercanda gue keterlaluan kemaren, sori,” ucap Elang, untuk yang kedua kalinya Elang menempelkan bungkus es krim, kali ini pada pipi kiri Athena.

Athena menegakkan tubuhnya lagi, lalu melayangkan tatapan tajamnya. “Murah banget ya gue? Bisa disogok pake es krim.”

“Gue gak lagi nyogok lo,” sangkal Elang.

Athena merampas es krim dari tangan Elang dan membuka bungkusnya. “Apology accepted.”

“Cih.” Elang berdecih sambil terkekeh.

“Meja lo, kenapa di luar?” tanya Athena sambil menjilat es krimnya.

“Hukuman khusus,” jawab Elang acuh tak acuh.

“Sampe kapan?” tanya Athena.

“Jumat,” jawab Elang singkat.

“Orang yang lo sama Karel pukul gak mati kan?” tanya Athena dengan wajah yang sulit diartikan.

Elang tertawa kencang. “Lo lagi ngelawak?”

“Mungkin aja. Mungkin pas lo pukul kena bagian paru-parunya, abis itu paru-parunya berdarah dan gak dibawa ke rumah sakit. Dia bisa mati!” ujar Athena panik.

“Orangnya lagi buka mulut ke kepsek. Lo itu harusnya khawatir sama gue dan Karel yang terancam dikeluarin dari sekolah.”

Ekspresi Athena berubah kesal. “Jangan ngebegoin gue! Lo sama Karel aja gak mungkin di skors, apalagi dikeluarin dari sekolah!”

Elang tertawa geli. “Lagian lo ngomong ngawur banget.”

“Lagian lo ngapain pake acara mukul anak orang?” tanya Athena heran.

“Mau tau banget?” tanya Elang.

“Penasaran doang. Apa?”

“Harus tau banget?” tanya Elang lagi.

“Elang!” ucap Athena ketus.

“Ada anak kelas sepuluh nyari ribut sama gue dan Karel hari sabtu. Sialnya si Ari-Ari itu jadi saksi mata. Mentang-mentang jabatannya ketos jadi belagu, nyari muka depan guru. Padahal mah emang cepu aja.”

“Lo sering nonjok anak orang?” tanya Athena ragu.

“Lumayan.”

“Sama temen-temen lo?”

“Cuman sama Karel. Alaric sibuk sama Alara, Archer sibuk gonta-ganti pacar, Ares sibuk sama voli, Ciko jelas gak mungkin,” jawab Elang santai sambil mengedikkan bahunya.

“Lo gak takut gak sengaja mukul orang sampe meninggal?” tanya Athena dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

“Dari tadi lo mikir meninggal terus. Emang siapa sih yang mukul orang sampe meninggal?” tanya Elang curiga.

Athena terdiam. “Gue cuman ngasih skenario terburuknya.”

“Bahasa lo berat amat.”

“Elang, gue serius!”

“Emang gue lagi bercanda?”

“Gue cuman ngasih tau. Jangan sampe lo gak sengaja jadi pembunuh gara-gara hal sepele.”

“Siapa sih? Lo lagi ngomongin seseorang kan?” tanya Elang penasaran.

Athena menghela napasnya. “Temen gue di sekolah lama.”

 

***

 

“Ngapain lo keluar?” tanya Elang saat melihat Athena keluar dari dalam kelas. “Kangen sama gue?” lanjut Elang.

“Bosen tau di dalem kelas.” Athena berjalan ke arah Elang.

“Lo disuruh ngapain sih di luar? Meratapi nasib? Bengong?” tanya Athena.

“Gak liat nih?” tanya Elang menunjuk kertas tebal di atas mejanya dengan dagu.

“Soal?” tanya Athena.

“Rasanya otak gue mau meledak,” kata Elang dengan tampang memelas.

“Gak usah lebay,” balas Athena malas.

“Gak lebay kok. Otak gue emang mau meledak.”

“Coba mana sini,” ucap Athena sambil meraih tumpukan kertas di meja Elang.

“Matematika, fisika, kimia?! Wah, nih guru yang ngasih soal butuh dikasih piring cantik.”

“Boleh.”

“Lo... pinter?” tanya Athena sambil membolak-balik kertas di tangannya.

Elang terdiam, detik selanjutnya dia sudah merebut kertas dari tangan Athena.

“Nggak kok. Ini gue ngasal semua.”

“Tapi lo tulis caranya rapih banget, itu bukan cara orang ngasal.”

“Ya mau gimana? Gue ngeliat lo bangga banget ngerjain soal yang bahkan salah.”

“Gue gak perlu lo kasihani, Elang!”

“Itu yang sama Elang siapa ya?! Ngapain kamu di sana?” teriak guru piket yang sedang duduk di meja piket di ujung koridor sambil membetulkan kacamatanya.

Athena menoleh ke arah guru piketnya. “Saya mau ke toilet, bu! Ini Elang yang nahan saya!” balas Athena dengan berteriak juga.

Athena kembali menatap Elang dengan sinis. “Gue marah ya!”

“Mana ada orang marah ngasih tau?”

“Ada, gue!”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Citranicha

    Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
    Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha

    Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
    Semangat terus!

    Comment on chapter Enigma | 01
Similar Tags
Pupus
447      300     1     
Short Story
Jika saja bisa, aku tak akan meletakkan hati padamu. Yang pada akhirnya, memupus semua harapku.
Warna Warni Rasa
1303      594     2     
Romance
Rasa itu warna. Harus seperti putih yang suci. Atau seperti hijau yang sejuk. Bahkan seperti merah jambu yang ceria. Rasa itu warna. Dan kau penentunya. Banyak gradasi yang harus di lalui. Seperti indahnya pelangi. Bahkan jika kelabu datang, Kau harus menjadi berani seperti merah. Jangan seperti biru yang terlihat damai, Tapi jika marah akan menghancurkan bumi seperti tsunami. R...
#SedikitCemasBanyakRindunya
3350      1226     0     
Romance
Sebuah novel fiksi yang terinspirasi dari 4 lagu band "Payung Teduh"; Menuju Senja, Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan, Resah dan Berdua Saja.
Black Roses
33589      4795     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Metanoia
3312      1224     2     
True Story
❝You, the one who always have a special place in my heart.❞
Mimpi Milik Shira
532      302     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Kisah Kasih di Sekolah
813      521     1     
Romance
Rasanya percuma jika masa-masa SMA hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Nggak ada seru-serunya. Apalagi bagi cowok yang hidupnya serba asyik, Pangeran Elang Alfareza. Namun, beda lagi bagi Hanum Putri Arini yang jelas bertolak belakang dengan prinsip cowok bertubuh tinggi itu. Bagi Hanum sekolah bukan tempat untuk seru-seruan, baginya sekolah ya tetap sekolah. Nggak ada istilah mai...
Mencintaimu di Ujung Penantianku
5428      1483     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Mengapa Harus Mencinta ??
3728      1199     2     
Romance
Jika kamu memintaku untuk mencintaimu seperti mereka. Maaf, aku tidak bisa. Aku hanyalah seorang yang mampu mencintai dan membahagiakan orang yang aku sayangi dengan caraku sendiri. Gladys menaruh hati kepada sahabat dari kekasihnya yang sudah meninggal tanpa dia sadari kapan rasa itu hadir didalam hatinya. Dia yang masih mencintai kekasihnya, selalu menolak Rafto dengan alasan apapun, namu...
Bifurkasi Rasa
155      132     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...