Read More >>"> complicated revenge (bersalah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - complicated revenge
MENU 0
About Us  

Taehyung berjalan gontai memasuki apartemennya setelah mengantarkan Hyun Jin dengan selamat ke cafe milik Oppanya. Tanpa membersihkan diri atau sekadar mencuci kaki, Taehyung melompat pada kasur empuknya menuju alam mimpi.

            “Hyung!” seru seseorang mengagetkan Taehyung yang sudah setengah sadar dalam tidurnya.

            “Tidak sopan!” teriakan balik dari Taehyung yang bergelut dengan selimut dan guling.

            Jungkook menghampiri Taehyung ikut rebahan disampingnya di dalam satu selimut. Taehyung yang merasa tidak nyaman mendorong badan Jungkook hingga hampir terjatuh dari kasur besar Taehyung.

            “Tadi aku melihat Hyun Jin noona!” ungkap Jungkook tanpa menurunkan volume suaranya.

            “Aku tahu” balas Taehyung acuh masih memejamkan kedua matanya.

            “Anehnya, dia mengipas-ngipaskan kedua matanya dengan tangan mungilnya itu. Apa dia sedang sedih? Dia tidak cerita sesuatu padamu? Sepertinya dia sedang punya masalah. Saat aku ketahuan sedang menatapnya, ia langsung menunduk dan keluar dari cafe. Aku jadi ingin memeluknya Hyung. Aku tidak tega melihat gadis menangis. Apalagi kalau itu Hyun Jin noona yang selalu ceria setiap kali aku bertemu dengannya. Dia sel-…”

            Ucapan Jungkook terhenti karena telapak tangan Taehyung yang gemas sekali ingin menutup mulut Jungkook yang tak berhenti mengoceh.

            “Kasih aku waktu bicara, Kook. Kau yakin dia menangis?” tanya Taehyung khawatir.

            Jungkook menganggukkan kepalanya mengisyaratkan bahwa Hyun Jin memang menangis diam-diam.

            “Itu salahku.” gumam Taehyung yang masih terdengar oleh Jungkook.

            “Benarkah? Astaga Hyung! Tega sekali kau menyakiti gadis semanis dirinya.” Amarah Jungkook tersulut mengingat kejadian saat Hyun Jin menahan tangisnya di depan orang yang ia kenal.

            Taehyung tak merespon amarah Jungkook. Ia memang pantas dimarahi. Ia mengakui bahwa yang ia salah telah berbohong pada Hyun Jin.

            “Kau apakan dia Hyung?” interogasi Jungkook dengan wajah memerah.

            “Aku membohonginya kemarin.” Balas Taehyung datar membuat Jungkook membulatkan matanya tak percaya.

            “Maksudmu?” Jungkook tak mengerti dengan perkataan Taehyung. Matanya mulai memerah, meluapkan amarahnya pada Taehyung walau Taehyung adalah sahabat dekatnya. Jungkook paling tidak suka jika ada gadis yang menangis ataupun tersakiti.

            “Kemarin aku bersama Hana. Aku membohongi Hyun Jin.” Jawab Taehyung menampakkan rasa bersalahnya.

            “Hana noona lagi? Kalau kau masih menyukai Hana, biar aku saja yang mencoba membahagiakan Hyun Jin noona!” tegas Jungkook mulai kesal.

            “Jangan ambil dia! Aku akan melindunginya, Kook!” sergah Taehyung cepat.

            Jungkook yang sudah lelah menginterogasi Taehyung bangun dari kasur menuju kamar mandi.      “Aku lelah. Aku mengantuk. Kau tidurlah.” Tutur Jungkook sebelum menutup pintu kamar mandi.

            Taehyung setia memandangi pintu kamar mandi yang telah tertutup rapat. Ia mengingat perkataan Jungkook beberapa menit yang lalu. Baru tersadar dalam dirinya, bahwa ia benar-benar bodoh telah menyembunyikan kepergiannya ke pantai bersama Hana. Jika ia menjadi Hyun Jin, pastilah dirinya akan marah besar. Namun, dengan herannya Hyun Jin mampu menyembunyikan amarahnya di depan Taehyung. Tergerak dalam hatinya untuk menelpon Hyun Jin. Tak peduli waktu menunjukkan tengah malam, ia ingin memastikan kekasihnya dalam keadaan baik-baik saja. Taehyung mengulum bibirnya seraya menunggu Hyun Jin menjawab teleponnya.

“Halo?” terdengar suara gadis dari handphone Taehyung.

“Hyun Jin ah. Aku merindukanmu.” Celetuk Taehyung cepat. Sedangkan gadis yang ditelepon Taehyung tersenyum dibalik selimutnya.

“Kau belum tidur?” Taehyung membuka pembicaraan lagi karena tak mendengar balasan dari Hyun Jin.

“Aku sudah tidur. Ini peliharaan Hyun Jin yang menjawab teleponmu” balas Hyun Jin memutar matanya malas.

“Merdu sekali suara peliharaan Hyun Jin. Mau tidak jadi kekasihku?” canda Taehyung menahan tawanya. Ia yakin Hyun Jin sedang memasang wajah sebalnya.

“Yak! Taehyung!” teriakan Hyun Jin menggema di kamar Taehyung yang luas. Taehyung memasang mode speaker pada teleponnya.

“Astaga! Peliharaan Hyun Jin mirip dengan pemiliknya.” Canda Taehyung lagi. Sangat senang membuat Hyun Jin jengkel.

“Ini aku, bodoh!” tak tahan Hyun Jin mengeluarkan kata kasarnya.

“Jadi si bodoh ini siapanya Hyun Jin?” tak ingin Taehyung berhenti untuk mengerjai Hyun Jin. Hyun Jin mulai jengkel terduduk keluar dari selimut hangatnya. Ia merasa panas sekarang akibat kekasihnya yang menyebalkan.

“Hei, Tampan!” teriak Hyun Jin lagi memekikkan telinga siapapun yang mendengarnya.

“Iya aku tau aku tampan” balas Taehyung tersenyum kotak walau tak terlihat oleh Hyun Jin.

“Astaga!!!” teriak Hyun Jin membuat Taehyung tertawa keras tak mampu menahan tawanya lagi. Terdengar gerutu tidak jelas dari handphone-nya. Jelas itu gerutu dari Hyun Jin yang sudah kesal di ambang batas.

“Aku ingin melihat wajah kesalmu. Aku Vidcall bagaimana? Aku ingin.” Rayu Taehyung memunculkan senyum smirknya.

“Tidak!” balas Hyun Jin cepat. Taehyung terkekeh dibuatnya.

“Aku ingin menelpon pakai video.” Taehyung mengeluarkan jurus suara manjanya.

“Tidak mau! Wajah bantalku! Aku tidak mau menjawab teleponmu!” teriakan tidak jelas Hyun Jin langsung menutup telepon secara sepihak. Taehyung yang tahu Hyun Jin sengaja menutup telepon tertawa terpingkal-pingkal sampai sprai kasurnya jadi berantakan. Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan selembar handuk kecil, menautkan kedua alisnya menyaksikan sahabatnya yang hampir gila itu. Bahkan sudah gila.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
13048      2602     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1041      566     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Delilah
8540      1783     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Memoria
320      268     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
You Are The Reason
2100      845     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
MONSTER
5884      1626     2     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
Sibling [Not] Goals
1062      587     1     
Romance
'Lo sama Kak Saga itu sibling goals banget, ya.' Itulah yang diutarakan oleh teman sekelas Salsa Melika Zoe---sering dipanggil Caca---tentang hubungannya dengan kakak lelakinya. Tidak tau saja jika hubungan mereka tidak se-goals yang dilihat orang lain. Papa mereka berdua adalah seorang pencinta musik dan telah meninggal dunia karena ingin menghadiri acara musik bersama sahabatnya. Hal itu ...
Crystal Dimension
298      203     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Ketos in Love
965      562     0     
Romance
Mila tidak pernah menyangka jika kisah cintanya akan serumit ini. Ia terjebak dalam cinta segitiga dengan 2 Ketua OSIS super keren yang menjadi idola setiap cewek di sekolah. Semua berawal saat Mila dan 39 pengurus OSIS sekolahnya menghadiri acara seminar di sebuah universitas. Mila bertemu Alfa yang menyelamatkan dirinya dari keterlambatan. Dan karena Alfa pula, untuk pertama kalinya ia berani m...
karachi
640      376     0     
Short Story
kisah elo