"Ayo dekk.."
Mas veri mengetuk jam tanganya, pertanda waktuku tidak banyak.
"Iya bentar lah.." dan aku masih menghabiskan sisa omelet buatanya.
Mas veri selalu menyiapkan telur omelet setiap pagi. Terkadang membuat masakan ringan seperti sup.
Menyiapkan segala sesuatunya untukku. Itu karena ayah dan ibu bekerja diluar kota dan hanya kembali beberapa hari dalam satu bulan.
Kami berangkat berboncengan dengan motor sport mas veri, menikmati suasana pagi dan merasakan angin yang bergerak di sela-sela pepohonan rimbun di jalan.
?????
Teriakan fans-fans mas veri kerap kali terdengar ketika kami tiba di tempat parkir. Semacam memandangi pangeran yang baru saja datang. Ya memang begitulah julukan mas veri, "prince charming" di SMA Negeri 5.
"Xaveri.." sapa dirgo, teman dekat mas veri.
"Duluan ya.."
Mas veri mendatangi mereka, dan bercengkrama, sedangkan aku berjalan sendirian dan melihat cewek-cewek yang masih aja menatap mas veei.
"Kenalin gue sama kak xaveri dong?" Sapa salah seorang cewek yang tiba-tiba berjalan di dekatku.
Inilah hal yang paling menyebalkan, minta nomor telpon, kenalin dong, atau jadiin mak comblang lah. Bukanya pelit, percuma juga. Kalau aku kasih pun, pada akhirnya nomor mereka hanya menjadi sebuah "panggilan tak terjawab" bagi mas veri.
"Sory bukanya apa.. mending lu langsung ngobrol sama dia aja sepulang sekolah" saranku
"Hmm.. yauda deh, makasi ya" bibirnya mengerucut, berlalu pergi.
Sesampainya di kelas, aku menarik bangku dan duduk.
"Pagi-pagi lemes gitu sih" sapa Randy dibelakangku.
"Iya nih.. sapa kita dulu kek.." sahut nita yang duduk disamping Randy
Aku menghela nafas panjang, lalu memutar badanku kebelakang.
"Susah kali ya punya kakak populer. Dikit-dikit minta dikenalin, minta nomor dll"
"Lagi?" Kata nita
"Ya kan tiap hari emang gitu, yang.." jawab Randy sambil melingkarkan lenganya ke bahu nita.
Aku menggelengkan kepala dan berdecak
Sialan, pagi-pagi udah disuguhin adegan romantis...
"Heh.. masih pagi, gausah gini lu sama Nita.." aku melepaskan lengan Randy dari bahu Nita.
"Biarin lah na, namanya juga lovey dovey" bela nita
"Cih.. eneg tau ga" aku memalingkan badanku, lalu membuka tas. Mengambil buku pelajaran fisika. Ada PR yang harus dikumpulin hari ini.
"Makanya.. cari pacar sono. Betah banget jadi jomblo" sahut randy dari belakang.
Aku memilah satu-satu bukuku,
Mampus, gue lupa ga bawa buku fisika..
"Kenapa na?" Nita memegang bahuku.
"Gue lupa ga bawa buku fisika!"
"Waduh.. nenek ellen bakal marah besar nih" kata randy.
Nenek Ellen adalah julukan guru fisika ku. Dengan wajah kelewat tirus dengan dagu sedikit menjulang kedepan, membuat bu Ellen memang layak disebut siswa sebagai "nenek sihir Ellen"
"Aaah.. prince charming!!"
Suara ketukan di pintu kelas membuat heboh kelas kami, teriakan salah seorang siswa yang merupakan fans mas veri membuat seluruh mata tertuju padanya.
"Dek nana.." mas veri melambaikan tanganya. Dan aku menghampirinya.
Mas veri meletakkan buku fisika di atas kepalaku sambil tersenyum manis.
"Bukumu ketinggalan abis belajar bareng tadi malem.. dasar pikun"
"Awww... so sweeet!!" Teriak teman-teman di kelas..
"Makasi mas" aku mengambil bukuku, dan segera berpaling meninggalkan mas veri yang mengawasiku sampai aku duduk.
"Ya gini nih, yang bikin dia betah jomblo" kata nita kepada randy
"Enak banget hidup lo na, punya kakak pinter,cakep,care" kata Randy.
Aku hanya teesenyum kecil, benar apa yang dikatakan mereka. Mas veri adalah kakak impian semua orang.
?????