Loading...
Logo TinLit
Read Story - Forbidden Love
MENU
About Us  

...

Anita menatap pengacaranya dengan bingung. Bagaimana tidak, vonis hukuman yang diberikan padanya bukan 2 bulan, tapi 4 tahun. Lalu mengapa ia bisa bebas sekarang? Dalam mobil yang berjalan itu, Anita pun bertanya.

Anita di bebaskan oleh Alex, atas permintaan Okta. Mendengar itu, Anita semakin merasa bersalah. Selama 2 bulan ini, ia terus merenungi perbuatannya dan menyesalinya. Sekalipun alasannya melakukan penculikan pada Okta adalah cinta, tetap saja itu tidak dapat dibenarkan. Anita sadar itu.

“Dimana Okta sekarang?” tanya Anita sambil menangis.

“Selain pembebasanmu dari penjara, Alex juga sudah menyiapkan satu pengacara untuk membantumu mempertahankan rumah tanggamu dengan Ezra. Okta tak mau kau bercerai.”

Anita benar-benar tak mengerti akan semua ini. Apa Okta menyiapkan sebuah rencana dibalik semua ini? Tapi apa? Dan untuk siapa? Bukankah jika dirinya bercerai dengan Ezra, Okta akan punya kesempatan untuk bersama dengan Ezra?

“Jika kau berusaha untuk tak bercerai dengan Ezra, Okta bilang dia akan menemuimu.”

Berbekal ucapan pengacara itu, Anita pun pulang ke rumah Ezra. Meski ia diusir Ezra, ia memohon dan meminta belas kasihan pria itu. Tak mudah memang, tapi pada akhirnya Ezra pun mengizinkannya tinggal di sana lagi dan bahkan, pria itu menarik gugatan perceraian mereka.

Ezra berbuat demikian karena sedang menghukum dirinya sendiri. Ia memang tak berniat mencari Okta lagi. Berita terakhir yang ia dapat, gadis itu sudah bersama dengan Alex. Ezra tak mau membuat hidup Okta sulit lagi. Dan untuk semua dosa-dosanya pada Okta, ia akan menebusnya dengan tetap hidup bersama Anita.

Sebulan kemudian seorang pria yang adalah Alex tampak mendatangi kediaman Okta. Tangan kanan dan tangan kiri laki-laki membawa tas belanjaan yang berisi sayur-sayuran, buah, bermacam-macam biskuit, cokelat, dan juga susu khusus.

“Okta,” panggil Alex saat sudah di ruang tamu.

“Aku datang,” jawab Okta

Alex menoleh pada sumber suara dan dilihatnya Okta sedang menuruni tangga dengan pelan. Langsung saja ia berlari menuju gadis itu dan memapahnya sambil tersenyum.

“Sepertinya kau harus pindah kamar, nyonya,” kata Alex

“Iya. Aku sudah meminta bi Yuni memindahkan barang-barang pagi ini. Rasanya lelah harus turun dan  naik tangga setiap hari.” Okta duduk di sofa dan matanya berbinar saat melihat sebatang cokelat keluar dari tas belanjaan Alex.

Alex yang mengerti langsung memberikan cokelat tadi pada Okta. “Susu yang harus kau minum juga rasa cokelat, lalu kenapa kau tidak meminumnya dengan benar?” Alex duduk di samping Okta. Dalam-dalam ditatapnya wajah wanita itu.

Entahlah. Alex juga tak mengerti apa yang sedang ia lakukan sekarang. Mengurusi wanita yang ia cintai, dimana wanita itu sedang mengandung anak dari pria lain. Alex kira, ia bisa pergi dan melupakan cintanya pada Okta, saat dilihatnya Okta memeluk Ezra di rumah sakit setelah insiden penculikan. Ternyata tidak bisa demikian, apalagi setelah Okta datang padanya dan menceritakan semuanya.

Okta mengandung anak Ezra. Malam saat Ezra datang ke rumahnya dengan keadaan mabuk, memang terjadi sesuatu di sana. Bukan sesuatu yang salah, karena Ezra sama sekali tak memaksa Okta. Gadis itu juga menginginkan hal yang sama.

Okta ingin punya anak dari Ezra, tapi tak ingin Anita dan Ezra bercerai. Alex mengatai Okta gila saat itu. Tapi saat Okta menyebutkan alasannya ingin melakukan itu semua, Alex pun luluh. Semua hal yang dianggap konyol di dunia, jika dilakukan dengan berlandaskan cinta, akan terlihat sangat wajar.

Itulah juga yang Alex rasakan, karena ia sendiri juga melakukan hal yang sama. Sebut saja, mengurusi Okta dan membiayai hidup wanita itu juga calon anaknya, menuruti permintaan Okta untuk membantu Anita dan mencegah perceraian Anita dan Ezra. Alex melakukan semua hal tak masuk akal itu karena satu alasan. Cintanya pada Okta.

“Susu itu tak enak, Alex,” kata Okta membuyarkan lamunan Alex.

“Kau mungkin tidak suka, tapi baby Ovanka pasti butuh itu.” Alex tersenyum tulus pada Okta.

Okta ikut tersenyum. “Kau serius akan memberinya nama itu?”

Alex mungkin tak bisa bersama dengan Okta, tapi ia sudah sangat bahagia saat Okta bilang bahwa dirinyalah yang harus memilihkan nama untuk anak yang akan Okta lahirkan. Dan Alex hanya butuh waktu 2 hari untuk menemukan nama yang cantik untuk putri Okta. Jovanka Innez.

“Kau tidak suka? Kau tidak suka pun aku tetap ingin menamainya demikian. Ingat, kau sudah memberi hak penuh padaku.” Alex menatap Okta serius

“Iya-iya.” Okta memakan cokelatnya.

Alex pun berdiri, lalu berucap, “Kalau begitu Nyonya, duduklah di sini sembari aku menyusun semua barang-barang ini di kulkas. Setelah itu baru akan kubantu kau pindah kamar.”

“Terima kasih, Alex.”

 

Beberapa bulan kemudian, Anita akhirnya mendapat sebuah berita yang memang ia sudah tunggu-tunggu. Hari ini ia akan bisa bertemu dengan Okta. Ia berangkat pagi hari, dengan mobil, dan sampai di sebuah rumah saat sore hari.

Dengan bingung Anita duduk di ruang tamu itu. Tak butuh waktu lama seorang wanita muncul di depannya. Anita berdiri, terkejut tentu saja.

“Okta?” ucap Anita saat Okta sudah duduk di sampingnya. Anita mengedipkan matanya berkali-kali untuk memastikan bahwa wanita yang ia lihat sekarang memanglah Okta. Kapan gadis itu menikah?

“Bagaimana kabarmu?” tanya Okta

Anita pun langsung memeluk Okta. Apapun yang sudah terjadi dan apapun yang sedang terjadi sekarang, Anita hanya ingin meyakini satu hal. Ia mencintai Okta dan sudah merelakkan gadis itu untuk tak jadi miliknya.

“Maaf, Okta. Aku menyesal sudah melakukan semua itu padamu. Jangan membenciku, aku juga tak akan me-“

“Jangan bahas yang sudah berlalu. Aku hanya ingin kau selalu ingat bahwa, aku selalu menganggapmu sebagai orang baik. Tak apa-apa.” Okta menepuk punggung Anita dan berharap tangis temannya itu reda.

 

Anita melepaskan pelukannya, dan menghapus air matanya. “Kau benar-benar menikah dengan Alex?” Aniita menatap perut Okta penuh minat.

“Kau harus menginap, banyak yang harus kuceritakan  padamu, dan banyak pula yang akan kuminta darimu.” Okta mengambil tangan Anita dan menggenggamnya penuh harap.

Anita menatap Okta penuh selidik sebentar, sampai akhirnya tersenyum. “Akan kupertimbangkan, tapi bolehkah aku menyapanya dulu?” Anita menunjuk perut buncit Okta.

Okta ikut tersenyum dan menaruh tangan Anita di atas perutnya. “Papa Alex memberiku nama Jovanka Innez, Mama Anita.”

Dua hari kemudian, saat Anita kembali pulang ke rumah, ia menemukan Ezra sedang duduk di teras belakang. Laki-laki itu sedang melamun. Segera Anita memeluk laki-laki itu dari belakang.

“Maaf, Ezra. Maafkan aku. Jika saja dulu aku tak menuruti kemauan orangtuaku dan menikah denganmu, mungkin hidupmu akan bahagia. Maafkan aku, Ezra. Tapi tenang saja. Setelah semua ini kita akan coba untuk bahagia.” Anita menangis tersedu

Ezra yang mendengar semua ucapan aneh itu hanya bisa diam. Mendengar orang lain menangisi nasibnya membuatnya benar-benar semakin bersedih. Apakah yang Anita bilang benar? Apa dia bisa bahagia?

.

Hari-hari Ezra di sepuluh bulan berikutnya terasa hambar. Ezra sudah tak punya apapun untuk diperjuangkan. Yang ia lakukan sepanjang hari hanya bekerja. Pergi sangat pagi dan pulanng sangat larut. Semuanya tak lagi menarik untuknya.

“Rapat hari ini percepat saja,” perintah Ezra pada sekretarisnya. Ia sedang berada dalam lift menuju ruangannya.

“Maaf, Pak tapi saat ini Bapak sudah ada janji temu dengan seseorang.” Sang asisten berbicara dengan suara berangsur pelan. Takut, tentu saja.

“Siapa?” tanya Ezra

“Seorang wanita bernama Okta. Ia sudah menunggu Bapak di ruangan Bapak.”

Tanpa menunggu si sekretaris, Ezra langsung keluar dari lift. Sampai di ruangan kerjanya, Ezra membuka pintu lumayan  kasar. Apa yang pegawainya tadi bilang benar. Okta ada di sana.

“Hai, Ezra,” sapa Okta sambil tersenyum

Ezra berjalan menghampiri Okta dan dengan cepat membuat gadis itu berdiri. Tak lagi bisa berucap apapun, Ezra langsung memeluk Okta. Jika boleh jujur, Okta adalah orang paling jahat dalam hidup Ezra. Gadis it uterus saja pergi dan kembali. Membuat Ezra merasa dipermainkan. Dari Anita, Ezra tahu bahwa Oktalah yang menginginkan agar ia dan Anita tak bercerai. Ezra menurutinya. Lalu sekarang, Okta datang lagi. Bukannya tak suka, tapi Ezra merasa hatinya lelah. Setiap Okta muncul di hadapannya, ia selalu berharap bisa bersama gadis itu. Dan pada akhirnya nanti, harapannya itu hanya akan diinjak Okta.

“Besok, aku akan pergi. Ke Filipina dan menetap di sana selamanya.”

Ezra tersenyum getir. Ia tak berniat membalas ucapan Okta dan memilih memeluk gadis itu lebih erat lagi. Mungkin memang inilah akhirnya.

...

Tags: twm18 romance

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Madesy

    ceritanya bagus.. bacanya gak bisa berenti, harus tuntas.. Promote kak..

    Comment on chapter Bab 14
Similar Tags
The Diary : You Are My Activist
14086      2390     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
TRIANGLE
11564      1811     3     
Romance
"Apa pun alasannya, yang namanya perselingkuhan itu tidak bisa dibenarkan!" TRIANGLE berkisah tentang seorang gadis SMA bernama Dentara dengan cerita kesehariannya yang jungkir balik seperti roller coaster. Berasa campur aduk seperti bertie botts bean. Berawal tentang perselingkuhan pacar tersayangnya. Muncul cowok baru yang berpotensi sebagai obat patah hati. Juga seorang dari ...
Venus & Mars
5574      1473     2     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
Who are You?
1338      592     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
250      203     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
29.02
418      215     1     
Short Story
Kau menghancurkan penantian kita. Penantian yang akhirnya terasa sia-sia Tak peduli sebesar apa harapan yang aku miliki. Akan selalu kunanti dua puluh sembilan Februari
KETIKA SENYUM BERBUAH PERTEMANAN
523      370     3     
Short Story
Pertemanan ini bermula saat kampus membuka penerimaan mahasiswa baru dan mereka bertemu dari sebuah senyum Karin yang membuat Nestria mengagumi senyum manis itu.
Truth Or Dare
8612      1589     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Dua Warna
581      403     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
Code: Scarlet
24198      4700     15     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.