~Author Note~
Sebelumnya, thor cuma mau kasih tau kalau cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh ataupun tempat kejadian, itu adalah kebetulan yang memang disengaja karena ide cerita ini terinspirasi dari mereka semua.
Semoga suka! ^o^
Enjoy~
**********
“I wanna be with you egaita~
Ano hi no mirai ga~
Ima koko ni aru no wa sou anata to dakara~
I wanna live with you futari ga deaeta kiseki ni~
Arigatou arigatou I love you~"
Suara merdu yang mengguncang penghuni langit itu berakhir diiringi petikan senar gitar dari jari lentik sang gitaris yang sejak awal sampai detik ini sibuk memandang seorang pria berbaju zirahkan yukata berwarna putih biru tua yang tengah sibuk mengayunkan sebilah pedang kayu di bawah teriknya matahari di halaman depan rumahnya.
Dari dataran rendah tempatnya berada, wanita berjari lentik itu dapat melihat pujaan hatinya dengan sangat jelas walaupun sesekali terhalang oleh seorang pria bertubuh tinggi tegap yang berdiri membelakangi pujaan hatinya. Namun sayang lelaki yang didambakannya tidak sedikitpun menoleh ke arahnya.
“Woah, permainan yang bagus sekali, Krisan-neechan!” ucap seorang gadis kecil berteriak heboh padanya.
“Nyanyikan satu lagu lagi! Nyanyikan satu lagu lagi!” pinta seorang bocah mengguncangkan tubuhnya hingga membuat Krisan terbangun dari alam sadar.
“Hei, nak! Jangan mengganggunya.” balas seorang kakek yang membawa cangkul dan lima ikat besar padi di tangannya. Nampaknya kakek ini habis memanen dari sawah miliknya.
Karena dirinya sedang dijadikan bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya, Krisan memutar kepalanya setengah lingkaran menghadap sang kakek untuk mendengar perkataan selanjutnya yang akan dikeluarkan oleh beliau.
“Memangnya kenapa?” tanya gadis kecil yang lain.
“Kami hanya ingin mendengar suaranya ketika bernyanyi.”
“Dan melihat permainan gitarnya yang cantik.” imbuh beberapa anak kecil mengerubungi kakek itu. Beliau tertawa sejenak melihat tingkah laku para cucu tetangganya.
“Krisan-san sedang sibuk memandangi Katakura-sama. Harusnya kalian tidak mengganggunya tadi.”
“Eh? Koujiro-san?!” balas Krisan matanya melotot terkejut. “Tapi, Koujiro-san...”
“Jadi, perbuatan kami tadi salah ya?” tanya salah seorang bocah lelaki beringus tiba-tiba datang menghampiri Krisan yang menyelinap dari kerumunan banyak orang yang memadatinya.
“Y-yah, bagaimana mengatakannya ya...” Krisan tak tahu harus menjawab apa.
“Daripada kalian membuat Krisan kebingungan, lebih baik kalian membantuku memetik buah anggur di atas bukit.” ajak seorang pria bertubuh tinggi tegap yang menghalangi pandangan Krisan tadi kepada segerombolan anak kecil yang menyambut ajakannya dengan semangat membara.
“Katakura-sama, kita ajak Krisan-neechan juga ya!” pesan bocah lelaki beringus di tengah jalan.
“Itu ide yang bagus tapi, sepertinya dia sedang lelah. Sebaiknya kita biarkan dia beristirahat sejenak disini.” jawab Koujiro mengelus lembut kepala plontos bocah beringus tersebut yang dibalas oleh sang bocah dan kawanannya dengan wajah cemberut.
Walau tidak mengajak Krisan ke atas bukit memetik buah anggur bersama, segerombolan anak kecil itu tetap antusias mengikuti seluruh perkataan Koujiro. Menyadari jika secara tidak langsung Koujiro membantunya lagi, Krisan membungkukkan badannya sedikit sebagai tanda terima kasih sebelum akhirnya Koujiro beserta pasukannya hilang di telan bumi.
Kau memang tahu apa yang aku mau.
TBC
**********
#NB :
Lyric song's by Tiara - Be With You