Tanpa disengaja Miyomi bertemu dengan cinta sejatinya Zea di taman yang sedang bersama dengan calon istrinya.
"Miyomi"sapa Zea".
"Mas Zea apa kabar?Lama tidak bertemu".
"Aku baik".
"Sayang ini teman kamu?Wah kebetulan sekali kalau begitu kita undang saja teman kamu ini.Kenalin aku calon istrinya Zea".Kata Cherry".
"Aku Miyomi.Terima kasih undangannya.Selamat semoga kalian bahagia.Insya Allah aku datang.Maaf aku ada urusan permisi".Miyomi bergegas meninggalkan Zea".
Miyomi sengaja buru-buru pergi karena tidak sanggup melihat orang yang sangat dicintai harus menikah dengan yang lain.
Namun secara tiba-tiba Zea muncul dihadapannya.
"Hai...melamun saja.Ikut aku yuk".
Miyomi hanya menggelengkan kepala.
"Tidak mau pasti sedang menunggu pacarnya ya".
Kemudian Zea pergi meninggalkan Miyomi
"Katanya kamu cinta denganku ternyata cintamu sudah berubah".gumam Miyomi".
Mendengar ucapan Miyomi sontak Zea kembali menemui Miyomi.
"Kalau kamu cinta denganku kenapa kamu dulu menolak aku? Aku senang kamu cinta denganku.Aku kangen denganmu".
"Tidak penting persaanku.Aku mohon jangan peluk aku lagi.Kalau calon istrimu tahu bagaimana?".
"Ya bagus itu berarti aku batal menikahi dia.Aku tidak cinta dengan dia.Aku hanya mencintaimu dan kamu juga cinta denganku".
"Kamu itu sudah mau menikah.Kamu pikirkan perasaan calon istrimu,keluargamu pasti mereka sedih dan malu karena undangan sudah disebar".
"Aku tidak perduli.Aku cinta kamu.Aku ingin bersama denganmu selamanya.Aku mencari kamu selama ini dan akhirnya sekarang aku bisa bertemu denganmu".
"Sekarang kita sudah bertemu kalau begitu aku pergi".
"Jangan pergi"Sambil menarik tangan Miyomi".
"Lepaskan aku".
"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu terima cintaku".
"Kamu itu sudah punya calon istri".
"Biarkan saja.Aku mau kamu yang menjadi istriku bukan dia".
"Tapi..
"Aku hanya mencintai kamu.Aku terpaksa menikah dengan Cheery".
"Mau terpaksa atau tidak itu sudah tidak penting.Mingkin dia itu cinta sejatimu bukan aku.Aku yakin kalau kamu sudah menikah pasti kamu akan bisa melupakan aku dan mencintai istrimu cinta itu tumbuh karena terbiasa bertemu.Cherry juga lumayan cantik".
"Selamanya aku akan selalu mencintaimu".
"Sudah ya lupakan aku.Kamu akan menjalankan hidup baru".
"Tidak...aku tidak mau".
"Aku mohon Mas Zea.Kalau memang Mas Zea cinta denganku jangan batalkan pernikahan Mas Zea".
"Kamu juga cinta denganku seharusnya kamu senang kalau aku batalkan pernikahanku".
"Anggap saja kita tidak ditakdirkan menjadi cinta sejati.Lebih baik kamu mencoba untuk mencintai dia".
*****
Kemudian Cherry datang.
"Zea kamu ternyata disini.Aku cariin kamu.Aku kira kamu sudah pulang".
"Maaf,tadi aku pergi meninggalkanmu saat kamu beli makanan".
"Sekarang kita pulang.Sudah malam aku ngantuk".Ajak Cherry".
"Ya aku antarkan kamu pulang".
"Kita duluan Miyomi".Pamit Cherry".
"Ya,hati-hati".
Miyomi berubah menjadi lebih pendiam tidak seperti biasanya yang selalu ceria.
Miyomi meluapkan kesedihannya melalui hasil karyanya.
Zea datang kembali untuk menemui Miyomi.
"Ada apa sih Mas Zea".
"Aku mau dengar sekali lagi kamu bilang cinta".
"Aku tidak mau".
"Kalau kamu bilang cinta aku akan batalkan pernikahanku tapi kalau tidak aku akan berhenti ganggu kamu".
"Aku tidak cinta denganmu".
"Kamu bohong".
"Aku tidak bohong".
"Tadi aku dengar kamu bilang cinta denganku".
”Sok tahu".
"Kamu tatap mataku dan katakan perasaanmu yang sebenarnya".
"Aku tidak cinta dengan Mas Zea.Jadi Mas Zea pergi jauh dari hidupku".
"Oke kalau itu mau kamu aku akan lakukan".
"Makasih Mas Zea sudah membeli lukisanku".
"Itu kenanganku yang paling indah.Aku suka lukisan kamu sangat bagus".
"Aku tidak menyangka kalau kamu jago melukis".
"Setiap orang pasti memiliki kelebihan".
"Mas Zea,lebih baik kamu pergi".
"Aku akan pergi tapi izinkan aku peluk kamu untuk yang terakhir kalinya".
"Aku tidak mau.Kita bukan muhrim.Kamu akan menjadi suami orang.Tidak pantas kamu peluk aku".
"Aku mohon Miyomi".
"Pergi kamu Mas".
Zea memeluk Miyomi dengan sangat erat.
"Lepaskan Mas Zea.Kalau calon istri kamu lihat bagaimana?Aku tidak mau disalahkan".
"Aku hanya kangen denganmu".
"Ya sudah kalau begitu Mas Zea boleh peluk aku tapi sebentar saja".
"Makasih Miyomi".
"Mas Zea sudah aku anggap kakak aku sendiri".
Sedih karena ini akan menjadi pertemuan yang terakhir kalinya.Sebentar lagi Mas Zea akan menikah"Zea berucap dengan penuh kesedihan".
"Mas Zea harus janji untuk melupakan aku dan ini pertemuan kita yang terakhir kalinya".
"Sebenarnya Mas Zea ingin selalu memelukmu erat.Mas Zea pasti akan sangat merindukan kamu Miyomi.Berat untuk melepasmu dan harus menjalani hidup selamanya dengan orang yang tidak aku cintai.Aku tidak tahu apa aku sanggup hidup tanpa kamu Iyom".
"Aku yakin Mas kamu pasti bisa perlahan-lahan melupakan aku".
"Kenapa kamu muncul dihadapanku jika kamu tidak mencintaku.Aku yakin kalau kamu itu cinta sejatiku".
"Percuma saja Mas Zea.Cinta datang terlambat.Terlambat aku untuk menyadari.Mas Zea berhak bahagia dan berhak mendapatkan cinta lain jangan mengharapkan aku lagi Mas Zea".
"Aku belum,nikah dan hati aku tidak ingin pergi dari kamu".
"Aku tidak mau dengan Mas Zea.Aku tidak cinta dengan Mas Zea".
"Maksud kamu bicara cinta datang terlambat apa kalau bukan kamu cinta aku".
"Sudah,lupakan saja tidak penting anggap saja aku tidak pernah bicara seperti itu dengan Mas Zea".
"Tidak bisa seperti itu Miyomi".
"Sudah Mas aku pergi".
"Miyomi,jangan tinggalkan aku".
"Maaf Mas Zea, anggap saja kita tidak pernah kenal agar Mas Zea dengan mudah melupakan aku".
"Aku tidak mau jauh dari kamu lagi Miyomi".
"Lebih baik Mas Zea fokus dengan pernikahan yang pastinya hari bahagia".
"Kamu tahu aku tidak akan bahagia jika aku tidak bersama denganmu".
Miyomi tidak bisa pergi karena selalu dihalangi Zea.Zea memeluk Miyomi dengan erat agar Miyomi tidak pergi.
"Mas Zea,jangan seperti ini nanti kalau calon istrinya tahu bagaimana".
"Aku tidak akan melepas pelukanku.Justru aku senang kalau Cheery lihat aku dengan kamu.Dia pasti akan tahu betapa besarnya cintaku padamu seluas langit sedalam lautan yang tidak akan pernah padam untuk selalu menyirami hati dengan sejuta cinta yang semerbak bunga bersemi bermekaran menyejukkan relung kalbu.Aku hanya ingin kamu dan ingin selalu bersamamu selamanya.Aku akan selalu memberimu cinta kasih.Aku tidak akan lelah menyinari hatimu menerangi hidupmu mewarnai hari-harimu agar keceriaan bukan hanya mimpi belaka yang kelab-kelabu.Aku hilang arah jika aku tidak bersamamu.Rasanya hati ini tak ingin sedetikpun beranjak darimu.Aku hanya ingin bersama kamu bukan yang lain".
*****
Kemudian Miyomi memutuskan untuk mencoba berkenalan dengan orang yang akan dijodohkan dengannya.Jika memang sudah saatnya Miyomi akan menikah dengan orang yang dijodohkan dengannya.Meski ibu ingin aku bersama pilihan ibu karena dia itu orang kaya.Meskipun terasa berat untuk menerima perjodohan ini Miyomi mencoba untuk menjalankannya.
Miyomi ingin melupakan Zea.Mungkin dengan kehadiran cowok lain di hidupnya perasaan cinta untuk Zea hilang.
Jodoh memang rahasia Allah.Tidak tahu kita berjodoh dengan siapa.Saling mencintai belum menjamin akan berjodoh selamanya.Terkadang harus hidup bersama meski tanpa cinta.Awalnya Iyom memang menolak peejodohan ini namun setelah tahu Zea akan menikah Iyom berubah pikiran.Siapa tahu saja cowok itu memang baik.Ibu tidak mungkin menjodohkan anaknya dengan orang yang tidak baik.
*****
Beginningnya udh bikin penasaran nih, sukses selalu 😊 Jika berkenan mampir dan like story aku ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575.. Terima kasih :)
Comment on chapter Hari Yang Paling Sial