Semua aktifitas yang rindukan oleh semua siwa - siswi kini telah mulai berjalan sebagimana mestinya karena semua kegiatan MPLS sudah selesai hal itupun berpengaruh bagi kelas sebelas dan dua belas karena masa libur dan bebas mereka telah usai.
"Cieee udah resmi nih jadi kelas sebelas terapit oleh senior dan junior hahahaa "ledek Mili yang baru saja datang.
"Baru dateng juga lo Mil, ledek aja sampe lo bahagia, si Reina tumben gak bareng? "
"Dia berangkat sama pacar nya "jawaban Mili berhasil membuat Tania terkejut.
Mata Tania membulat dengan sempurna "What, sejak kapan si Rei punya pacar? "
"Sejak di tembak sama kak Jemie "ucap Mili sambil berjalan menuju kursi keramat yang berada di pojok bersama Tania .
"Jemie "Tania memijat pelipisnya menycoba mengingat "apa lo bilang kak Jemie sahabatnya si dedemit?
Mili menganguk
"Ah gak asik jangan - jangan entar lo nyusul jadian sama junior ataupun senior? "
"Hahha enggak lah, tapi ada sih junior yang udah gue targetin buat jadi pendamping gue "
"Bodo amat Mil bodo ".
"Hahahah " tawa Mili, gadis itu paling seneng banget liat muka Tania jadi badmood karena ledekanya tapi ia paling tidak suka jika Tania itu menjadi badmood karena orang lain.
"Mil? "Panggil tania
"Apa sayang "
"Lo masih mau bantu gue gak? Kalau Reina kayaknya udah enggak deh "
"Bantuin apa? Jailin senior lagi? "
"Iya eh tapi bukan sih gue mau jailin si Nadia dulu baru balik lagi ke si sambel "
"Nadia? "Tanya Mili bingung.
"Ya ampun gue lupa ngasih tau lo, itu loh si Nadia tuh junior yang waktu ada demo ekskul di belain sama si dedemit"
"Hahaha emang kenapa deh? "
"Abis ya gue inget jelas si dedemit ngamcem gue kata awas kalau lo macem - macem sama anak yang tadi kan gue jadi sebel ya udah pengen aja gue ngejailin tuh anak, lagian anak nya juga udah keliatan mirip si sambel kan enak kalau di jailin "
"Duh parah temen gue ya, kalau udah sebel ke orang "
"Mau gak? "
"Mau lah, Reina juga pasti lah mau orang dia cees kita " jelas Mili "tapi seriusan gak akan gagal kayak jebakan kita buat kak sabel? "
"doain aja deh haha, Tapi tunggu kan si Reina -"
Sang empunya namapun datang "apa nyebut - nyebut nama gue pantesan waktu gue otw ke sekolah sama kak Jemie kuping gue berdengung terus "
"Panjang umur lo Rei "ucap Mili
"Lo masih mau gabung gak? Secara kan sekarang si jomvlo udah ketemu pangeran yang ternyata sahabat si dedemit " ledek Tania
"Hahaha masih lah, lagian apa hubunganya asal lo gak jailin Jemie gue ikut"ucapnya "eh Tan tapi tadi kan gue di jemput Jemie terus semobil tuh sama kak Dimitrian sama kak Sabel juga kak Trian duh baik banget sama gue dia ngomong juga adem banget emang sih kalau si Sabel emang dari orok kayaknya udah judes pas liat gue aja dia buang muka terus"
"Terus lo mau bilang kalau si dedemit itu baik gitu? "
Reina menganguk "oh iya tadi juga semobil sama satu junior cowok keren beuh namanya Juna"
"Ahah bodo gue gak peduli seriusan enggak "
"iya lah iya yang gak suka sama kak Trian mah bebas "
Sementara Tania yang sering banget badmood itupun kembali memasang earphon yang sejak tadi menggantung di lehernya. Tania masih fokus dengan lagu -lagu yang mengalun di telinganya tanpa memperdulikan kedua temannya yang sejak tadi masih membicarakan orang - orang yang di bicarakan Reina dan berlanjut membicarakan dirinya.
"Lama - lama gue pakein makeup secara paksa deh tuh anak Mil "ucap Reina yang sudah gereget liat penampilan Tania yang biasa saja bahkan sangat biasa itu.
"Sama kalau perlu yah gue jodohin tuh anak sama temen gue, tapi sayang Tania itu bukan gak laku tapi gak mau jadi ya susah "
"Ampun deh gue sama dia, ya tuhan berikan keajaiban bagi Tania untuk mau dangdan "tutur Reina.
"Hahah aminn deh "
"Lo berdua udah ngomongnya? "Tanya Tania.
"Heheh udah "
"Ngantin yuk? "Ajak Tania
Ketiganyapun bergegas ke kantin, karena ini hari pertama mereka sekolah jadi belum adanya KBM ( kegiatan belajar mengajar) yang berjalan bisa di bilang ini adalah hari mereka bebas di sekolah mungkin esok dan seterusnya tumpukan buku akan selalu mendapingi mereka kemanapun pergi saking banyak nya tugas.
Tali sepatu yang telah di bentuk pita pada sepatu Tania kini terlepas membuat gadis itu berhenti berjalan dan berjongkok. Saat sedang asik untuk mengikat tali sepatunya mata Tania menangkap sebuah kaki di hadapanya kemudian langsung melirik kepada seseorang yang sedang berdiri di hadapnya.
"Lo kenapa dek? "Tanya laki - laki tersebut
Tania bangkit "lo gak liat? Punya mata kan? "jawabnya ketus
"Lo kalau ketemu gue kenapa sih sewot terus "tanya laki -laki tersebut yang di ketahui adalah Trian.
"Ssg lah "
"Ssg? "Trian mengerutkan keningnya
"Suka - suka gue "jawab tania sebal
"Salah gue apa sih ke lo? "
"Lo gak tau kesalahan lo apa? Biar gue kasih tau ya buat kakak Dimitrian yang terhomat kesalahan lo itu ada 2, yang pertama waktu lo belum jadi ketos masih jadi anggota lo pernah LO in gue sama si sambel dan lo malah belain si sambel yang jelas - jelas cewek itu yang salah kakak kelas macam apa itu terus yang kedua nih ya karena kejadian hari sabtu kemarin lo lebih belain orang yang salah lagi. Eh tunggu jangan di pikir gue mau di belain lo ya gue cuman gak suka kalau orang yang salah di belain "ucapnya "oke pasti lo lupa kan udah lah abaikan yang jelas gue udah sebel sama lo sama tingkah lo yang so tebar pesona itu "lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Trian yang masih bingung
"gue emang pelupa tapi gak smape pikun ketemu tuh cewek aja baru kemaren "gumamnya yang kemudian langsung menepuk jidat "eh gue inget sekarang, tuh cewek kan yang berantem jambak - jambakan sama Sabel dulu kalau gak salah tuh anak gugus tiga, eh tapi bodo amat deh pusing gue "gerutu Dimitrian
"Ta lo kemana aja "tanya Mili
"Tau kita kira di culik penunggu lorong ". Sambung Reina
"Hahaah lucu, gue haus minta ih "ucap Tania yang langsung mengambil sebuah minuman ditangan Reina "ko lo anteng aja minumanya gue ambil biasnya ngomel - ngomel kaya ibu kos? "
"Yeh kan minumanya belum di bayar "jawab santai Reina
"Mampus lo Tan mampus " ledek Mili
"Hai sayang "sapa Jemie yang bersama kedua sahabatnya Dion dan Dimitrian kepada Reina
" eh Jemie sini duduk "ajak Reina
"Gak bisa, enak aja gak cukup "tolak Tania tegas.
"Masih lega juga nih tempat dek"ucap Dion yang langsung mendapat tatapan mengerikan dari Tania
"Iya Tan masih lega juga "ucap Mili
Mili minta gue tabok kali ya, butuh udara seger rasanya pengap banget sumpah semeja sama senior macem mereka.
Karena pembelaan Mili untuk Dion jadii mau tidak mau Tania Kalah. Jemie dan Reina sedang asik bermesraan sementar di sampingnya Mili sedang asik memainkan ponselnya di hadapnya Dionpun sama sedang memainkan ponselnya sepertinya sih kedua orang itu sedang mabar game online sementara di sebelah Dion ada Dimitrian yang sedang menikmati makanannya dan di sebelahnya Tania yang mukanya sudah badmood banget.
"Lo dulu gugus 3 kan? "Tanya Trian membuka suara.
Tania menoleh karena merasa ada yang bicara padanya "lo nanya gue? "
"Sama siapa lagi yang muka nya asem kaya gitu cuman lo "
"Ngelawak? Gak lucu "jawab Tania ketus
"Bukan pelawak ya maklum aja kali, eh gue nanya seriusan "
"Seriusan gue juga gak niat jawab "
"Ya udah gue yang niat lo yang jawab susah amat "
"Terserah lah "ucap Tania acuh kemudian pergi.
Jemie dan Reina yang asik bermesraan pun langsung menatap Tania yang pergi dan Trian yang nampak bingung, Mili dan Dionpun melihat hal itu megalihkan padangnya dari ponselnya sementara.
"Eh temen lo berdua kenapa sih dendam banget sama gue ya, gue kenal dia aja enggak cuman tau doang "tanya Trian yang masih kebingungan
"Iya kak Trian emang gak kenal tapi dia kenal kak Trian hahaha"jelas Mili
"Kenal ? Kenal sama tau beda lo mil " sambung Dion
"Hahah maksud gue tau elah "
"Iya sih tadi di bilang sebel sama gue karena dua hal dan gue mangakui kalau gue emang pernah ngelakuin hal itu tapi dia bilang gue itu so tebar pesona padahalkan gue emang ganteng ngapain juga tebar pesona iya gak jem? "Tutur trian
"Hahaha iya in ajalah ketos yang mau pensiun " ledek Jemie
"Sialan lo "
"Ampun mas ampun "Jamie
"Aku jijik sama mas aku jijik "sambung Dion
Mili dan Reina yang meyaksikan itu malah tertawa terbahak - bahak, mereka tak berniat untuk menyusul Tania karena gadis itu lebih baik sendiri dahulu jika mood nya sedang kacau banget.
"Nama temen lo siapa? "Tanya Trian kepada Reina.
"Gue? "Tanya Mili karena ia merasa teman dari Reina.
"buka lo tapi tuhlh cewek yang lagi pms "
"Kurang ajar kak Trian temen gue di bilang lagi pms, Namanya Titania Melvadriana "
"Oh Tania "
"Kenapa tri mau lo embat si Sabel di kemanain "tanya Dion
"Lo kalau ngomong ngaco deh abis minum baygon Lo yon? "
"Udah ya kak Dion kak jemie sama kak dedemit gue mau pamit nyusul Tania "ucap Mili tanpa sadar menyebut kata dedemit panggilan Tania kepada Dimitrian.
"Apa lo bilang tadi? "Tanya Trian
"Eh anu kak Dimitrian maksud nya "
"Tadi bukan itu "
"Eh anu tadi gue nyebut dedemit sorry abis si Tania kalau ngomongin kak Trian dedemit mulu jadi ya kebiasaan "jelasnya terbata - bata
"Wah tri udah ada panggil kesayangan aja "ledek Jemie
"Matamu kesayangan, gue di katain dedemit kurang ajar itu anak untung gue baik hati kalau gak -"
"Kalau gak apa tri? "Ledek Dion
"Kamvret lo pada ledek aja gue terus "
Mili dan Reina telah pergi untuk mencari keberadaan Tania yang moodnya sedang buruk dan merekapun menemuakn gadis tersebut karena tidak sulit menemukan Tania jika kondisinya sedang bad mood karena gadis itu akan mejeng di perpustakaan untuk membaca novel sudah di bilang Tania buka kutu buku jadi perpustakaan hanya alternatif berhubung tempat nya cocok untuk menenangkan diri karena kondisi ruangan yang jauh dari kebisingan.