Perjalan yang cukup menegangkan bagi tania adalah saat ini, perasaanya begitu campur aduk ,bagimana kodisi reina, apa kah mereka telah memaafkan dirinya meski itu bukan kesalahan tania, dan apakah trian khawatir padanya semua itu terus menjadi beban di pikiran tania sejak tadi ia terus melamun hingga zein terus saja mengeluh karena omongan panjang lebarnya tak di tanggapi
" mikirin apa sih? "
"Takut balik lagi aja yuk ah ke subang "
"Udah mau sampe rumah loh, masa balik lagi "
Arah pandangan tania mengarah keluar jendela dilihatnya dua orang laki laki sedang bertikai.
"Bang berenti bang "
Zein mengerem begitu mendadak hingga tubuh mereka sama sama terbentur dash board.
"Apa sih tan, ngedadak gitu "omel zein"Eh kok malah nyelonong keluar mau kemana
Sih "tanya zein
"Heh mau kemana? "Tanya ulang zein tapi tetap saja tania tak memghiraukan ,zein hanya mengikuti langkah kaki tania kemana gadis itu akan pergi
Tepat sekali tania datang saat salah satu laki laki itu akan melayangkan sebuah tinju mautnya.
"Apaan sih lo pet? "
"Tania "seru Trian dn peter bersamaan
"Lo gak berubah yah pet masih suka berantem gak jelas ,lo juga tri "omel tania kepada dua laki laki di hadapnya ini "
"Lo kapan dateng tan? "Tanya peter
"Bukan urusan lo "
Tania pergi sambil menarik lengan zein yang masih bingung"yuk bang "
"Ta... Ta "trian berusah mengejar tania dan segera menarik lengan gadis itu untuk mengikutinya tania hanya mengikut saja kemana laki laki ini akan membawanya
Peter yang memperhtikan keduanya hendak menghampiri tapi langkahnya di halangi oleh zein "hei bro mau kemana ?"
"Gue mau ke tania "
"Disini aja gak usah ikut campur urusan mereka, lo mantanya tania kan? Udah diem disini sama gue "
Langkah keduanya berhenti
"Apa ?"tanya tania ketus
"Ta kemana aja? "Trian bicara begitu lembut.
"Masih peduli sama gue? "
"Ta maafin gue, emang kata maaf sering banget keluar dari mulut gue tapi gue tulus ta, maaf ta gue lakuin semua itu karena gue takut nyakitin lo ta, kenapa sikap gue berubah karena gue cemburu lo deket sama peter gue gak mau emosi gue nyakitin lo lebih baik gue ngejauh dulu buat pikiran dan emosi gue stabil ta "
"Udah kan ? "Tanya tania berniat pergi
Trian menahan tangan tania kemudia ia berjongkok "gue minta maaf ta gue minta maaf "
"Apaa apaan sih tri bangun ah "
"Gue gak akan bangun sebelum lo maafin gue "
"Dimitrian kebanyakan nonton sinetron jadi ya kaya gitu so soan memelas "cibir peter yang masih terus melihat ke arah. Tania dan trian.
"Sirik aja bro "
"Bangun tri, lo gak bangun gue gak akan pernah mau ketemu sama lo "
Aksi trian gagal "ta gue harus apa supaya lo maafin gue? "
"Tri lo kaya nya salah orang, yang lo sayang bukan gue "
"Kenapa lo ngomong gitu sih ta Orang yang gue sayang jelas lo "
"Lo itu masih labil buktinya dengan mudah lo kena pengaruh orang lain dan gak percaya sama gue "
"Ta please... "Genggaman trian kini lebih erat
"Triii "panggil tania, trian menoleh
"Gue... Gue mau minta pu-"belum selesai tania melanjutkanya trian entah apa yang di pikirkan laki laki itu ia langsung mengecup bibir tania membuat gadia itu terkejut bukan main.
"Gue gak mau denger kata itu ta, maaf gue gak tau harus lakuin apa yang jelas gue gak mau kata itu keluar dari mulut lo "
Tania masih diam mematung Kesadarannya belum sepenuhnya kembali.
"Gila ya, lepasin tangan gue bang mau gue hajar tuh si trian "petra yang kesel meronta ronta seperti anak kecil.
"Panas ya bro? Dulu lo ciuman di depan tania dia biasa aja "
Skakmat peter terdiam.
Tania yang kesadarnya sudah pulih langsung memukul dada trian "ngapain tadi lo? "
"Maaf ta "
"Nyebelin dasar dedemit gila "tania terus mengumpat sambil berjalan menjauhi trian
"Ta mau kemana? "Cepat cepat trian menyusul
"Ta gue di maafin gak? "
"Gak "
"Mau gue cium lagi? "
"Apaan si "pipi tania bersemu merah kembali
Trian tersenyum
"Ngapain senyum kaya gitu? Gak tau apa gue bisa kejang "
"Pacar gue lucu "
Tania malah berjongkok sambil menutupi mukanya dengan kedua tanganya.
"Ta kok nangis "
"Lo jahat tri jahat "ucap nya di sela tangisnya
Trian membangunkan tania dan memberi ruang untuk tania agar menangis di pelukanya.
"Sumpah ya tuh cowok modus gila "peter semakin panas "
"Bisa gak sih lo gak usah banyak Bacot "
Sambil menangis tania terus memukul mukul Pelan dada bidang trian
"Pukul ta sampe lo puas sampe lo bisa maafin gue "
"Lo jahat tri jahat "
"Iya gue jahat ta maaf "
"Lo curi first kiss gue, dasar dedemit gila "
"First kiss? Sumpah ta? "
"Pokoknya lo harus nikahin gue ,gue udah janji cuman calon suami gue yang boleh "
Trian tertawa geli "sekarang juga kalau gue udah lulus gue nikahin lo ta Sayang gue belum UN "
Keduanya saling melemparkan senyum
Trian menyeka sisa air mata di wajah tania "udah ah jangan nangis jelek "ledek trian "seminggu ini kemana? "
"Kerumah bimlbi di subang, itu kak zein kakak sepupu gue "sambil menunjuk ke arah zein yang masih memegangi peter bagaikan seorang tawanan ,orang yang di maksud langsung melambaikan tangannya
"Besok sekolah yah "pinta trian
Tania menunduk "gue mau pindah tri "
Mata trian membulat sempurna "bercandakan? "
"Enggak, buat apa gue disana udah gak ada yang Percaya sama gue tri "
"Ta, semua ngerasa kehilang lo mereka pengen minta maaf sama lo, semuanya udah kebongkar ta yang nuker makanan reina itu Sabel dan Nadia "
"Hah Sabel sama nadia? "
Trian mengangguk
"Terus mereka? "
"Pihak sekolah ngasih mereka hukuman Nadia di score selama dua minggu sementara sabel di scores 1 minggu di tambah tugas tugas setiap hari "
"Seriusan? "
"Tania gue gak akan ngelakuin hal sepicik itu gue tau itu ta, soal gue ngehindar maaf "
"Iya gue udah maafin orang yang nama nya trian kok "
"Ta jadi pulang gak? Apa mau mesra mesraan kaya gitu tetus "teriak zein
"Bang tania pulang sama gue "bukan tania yang menjawab melainkan trian
"Oke deh "
"Heh lo pulang juga pet "
"Iya bang "
Zein ternyata adalah seorang penjinak buktinya seorang petra yang keras kepala bisa langsung nurut, ini antara muka zein yang sangar dan kekuatan tersembunyi sebagi penjinak yang terpendam.
***
Tania memutuskan untuk tidak jadi pindah ke subang Keputusanya itu di terima baik oleh zein
Hari ini tania mulai masuk sekolah seperti biasa di jemput oleh trian
"Pagi my angel "
"Gombal "
"Itu mah rambutnya tukang somai di kantin ta "
"Ih gimbal itu sih "
"Oh gimbal mah yang pedes kan? "
"Trian itu mah sambal tau ah "
"Hehehe, ya udah silahkan masuk tuan putri"
"Terimakasih pangeranku "
Ya begitulah kisah cinta anak remaja selalu di bumbui oleh ucapan ucapan atupun tindakan yang alay tapi semua itu yang membuat kisah cinta saat remaja lebih menarik dan memberikan sebuah kesan tersendiri nantinya.
"Tri seriusan mereka gak akan marah kalau liat gue"
"Enggak tania percaya deh sama aku mereka lagi nunggu kamu "
"Aku? Kamu? "
"Iya supaya lebih romatis "
"Kayaknya seminggu lo abis berguru dari junarsi kalu gak jemie yah "
"Hahaha enggak lah, ini inisyatif sendiri "
"Terserah lo "
"Kamu "
"Iya kamu trian pacar tania yang nyebelin "
Mobil milik trian telah memasuki kawasan SMA Nusantara, seperti biasa tak ada yng berubah meski ditinggal satu minggu oleh tania
"Pagi pak dora "sapa tania kepada pak satpam
"Pagi neng, kemana aja? "
"Ada kok pak, abis nyari rambut upin ipin "sela trian
"Ah si ujang bisa aja, kalian pacaran ya ?"
"Pak dora kudet ih "jawab tania
"Wah pantesan udah gak pernah liat si eneng di pos satpam orang sekrang udah ada yang anter "
"Hehe, ya udah pak kita masuk dulu yah "
"Iya neng, jang "
Kaki mereka melangkah menyusuri koridor secara beriringan
"Mau kemana? "Tanya tania yang melihat tria Ikut berbelok padahal kelas dia lurus
"Mau nganter kamu dulu "
"Ih dikira anak kecil kali yah "
"Dimata aku kamu masih bocah ta "
"Tuh mulut enak banget yah ngomong belum pernah ngerasain sepatu masuk mulut yah "
"Belum Tapi kalau di lempar sepatu sih udah sama cewek rese"
"Tuhkan flasback "
"Tuhkan tania jadi baver "
"Udah ah ngeledek terus "
"Iya iya "
Tanpa diminta, tanpa persetujuan tania trian telah menggenggam tanganya
"Lepasin ih disekolah juga"
"Biarin kali kali "
"Dasar mantan ketua osis gesrek "
Keduanya telah sampai tepat di depan kelas tania, tania begitu ragu untuk memasuki kelasnya sendiri alai memang taoi tak bisa dipungkiri rasa takut merasuk di dalam tubuh tania
"Tania "teriak reina dari dalam kelas kemudian berlari dan menubruk tubuh gadis itu "gue kangen "
Tania hanya bisa tersenyum
Mili menghampiri mereka dan langsung menggenggam tangan tania
"Tan, gue minta maaf "
"Buat apa? "
"Gue udah ngomong kaya gitu waktu itu ke lo tan maafin gue Gue bener bener kalut saat itu "
"Gue ngerti posisi lo kok mil, lo sama reina kan udah sahabatan sebelum kenal gue "
"Tapi ta sumpah gue gak enak sama lo tan "
"Mending sekarang Lupain yang udah terjadi ya "
Mili langsung memeluk tubuh tania kemudian reina ikut memeluk kedunya mereka bertiga saling berpelukan. Trian yang melihat itu ikut merasakan senang bagaimana tidak akhirnya persahaban tania, mili dan reina bisa kembali utuh setelah ada kesalah pahaman yang terjadi akibat orang - orang seperti sabel dan nadia
"Pokonya kita gak boleh brantem lagi oke "ucap mili
Reina dan tania tersenyum sambil menganggukan kepalnya
"Janji? "Tanya mili
"Janji dong "ucap tania dan reina bersamaan.
Ketiganya hari itu merasa bahagia akhirnya mereka bisa kembali bersama lagi