#1 Prolog...
Alarm berbunyi nyaring dan menggema didalam kamar berukuran 2x3 meter itu, dengan sigap tangan yang keluar dari selimut tebal itu mencari-cari benda yang berbunyi nyaring itu dengan meraba-raba sekelilingnya. Hop! hop! hop! Dengan lihai ia mematikan alarm itu dan masuk kembali kedalam selimut. Dan kamar pun hening kembali.
“Bintaaangg....!!!” seorang perempuan memanggilnya dari balik pintu sambil mengetuk pintu kamar yang tertutup rapat “heiii...! Bukannya ada kuliah pagi, hari ini? Ini sudah jam 8, kau takkan pergi kuliah, huh?”
Sosok didalam selimut mulai menampakkan diri dengan wajah yang masih tidak karuan. Sambil menggeliat-geliat manja, ia membuka pintu kamar dan menyapa orang yang ada didepan kamarnya.
“whoooaaaahmmm, selamat pagi cantikku...” sembari tersenyum dan membiarkan perempuan itu masuk ke kamarnya.
“cepat mandi dan bersiap-siap, sejam lagi ada kuliah..” perempuan itu dengan sigap membereskan kasur dan melipat selimut “Hei, kamu tidur jam berapa semalam, jam segini masih ngebo?” tanyanya
“jam 2, beresin dulu tugas yang mau dikumpulin nanti sore..” jawabnya dari dalam kamar mandi
“beres?”
“iyaaa.. tinggal di print, sayaang..” jawabnya masih dari dalam kamar mandi.
Hei hei.. Perkenalkan namaku Bintang, Bintang Eka Aulia. Aku kuliah di salah satu universitas pendidikan yang sudah terkenal se-Indonesia, sebut saja UPI. Yaa.. masuk tahun ketiga jurusan ilmu komunikasi, kuliahnya benar-benar tak terasa mungkin saking betahnya aku disini.
Kost di salah satu kost yang paling tidak ingin ditinggali oleh sebagian mahasiswa UPI ini karena terkenal dengan suasananya yang cukup menyeramkan, tidak heran di dalam kost nya ada sebuah makam yang kata pemilik kost nya adalah makam anaknya yang meninggal beberapa tahun silam karena sebuah kecelakaan yang tragis. Ah.. biar sajalah, yang penting disini murah dan pemilik kost pun cukup baik padaku. So far so good laah.. gak ada yang terjadi kok selama hampir dua tahun ini.
“Cepet Biii.....” Perempuan itu setengah berlari menuju kampus yang super luas itu.
“aaah... santai aja kali.. yakin deh ga bakalan telat..” ia mencoba menyeimbangkan langkah temannya yang terburu-buru itu. “heeeii... santai saja... ini udah di lingkungan kampus kok..”
“hmmm... iya hayuu..” gadis itu mulai memelankan jalannya dan menyamakan posisinya sejajar dengan Bintang “tapi harus tetep cepet lho, yuu..” sosok itu menggenggam tangan Bintang dan berjalan cepat kembali.
“Auuuggh... Megaa...” Bintang pasrah mengikuti jalan soulmatenya itu.