Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dear You, Skinny!
MENU
About Us  

Benar saja, barusan Wulan keluar kamar sudah ada setengah tamu undangan yang datang, rata-rata teman sekelasnya. Buru-buru Wulan menyambutnya. Selain itu juga ada kelompok ijo lumut sedang duduk di halaman di samping kolam ikan. Cowok itu juga ada di sana.

Lalika berdiri di belakangnya, membawakan kado pemberian teman-teman dan menumpuknya di meja. Wulan berterima kasih pada sahabatnya itu yang membantu persiapan pesta ulang tahunnya. Di atas meja berdiri kue tart berhias bunga-bunga warna pink dengan nama Wulan Candraningsih di tengahnya dan lilin berbentuk angka 17.

“Cung!” suara itu.

“La, kutinggal bentar ya?” pinta Wulan pada teman-temannya.

Seseorang yang mengenakan kaos putih lengan pendek dengan tulisan THRASHER dipadu celana jins hitam melambaikan tangan. “Sini, Cung!”

Wulan, mengundang semua teman-teman sekelasnya termasuk Sayudha. Cowok paling Wulan benci di sekolah. Sayudha sering kali mengganggu Wulan. Memanggilnya dengan sebutan yang membuat telinga Wulan serasa terbakar. Dia benci panggilan itu. Membuat Wulan semakin kehilangan kepercayaan dirinya.

Dipanggil kurus, kerempeng, cungkring, papan penggilas cucian, tripek adalah hal biasa bagi Wulan. Sebenarnya, bukan keingingannya memiliki tubuh kurus. Wulan sudah rutin meminum sirup penambah nafsu makan tapi, belum juga membuahkan hasil. Jadi, siapa yang harus disalahkan?

Jika dilihat-lihat, Wulan itu cantik. Memiliki tahi lalat di sudut pipi kiri yang mempermanis senyumnya. Dia juga cerdas, peringkat 10 besar di kelas. Namun, sayang masalah berat badan membuat Wulan minder.

“Kamu cantik, pakai baju itu,” ucap Sayudha tulus.

“Ciyeee.” Terdengar keributan dari anak-anak kelompok ijo lumut.

“Udah izin belum sama abangnya?” Ilham menyenggol lengan Sayudha.

Otomatis mata Wulan beralih ke Wahyu. Sebelum mengalihkan pandangan, Wulan melihat sekilas sepasang mata yang tengah menatapnya tajam. Cowok itu duduk tepat di sebelah Wahyu.

Deg!

Dada Wulan bergemuruh.

“Apa Arjuna sedang menatapku?”

Arjuna sangat jauh dari jangkauan. Wulan tidak pernah bertegur sapa, malah rasanya dia tak terlihat di mata Arjuna.

Cepat Wulan mengalihkan pandangan, kembali menatap Sayudha yang terkekeh jahil.

“Gimana Yu, restuin gak nih Upil jadi adik iparmu?” tanya Ilham kepada Wahyu.

“Terserah aja asal suka,” ujar Wahyu.

Bersamaan hal itu, papanya memanggil Wulan. 

“Wulan, sini!”

Tanpa membuang waktu, Wulan berjalan menghampiri papanya meninggalkan kerumunan kelompok ijo lumut. Papa Wupan menariknya berdiri di sisi mamanya. Tak henti-hentinya Wulan mengedarkan pandangan sambil melempar senyum pada tamu undangan yang telah memberinya ucapan.

“Terima kasih atas kesediannya yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri ulang tahun anak saya. Hari ini Wulan Candraningsih ulang tahun yang ke tujuh belas. Hari ini Wulan telah memasuki gerbang kedewasaan. Semoga momen ini mengawali Wulan menjadi dewasa dan lebih baik lagi. Aamiin.”

Teman-teman mengaminkan semua ucapan papa Wulan.

Satu jam acara berlangsung, usai memberikan sambutan, dilanjutkan dengan pemotongan kue yang diiringi dengan lagu selamat ulang tahun, setelah itu foto bersama. Kelompok ijo lumut meminta foto bersama Wulan. Sayudha menarik Wulan. Jarak mereka sangat dekat bahkan Wulan dapat melihat titik-titik kecil warna hitam di wajah Sayudha. Tiba-tiba Wulan berdiri kaku, di sampingnya Arjuna memasang wajah tersenyum menatap Chiko yang menjadi juru kamera dadakan.  

Terakhir mereka mencicipi hidangan bersama. Pesta dinyatakan berakhir.

***

Wulan telah menanggalkan gaun soft blue yang dikenakan pada pesta ulang tahunnya. Dia sudah menggantinya dengan kaos orange lengan pendek dengan gambar Umaru. Berhubung besok hari minggu Wulan merasa tidak masalah jika tidur agak larut malam. Matanya kembali terpusat pada kotak paling kecil dibungkus kertas merah jambu.

Kedua keningnya berkerut rapat. Wulan mengocok kotak kecil itu di dekat telinganya. Tak terdengar apa-apa. Wulan tidak dapat menebak isinya.

Setelah putus asa, Wulan menyobek bungkusnya. Wulan langsung membuka penutup kotaknya.

Cincin!

Sepasang matanya terbuka lebar dengan mulut menganga. Ketika Wulan baru mau meletakkan cincin itu ke dalam kotaknya semula. Wahyu sudah menerobos masuk ke kamarnya.

“Eh, lagi buka kado. Mau dibantuin nggak?” tanya Wahyu mengambil kado secara acak.

“Keluarrrrrr,” Wulan mendorong Wahyu keluar kamarnya.

“Eh... eh... Tunggu, Lan. Aku mau ngasih ini nih,” Wahyu menyodorkan boneka beruang warna cream yang hanya dibungkus plastik transparan dengan pita ungu mengikat ujung pembungkus.

“Apa ini?” tanya Wulan.

“Gak lihat ini boneka?” Wahyu mendengus kesal.

“Dari Arjuna. Aku mau tidur dulu. Ngantuk,” pamit Wahyu melangkah keluar.

“Kado darimu mana?” 

Sesaat kemudian kepala Wahyu nongol kembali di pintu.

“Ntar nyusul.”

Begitu Wahyu keluar, Wulan menutup dan mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Perhatiannya terpusat pada boneka beruang pemberian Arjuna. Dia meraih boneka yang masih terhalang plastik itu memeluknya dengan penuh sayang.

Wulan meletakkan hati-hati boneka beruang itu di kasur dekat bantal. Wulan memperlakukannya seperti sebuah benda yang dapat pecah. Konsentrasinya kembali pada cincin polos yang di dalamnya terdapat ukiran nama Wulan Candraningsih.

Kepalanya dipenuhi pertanyaan -cincin dari siapa ini?- Mana mungkin Arjuna memberikannya dua buah kado. Wulan mulai menerka-nerka. Lalu, siapa? Lalika juga tidak mungkin. Teman-teman lainnya juga mustahil. Tidak ada seorang cewek memberikan sebuah cincin kepada teman ceweknya juga. Atau kelompok ijo lumut, Ilham, Bumi, Angga, Radit, Kiky, atau Sayudha. Apa Sayudha? Mana mungkin!

Haduh!

Wulan masih asyik dengan pikirannya sampai lelah. Mulutnya menguap lebar. Dia melemparkan tubuhnya di kasur. Lalu, terpejam.

***

Ketika Wulan pulang menunaikan janji mentraktir teman-temannya.  Tampak kelompok ijo lumut tengah duduk abstrak di teras. Bumi membaca novel. Ilham memetik gitar sambil menyanyikan lagu Tulus yang judulnya Labirin dengan suara sumbang. Kiky, Radit, dan Angga menggenggam android masing-masing memainkan game Mobile Legend. Wahyu sedang menelpon seseorang. Arjuna yang lagi mengupas kacang kulit mengangkat wajahnya memperhatikan kehadiran Wulan. 

Wulan tidak melihat seorang anggotanya lagi. Ya, Sayudha. Biasanya cowok itu selalu bergabung dengan kelompok ijo lumut sebagai anggota junior. Sayudha lebih sering berkumpul dengan kakak kelas daripada teman seangkatan.

Seketika Wulan salah tingkah. Ditatap oleh sepasang mata yang memberikan sinyal menembus dada, dengan desiran perlahan disertai detak jantung sebagai reaksinya.

“Dari mana, Lan?” jantungnya nyaris melompat saking berdebarnya.

Glek!

Ini mungkin pertama kalinya Arjuna menyapa. Selama ini Arjuna tidak pernah mengajaknya bicara atau menegur.

“Hmmm... Itu. Dari Red and Blue,” jawab Wulan gugup menyebut nama sebuah caffe tempat dia mentraktir ketiga sahabatnya.

Wulan langsung membawa masuk motornya ke halaman, berhenti tepat di teras. Dia turun, melepas helm menyampirkannya di stang.

Lika liku labirinmu.

Tak kan urungkan niatku.

Betapa kuyakin kita berdua bisa menyatu.

“Sempak! Kalah kan jadinya!” Kiky mendengus kesal menatap Ilham.

“Apa sih?” Ilham melirik Kiky.

Kiki do you love me? Are you kidding?

Say you’II never ever leave from beside me.

“Sempak!” Kiky memaki Ilham diikuti tawa yang lainnya. Wulan melewati mereka, dia mendengar jelas Arjuna terbahak-bahak. Wulan sampai gemetar.

Cepat-cepat Wulan melenggang masuk rumah, melalui pintu depan melewati kelompok ijo lumut, setelah melepaskan kaos kaki dan sepatunya.

***

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Menghapus Masa Lalu Untukmu
2959      1132     1     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
Kare To Kanojo
5940      1630     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
LASKAR BIRU
7636      2145     6     
Science Fiction
Sebuah Action Science-Fiction bertema Filsafat tentang persepsi dan cara manusia hidup. Tentang orang-orang yang ingin membuat dunia baru, cara pandang baru, dan pulau Biru. Akan diupdate tiap hari yah, kalau bisa. Hehehe.. Jadi jangan lupa dicek tiap malamnya. Ok?
Aleya
2340      739     4     
Romance
Kau memberiku sepucuk harapan yang tak bisa kuhindari. Kau memberiku kenangan yang susah untuk kulupakan. Aku hanyalah bayangan bagimu. Kita telah melewati beberapa rute tetapi masih saja perasaan itu tidak bisa kukendalikan, perasaanmu masih sama dengan orang yang sama. Kalau begitu, kenapa kau membiarkan aku terus menyukaimu? Kenapa kau membiarkan aku memperbesar perasaanku padamu? Kena...
a Little Braver
250      203     0     
Romance
Ketika takdir yang datang di setiap kehidupan membawanya pada kejutan-kejutan tak terduga dari Sang Maha Penentu, Audi tidak pernah mengerti kenapa Dia memberikannya kehidupan penuh tanya seperti ini?
Lavioster
3865      1079     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
A D I E U
2016      763     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Bulan dan Bintang
5725      1532     1     
Romance
Orang bilang, setiap usaha yang sudah kita lakukan itu tidak akan pernah mengecewakan hasil. Orang bilang, menaklukan laki-laki bersikap dingin itu sangat sulit. Dan, orang bilang lagi, berpura-pura bahagia itu lebih baik. Jadi... apa yang dibilang kebanyakan orang itu sudah pasti benar? Kali ini Bulan harus menolaknya. Karena belum tentu semua yang orang bilang itu benar, dan Bulan akan m...
Aku benci kehidupanku
358      240     1     
Inspirational
Berdasarkan kisah nyata
The Twins
4211      1454     2     
Romance
Syakilla adalah gadis cupu yang menjadi siswa baru di sekolah favorit ternama di Jakarta , bertemu dengan Syailla Gadis tomboy nan pemberani . Mereka menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat . Tapi tak ada yang menyadari bahwa mereka sangat mirip atau bisa dikata kembar , apakah ada rahasia dibalik kemiripan mereka ? Dan apakah persahabatan mereka akan terus terjaga ketika mereka sama ...