Read More >>"> Petualang yang bukan petualang (DANAU NIHILO) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Petualang yang bukan petualang
MENU 0
About Us  

Beberapa minggu setelah pengerjaan rumah singgah, mereka akhirnya menyelesaiakn nya.  Rumah itu tak terlalu besar, hanya terdiri dari satu lantai, dengan 2 ruangan yang lumayan besar dan 2  lagi ruangan kecil. 2 ruangan besar tersebut adalah kamar tidur untuk mereka, setiap kamar berisi 2 tempat tidur, 1 ruangan lagi adalah ruang untuk mandi untuk membersihkan tubuh setelah menyelesaikan misi, dan 1 lagi adalah dapur. Mereka pikir tak perlu harus membuat rumah yang megah atau besar, toh mereka Cuma disana saat istirahat malam hari saja.

Pagi hari di saat matahari mulai menyinari, burung burung berkicauan, embun embun pagi yang inda. Paman Kazuma datang untuk menengok putrinya, dia memang pria yang sibuk karna di kota dia sedang membuat toko pandai besi. Ketika dia datang hanya Makoto yang terlihat duduk di depan rumah sambil menatap langit.

“pagi Makoto, apa yang lain belum juga bangun?”.

“ah,, pagi paman, ya mereka blm juga bangun, mereka susah sekali di bangun kan jika hari libur seperti ini, haha...” jawab makoto dengan senyum menyeringai.

“ada apa paman, pagi pagi sekali sudah datang kemari ?”.

“tak apa, aku hanya ingin mengantarkan bahan makanan untuk kalian, akhir akhir ini aku sangat sibuk, jadi tak terlalu memperhatikan Yuuki dan kalian” ucap paman Kazuma sambil meyodorkan kerajang berisi daging, sayuran dan buah buahan.

“wahh... terima kasih paman, anda baik sekali, padahal paman tak perlu repot repot membawa ini. Toh kami juga akan ke kota siang nanti untuk mengambil misi lain”.

“tak apa, aku juga ingin melihat ini aku belum Yuuki, sudah bebrapa hari aku belum bertemu dengannya.”.

Krieett..... suara pintu terbuka, ternyata yang keluar adlah Yuuki.

“ahh ayahh, pagi.. “ ucap Yuuki sambil menguap.

“pagi nak, kabar mu sehat? Aku khawatir karna sudah lama kita tak jumpa”.

“aku sehat sehat saja yah, bagaimana kabar ayah?”.

“tak perlu khawatir, ayah baik baik saja, kalau Ryuu bagaimana kabar nya?”.

“dia juga baik, walaupun kemalasannya tidak berubah.. huuftt” kata Yuuki sambil mengembungkan pipi nya.

“hahaha.. dasar anak itu, masih saja tetap pemalas, baik lah kalau begitu ayah pamit  kembali ke kota, dahh...”.

“dahh ayah..”.

“dadah.. paman, terima kasih yaa..” ucap Makoto.

“aku ke dalam dulu untuk menaruh bahan makanan ini” lanjut nya.

“hoamm... baiklah, aku akan di luar sebentar” ucap Yuuki. “oh iya jangan lupa bangunkan Ryuu”.

“siappp...”.

Setelah sarapan pagi, mereka bersiap siap untuk ke kota mengambil misi, entah itu misi apa mereka tak tahu. Sesampai nya di guild, mereka langsung menuju papan infromasi, karna orang orang biasa memberikan misi dan menempelkan nya di papan informasi, atau bisa di sebut papan misi karna hanya ada misi misi di papan tersebut.

“apakah tidak ada misi yang bagus untuk kita nyan...” ucap Ashley sambil melompat lompat karna tak sampai di papan.

“iyaa, disini hanya ada misi untuk petualang atas saja, kita kan masih petualang menengah” ucap Yuuki kecewa.

“bagaimana kalau kita ambil misi ini” ucap Makoto sambil menunjuk salah satu kertas.

Di kertas tersebut tertulis “misi pembasmian slime di daerah danau nihilo, karna slime mereserahkan warga yang sedang mengambil air dan memancing, bayaran nya (10keping emas 5keping perak)”.

“hmm... misi yang mudah tetapi di hargai lumayan mahal” ucap Ryuunosuke.

“oke kita ambil misi ini saja” ucap Yuuki.

“oke nyann...” .

“baiklah, kita ke pasar dulu untuk membeli potion, dan aku ingin ke pandai besi untuk memperbaiki busur ku” ucap Makoto.

Mereka pun berpaling pergi meninggalkan gedung guild menuju pasar. Di pasar, mereka bersama sama belanja kebutuhan untuk misi. Tak terasa waktu meenunjukan tengah hari dengan di tandai lonceng yang berbunyi 3kali, setiap 3jam sekali lonceng di kota berbunyi menandakan waktu. Mereka pun kembali ke rumah untuk makan siang, dan bersantai sambil menunggu malam hari untuk membahas strategi misi besok.

“masak apa kita hari ini?” tanya Yuuki.

“aku sih terserah” ucap Ryuu.

“kalau aku asal tidak ada daging, tak apa. Karna ras elf tidak makan daging, kami bahkan tidak pernah menyakiti hewan” ucap Makoto.

“aku ingin ikan nyan...” ucap Ashkey sambil lompat lompat.

Saat Ashley melompat lompat, tangan Makoto diam diam mengincar ekor Ashley yang bergoyang ke sana kemari. “rasakan ini hahah...” ucap nya dalam hati.

“nyahhh....” Ashley mendesah, wajah nya memerah. “apa yang kamu lakukan Makoto, nyann. Kau bilang tak pernah menyakiti hewan nyan...”.

“hahaha ini nama nya bukan menyakiti, ini namanya iseng. Lagi pula kamu juga tidak bisa di sebut sebagai hewan haha” ucap nya sambil terbahak bahak.

Yuuki tertawa kemudian memukul kepala Makoto. “kalau begitu kau sama saja dengan monster yang mengganggu hewan kecil”.

“sudah lah, ayo Ashley bantu aku masak” lanjut nya.

“iyaa nyann... “ jawab Ashley dengan wajah memerah.

Maereka pun masak untuk makan siang, sementara itu para lelaki sedang membershikan peralatan .

“a-a.. apa ekor Ashley itu lembut?” ucap Ryuunosuke sambil melau malu.

“tentu saja apa kau tertarik wahai tuan muka datar hahaha” jawab Makoto. “ apa kau juga mau menyentuh nya, jujur saja hahah”.

“b-b-bodoh, mana mungkin aku melakukan hal seperti itu”.

“hahah dari cara menjawab mu saja sudah ketauan tuan “ jawab Makoto dengan tawa terbahak bahak.

“sudah lah lupakan” ucap Ryuunosuke sambil memalingkan wajahnya.

Beberapa saat setelah nya, Ashley dan Yuuki datang membawa masakan yang sudah matang. Mereka pun makan siang bersama di depan rumah singgah mereka.

“wahhh.. uenakk sekali masakan mu Yuuki” ucap makoto sambil mengunyah, dan dia pun tersedak. “uhuk uhuk.. airr... tolong ambilkan aku air.. uhukk..” .

“nyann.. karna kau sudah menjahili Ashley, tak akan Ashley beri nyann....”.

“mohhh... sudah lah Ashley, kamu tidak kasihan dengan  makoto” ucap Yuuki.

Ashley pun memberikan air untuk Makoto dan berkata “ berbahagia lah kamu karna Ashley yang baik hati ini mau memberi mu air” .

Ryuunosuke hanya diam melihat mereka dan melanjutkan makan nya. Setelah nya merka bersantai atau berlatih sampai sore hari, tak terasa matahari mulai terbenam. Malam pun datang, mereka pergi ke kedai untuk membahas strategi besok. Di tengah jalan Makoto berbisik pada Ryuunosuke.

“apa kau ingin melanjutkan pembicaran sesama pria tadi siang, tuan wajah datar” ucap nya membisik.

“cih.. sudah ku bilang aku tak mau membahas nya lagi” jawab nya dengan ketus.

“araa... kalau kau ku beri tahu pasti kau ingin segera melakukannya kan hahaha” ucap Makoto menggoda.

Tak terasa mereka pun sampai di kedai, setelahnya mereka mulai memesan minuman dan cemilan. Makoto dan Ryuunosuke memesan bir, Ashley dan Yuuki memesan susu. Mereka pun memulai pembicaraan strategi besok.

“bagaimana strategi kita untuk besok tuan wajah datar” ucap Makoto.

“hmm.. lawan kita besok slime, mereka tidak terlalu kuat kan?” tanya Yuuki.

“memang nyannn, tetapi kita harus tetap waspada nyann...”.

“begini saja, kita pakai formasi yang biasa saja. Ashley akan mengintai dahulu, aku akan dibelakangnya, Makoto dan Yuuki bersiap di belakang. Setelah Ashley mengetahui pergerakan dan jumlah musuk, aku dan dia akan menyerang, kalian menyerang setelah kami maju” ucap Ryuunosuke.

“baiklah, kita pakai cara seperti biasa, tuan wajah datar” ucap Makoto meledek.

“okee nyann...”.

“siap...” ucap Yuukii.

Setelah berbincang bincang dan membahas strategi, mereka pun kembali ke rumah. Mereka bangun lebih pagi seperti biasa saat melakukan misi. Mereka berangkat menuju danau nihilo, di jalan mereka bertemu seorang bapak membawa pancingan. Dan mereka bertanya pada bapak bapak tersebut.

“apa bapak dari rawa nihilo?” tanya Yuuki.

“yaa begitulah, tadinya. Tapi saya kembali lagi karna disana ada slime yang menggangu kami para pemancing dan yang mengambil air.”.

“memangnya mereka sangat berbahaya?” tanya Makoto.

  “ada beberapa dari mereka beracun, entah kenapa. Dan itu meracuni ikan ikan disana mati , dan air menjadi tidak aman untuk dikonsumsi” ucap pria yang sudah tua itu sembari mengusap keringat di dahi nya.

“ini memang harus di tangain nyan...”.

“oke kami akan membasmi slime slime itu “ ucap Ryuunosuke.

“baiklah, kalau begitu hati hati kalian” .

Sesampai nya disana, mereka dikejutkan dengan banyak nya slime di danau tersebut.

“ada sekitar 30, tidak, 35 slime disana “ ucap Ashley yang mengintai lebih dekat.

“kalau seperti ini, terpaksa kita rubah strategi nya” ucap Ryuunosuke.

“apa masih sempat? “ tanya Yuuki.

“perubahannya mudah, Makoto akan menggunakan skill Arrow Rain miliknya, untuk mengurangi jumlah mereka, kemudian setelah nya aku dan Ashley maju. Yuuki bantulah kami dengan sihir fire ball. jujur saja kita tidak akan sanggup melawan mereka sebanyak itu. buang buang tenaga saja”.

“yosh.. baiklah, ayo kita basmi slime slime tersebut” ucap makoto dengan penuh semangat.

Diambil lah 3 buah anak panah oleh Makoto. Dia mengarah kan nya ke langit dan mulai penyerangan “ Arrow Rain....!!!!” ucap nya dengan lantang.

Panah melesat ke atas danau, tiba tiba cahaya di langit memunculkan apanah yang sangat banyak, dan menghujani kumpulan slime tersebut.  Sekitar 15 ekor slime mati terkena hujan panah tersebut.

“cihh.. ku kira bisa lebih banyak dari ini” ucap Makoto kesal.

“ayo Ashley” seru Ryuunosuke.

“nyann...”.

Mereka melompat ke arah danau dan memancing para slime agar ke permukaan tanah, akan sulit jika melakukan pertarunngan di atas air, pikir mereka.Ashle terus menyerang slime dengan mem babi buta, total ada 3 slime terkena serangannya. Sementara itu Ryuunouke sudah membabat 6 slime sekali serangan.

“Yuuki, bantu kami dengan fire ball” seru Ryuunosuke.

“b-baik, wahai dewa api... bantu lahh kami..... Fire Ball...!!!”.

Mantra itu meledak dari tongkat milik Yuukidan meluncur kan bola bola api sebnyak 3 buah ke arah para slime, namun hanya 1 yang mengenai slime, 2 lagi meleset. Yuuki terlihat kesal karna tidak bisa banyak membantu.

Smentara itu Ashley dan Ryuunosuke masih berjibaku melawan slime slime, begitu pun Makoto yang terus menembak kan anak panah, tak sadar anak panah nya pun habis..dia pun ikut terun ke bawah untuk membantu menggunakan pisau. Ashley mulai kelelahan, karna banyak nya slime,, begitu pun Ryuunosuke. Ashley di serang oleh 3 sekaligus, dan saat slime menyentuh pakaian nya, pakaian nya Ashley mulai meleleh entah kenapa.

“nyan,,,, kenapa dengan pakaian Ashley nyan,,,” .

“seperti nya itu jenis slime yang mengandung asam di tubuh nya yang bisa melelehkan kan benda, hati hati jika terkena kulit” ucap Makoto.

“aakhh,... Ashley kepanasan nya, kulit Ashley terasa terbakar” teriak nya.

“Ashley mundur, Yuuki beri penyembuhan padanya” ucap Ryuunosuke sambil menghadang slime yang menyerang Ashley.

Ashley pun berhasil mundur berkat bantuan Ryuunosuke. Dan terkapar di hadapan Yuuki.

“bertahan lah Ashley” ucap Yuuki panik dan merapalkan mantra “wahai dewi penyembuh.. sembuh kan lah luka ini, dan hilangkan lah rasa sakit nya... Healing...”.

Perlahan luka Ashley sembuh, tetapi saat penyembuhan tersebut Ashley masih merasa kesakitan. Setelah nya Ashley kembali maju ke garis depan untuk membantu teman teman nya. Ashley tak mau hanya menjadi beban bagi party. Toh luka nya sudah sembuh, pikir nya.

 Mereka terus bertarung, yang terluka langsung mundur dan di pulihkan Yuuki, tetapi slime slime tersebut juga masih banyakn, sekita 15 slime tersisa. Yuuki mulai kelelahan karna memakai mantra tidak hanya menguras tenaga, juga tenaga dalam nya. Yuuki terduduk lemas. Yang lain tetap berjuang di garis depan.

“maaf aku taak bisa menggunakan mantra ;agi, batas ku sudah habis” ucap Yuuki lemas.

“tak apa, istirahat lah Yuuki” kata Ryuunosuke sambil terus menyabet pedangnya.

Bukan nya sombong atau sok paling hebat, tapi mereka bertiga juga mulai keleahan terutama Ashley yang bertubuh mungil. Ashely terkena serangan telak dari slime dan senjata nya ter lepas dari genggamannya. Saaat slime tinggal melahap nya tiba tiba Makoto melompat kearah slime itu dan menikam nya, Ashley berhasil di selamatkan kedua kali nya oleh rekan party nya.

Tersisa 7 slimelagi, dan party yang masih kokoh beridiri dan bertarung hanya tinggal Makoto dan Ryuunosuke, terlihat jelas di wajah mereka sangat melelahkan. Ter;ebih lagi slimeslime itu bertubuh elastis dan mudah bergerak kesana kemari sesuka hati.

“aku masih bisa memakai 1 mantra lagi, dan ini akan memakai banyak tenaga dalam. Mungkin setelah nya aku akan pingsan” ucap Yuuki.

“Tak perlu Yuuki, kami bisa menyelesaikannya” seru Makoto.

Tiba tiba Ryuunosuke tersungkur, ia kelelahan meladeni banyak slime, dia mencoba bangkit tapi slime tak memberi nya ampun. Pakain nya mulai robek terkena asam dari slime. Makoto menyelamatka nya, dan mundur. Ryuunosuke juga pingsan sama seperti Ashley.

“baiklah, Yuuki tolong gunakan mantra tersebut” ucap Makoto yang terengah engah.

Dengan senyum nya Yuuki mengucapkan “ dengan senang hati. Akan ku lakukan” dia mulai merapal mantra “wahai dewa api kegelapan...  yang nama nya tak boleh sembarang disebutkan... bantulah kami dengan kekuatan maha dahsyat milikmu.... DARK FIRE EXPLOSION....!!!!”.

Setelah merapal mantra tersebut, Yuuki sedikit mendesah. Dia sangat kelelahan, dan akhirnya tersungkur. Langit di atas danau itu menggelap, kemudian muncul percikan api diatas yang di lenjutkan dengan ledakan yang besar, di danau tersebut. Ledakan tersebut terbuat dari api yang berwarna hitam legam, dan setelah ledakan itu api mulai padam. Tak ada lagi slime yang terisa di sana, tetapi danau tersebut masih dalam keadaan beracun akibat dari racun yang di keluarkan para slime.

Hanya makoto dan masih sadarkan diri, sedang yang lain sudah terkapar kelelahan, dia berjalan menuju pinggir danau. Dan merapalkan suatu mantra .

“wahai ibu pertiwi, berikanlah kami anugrah mu. Murnikan lah air danau disini... PURIFICATION...”.

Setelah nya, air danau yang tadi nya berwarna hitam mulai berubah menjadi jernih kembali. Makoto terduduk dan menatap langit.  Dia sangat kelelahan, tapi jika dia beristirhat entah apa yang akan terjadi kepada teman teman nya yang tak sadar kan diri. Dia berusaha menahan agar tetap sadar.

Tengah hari telah berlalu, datanglah senja. Ruunosuke, Ashley, dan Yuuki terbangun dari tidur, mendapati Makoto yang sedang terduduk di pinggir danau kemudian berbalik ke hadapan mereka.

“kalian sudah sadar, lama sekalih sih. Aku lelah juga sepi tak ada teman mengobrol” ucap nya sambil tersenyum, kemudia ia tersungkur.

Ryuunosuke pun membopong Makoto, dan mereka pergi meninggalkan danau tersebut dengan keadaan pakaian compang camping, apalagi Ashley yang nyari tak berbusana. Yuuki memberikan Ashley jubah nya untuk menutupi tubuh nya agar tak kedinginan. Mereka pun pulang ke rumah singgah nya dan beristirahat.

Malam pun berganti pagi yang indah, tak ada satupun dari mereka yang sudah bangun. Mungkin karna lelah yang dirasa.  Sekitar hampir tengah hari, Yuuki pun terbangun, ia melirik Ashley yang masih tertidur. Tak ingin mengganggu nya, dia pun keluar perlahan dengan mengjinjit kaki nya keluar kamar. Di luar ternyata Makoto dan Ryuunosuke sudah bangun. Mereka sedang mengobrol di depan.

“pagi...” ucap Yuuki.

“pagii... api ini tidak bisa lagi disebut pagii.. tuan putri hahaa...” ucap Makoto dengan senyum nya.

“pagi..” ucap Ryuunosuke.

“hehehe... apa kalian sudah makan?” tanya Yuuki.

Tiba tiba terdengar suara gemuruh, bukan dari langit atau pun sungai dekat rumah. Ternyata suara gemuruh itu berasal dari perut Yuuki.

“araa... ternyata tuan putri kita sedang kelaparan hahaha” ucap Makoto dengan nada menggoda.

Wajah Yuuki memerah, “i-i-iya, aku lapar sekali hehe...”.

“baiklah, kalian duduk saja disini, aku yang akan memasak” ucap Ryuunosuke sambil berdiri, dia berjalan menujur Yuuki dan tangan nya yang besar mengelus kepala Yuuki dengn lembut dan berkata lagi “terima kasih yaa, yang kemarin. Kamu sudah menyelamatkan kita semua. Aku sudah diberi tahu Makoto tadi”.

Wajah Yuuki bertambah merah merona dan berkata “k-k-kalau aku tidak memakai mantra it. Kita semua tidak akan menang, j-j-jadi aku terpaksa memakai nya. Itu juga sangat menguras tenaga dalam, jadi lain kali jangan cepat tumbang seperti kemarin.b-b-bodoh...”.

“hehehe.. maaf kan aku, lain kali aku akan lebih kuat dari ini” ucap Ryuunosuke dengan senyum tipisnya.

“sudah sanaa katanya mau masak , aku sudah lapar ni” ucap Makoto sambil mendorong Ryuunosuke.

Ryuunosuke pun masuk ke dalam, saat masuk ia berpapasan dengan Ashley di dalam dan menyuruh Ashley keluar menunggu dengan yang lain selagi dia memasak. Setelah beberapa lama menunggu, tercium aroma masakan dari dalam rumah. Mereka bertiga mulai meneteskan air liur nya, dan suara perut mereka se akan akan sedang melakukan paduan. Brbunyi secara bergantian, makanan pun akhir nya matang. Semua langsung membantu Ryuunosuke membawa makanan ke luar , dan makanlah mereka, itu tidak bisa di sebut sarapan, tapi tak bisa juga di sebut makan siang. Mereka makan dengan lahap nya.

“hmmmmm enyak sekali  nyan.... Ashley sangat lapar sekali nyan...” ucap nya dengan mulut penuh makanan.

“kunyah lah terlebih dahulu, jangan langsung berbicara” ucap Yuuki.

“hmm hmmm iya nyan...”.

“ternyata kamu bisa masak juga ya Ryuu, ku kira aku akan makan makanan yang tidak layak seperti tahanan hahaha...” ucap Makoto.

Ryuunosuke menatap tajam ke arah Makoto, lalu tersenyum. “tentu saja, aku ini handal dalam memasak, tidak seperti mu”.

“gezzzz sombong sekali kau Ryuu hahaa..” ucap Makoto.

“sudah sudah, jangan banyak bicara. Makan saja” ucap Yuuki dengan nada sedikit lebih tinggi.

 Beberapa lama kemudian mereka selesai makan, dan suasan sunyi sebab mereka terdiam karna perut mereka kekenyangan.

“setelah ini, kita ke gedung guild untuk meminta imbalan atas penyelesain misi slime kemarin” ucap Yuuki.

“apa setelah nya Ashley boleh ke pasar nyan... Ashley ingin beli armor baru karna yang kemarin  rusak nyan,,,” ucap Ashley memohon.

“boleh saja..” ucap Ryuunosuke.

“okee kita pergi sekarang mennuju gedung guild...!!!.” teriak Makoto.

Mereka pun pergi ke gedung guild.

Sesampai nya disana, mereka menuju meja resepsionis. Dan memberitahukan bahwa mereka telah menyelesaikan misi kemarin.

“ini imbalan kalian untuk misi kemarin” ucap nona resepsionis yang cantik dan terlihat agak seksi, dada nya besar, wajah nya cantik dengan rambut pendek sebahu berwarna ungu dan memakai kacamata.

“terima kasih ya, Alice” ucap Yuuki.

Nama wanita resepsionis itu adalah Alice, dia sudah kenal dekat dengan Yuuki semenjak Yuuki menjadi petualang. Mereka juga sering berbelanja di pasar bersama jika sedang senggang. Setelahnya mereka duduk di salah satu tempat di gedung tersebut, mereka menghitung hasil yang di dapat. Ternyata hsil nya lebih banyak dari yang tercantum di kertas kemarin. Di kertas tertulis imbalannya sebanyak 10keping ems 5keping perak. Tetapi sekarang menjadi 15keping emas dan 5keping perak. Yuuki pun kembali bertanya pada Alice.

“Alice, kenapa imbalannya lebih banyak dari yang di beritahu.

Alice tersenyum, dan berkata “ bukannya bagus jika tambah banyak kan? Tadi ada seorang bapak bapak datang kesini. Dia bilang dia menambahkan beberapa imbalan lagi karna menurutnya imbalan sebelumnya tidak sebanding dengan jumah slime yang di basmi.”

“ohh jadi begitu ya, oke terima kasih.” Ucap Yuuki dengan senyum manisnya.

Setelahnya Yuuki menjelaskan kepada teman party nya. Dan mereka pun pergi meninggalkan gedung guild, menuju ke pasar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Transformers
266      224     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
THE LIGHT OF TEARS
18822      4046     61     
Romance
Jika mencintai Sari adalah sebuah Racun, Sari adalah racun termanis yang pernah Adam rasakan. Racun yang tak butuh penawar. Jika merindukan Sari adalah sebuah kesalahan, Sari adalah kesalahan terindah yang pernah Adam lakukan. Kesalahan yang tak perlu pembenaran. Jika menyayangi Sari adalah sebuah kegelapan, Sari adalah kegelapan yang hakiki yang pernah Adam nikmati. Kegelapan yang tak butuh pene...
When the Winter Comes
56406      7831     124     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.
Azzash
284      231     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Love Dribble
9925      1869     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
Glad to Meet You
264      203     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
LELATU
214      186     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
School, Love, and Friends
17471      2775     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Bersyukurlah
392      269     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
Pensil Kayu
349      229     1     
Romance
Kata orang cinta adalah perjuangan, sama seperti Fito yang diharuskan untuk menjadi penulis buku best seller. Fito tidak memiliki bakat atau pun kemampuan dalam menulis cerita, ia harus berhadapan dengan rival rivalnya yang telah mempublikasikan puluhan buku best seller mereka, belum lagi dengan editornya. Ia hanya bisa berpegang teguh dengan teori pensil kayu nya, terkadang Fito harus me...