Beberapa hari setelah misi membasmi goblin, mereka meliburkan diri untuk beristirahat, dan memulihkan tenaga mereka. Ada suatu ide terlintas dipikiran Yuuki, dia berfikir bahwa sebaiknya mereka membuat gubuk atau bisa disebut dengan rumah singggah agar mereka tidak perlu tinggal di penginapan karna bisa menguras uang mereka, menginap di penginapan membutuhkan biaya sebesar 5 keping emas, sedangkan sehari mereka hanya bisa mendapatkan sekitar 7-10 keping emas, belum lagi biaya makan dan kebutuhan perlengkapan. Untuk makan sehari membutuhkan sekitar 2 keping emas, sedangkan untuk perlengkapan setidaknya butuh 3 keping emas untuk setiap 1 misi . pada malam hari mereka berkumpul di kedai untuk membahas hal ini.
“mungkin memang benar kata yuuki, jika kita terus tinggal dipenginapan kita pasti akan cepat bangkrut, mengingat kita masih petualang pemula, jadi masih sedikit misi yang kita terima dari guild” kata Makoto.
Ashley mulai mengoceh “ tetapi kita harus tinggal dimana lagi nyann... aku tidak mau tinggal di pinggir jalan karna disana sangat dingin nyann...”
“bagaimana kalau kita membuat rumah singgah di suatu tempat, dengan begitu kita bisa memangkas biaya hidup kita” kata Yuuki dengan pede nya.
Mereka semua terdiam sejenak untuk memikirkan ide yang diberikan Yuuki. Setelah beberapa lama mereka akhrinya menyetujui ide Yuuki tersebut. Dan memulai lah mereka merancang bentuk rumah, dan mengitung hitung bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat suatu rumah yang sederhana.
Sambil mengerutkan keningnya, Makoto berkata “kita butuh bahan bahan yang harus dibeli, seperti paku, palu, dan tali pengikat , itu semua juga butuh uang kan?”
Yuuki menunjuk kearah Ryuunosuke “keluarga Ryuunosuke didesa adalah keluarga pengrajin kan, dia bisa membuat peralatan seperti palu, dan sebagainya”
“berbicara memanglah mudah, dari mana kita dapat bahan bahan untuk membuat peralatannya? Pasti dari pasar pasar juga” kata Ryuunosuke.
Ashley berdiri dari bangku nya sambil mengangkat tangannya yang sedang memegang ayam goreng “kita bisa mendapat bahan bahan tersebut di dalam hutan nyan,, dulu aku juga sering membantu ayah mencari bahan bahan untuk membuat peralatan dihutan nyan...”
Makoto pun menaruh tangan nya di atas kepala ashley sambil mengelus elus kepalanya “ide pintar kucing kecil.. haha”
“Ashley memang pintar nyann....” ucap Ashley sambil ke enakan di elus elus makoto.
“baiklah kalau begitu, besok kita ulai pengerjaan rumah singgah untuk kita, yeayy...” ucap Yuuki kegirangan.
Keesokan pagi nya mereka berkumpul di suatu padang rumput di dekat kota Kamaguchi, mereka mencari tempat yang pas untuk membuat rumah singgah, dan akhirnya menemukannya tempat yang pas dan dekat dengan sungai. Agar memudahkan mereka mengambil air untuk kebutuhan sehari hari.
“baiklah kita akan memulai nya dengan menyabet habis rumput rumput ini agar bersih” kata Yuuki.
Ashley langsung mengeluarakan kedua pisau nya dan berkata “ini adalah kesukaan ku nyann,, ayo kita bersih bersih nyan,,”
Setengah hari berlalu, rumput rumput sudah di sabet habis, sekarang saat nya membuat pondasi untuk bangunan rumah tersebut.
“kita membutuhakn setidaknya enam pilar besar untuk dijadikan penopang pondasi” kata Ryuunosuke.
“baiklah. Aku akan menebang beberapa pohon di sekitar sini untuk dijadikan pilar” ucap Makoto.
Ashley berdiri menghadap mereka “apa yang harus ashley lakukan nyan,,,?”
“kamu bantu aku membuat makan siang ya..” ucap Yuuki.
“baiklah aku akan membuat beberapa bahan dan peralatan seperti paku dan palu” kata Ryuunosuke.
“yosh,,, ayo bekerja dengan semangat semua nya...!!!” seru Yuuki.
Tak terasa waktu pun menuju ke sore hari dengan di tandai tenggelamnya matahari, mereka selesai membuat pilar pilar untuk dijadikan pondasi bangunan, pilar juga sudah di dirikan. Tinggal membuat dinding dari papan papan kayu. Mereka pun menyudahi dan melanjutkannya pada esok hari. Keesokan harinya mereka kembali ke tempat pembangun rumah tersebut, betapa kaget nya mereka karna pilar pilar yang digunakan untuk menopang tersebut hancur berantakan. Mereka tak tahu siapa yang melakukan hal ini. Mereka hanya mendapati selembar kain lusuh, entah itu kain milik siapa.
“dasar sialan, siapa yang berani menghancurkan hasil kerja keras kita” ucap Makoto dengan nada tinggi.
“moohh... marah tidak akan menyelesaikan masalah” kata Yuuki.
Ryuunosuke menghela nafas panjang dan berkata “baiknya kita cari tahu siapa pelaku nya”.
Sedang asik mereka membicarakan masalah pelaku, ashley tiba tiba mendengar suara langkah kaki dari balik pepohonan.
“nyan.. ada suara dari arah sana nyan...” kata Ashley sambil menunjuk ke arah hutan.
Terdengar suara orang berbicara. “HAHAHAHA.... jadi kalian yang membangun rumah disini ya, maaf saja jika aku menghancurkannya, karna aku tidak suka ada manusia disini”
“keluar kau dasar sialan...!!!” ucap Makoto yang marah.
Suara langkah kaki semakin cepat dan terdengar lebih banyak dari sebelumnya, seperti gerombolan goblin tetapi lebih banyak lagi. Dan suara tersebut adalah suara langkah kaki dari sekelompok Undead yang di pimpin oleh seorang yang berbeda penampilan dari yang lain. Undead adalah sejenis mahluk atau manusia yang sudah mati yang dihidupkan kembali. Entah siapa yang menghidupkan mereka tapi yang pasti hal ini sangat lah berbahaya mengingat ryuunosuke dan yang lain tidak membawa peralatan bertarung.
“cih... mau apa kau dengan kami” ucap Ryuunosuke.
“ada apa? Ada apa katamu? Jelas jelas kami tidak suka dengan adanya keberadaan manusia di sekitar tempat kami”
“tapi kalian juga manusia yang sudah mati dan dihidupkan kembali” ucap Yuuki.
“itulah sebab nya, itulah sebab nya kami kesal dengan manusia, kami semua di bunuh oleh manusia bodoh, padahal kami tidak mempunyai salah terhadap mereka. Bukan kah aneh, dimana kita hidup bermusuhan dengan monster tetapi kita malah membunuh kaum yang sama dengan kita. Itu lah bodohnya manusia, saling membunuh, saling mencaci, saling memfitnah, saling bertengkar... hahh.... benar kan aku...!!!” ucap Pemimpin mereka.
“tidak semua manusia seperti itu” ucap Yuuki.
“mereka... mereka... mereka telah merebut semua nya dari ku...!!!, dulu aku adalah seorang petani yang hidup bahagia dengan keluarga ku, sampai manusia bodoh itu mmbunuh keluarga ku, istri ku anak laki laki ku, hingga aku sendiri. Kau masih berani bilang tidak semua manusia itu jahat.. hahh..!!!” ucap pemimpin itu sampai berlinang air mata.
“aku tahu... aku tahu kalian tersakiti, terhina, tersiksa karna manusia. Tapi apakah kalian tidak bisa memaafkan manusia, kalian juga manusia, jika kalian melakukan hal seperti ini. Kalian sama saja dengan manusia yang telah membunuh kalian” ucap Yuuki sambil menangis.
“Yuuki nyan...”
“aku tahu, kalian ini adalah korban keserakahan manusia. Tapi benar apa perkataan Yuuki. Cih aku sampai harus berbicara sok keren seperti ini” ucap Ryuunosuke.
“jadi, maukah kalian berhenti, berhenti melakukan hal ini dan kembali ke alam kalian, kalian bisa bertemu dengan keluarga kalian di alam sana dan hidup bahagia sekali lagi” ucap Yuuki.
Pemimpin mereka menghela nafas dan berkata “ kalian benar, jika kami membalas dendam kami, kami sama saja dengan manusia bodoh itu. sia sia perbuatan kami, tetapi bagaimana cara kami kembali ke alam sana. Bahkan kami tak tahu siapa yang membangkitkan kami”
“undead hanya bisa di lepas dengan cara pemurnia, aku tahu mantra yang bisa memurnikan Undead” ucap Makoto.
“baiklah, tolong lah kami dengan memurnikan kami. Agar kami bisa berkumpul dengan keluarga kami dialam sana.” Ucap mereka.
Makoto pun membuat lingkaran mantra yang sangat besar. Ras elf memang bisa diandalkan jika masalah memurnikan, karna leluhur mereka sering berhubungan dengan roh. Setelah selesai, ,Makoto mulai merapal mantra.
“wahai dewi permurnian, murnikan lah para roh ini dan terima lah mereka di alam sana, pertemukan mereka dengan keluarga mereka. Tenangkanlah jiwa jiwa mereka... cleaning Undead....!!!!”
Cahaya mulai bersinar dari garis garis yang dibuat Makoto, perlahan dan satu satu para undead yang tadi nya berwujud tulang mulai berubah menjadi wujud roh. Pemimpin mereka terbang mendekati Yuuki. Dan merangkul tangannya.
“terima kasih nak, sudah meredekan amarah kami, sekarangkami semua bisa tenang di alam sana. “ ucapnya,
“iyaa...” jawab Yuuki dengan berlinang air mata.
“cihh.. bikin sedih saja” ucap Ryuunosuke dalam hati, dia memalingkan wajahnya untuk mengusap air mata yang keluar dari matanya.
Pemurnian pun selesai, semua nya terhening. Tiba tiba....
“huaaaaaahhhh...... aku sangat terharu nyan.... sungguh sedih cerita paman Undead tadi nyan....” ternyaata itu suara Ashley yang menangis kejar.
Suasana yang tadinya hening menjadi ramai karna mereka semua tertawa melihat Ashley menangis.
“tapi, siapa yang membangkitkan mereka ya?” tanya Yuuki dengan mengusap usap belakang lehernya.
“orang yang bisa memakai mantra penghidupan bukan lah orang yang biasa” ucap Makoto. “pasti mereka sengaja menghidupkan nya untuk membuat kerusuhan di kota ini”
“untung saja... ada kita disini nyan... huahhhhh....!!!” ucap Ashley yang masih menangis.
“yosh... yosh.. sudah jangan menangis lagi Ashley, jika kamu menangis wajah imut mu tidak terlihat imut... nyann... hahaha...” ucap Yuuki sambil menirukan gaya bicara Ashley.
“hahaha.. baiklah nyann, Yuuki sangat imut ketika menirukan gaya bicara Ashley nyan... Ashley akan berhenti nyann... “ ucap Ashley dengan senyum.
“sekarang masalahnya, kita harus membuat ulang pilar pilar ini” ucap Ryuunosuke.
Mereka pun kembali membuat pilar untuk rumah singgah yang di inginkan.