Kinara baru saja selesai makan siang bersama Lilian di kelasnya. Mereka memakan bekal yang disiapkan oleh Kirana. Lilian terlihat sangat senang saat Kinara memberikannya bekal makan siang, sebab itu adalah pertama kalinya Lilian memakan bekal.
"Masakan bunda lo beneran enak. Bilangin makasih gitu ya dari gue." Kinara tersenyum, setidaknya bukan senyuman kaku seperti kemarin. Kinara juga merasa senang, karena pada akhirnya Kinara bisa mendapatkan teman seperti Lilian. Cantik, baik dan juga apa adanya, walaupun sedikit tomboy.
"Kinara?" Panggil seseorang di belakang Kinara, Arul. Kinara pun berbalik, menatap Arul sekilas sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke mana pun.
"Ngapain lo panggil Kinara??" Tanya Lilian ketus.
"Ck sekarang coba liat, siapa yang suka nyamber omongan orang?!"
"Ish lo tuh ya!"
"Udah lo diem! Gue mau ngomong sama Kinara!"
Kinara hanya diam ketika melihat Arul dan Lilian selalu ribut. Tetapi menurut Kinara, pertengkaran kecil mereka itu lucu. Setiap kali mereka bertemu di mana pun, mereka selalu bertengkar tanpa ada alasan yang jelas.
"Kinara?" Tanya Arul.
Kinara hanya menjawabnya dengan kata. "Iya"
"Gue heran banget sama lo tau ga? Dari awal lo masuk ke kelas ini sampai sekarang, gue belum pernah denger lo ngomong panjang lebar? Udah gitu lo ngomongnya juga cuma sama si Liliput, seakan spesies di kelas ini tuh cuma ada kalian berdua. Udah gitu lo selalu aja nunduk. Kenapa sih?"
Kinara terkejut saat mendengar apa yang Arul katakan tadi. Kinara tidak tahu, kenapa Arul sangat memperhatikannya? Maksudnya adalah, kenapa Arul sampai mempertanyakan hal tersebut kepada Kinara? Apa sikapnya masih saja aneh? Kinara tidak mengerti, padahal Kinara sudah mencoba untuk membiasakan diri tapi kenapa orang-orang masih saja menganggapnya aneh?
"Jujur, gue juga penasaran sih, Ki?" Kinara menatap Lilian sekilas sebelum akhirnya menundukkan kepalanya kembali.
"Nah kan nunduk lagi. Kenapa? Apa karena gue terlalu ganteng?"
Lilian berdecak sebal saat mendengar perkataan Arul. Kemudian dia berkata, "Sumpah ya Rul, pede lo ketinggian! Udah lah! Gue emang penasaran sama sikap Kinara, tapi gue ga kepo kayak lo?!"
"Ya gue kan cuma penasaran aja. Dia kan cantik, tapi sikapnya astagaaaa bikin gue geregetan?!" Arul terkekeh sementara Lilian mencibir, sedangkan Kinara tersenyum tipis meski dirinya masih saja menunduk.
"Saran dari gue nih ya, coba deh mulai sekarang lo banyak ngomong. Ya tapi ga usah kebanyakan juga, yang ada nanti jatohnya ngeselin macam si Liliput." Arul mengaduh saat Lilian refleks melemparkan pulpen dan terkena kepalanya.
"Dan satu lagi, senyum. Dan setelah itu gue yakin, orang-orang pasti akan suka sama lo."
"Terima kasih" setidaknya hanya dua kata itu yang Kinara ucapkan sampai akhir pelajaran tiba.
**
Hari ini Kinara pulang sedikit terlambat, sebab Ia harus piket kelas lebih dulu. Temannya -Lilian sudah lebih dulu pulang. Kini tinggalah Kinara seorang, setelah teman-teman satu regu piketnya juga sudah lebih dulu pulang.
Kinara menghela napas lelah, namun Ia juga merasa senang karena akhirnya pekerjaannya selesai juga. Dan tak membutuhkan waktu lama untuk Kinara meninggalkan kelasnya. Kini Kinara sudah berada di gerbang sekolah, berdiri sambil menunggu ayahnya datang menjemputnya. Cukup lama Kinara berdiri sampai pegal rasanya kaki. Siswa siswi yang berlalu lalang pun kini sudah tidak ada lagi. Mungkin semuanya sudah pulang. Namun Kinara masih berdiri di tempatnya, menatap ke arah jalan, dan berharap agar ayahnya segera datang.
Tes
Setetes air mengenai lengan Kinara, refleks Ia mendongak ke atas. Pandangannya tertuju pada langit yang diselimuti awan gelap, dan tetesan demi tetesan air sudah mulai menghujani bumi.
Gerimis. Batin Kinara.
Kinara memutuskan untuk pindah ke pos satpam, setidaknya di sana dia aman, tidak harus terkena air hujan.
"Masih nunggu jemputan, neng?" Tanya pak satpam. Sementara Kinara hanya menjawabnya dengan anggukan.
Gerimisnya semakin lama semakin besar. Kalau begini jadinya, bukan gerimis lagi namanya, tetapi hujan.
Kinara terus saja berdiri, menatap cemas ke arah gerbang yang terbuka. Berapa lagi Kinara harus menunggu ayahnya di sana? Sementara hujan turun dengan begitu deras, udara juga semakin dingin sebab angin yang berhembus cukup kencang.
Kinara mencoba mengusir hawa dingin di tubuhnya dengan cara menggosokkan kedua telapak tangannya, namun hasilnya nihil. Kinara masih saja merasakan dingin. Tetapi, tiba-tiba saja ada sebuah jaket yang dilemparkan kepadanya. Merasa bingung, Kinara mencoba mencari siapa orang yang telah melemparinya. Tidak ada siapapun, pikirnya sebelum seseorang tiba-tiba saja berdiri di samping Kinara.
Kinara lagi-lagi terkejut saat melihatnya, orang yang kedatangannya selalu saja membuat Kinara sport jantung. Siapa lagi kalau bukan Kevan?
"Pake" ucap Kevan yang masih dengan wajah datarnya. Sementara Kinara masih tetap dengan wajah bingungnya.
Kevan berdecak lalu mengambil jaket yang ada di tangan Kinara, lalu Kevan memakaikannya pada tubuh Kinara.
"Gue tau lo kedinginan."
Seakan Kinara tersadar dan sekarang dia mengerti.
"Terima kasih" katanya.
Kinara menatap Kevan sekilas sebelum akhirnya kembali menunduk. Satu yang ada dalam pikiran Kinara saat ini, dia tidak seburuk yang ku kira.
Sementara Kevan? Kini gantian dirinya yang terus memperhatikan Kinara yang berdiri di sampingnya. Cewek aneh dan juga bodoh yang pernah Kevan temui. Tetapi, kenapa juga Kevan harus peduli? Kevan bahkan memberikan jaketnya pada Kinara, hanya agar Kinara tidak kedinginan? Padahal Kevan sendiri merasa kedinginan sekarang. Dan bukan hanya itu, Kevan juga mengajaknya berbicara, sedangkan dirinya sendiri tidak pernah sekalipun berbicara pada orang lain selama Ia bersekolah di sini. Ya terkecuali saat Kevan dipaksa untuk berbicara oleh guru.
Sungguh, ini sangat mengherankan bagi Kevan. Ditambah dengan perasaan aneh yang bergejolak di dalam dirinya. Tidak mungkin kan kalau Kevan jatuh cinta? Apalagi jika Ia jatuh cinta pada Kinara, cewek yang menurut Kevan itu aneh dan juga bodoh. Iya kan?
Oh God, sepertinya gue udah gila, kalau itu emang beneran terjadi?!
Kevan mengalihkan pandangannya dari Kinara sebelum Ia menjadi jauh lebih gila lagi. Tetapi itu hanya sesaat. Karena faktanya, pemandangan di sampingnya itu sangat menarik!! Coba kalian bayangkan betap lucunya Kinara. Tubuh kurusnya itu terbungkus oleh jaket milik Kevan! Dan saat ini hanya ada satu hal yang ada di benak Kevan, dia lucu.
Hujan sudah mulai reda, namun Kinara masih cemas sebab ayahnya belum juga datang.
"Lo masih mau nunggu di sini atau mau ikut gue pulang?"
Kinara terkejut saat mendengar perkataan Kevan barusan. Bukan hanya Kinara, tetapi Kevan sendiri juga terkejut dengan apa yang tadi dia katakan.
Apa yang udah gue lakuin?! Masa iya gue ngajakin dia pulang bareng?! Batin Kevan.
Kinara tidak tahu harus berkata apa. Tetapi, betapa beruntungnya Kinara, sebab mobil ayahnya sudah tiba.
"A..aku duluan."
Dengan langkah terburu Kinara pun memasuki mobil. Sementara Kevan akhirnya bisa bernapas lega. Ia bersyukur sebab mobil yang menjemput Kinara datang di waktu yang tepat. Karena jika tidak, tidak tahulah nantinya akan bagaimana. Yang jelas Kevan bersyukur atas itu.
Dan tidak ada angin tidak ada hujan, Kevan tersenyum saat menatap mobil itu menjauh. Entah hal apa yang menggelitik di dalam dirinya yang mengharuskannya tersenyum?
When I Was Young
8239
1654
11
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu.
*****
April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451
907
2
Humor
Warning!
Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v
Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v
---------------------------------...
Run Away
6667
1493
4
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan.
Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359
247
1
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya.
Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1305
675
1
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim.
Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan.
Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Unthinkable
11409
1848
6
Romance
Cinta yang tidak diketahui keberadaannya, namun selalu mengawasi di dekat kita
CAFE POJOK
3198
1077
1
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh.
Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka.
Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Toget(her)
1269
591
4
Romance
Cinta memang "segalanya" dan segalanya adalah tentang cinta. Khanza yang ceria menjadi murung karena cinta. Namun terus berusaha memperbaiki diri dengan cinta untuk menemukan cinta baru yang benar-benar cinta dan memeluknya dengan penuh cinta. Karena cinta pula, kisah-kisah cinta Khanza terus mengalir dengan cinta-cinta.
Selamat menyelami CINTA
Move on
63
42
0
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang.
Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku.
...
Glad to Meet You
249
190
0
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...