Read More >>"> Klise (Kenalkan aku) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Klise
MENU
About Us  

“ ini mbak satenya“

“ terimakasih pak“

Perlahan aku menghela nafas,hanya sedikit berfikir aku tidak bisa menikmati hidup seperti yang lain. Keinginanku untuk hidup agak sedikit memudar,aku bosan tapi bukan berarti aku ingin mengakiri hidupku.

Namaku “Zhu“ lengkapnya Zhulaikhah,aku seorang gadis aktif yang selalu memadatkan jadwal setiap harinya. Pagi hari aku akan terjaga tepat pukul 3.00 WIB dini hari,dengan posisi wajah menghadap layar tab masih menyalah dan memainkan drama andalan yang tentu ku nikmati sebelum lelap. Baiklah waktunya untuk memakan jadwal. Aku akan memulai dari merapikan isi kamar berbayar ini (kamar kost hehehe). Setelah itu beranjak ke ranjang cucian. Sedikit melongo aku menatapnya,kenapa membukit (kalau menggunung terlalu banyak dan lebay). Seingatku aku hanya memiliki sedikit pakaian karena tidak pernah update setiap bulannya. Sangat disayangkan bila uang digunakan untuk membeli pakaian,aku lebih suka menyimpan uang untuk sesekali membeli makanan enak (hehehehe). Biar kuselesaikan dulu cucian ini agar mereka tidak selalu melambaikan tangan. Usai itu aku akan membersihkan diri dan memulai bersiap untuk pergi kuliah. Sebenarnya untuk pergi kuliah aku tidak perlu malas karena jarak kampus dan tempat tinggalku sangat dekat. Tapi hari ini banyak sekali tugas yang belum aku kerjakan,aku harus datang lebih awal dan mencoba mencari tugas teman lain sebagai referensi ( kalau aku bilang meng-copy aku terlihat seperti orang bodoh hehe). Aku bukan type gadis ber-otak encer,IQ ku juga rendah dan aku sangat ceroboh dalam segala hal.

“ Duukk “ Ups sepertinya aku menabrak sesuatu,biar kuperiksa. Ku arahkan pandangan mataku dengan sedikit mengangkat kepala perlahan keatas. Tentu perasaanku sudah mulai tidak enak,perutku sedikit mulas dan...

“ kamu lagi!! “ suara garang wanita berbadan kekar dan lebih segalanya dariku(lebih tinggi,lebih besar,lebih tua dan lebih menakutkan dari annabele sekalipun)

“ maaf mbak“ aku memelas merdu.

“ kalau tidak punya mata,jangan jalan kemana-mana tidur saja dirumah FAHAM !! “ aku hanya menundukkan kepala menahan gejolak didada. Kata-kata yang dia lantunkan cukup indah menancap dimana-mana. __Ampuuunn kenapa ketemu gondoruwo wanita begini __ lagi pula untuk jalan aku menggunakan kaki,dan mata ku gunakan untuk melihat. Seharusnya dia belajar lebih lama di bangku TK agar tahu lebih banyak tentang kegunaan tubuh. Beginilah kondisi perkuliahan,tidak jauh dari kondisi siswa SMA. Setelah jam kuliah berakir,aku bergegas menuju tempat kerja. Aku bekerja sebagai seorang penyiar radio disalah satu instansi. Kenapa memilih pekerjaan ini ? karena bagiku pekerjaan ini sangat mudah untuk di kerjakan. Aku hanya perlu mengucap kata-kata dan bertindak sedikit gila dengan tertawa-tertawa sendiri bila ada kata-kata yang lucu. Semua itu hanya menarik pendengar agar tidak kaku. Jam kerjaku berakir tepat pukul 18.00 WIB. Dan itulah yang aku kerjakan setiap harinya. Saat petang aku juga dituntut untuk banyak berfikir dan mencari referensi untuk bisa mengembangkan pengetahuan. Ditambah lagi aku penderita insomnia,yang akan merasakan susah tidur sepanjang malam. Aku merasa hidupku sangat membosankan.  Sebenarnya aku ingin hidupku seperti orang-orang lain. Wanita lain memenuhi kebutuhan matanya,tas mahal,baju dan sepatu ber-merk. Semua itu tidak aku miliki. Yang aku miliki hanya kebosanan.  Tapi biarlah,tugasku hanya menjalani hidup apa adanya saja.

Berbeda dengan hari biasa entah kenapa hari ini aku sangat mengantuk sekali. Sempat malas tadi untuk berangkat kuliah,tapi karena jadwal UTS yang tidak mungkin untuk aku tinggalkan. Setelah sirine tanda waktu ujian usai berbunyi,aku bergegas menanggalkan gedung hijau ini.

“ BUUUKKK !! “ aku terjerembab kelantai,lagi-lagi kecerobohanku terulang. Aku berharap kali ini tidak menabrak gondoruwo wanita lagi. Tapi,,,

“ kamu baik-baik saja? “ suaranya lembut tapi tegas. Ini jelas bukan suara gondoruwo wanita itu. Oh Tuhan,aku berharap tidak sedang dalam fantasi mimpiku. Wajah rupawan,bercahaya dan sedikit dingin tapi tetap sangat mempesona. Kalau diingat ini seperti cerita dalam sinetron. Masa bodoh apapun yang berhubungan dengan sinetron,aku sempat terpatri dengan wajah ini.

“ apa ada yang terluka? “ dia bertanya kembali,membuyarkan lamunanku.

“ oh,, tidak saya baik-baik saja “ dia mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri,aku tidak ingin seseorang menulis naskah sinetron untuk kejadian ini.

Sejak kejadian itu,ada sesuatu yang salah selalu terjadi, aku jadi lebih sering berjumpa dengan orang itu. Padahal sebelumnya aku tidak pernah bertemu,hanya sekilas terlihat kami satu kampus. Seperti halnya hari ini,entah sengaja atau tidak. Dia menungguku di gerbang kampus. Memanggil namaku lirih. Sebelumnya kami tidak pernah berkenalan,tapi darimana dia tahu namaku? dia juga bukan mantan kekasihku.

“ anda memanggil saya,darimana anda tahu nama saya? “ocehku sembari mendekat. Dia tidak menjawab satupun pertanyaanku,hanya menyodorkan bongkahan kotak yang kurasa aku kenal dengan benda itu.

“ Ahh,, dimana anda menemukan ini? saya kehilangan selama dua hari dan belum makan sama sekali sejak itu,karena semua uang yang saya punya ada disini,walaupun tidak banyak tapi cukup untuk membeli makan sebelum gajian “ ingin rasanya aku sujud syukur disini,tapi terlalu lebay. Memang sejak dua hari lalu aku belum makan saudara-saudara. Setiap lapar hanya ku ganjal dengan sebotol air mineral saja. Dan sekarang aku mendapatkan dompetku kembali,bahagianya _hehehe_

“ panggil saya Zhu saya semester tiga fakultas bahasa,anda? “

“ panggil aku Adhan,aku semester tujuh fakultas teknik. Jangan terlalu formal berbicara denganku,dan pergilah makan sekarang “ dia berlalu begitu saja,aku masih terbengong dengan suara merdunya.

“ Adhan.... terimakasih ... “ suara lantangku tak terdengar olehnya. Terang saja kepalanya terbalut helm sebesar itu. Sungguh aku sangat berterimakasih,dia sangat baik dan ramah. Siapapun yang berada didekatnya pasti akan sangat nyaman. Terlihat dari sorot matanya dia orang yang perhatian.

Kepalaku penuh dengan semua tentang Adhan,telingaku seolah selalu mendengar dia memanggil namaku. Soal ujian tidak menjadi prioritasku sekarang. Mengalihkan otakku dari Adhan sangat sulit. Hingga ujian usai aku sama sekali tidak yakin dapat menyelesaikannya dengan baik atau tidak. Ini adalah akhir bulan. Dan bos lupa memberiku gaji bulan ini. Aku paling benci kalau harus terlambat gaji. Karena aku hanya mampu membeli mie instan untuk mengganjal perut. Seandainya aku bisa bekerja di beberapa tempat mungkin aku akan mendapat uang tambahan. Yang terpenting saat ini adalah mensyukuri makanan yang bisa aku beli. Kuaduk sebentar mie dalam mangkok ini,dan...

“ hah,, “ aku sangat terkejut,ada yang menggambil mangkokku dan sepiring menu lezat tersuguh di depanku.

“ em,,Adh “

“ makanlah,aku akan makan ini “

“ tapi itu.. “ aku sudah tidak berani berkata,lirikan matanya sangat tajam. Aneh tapi nyata,aku yang dulu tidak pernah bertemu dengan mahluk yang satu ini. Tapi sejak kejadian itu,aku sering sekai melihat dia. Sebenarnya aku tidak akan protes bila sekedar melihat dia saja,wajahnya sangat rupawan. Manis,dan rambutnya selalu tertata rapi. Caranya berpakaian juga sangat menarik hati. Tidak ada satu pakaianpun yang tidak sesuai dengannya. Apapun yang dia kenakan selalu memancarkan pesona. Bahkan belalang yang terbang saja akan berhenti menikmati pesonanya. Aku tidak bisa melupakannya barang sedetik saja. Dan kini perlahan segala bayangnya mulai menggerogoti mimpiku. Seolah menjelma menjadi sebuah inspirasi dalam topik siaranku sepanjang sore. Ku rasa ada yang beda dengan hari-hariku akhir-akhir ini. Terasa sedikit ku hirup udara segar setiap detiknya. Rasa bosanku juga mulai melemah,karena di setiap renungku aku selalu bercengkerama dengan bayangnya. Yang paling mengesankan adalah saat terdengar suara Adhzan. Aku selalu mengingatnya. Bahkan wajahnya terlihat jelas dimata. Dia memakai peci putih,baju taqwa bergaris dan sarung kotak-kotak berwarna coklat itu membuatnya semakin terlihat berbeda. Cahayanya terpancar berjalan mendekat.

“ manis sekali,aku suka“ gumamku lembut. Dia semakin dekat,iya semakin mendekat membuat senyumku tidak berhenti berkibar.

“ rupawan sekali seorang Adhan,betapa sempurnanya dia. Apa kamu tidak lelah selalu berputar-putar di otakku?“ celotehku dalam hati,sembari kugigit sendiri jari tanganku dan tak kubiarkan senyumku redup.

“ Kamu,juga mau sholat jum’at? “ suaranya merdu,membuatku semakin melayang. Benar-benar mimpi yang indah.

“ Zhu .... ZHU “

“ hah,, e,,, emm,,“ yaa Tuhan,ternyata aku tidak sedang dalam lamunan. Itu berarti Adhan ada dihadapanku secara nyata sekarang.

“ huh.. apa yang kamu lamunkan siang bolong begini,di masjid pula?”

“ kenapa kamu disini? “

“ aku mau sholat jum’at,ini bukan masjid pribadimu kan? “

“ oh,, tentu bukan aku tidak mampu membangun masjid sendirian,silahkan.. silahkan nanti kamu ketinggalan sholatnya hehehe “aku sangat gelagapan,entah apa yang ada di otakku. Kenapa tiba-tiba melamunkan dia disini. Memalukan sekali. Aku harus segera membenahi otakku. Mengapa Adhan selalu mengalir di setiap sarafnya?

Kalau setiap hari aku selalu membiarkan  Adhan melayang mataku,aku akan hancur sesaat dan tidak akan bangkit lagi. Karena belum tentu adhan tertarik padaku,aku juga tidak tahu kenapa aku bisa tertarik kepadanya. Semua mengalir begitu saja. Aku harus menambah jadwal di setiap hariku agar aku bisa melepaskan Adhan. Mengusir dia dengan lembut dan pasti. Aku mulai membatasi waktu jumpaku dengan dia.  Aku tidak lagi menikmati makanan di kantin sekolah. Aku juga tidak pernah melewati gerbang utama agar tidak berpapasan dengan dia seperti biasanya. Aku juga tidak lagi melewati koridor kanan kampus,yang selalu aku gunakan agar bisa melihat Adhan dengan aktifitasnya. Aku juga menghapus kegiatanku curi-curi pandang memperhatikan pesona Adhan. Aku akan membuat hidupku berwarna namun bukan dengan warna seorang Adhan. Aku pernah merasakan yang namanya sakit hati itu seperti apa. Dan tidak ingin lagi aku menambah koleksi sakit hatiku.

“ Zhu,,kamu siaran di radio dekat kos kamu itu kan? “

“ he’em,,, kenapa? “

“ Aneh.. kemarin tiba-tiba kakakku  bertanya kepadaku,katanya dia lama tidak melihatmu dia bahkan menanyakan kabarmu,dia bertanya banyak hal tentangmu “ Jinny membuatku bertanya-tanya. Tentu yang dia maksud bukan Adhan. Karena Jinny bukan adiknya Adhan. Seingatku,aku hanya sekali bertemu dengan kakaknya Jinny dan aku tidak pernah berbicara banyak dengan dia,aku hanya tahu kakaknya kuliah di kampus kami. Selama ini juga dia tidak pernah menanyakan aku. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba dia bertanya tentang aku?. Sesekali aku berharap Adhan menanyakan kabar atau mencariku. Tapi untuk apa dia mencariku? dia tidak ada alasan untuk itu.

“ lalu kamu jawab apa? “

“ aku jawab apa adanya saja. Kamu anak kos kamu yatim piatu dan kamu bekerja di station radio,studionya dekat dengan rumah kosmu.  Kamu berbagi kamar dengan orang yang jorok dan kamu juga orang yang tidak bisa menikmati hidup karena hidupmu hanya sibuk untuk bekerja dan kuliah. Kamu mendapat beasiswa dan semua biaya kuliahmu kecuali biaya tambahan di tanggung oleh beasiswa “

“ kenapa lengkap sekali kamu menjawab. Tapi tunggu... kakakmu bertanya tentang aku? kenapa dengan dia? “

“ apa kamu sedang berfikir kakakku menyukaimu? aku juga sama sebenarnya. Tuhan... jangan sampai aku punya kakak ipar sepertimu. Tapi tenang saja,selera kakakku cukup tinggi. Tidak mungkin dia menyukai gadis sederhana sepertimu “

“ apa dia bertanya yang lain? “
“ tidak,dia bahkan tidak menanyakan nomer handphone mu. Apa dia tahu kalau handphonemu rusak dan kamu belum beli handphone lagi?”

“ kenapa kakakmu membahayakan sekali? “

“ APA MAKSUDMUUUU?? “

Mengapa ada sesuatu yang beda dari kakaknya Jinny. Aku tidak merasa memiliki keganjilan apapun sehingga menarik perhatiannya. Tapi anggap saja dia sering mendengar aku siaran dan dia adalah penggemar. Cukup berat kalau harus difikir,satu pertanyaan dari dia saja bagai beras lima ton. Kenapa dan ada apa?. Tidak sengaja mataku menangkap wajah Adhan,gelagapan aku segera mencari jalan lain agar tidak berpapasan dengannya. Aku belum siap dan belum bisa sepenuhnya menghapus bayangan Adhan. Mungkin terlalu lebay bila aku menghindarinya. Tapi sungguh aku hanya akan semakin tertarik padanya bila selalu bertemu dengannya. Langkah kakiku harus lebih cepat dari biasanya. Sebisa mungkin aku harus mendahului dia keluar dari gedung ini. Setengah berlari aku melalui koridor panjang ini. Dan....

“ BUUUKKK “ kakiku termakan lubang kecil di area parkiran. Tidak kecil,mulut lubang ini cukup menelan telapak kakiku. Tidak ada yang bisa dilakukan selain mengaduh dan berusaha bangkit kembali. Seutas tangan meraihku dan membantuku berdiri. Membersihkan kakiku serta membenarkan sepatuku. Aku hanya terperangah,mataku terbelalak dan masih belum ingin menyadarkan diri. Dia menatapku tajam usai bangkit dari posisinya,tubuhku yang hanya sepundaknya memaksa mata harus sedikit mendongak. Aku semakin terbuai cahayanya,mata tajamnya membuatku bergidik. Namun aku tetap terperangah.

“ Apa kamu masih belum bisa berjalan dengan baik? “ kata-kata dingin ini membuatku menundukkan kepala dalam-dalam. Rasa hati ingin berlari kehutan lalu belok kepantai,berputar di bundaran lalu meluncur kejurang.

“ kalau kakimu sakit,bilang padaku “ ucapnya lagi sembari menyodorkan barang-barangku yang jatuh berantakan. Aku hanya mengangguk tak berdaya. Menghembuskan nafas dalam-dalam usai dia berlalu. Iya itu tadi Adhan,tidak salah lagi. Dia memang Adhan,orang yang aku hindari tapi justru  aaaaaarrrggghhh membuatku semakin jatuh ke jurang pesonanya. Dia baik dan lembut,tutur katanya meski sedingin ice balok,tapi tetap saja meluluhkan hati. Harus bagaimana aku melalui hari-hariku? Aku akan kembali membayangkan dia datang,membiarkan dia menari-nari di atas mimpiku bahkan menguasai saraf otakku? TIIDAAAAKKKK

Ada Adhan di telingaku,

Ada Adhan di mataku,

Ada Adhan di bibirku,

Ada Adhan di otakku,

Ada Adhan,, Adhaann,ADHAAANNN mana ketapel? ketapel dimana? biar ku lempar dia jauh menjauh dan harus sejauh mungkin. Sudah kubilang,aku tidak akan bisa melupakan Adhan walau sejenak. Hidupku semakin kesusahan.

“ kalau mandi handuknya jangan ditinggal “ Adhan menyodorkan handuk padaku

“ Shampoomu ketinggalan Zhu “ Adhan mengambilkan shampoo ku

“ makanlah dengan benar,jangan sembarangan! “

“ Zhu,kalau tidur jangan banyak tingkah begini “

“ sepatumu “ Adhan mengambilkan sekaligus memasang sepatu dikakiku.

Ugh,, kenapa aku selalu membayangkan dia mengisi hari-hariku. Tidak bisakah dia pergi? TUHAN bawa dia pergi dari otakku,pel saja otak ini TUHAN. Rasanya aku ingin menangis. Usai siaran aku menuju tukang sate langganan. Kalau sedang punya uang begini aku akan makan sate ayam. Sedikit bergengsi biar tidak selalu mie instan.__hahahaha___

Nah loh..kenapa wajah tukang sate ini mirip sekali dengan Adhan ? sejak kapan Adhan jadi tukang sate? aaahh,, hilang tenagaku walau untuk duduk saja.

“ mbak Zhu,tumben kok lemas sekali? “ tukang sate itu menatapku. Memang tidak seperti biasanya pak,saya sedang mengidap penyakit berbahaya.

“ iya pak,sedang sakit “

HAH..... kenapa Adhan tersenyum padaku?bukankah yang berada di depanku tadi adalah tukang sate? otakku,otakku kenapa kamu menjadi sedemikian ?

Pagi ini adalah awal yang buruk bagiku. Ini hari sabtu,tapi hariku harus berawal  terjerembab di dalam kamar mandi. Dan lagi kaki kananku harus mengalami rasa sakit yang luar biasa. Aku terpaksa harus berjalan tertatih menuju kampus. Bagaimanapun aku harus bisa menuju kampus. Lagi pula,kenapa cuaca pagi ini ber-aura beda. Aku merasa awan hitam mulai menyapa. Aku berjalan dengan menundukkan kepala,aku tidak ingin  melamun atau bahkan membayangkan Adhan hadir diantara oksigen yang ku hirup.

Degup jantungku berubah tak beraturan. Dag dig dug entah kenapa,padahal tidak ada yang salah. Tapi aku merasa sedikit aneh. Sepertinya ada yang suara motor berhenti di depanku. Aku mengangkat perlahan kepalaku dan...  taraaaatt.. aku sedang bermimpi atau sedang membayangkan dia datang? segera kualihkan pandanganku dan berlalu. Aku benci otakku,aku benci keadaanku yang selalu saja mengharap kedatangannya. Tapi tunggu,ada yang menyentuh lenganku. Aku menoleh menatapnya. Ini benar wajah Adhan. Kenapa dia bisa menyentuhku di alam lamunan?.

“ kakimu,benar tidak apa-apa? “ aku tersadar mendengar suara itu. Ini benar Adhan,atau aku sedang bermain dengan alam bawah sadarku?

“ apa karena terjatuh kemarin? “ benar ini alam nyata,yang ada di hadapanku sekarang adalah Adhan. Aku tidak berlamun hehehehe

“ oh,, tidak kemarin tidak apa,hanya tadi pagi aku terpereset di kamar mandi “

“ kamu ini,apa kamu selalu terjatuh? “ tatapannya sinis. Tahukah anda tuan? saya terjatuh juga karena wajah anda yang tidak pernah lepas dari pelupuk mata. Aku hanya mendengus kesal. Kenapa dia selalu datang dan membuatku serba salah. Kenapa pula aku selalu mengharap dia ada. Lebih parahnya aku membayangkan dia ada dan menemaniku kapanpun.

“ naiklah!! “

“ hah? “

“ aku bilang naik ke motorku “

“ aku bisa jalan sendiri kok “

“ kamu ini orang yang keras kepala. Naik saja,apa susahnya? “

Orang aneh,apa tidak unik kalau aku pergi kekampus bersamanya. Baiklah karena dia memaksa,aku hanya menurut saja. Lagi pula tidak ada ruginya kan dapat tumpangan.

Hening,begitulah suasana sepanjang jalan. Aku hanya geli dalam hati saja,ternyata di alam nyata aku bisa berboncengan dengannya. Aku berharap waktu tak bergerak agar dapat kau ku dekaapp ~~~ mimpi yang indah ~~ hahahaha aku bernyanyi sendiri.

Oh Tuhan.. ini bukan kampus.

“ Adhan.. ini bukan kampus “

“ aku tidak bilang untuk membawamu kekampus “

“ lalu kenapa kita kemari? “

Dia melirik kaki kananku. Ku tatap gedung besar lebar ini. Terpampang tulisan “RUMAH SAKIT“ kenapa dia membawaku kemari. Gajiku tiga bulanpun tidak akan cukup untuk membayarnya.

“ ayo masuk “

“ ahh,, tidak.. kita kembali saja,aku tidak apa kok “

“ pincang begitu tidak apa-apa? “

“ aku sungguh tidak apa-apa percayalah. Lagi pula bukan karenamu “

“ kita sudah disini,masuklah “

“ tidak.. tidak.. terimakasih “ aku berbalik dan mengambil langkah untuk keluar dari sini tapi....

“ HEEEEIIIII APA YANG KAMU LAKUKAN ??? ADHAAAAAANNNNNN “ ini gila,kalian tahu? ini GILA. Adhan mengangkat tubuhku sepihak. Tidak peduli ini tempat umum atau bukan. Seperti apapun aku meronta dia tidak menurunkan aku. Bahkan kami menjadi tontonan setiap mata. Semakin aku bicara,akan semakin mempermalukan kami,jadi kuputuskan untuk menutup mulut.

Usai diperiksa dan mendapat penanganan,kakiku di gift dan aku harus banyak istirahat. Adhan mengantarku kembali ke kos dan tidak mengijinkan aku untuk ke kampus atau kerja. Dia fikir dia siapa berani mengaturku?

“ setidaknya hari ini saja,kembalilah istirahat “ itu pesan dia setelah aku turun dari motornya. Dan yang membuatku terperangah adalah kata-kata terakir sebelum dia pergi.

“ nanti malam aku akan menemuimu “ wajahnya sangat manis saat itu. Dan bunga-bunga dihatiku bersemi kembali. Sedang musim semi di hatiku. Senyum semakin berkembang bibirku. Apa ini berarti dia tertarik padaku?

Waktu terasa begitu lamban. Aku sudah kehilangan kesabaran untuk bisa berjumpa dengannya. Dan kalau tidak salah,ini adalah malam minggu kan? apa berarti dia mengajakku kencan?. Tuhan,, sungguh bahagia tak terkira rasa hati ini. Usai menunaikan tiga rakaat aku bersiap. Berusaha tampil natural saja. Karena dia tidak bilang menemuiku untuk kencan atau bukan. Aku hanya menggunakan baju alakadarnya saja. Jilbab tak lepas dari kepalaku,sedikit powder boleh juga untuk hinggap di wajahku. Setidaknya agar tidak tampak pucat. Telinga ku pasang tajam agar tidak terlambat keluar saat terdengar suara motornya datang. Ini adalah pertama kalinya aku kencan dengannya. Aku harap tidak membuat kesalahan. Karena kecerobohanku selalu berujung sial. Kilatan cahaya lampu mulai terlihat. Aku harap itu benar Adhan.  Setelah jeli kuperhatikan,itu memang Adhan.  Jantungku berdegup tidak keruan. Kugigit sedikit ujung bibirku pertanda resah. Setelah dia menekan bel rumah dan salah seorang teman kosku membuka pintu,sepertinya mereka sedikit berbincang. Biar aku tebak. Adhan pasti bertanya “Zhu ada? tolong panggilkan dia“ itu pasti,karena tidak lama kemudian seseorang mengisyaratkanku untuk keluar. Menahan hati riang aku keluar dan menemuinya. Setiba aku di hadapannya,dia hanya memandangku seribu bahasa.

“ ada apa kemari? “

“ naiklah “

“ kemana? “

Tanpa menjawab dan menyisakan banyak tanya,dia membawaku menyisir jalanan. Sepanjang jalan aku hanya tersipu dalam hati. Bagaimana tidak? aku bisa sedekat ini dengan seseorang yang sangat aku kagumi. Bahkan aku sangat mengharap hal seperti ini akan terjadi,sekarang sudah terjadi. Dan tekatku untuk melupakan dia harus dihapus. Sebaiknya kubuang saja tombol “delete” dalam hidupku. Karena aku merasa saat ini Adhan pasti sudah tertarik terhadapku.

Tuhan.... Rumah makan??

Kenapa dia mengajakku kerumah makan. Apakah dia tahu bahwa aku belum makan sedari pagi? bagaimana mungkin dia sangat peka. Apa anak ini keturunan vampire sehingga mendengar suara selirih apapun? Aku tidak merasa perutku berbunyi.

“pilih menu yang kamu sukai,kamu belum makan kan? “

“ e’ bagaimana kamu tahu aku belum makan? “

“ wajahmu mirip piring malam ini,itu berarti kamu belum makan? “

APAH ?? PIRING ?? tidak mungkin aku terlihat seperti orang yang meminta untuk diberi makan.

“ List menunya sangat banyak dan terlihat mahal. Aku harus memilih yang mana?”

“ aku sudah bilang. Pilih yang kamu sukai “

“ eemmm,,, ayam panggang saja “

“ baiklah,ayam panggang dua dan dua jus melon “

HAH... darimana dia tahu kalau aku suka melon ?

Sepanjang waktu makan malam ini,aku rasa sangat istimewa. Dia memilih tempat yang strategis,sehingga pemandangan malam dapat kita nikmati dengan khidmat. Beberapa kali gagal dalambercinta,aku tidak pernah merasakan suasana makan malam seperti ini. Aku tidak pernah makan malam dengan pasanganku secara pribadi begini___hanya berduaan__

Pacarku yang pertama,dia selingkuh dengan kakak kelas karena lebih cantik. Pacarku yang kedua,ternya dibelakangku dia memiliki banyak pacar. Dan yang terakir,jelas didepan mata dia berkencan dengan teman dekatku sendiri. Aku merasakan kepedihan  mendalam dan aku berusaha untuk tidak pernah menggubris yang namanya ketertarikan terhadap laki-laki. Baru kali ini aku kembali terperangkap dalam jerat mata lawan jenis. Aku berusaha menghindar dari Adhan. Tapi kenapa terasa tidak bisa menghindar sama sekali. Rentetan kejadian hanya membuatku semakin dekat dengannya. Semua keluhanku seolah panggilan untuknya. Seperti saat ini,

“ Uhuk,, uhuk,, “ aku tersedak saat mata Adhan melirikku,sementara aku sedari tadi memang sedang memperhatikannya. Aku sedang menghitung jumlah pori-pori wajahnya. Dia menyodorkan air minum untukku. Dan mengelap bibirku yang celometan.

“ makanlah perlahan,jangan terburu-buru “

Wajah merahku terpancar tanpa ragu. Nyaliku menciut, aku hanya merasa aneh saja bisa makan malam berdua seperti ini. Apa boleh aku menamakan ini sebagai kencan pertama?__hehehe___

usai makan malam,Adhan mengantarku kembali kesarang(rumah kos__hehehe___). Kalau boleh curhat,hari ini aku merasa getir getir manis. Getirnya karena harus terjerembab di dalam kamar mandi yang segitu kecilnya,manisnya aku kemana-mana harus bersama Adhan. Siapa yang akan menduga,aku harus berdekatan dengan orang yang penuh pesona ini ?.

Sesampainya di depan rumah kos ini,aku turun dari atas motor Adhan dengan anggun. Adhan juga membantuku berjalan hingga tepat didepan pintu masuk. Aku merasa sangat istimewa.

“ gift mu akan di lepas dalam dua minggu. Jadi batasi kegiatanmu dan tidurlah tepat waktu “ pesan-pesan terakir sosok penuh aura positif ini kembali membuatku merasa sangat diperhatikan. Aku hanya mengangguk patuh. Tidak mampu lagi harus menunjukkan ekspresi apa,yang jelas aku jingkrak-jingkrak bahagia. Aku bisa memikat Adhan __ hahaha__merasa menang.

Aku segera mencuci mukaku sebelum beranjak tidur dan merajut mimpi. Mataku hanya berisi Adhan. Dan tentunya aku masih sangat terngiang dengan kata-kata lembutnya. Apalagi dia sempat menggenggam tanganku dan berkata.

“ mulai sekarang,makanlah dengan baik “ sorot matanya sangat tajam namun lembut. Aku tertangkap di jeruji matanya,tidak bisa lepas dan hanya patuh mengisi mata indah itu. Harus bagaimana aku memulai hari-hariku besok?apa aku harus memulai dengan perasaan sangat beruntung?. Ku akui aku memang merasa sangat beruntung. Adhan penuh pesona, dia sangat memikat dan dia sangat luar biasa. Jantungku masih menari-nari. Aku benar-benar tidak bisa mengungkapkan betapa rasanya indah disini.

Hingga pagi menjelang aku masih terbayang. Aku mendadak rajin pagi ini,aku ingin segera berangkat kuliah dan kembali melihat wajah Adhan di kampus. Bisa jadi hari ini dia juga akan menemaniku makan siang. Aku akan memesan mie instan seperti waktu itu. Dan semoga dia datang membawa menu yang lain,setelah itu aku akan melihat dia sepanjang waktu makan siang di meja makanku. hehehehehe

Wajah sumringahku menghiasi pagi,aku melangkah penuh kegirangan menuju gerbang dan....

“ HAH ...“ aku terperangah. Wajah yang sedari tadi aku bayangkan kini kembali nyata di depan mataku. Bola mataku berputar mengutarakan tanya,

kenapa sepagi ini dia ada di depan kosku?.

 Sementara dia berdiri tegak dan dengan santai melirik motornya. Bila di terjemah dia akan berkata “ naiklah !!! “

Al-hasil pagi ini berawal sangat indah. Aku berangkat ke kampus bersama pangeran bermotor,dalam hati cengar-cengir tak keruan. Bisa jadi semua isi kampus akan tahu kalau aku dekat dengan Adhan. Sepertinya dia tidak peduli akan hal itu. Kalau dia bisa bersikap masa bodo,aku juga akan demikian. Tidak perlu alasan untuk semua ini kan. Aku dengannya hanya sekedar dekat,tidak ada hal apapun yang mengikat. Sesampainya di kampus,dia juga menemaniku ke ruang kelas,setelah itu baru dia kembali ke kelasnya. Aku heran dan bertanya-tanya,kenapa Adhan bisa sebaik dan sedekat ini denganku. Apa dia juga baik pada semua orang ?

“ Heii Zhu,kamu tadi bareng kak Adhan ya? “ Jinny orang pertama yang mempertanyakan atmosfer pagi ini.

“ kok kamu tahu namanya? padahal aku belum cerita “

“ dia itu sahabatnya kakak,dia sering kok main kerumahku “

HAH... apa mungkin pertanyaan-pertanyaan yang jinny bilang tempo hari itu pertanyaan Adhan yang di tembuskan pada kakaknya ?

“ tungggu Jinny,apa mungkin yang kemarin itu pertanyaan dari Adhan? “

“ yang mana? “

“ yang kakakmu menanyakan banyak hal. Kan aneh,aku tidak pernah dekat dengan kakakmu tapi kenapa kakakmu ingin tahu tentang aku? “

“ oh,, iya... siang itu kak Adhan baru saja kerumahku,dan malamnya kak Firas menanyakan banyak hal tentangmu. Ohh leganya,ku fikir kakak akan tertarik padamu. Semoga saja Adhan yang tertarik padamu. Aku benar-benar tidak ingin punya kakak ipar super ceroboh sepertimu “

“c’taaakkkk !! “ ku jitak kepalanya. Seenaknya saja bilang aku super ceroboh. Begini juga banyak hikmahnya.

Tapi kalau semua pertanyaan itu dari Adhan. Berarti Adhan sudah mulai memperhatikanku. Apa mungkin dia tertarik pada pertemuan pertama?. Tuhan setidaknya aku bersyukur atas semua ini. Aku tidak perlu bersusah payah menarik perhatiannya karena dia sudah tertarik padaku dengan sendirinya.

Jam makan siang tiba,aku segera menuju kantin dan memesan makanan andalan “mie instan“. Adhan bilang aku harus makan dengan baik,berharap setelah ini dia akan datang dan mengganti menuku seperti waktu itu.__hehehe__

Pelan aku mengaduk mangkuk mie ku perlahan dan pelan. Sedetik rasanya sangat lama. Kenapa Adhan belum juga datang. Aku sudah bercanda dengan hayalanku. Ada cahaya gelap mengunjungiku,aku melirik dan..

HAAAAHHHH kenapa jadi gondoruwo wanita ini yang datang,kenapa  bukan Adhan?

“ heh,, kelinci tengil !! aku lihat tadi pagi kamu datang bersama Adhan. Apa hubunganmu dengannya? jangan berfikir untuk lebih dengannya. Dia tergetku “

“ heh,, “ aku hanya mlongo tidak jelas. Dari kemarin juga aku sudah mati kutu kalau harus berhadapan dengan gondoruwo satu ini.

“ kamu dengar aku tidak ! “ dia sedikit membentak,aku hanya mengedipkan mata beberapa kali sambil menatapnya saja. Apa alasannya untuk membentakku. Aku juga tidak pernah meminta Adhan untuk mendekat dan dekat. Dia sendiri yang datang dan aku hanya penerima saja. Kenapa aku harus menolak? Lagipula aku berfikir,Adhan juga tidak mungkin suka dengan gadis ini. Ups salah maksudku gondoruwo wanita ini. Suaranya saja sudah angker. Sedangkan suara Adhan sangat lembut tegas dan memikat. Tidak,,tidak,,tidak,, jangan sampai Adhan memilih wanita ini.

“ aku dengar.. “

“ Adhan,, “ aku menyapa sumber suara,

Oh Tuhan,sekali lagi dia menjadi pangeran dimataku hehehe

“ eh,,Adhan....kenapa kamu disini ? “

Gayanya sok manis,tadi bicara padaku suaranya angker menakutkan bahkan membentak,kenapa didepan Adhan dia merajut suara selembut kapas ? dasar penjilat

“ kamu fikir untuk apa aku kekantin? “

“ mau makan ya,, sini kursi ini masih kosong kok. Kamu bisa duduk disam.... “

Adhan sudah mendarat disampingku dalam hati aku cekikikan sendiri,rasain tuh Adhan lebih memilih dekat denganku kan __hahaha___ Adhan juga mengganti menu makananku dengan menu yang dia bawa. Biar semakin panas saja mata gondoruwo di depan ini.__hehehe___

Wal-hasil kami makan bertiga. Oh maaf berdua tapi karena yang ketiga adalah setan jadi anggap saja gondoruwo ini setan__ hahahaha__

“ jangan lupa minum obatmu,setelah itu aku antar kamu pulang “

“ emm,, tapi aku tidak pulang “

Dia menghentikan aktifitasnya sejenak. Sekarang aku ingat,kemarin dia memang berpesan agar aku membatasi kegiatanku. Aku fikir pasti dia mengira aku akan melakukan hal yang lain.

“ aku akan ke studio untuk siaran hingga menjelang maghrib nanti “

“ baiklah,aku antar “

Kenapa dia antusias sekali untuk menjadi sopirku. Darimana asal muasal pikirannya untuk selalu mengantarku menemaniku ini dan itu. Apa itu hobbynya sekarang? aku sih mau-mau saja,apa susahnya tinggal patuh saja. Yang menjadi ancaman sekarang adalah. Dia mengatakan itu semua di depan setan,jadi pasti wanita ini sedang merancang bunga. Oh maksudku merancang rencana,kalau tidak menyakitiku lalu apalagi? kalian ingatkan sebelum Adhan datang dia berkata apa? Sekali aku melirik keberadaannya. Wah benar-benar dia sangat menakutkan,dia bahkan meloto tanpa pamit.

Kejadian ini benar. Adhan mengantarku ke studio,dia bahkan menungguku siaran hingga usai tidak beranjak dari tempat duduknya sama sekali. Dia hanya bermain handphone saja,dan sejenak beranjak untuk melaksanakan empat rakaat. Usai siaran dia mengajakku makan malam dan berakir dengan mengantarku ke kos. Bagaimana bisa hidupku yang membosankan berbalik menjadi penuh pertanyaan seperti ini. Tapi aku cukup bahagia. Mungkin Tuhan telah merubah skenarionya,mungkin aku akan dibuat berwarna setelah ini. Selama gift dikakiku masih terpasang,Adhan selalu setia menemani dan membantuku setiap saat. Apakah nanti setelah gift ini terlepas,dia tidak akan memperdulikan aku lagi? setidaknya aku sempat dekat dan bahagia  bersamanya secara nyata. Terkadang resah dan melelahkan juga kalau harus bercengkerama dalam hayalan. Seolah otakku butuh keadilan.

“ heh,, chibi maruko chan !! ayo ambil gambar sebelum kakimu kembali normal “

“ apa? “

Dia mengeluarkan handphone dari saku celana panjangnya. Dan ternyata kawan,dia mengambil foto kakiku yang masih ber-gift. Kenapa dia tidak mengambil fotoku saja,__hahaha__ terlihat memalukan. Setelah itu dia menemaniku melepas gift. Sedikit dag dig dug memang,karena ini pertama kalinya kakiku harus di gelandoti benda asing. Hari ini dilepas dan aku cukup lega,tapi yang membuatku sedikit was was adalah Adhan. Apa setelah ini hobbynya untuk selalu didekatku akan hilang,seiring menghilangnya benda asing dari kakiku?.

“ maruko chan.... masuklah !“ aku melirik papan petunjuk ruangan,dia menunjuk arah ruang “THT” apa maksud dari semua ini?

“ kenapa harus ke THT? “

“ aku fikir telingamu juga bermasalah,kamu selalu membuat orang harus mengulang kata saat berbicara denganmu“

“ jangan sembarangan“ dia tertawa lepas melihat tingkahku. Aku sama sekali tidak berusaha untuk itu. Tapi aku hanya ingin memastikan apa benar yang di hadapanku ini adalah Adhan dan apa benar yang aku  dengan ini nyata. Aku hanya takut fantasi hidupku terlalu berlebihan. Selalu membayangkan Adhan disampingku itu hanya dalam alam bawah sadar. Siapa yang akan menyangkan kalau ternyata aku memang benar bisa berdekatan dengan dia dan melakukan segala hal dengannya. Dia seperti alien yang tiba-tiba datang dan menyisip dalam gerak hidupku.

Semua urusan di rumah sakit sudah rampung,dansekarang kami menuju rumah makan untuk mengisi perut. Hari-hari bersamanya terasa sangat hangat dan menyenangkan. Entah oksigen yang sudah berubah atau bagaimana,tapi aku menrasa oksigen akhir-akhir ini lebih segar dan bersih. Kami juga sering bercengkerama dan bercanda layaknya orang yang sudah sangat dekat. Dia bahkan tidak segan untuk memegang tanganku dan sekedar mengambilkan aku ini itu. Bahkan dia juga terlihat sangat menjagaku.

“ tidurlah tepat waktu,tetap batasi aktifitasmu dan jangan terjatuh lagi “

“ aku juga tidak sengaja terjatuh “

“ baiklah terserah,kalau sekali lagi kamu  terjatuh,aku jamin kakimu akan patah “

“ HAH.. separah itukah “

“ he’em......karenanya jalanlah dengan hati-hati “

“ iya “ aku pasrah dan patuh ,dia seperti ayahku saja yang harus kupatuhi setiap katanya. Segera aku berlalu dan membuka pintu rumah kos tercinta.

“ heii maruko chan !! “ dia menarik perhatian mataku lagi,aku terhenti dan mengisyaratkan tanya.

“ ini untukmu,lekaslah tidur“ dia memberiku bungkusan kecil,kotak dan ini pasti berisi makanan. Dia selalu mengingatkan aku untuk makan dengan baik,teratur dan ber-gizi. Ini pasti makanan ber-gizi itu. Aku melemparnya ke meja tidurku. Tidak mungkin aku memakannya,aku baru saja selesai makan malam,tidak mungkin muat perutku kalau harus diisi lagi. Segera aku mengambil langkah untuk membersihkan muka di kamar  mandi. Kupastikan tidak ada sabun yang melekat seusai itu,kusapu wajah basah ini dengan handuk halus yang kupunya. Sejenak wajah Adhan masih melintas meski berulang kali aku menghapusnya. Aku mulai memberanikan diri menyentuh bungkusan yang dia berikan untukku tadi. Aku buka bungkus pertamanya.

OH TUHAN,,ini bukan makanan

“ Kriiiinnnnggggg,,, “ benda segi panjang ini berdering tiba-tiba dan membuatku hampir melemparnya.

“ ya,, “ aku menjawab panggilan mengejutkan ini

“ lama sekali kamu menjawabnya, kamu suka ? “

“ ini untukku? “

“ bukan,itu untuk ibu kos “

“ oh,,”

“ ya untukmu,lalu untuk siapa lagi? “

“ kenapa kamu memberiku handphone? “

“ handphonemu rusak kan? aku hanya ingin dengan mudah menghubungimmu . Sudah sekarang lekas tidur sana “

“ tap... heii,, Adhan... “ dia mematikan telephone,aku benar-benar heran pada lelaki satu ini. Dia selalu menyediakan dan menyajikan yang dia rasa terbaik untuku. Membuatku sekilas teringat akan ayah. Ayah juga selalu menebak dan memberi apapun yang aku inginkan. Ibu selalu memberiku lebih dari apapun. Sudah bertahun-tahun sejak kejadian itu,aku tidak lagi berjumpa dengan mereka. Aku sempat tinggal dipanti asuhan dan pada akirnya aku memutuskan untuk tinggal sendiri. Aku dulu bekerja apa adanya,bahkan sempat menjadi pembantu rumah tangga.

Hari itu,entah hari apa tapi aku menganggap hari itu adalah hari yang paling menyedihkan. Kejadian itu terjadi begitu saja. Aku sedang mencari counter penjual minuman di stasiun. Kecerobohanku sudah ada sejak aku kecil,aku pergi tanpa memberi tahu ayah dan ibu. Aku hanya berniat membeli air dan kembali,ku fikir tidak akan lama. Setelah aku mendapat air minum,aku langsung kembali ke kereta. Aku segera menuju kursi ayah dan ibu. Tapi saat aku menyusuri isi kereta,aku tidak mendapati kedua orang tuaku. Aku sebagai anak berusia tiga belas tahun,memaksakan diri untuk tidak menangis dan tetap tenang mencari kedua orang tuaku. Aku perhatikan satu persatu orang yang duduk di kursi sepanjang kereta ini. Hingga aku terlelah dan kereta berhenti. Orang bilang ini adalah tujuan terakir dari kereta ini. Aku segera turun dan menunggu kedua orang tuaku,bahkan aku meminta kepada pak satpam yang berjaga untuk membantuku menemukan kedua orang tuaku. Hingga pagi menjelang,aku masih terduduk sendirian di ruas station ini. Jika memang orang tuaku ada disini,pasti mereka mendengarkan panggilan tim informasi. Dan pastinya mereka sudah mencariku,menemukanku serta memelukku kali ini. Aku hanya terdiam tak berbahasa,aku keluar dan berjalan tanpa arah. Tangis tak henti mengiringi langkahku. Aku bingung,bimbang dan resah. Apa yang harus aku lakukan? bagaimana ini bisa terjadi?kenapa aku harus pergi tanpa bilang pada ayah dan ibu? Dimana ayah dan ibu?.

“ ayah,, aku takut,, aku dimana sekarang? ayah dimana?  ibu,, “ sembari berfikir keras aku melangkah menyusuri kota asing ini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa,aku tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak pernah bepergian sebelimnya. Ini adalah kali pertamanya aku bepergian. Kakiku terhenti membaca rangkaian huruf bertuliskan “ Panti Asuhan “. Seseorang mendekatiku dan bertanya banyak hal. Mungkin iba beliau membawaku masuk dan memberiku makan serta minum. Beliau juga mempersilahkan aku merawat diri dan beristirahat. Aku fikir sembari menemukan jalanuntuk kembali,aku akan tinggal disini sejenak. Hari-hariku berjalan normal disini. Aku bisa makan,minum,jajan dan mendapat layanan pendidikan dengan baik. Aku menikmati hidupku disini. Mungkin Tuhan punya jalan lain. Kalian pasti bertanya,kenapa aku tidak kembali kerumah saja? pengasuh pantiasuhan sudah mengantarkan aku untuk kembali kerumah. Tapi sesampainya aku disana. Rumah itu sudah di jual dan sudah berganti penghuni. Kedua orang tuaku sudah tidak disanalagi. Ayah dan ibu memang bilang bahwa kami akan tinggal dirumah baru,tapi mereka tidak memberitahuku akan tinggal dimana? Karena kami tidak menemukan kedua orang tuaku,kami memutuskan untuk kembali ke panti. Ibu panti meninggalkan nomor telephone pada pemilik rumah baruku,dan berpesan agar menghubungi bila ayah dan ibuku kembali. Tapi hingga tahun ini,tidak pernah ada kabar tentang orang tuaku. Saat usiaku sudah pantas untuk bekerja,aku memilih bekerja meski sebagai pembantu rumah tangga. Aku ingin menghasilkan uang dengan keringat sendiri. Aku berusaha hidup lebih mandiri. Ibu panti juga membantuku untuk mendapatkan pendidikan terbaik. Aku bisa sekolah,aku bisa kuliah. Memasuki semester dua,aku terlepas dari pekerjaanku sebagai pembantu rumah tangga. Aku mendapat pekerjaan yang lebih baik dan lebih santai. Dengan sisa gaji dari pekerjaan sebelumnya,aku bisa membayar kos dan mencukupi kebutuhan hidupku.

“ Zhu,,, Zhu,,, bangun Zhu,,, ZHU “ tubuhku terkoyak,aku segera membuka mata

“ ada apa Zhu,kenapa kamu menangis? “ wajah Sisil jelas kupandang. Rupanya dia membangunkan aku,tidak sengaja aku mengigau dan menangis. Mungkin dia terganggu dan segera membangunkan aku dari lelap.

“ tidak apa-apa Sil,aku hanya mimpi buruk. Maaf kalau kamu terganggu “

“ tidak,aku juga hendak bangun tahajud. Sebaiknya kamu ambil wudhu dan kita tahajud bareng“

Aku setuju dengan ucapan Sisil,kami segera melaksanakan dua rakaat sunnah bersama. Dalam do’a aku selalu mengingat wajah kedua orang tuaku. Mungkin saat ini aku sangat merindukan mereka. Atau mungkin mereka juga merindukan aku. Semoga kami segera bertemu bila memang mereka masih hidup. Namun bila mereka telah kembali pada-Nya,semoga ditempatkan di tempat terindah bersama.

Usai dua rakaat menjelang dini hari,aku bersiap berangkat kuliah. Sisil membuatkan aku segelas susu dan roti keju. Aku heran saja kenapa hari ini dia membuatkan aku sarapan special begini. Tidak putus disitu,Sisil juga memberiku sebutir apel dan jeruk. Dia bilang aku harus mulai membiasakan diri menenggak makanan sehat.

“ uang darimana untuk semua hal ini?“

“ tenang saja,kamu tinggal makan kenapa protes,cepat makan dan minum susu sampai habis“

“ apa kamu dapat pacar baru ? “ dia sempat tersedak mendengar pertanyaanku,sejenak berfikir dan berkata bahwa pacar barunya sangat luar biasa,dia menjatah makanan dan semua kebutuhannya. Dia juga menyampaikan bahwa dia hanya ingin berbagi denganku sebagai teman kamar. Penjelasannya cukup bertele-tele. Aku hanya percaya saja,karena dia memang memiliki pacar lebih dari satu dan aku tidak mau tahu.

“ Zhu...aku lihat ada handphone baru di meja,itu handphonemu? berapa nomornya?“

“ kamu bisa periksa sendiri aku tidak menguncinya“

“ zhu,,ada pesan dari Adhan“

“ jangan dibaca !“ kebiasaan anak labil satu ini adalah kepo dengan isi pesan orang lain.

Hari ini aku tidak menjemputmu,aku ada sedikit urusan. Kakimu sudah sembuh kan? kamu bisa jalan sendiri kekampus. Sampai ketemu di kampus

“aku juga tidak memintamu menjemput“ bisikku lirih. Mungkin benar perasaanku,dia akan meninggalkan aku saat gift di kaki ini lepas. Dan hari ini dia mulai menghindar,dia memberiku handphone hanya agar dia tahu aku dimana itu saja. Tapi tidak apa,aku tidak akan serakah lagi. Cukup dengan melihatnya aku sudah sangat bahagia. Aku sudah merasakan perhatiannya,dia juga selalu melindungiku dalam segala suasana selama aku sakit.

Aku menjalani aktifitas seperti biasa. Dari pagi aku belum melihat wajah Adhan sama sekali. Hingga jam makan siang tiba,aku masih belum bisa melihatnya. Apa yang dia lakukan? apa benar dia sedang menghindariku sekarang? berjalanpun aku gontai menuju kantin kampus. Aku tidak memiliki nafsu makan,tapi harus tetap makan agar bertenaga.

“ bu,mie ayam bawang ya“

“ wah,,mienya habis mbak“

“ lhoo,, itu masih banyak bu“ aku menunjuk berbagai macam mie instan yang dipajang. Aneh sekali terlihat nyata menggunung begitu masih dibilang habis,memangnya aku tidak bisa melihat? hmmm

“ oh,, ini semua sudah dipesan mbak“

“APAH ?? “ akirnya aku memutusnya membeli nasi bali telor ayam. Mengesalkan sekali,aku harus membeli menu dengan harga di atas harga mie instan. Ibu ini juga memberiku banyak sayur.

“ makan yang sehat mbak,jangan sembarangan !“ pesannya seperti Adhan. Semua orang pagi ini berprilaku seperti Adhan. Makan inilah ber-gizi lah itulah sehatlah. Dimana batang hidung orang ini. Kenapa aku belum mengendus baunya sekalipun. Aku memperhatikan semua isi kantin ini,aku rasa tidak ada wujud makhluk satu itu. Sudahlah lupakan saja dia,mungkin memang benar dia ingin menjauh dariku. Bermalas aku menikmati makan siangku,aku tidak pernah berniat makan nasi di siang bolong begini. Aku selalu makan nasi sehari sekali,lain kalinya mie instan. Itu adalah gaya hidup hemat caraku.

“ tumben menumu berbeda“ ini batang hidung yang aku cari sedari pagi,akirnya muncul juga di hadapanku.

“ he’em,, tadi ibu kantin bilang semua mie instannya sudah dipesan. Orang gila mana yang memesan mie instan menggunung begitu? dia pasti berbohong,padahal aku selalu membayar. Aku tidak pernah absen dalam pembayaran “ aku menjelaskan dengan antusias sekaligus mencibir.

“ lagi pula orang gila mana yang memesan mie instan setiap hari,apa itu makanan terbaikmu? “

“ ehehehehe,, tidak,tapi ini makanan terhematku “

“ berapa gajimu setiap bulan,apa tidak cukup untuk makan lebih baik dari mie instan? “

“ kebutuhan lain juga perlu dicukupi “ aku heran dengan orang satu ini,makan sangat diperhatikan. Aku sudah terbiasa dan pasti perutku juga sudah biasa menerima mie instan di dalamnya.

“ Adhan... “ sebenarnya aku ingin bertanya apakah dia akan menghindariku setelah gift dilepas? tapi aku tidak sanggup menanyakan itu. Aku akan terlihat sangat bodoh bila menanyakan itu.

“ ada apa?”

“ emm,,,terimakasih handphonenya “

“ kamu suka? “aku hanya mengangguk dan malu-malu menatapnya.

“ coba lihat sini,handphonemu “ entah apa yang dia lakukan,tapi dia membuka handphone ku,memainkannya sejenak,apa mungkin dia sedang kepo isi inbox-ku? apa dia orang seperti itu? . Aku tidak memperdulikan apapun yang dia buat,aku hanya melahap menuku saat ini. Telor bali yang cukup berbeda dari mie instan.

“ maruko chan,, “ aku menoleh dan....

Cahaya flash menyapa mataku,masih dengan mulut penuh isi aku mendaratkan pukulan dibahunya. Dia tertawa lepas,puas. Apa yang dia perbuat,dasar orang aneh. Tapi dia selalu terlihat puas setelah mengambil gambarku. Entah mengapa,aku curiga jangan-jangan dihandphonenya juga berisi banyak fotoku__hahaha___

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
TRIANGLE
10720      1626     3     
Romance
"Apa pun alasannya, yang namanya perselingkuhan itu tidak bisa dibenarkan!" TRIANGLE berkisah tentang seorang gadis SMA bernama Dentara dengan cerita kesehariannya yang jungkir balik seperti roller coaster. Berasa campur aduk seperti bertie botts bean. Berawal tentang perselingkuhan pacar tersayangnya. Muncul cowok baru yang berpotensi sebagai obat patah hati. Juga seorang dari ...
THE HISTORY OF PIPERALES
1833      664     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Kamu, Histeria, & Logika
55465      5849     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
Anything For You
2983      1201     4     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Power Of Bias
1055      605     1     
Short Story
BIAS. Istilah yang selalu digunakan para penggemar K-Pop atau bisa juga dipakai orang Non K-Pop untuk menyatakan kesukaan nya pada seseoraang. Namun perlu diketahui, istilah bias hanya ditujukan pada idola kita, atau artis kesukaan kita sebagai sebuah imajinasi dan khayalan. Sebuah kesalahan fatal bila cinta kita terhadap idola disamakan dengan kita mencitai seseorang didunia nyata. Karena cin...
You Are The Reason
2022      809     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Tentang Kita
1660      705     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Ghea
427      275     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Black Roses
28590      4148     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Lavioster
3617      996     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan