-Hari PORAK kedua-
"Pagii laa" sapa Irham
"Pahi ham" sapaku balik
"Hari ini kelas aku tandingnya kapan aja sama lawan kelas apa aja?" tanyanya
"Gatau ham, liat aja di mading. Aku bagian ngurus futsal aja" jawabku
"Males ah liat penuh gitu"
"Tanyanya sama Rei atuh"
"Tanyain sama kamu ah takut aku sama Rei mah"
"KM aneh"
"Haha biarin gini gini kelas aku menang wae kan? Berkat siapa? Berkat KM nya juga laa"
"Iya weh iya meh gancang" (iya weh iya biar cepet)
Aku berjalan menuju Rei yang sedang sibuk dengan kertas kertasnya.
"Rei kata Irham kelas dia jam berapa aja sama lawan kelas apa aja?"
"Liat aja sendiri dimading la"
"Males katanya penuh"
"Zzz cari aja nih sendiri disini, aku lagi nyari data lomba catur yang kemarin ko gaada"
"I.. Iya rei, tar aku bantu deh udahnya"
"Hmmm"
Aku mencari jawaban pertanyaan Irham dan setelah mendapatkannya aku langsung memberitahunya.
"Nihh"
"Sip makasih yang"
"Yangg mana? Yang keberapa?"
"Tau ah, bye la"
"Hoho iya bye"
Aku berniat menghampiri Rei kembali. Namun Rei sudah tidak ada ditempatnya yang tadi, jadi yasudah aku diam disana dan duduk melihat pertandingan basket. Kali ini basket putri yang sedang bermain.
Lucu ya kalau liat putri yang gapunya keahlian khusus di basket main basket. Jadi nih ya sekarang aku melihat salah satu diantara mereka ada satu orang yang pake bajunya beda kayanya dia kepaksa soalnya dia emang asal alung aja, disalahin mulu lagi sama temen lainnya. Jadi kasian yaa, padahal kan salah sendiri ngapain ngajakin dia. Hadehhhhh-_-
"Laaa lagi sibuk ga?" tanya Rio
"Engga kenapa?"
"Bisa voli ga?"
"Dikit sih"
"Tanding yo kurang satu kelas kita, cepet ih bentar lagi tanding lagi"
"Lah aku ga bawa baju olahraga yo"
"Ada ko yang bawa cuma dia gabisa makannya aku ngajak kamu"
"Ohokeoke"
Aku berjalan menuju kelas bersama Rio. Tiba disana aku langsung mengganti bajuku menjadi baju olahraga di kamar mandi cewe.
"Lawan kelas apa gitu?" tanyaku pada Disa yang menemaniku ganti baju
"9A laa. Pokonya kita harus menang"
"Iya harus, udah nih. Hayu"
Aku menyimpan dulu bajuku ke dalam tas. Setelah itu aku langsung menuju gor bersama Disa.
Aku melihat Afka bersama Aila sedang berbincang bersama didekat ruang piket. Aku melihatnya dari sebrang ruang piket. Hati dan logikaku mulai tak sejalan.
Hati: Ko rada gasuka gitu ya liatnya padahal aku punya Irham.
Logika: gara gara dikasih perhatian waktu itu kali. Langsung baper jadinya. Ah palingan sebentar lagi juga ilang rasa gasukanya
Hati: Aamiin
"Pokonya harus menang ya gaissss. Semangattt" sorak Zian dari pinggir gor menyemangati.
Kami bertanding dengan penuh semangat, apalagi Irham ngeliat waktu babak keduanya, aku harus liatin aku bisa. Iyaaa ganbatte laa ganbatte!!!
Hffttt,,,, kelasku kalah. Kakak kelas kita lebih jago ternyata, padahal dikelas kita ada yang jago voli dan pernah menjuarai perlombaan. Tapi tetap saja, kita kalah. Tak apalah, kalah itu awal kemenangan eaaaa.
"Ah ni parayah" keluh Zian
"Ihhh riweuh, syukur-syukur kita mah usaha. Da kamu mah cuma bisa jadi suporter doang huu" ucap Disa kesal
"Eh jangan gitu, tanpa suporter kalian gaakan semangat" jawab Zian PD
"Sota, mending beliin minum kita buruuu!" perintah Disa
"Njir, tapi takapalah Zian lagi baik. Sini mana uangnya"
"Nihh"
Dari jauh aku merasa ada yang sedang melihatku, aku memandangi kesekeliling. Dan ternyata memang benar, Afka melihatku. Namun saat ku bertatapan dengan matanya, Afka langsung mengalihkan pandangannya. Dasar aneh-_-
"Oioioi cape ya?" Irham menonjok nonjok tanganku
"Heem, diem makannya"
"Hoho, nihh minumm" Irham memberiku sebotol minuman dingin
"Makasih ham"
"Iyaaa, btw mandi gih bau" Irham menutup idungnya dan menarik sedikit bajuku keatas
"Ih ni btin"
"Becanda laaa becanda wkwk"
"BecandaMU. Udah ah aku mau kekelas dulu. Bye ham"
"Iya bye"
----
16.30
"Besok siap ya perlombaan selanjutnya. Dana berapa lagi ca?" tanya Rei pada Caca
"Belum aku itung hehe. Tar aku bmin deh jumlahnya, tar aku hitung dirumah" jawab Caca
"Ohyaudah oke deh, tadi ada masalah ga?"
"Ada ada. Salah gue sih ini mah, kan ya tadi gue tuh mau ke air. Disitu ada deh ka Fahmi temennya ka Aldi yang mau gantiin gue. Nah gue iyaiyain aja, ternyata dia berbuat kecurangan, dia menangin kelas 9. Jadi kelas 8B protes ke gue" jelas Sandi
"Aduh, nanti jangan sampe gitu lagi ya. Kali ini aku maafin. Tapi jangan sampe keulang yaa. Kalau mau minta gantiin ya ke panitia lagi jangan diluar panitia" ucap Rei panjang
"Iya sip Rei" jawab Sandi dengan penuh rasa bersalah
"Yaudah kita pulang sekarang, hati-hati kalian"
Aku berjalan lemas, mencari bapa yang katanya mau jemput. Tapi setelah 5 menit aku nunggu ternyata bapa gabisa jemput, bannya bocor. Dan aku disuruh nebeng. Irham ada acara mendadak lagi. Aduhh nebeng sama siapa coba, masa Afka? Gamungkin gamungkin... Ga-mung-kin...
"Laaa belum pulang? Irhamnya mana?" tanya Afka
"Belum, Irham lagi ada acara"
"Oh dijemput?" tanyanya lagi
"Engga"
"Terus pulang sama siapa?" tanyanya lagi dan lagi
"Lagi nunggu angkot ham"
"Mau sama saya? Pamali anak sekolahan pulang sore gini naik angkot"
"Emang gaapaapa?" tanyaku bahagia
"Gaapaapa atuh, sejak kapan jadi apaapa"
"Sejak... Eh engga abaikan. Yaudah aku nebeng ya. Makasih ka"
"Eh? Iyaiya"