Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Hari ini hari sabtu, sekolah libur. Yang masuk sekolah hanya yang memiliki kegiatan ekstrakulikuler ataupun kegiatan khusus lainnya, salah satunya kegiatan OSIS. Hari ini OSIS kumpul untuk membicarakan acara PORAK lagi.

"Berangkat jam berapa teh?" tanya Bapa

"Jam 9an pa" jawabku sambil menonton acara kartun di televisi

"Iya atuh, 1 jaman lagi ya"

"Iya pa"

"Teh ngepel" Mamah meneriaki dari dapur

"Iya mah"

Aku mempersiapkan ember yang berisi air dan sudah diberi pewangi lantai lengkap dengan lap pel nya. Aku mengepel selama kurang lebih 20 menit dengan menyapu dan membereskan rumah. Setelah selesai, aku langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

Drrttt...Drrttt

"Irham? Ngapain dia nelfon?"

"Halo la?"

"Waalaikumsallam"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

"La maaf kemarin katanya kamu nangis ya? La itu pm aku cuma tod aku kena tod dr sania temen aku dirumah. Maaf gangabarin sebelumnya, ada gangguan signal la"

"Iya gaapaapa"

"Ah apaapa ini mah, laaa ihh maafffffin akuuuu"

"Iya, yaudah ya aku mau kumpul OSIS dulu"

"Aku juga kesekolah sekarang laa, ketemu disekolah ya atau mau aku jemput"

"Gausah"

"Buk--" urusai ham urusai

Irham: ko dimatiin?

--------

Aku berjalan malas memasuki gerbang sekolah, di dalam Irham pasti ada. OSIS kumpul di atas, pasti aku melewati lapang untuk menuju lantai atas. Semoga saja Irham belum datang. Semog....

"Laaa tunggu" teriak Irham dari tengah lapang. Aku hanya diam sebentar dan terus berjalan ke atas.

"Laaa" Irham menarik tasku

"Lepasin ih, aku mau kumpul OSIS ham. Udah telat" gerutuku

"Bentar, maafin dulu" bujuk Irham

"Iyaa ham iyaa aku maafin aku maafin" jawabku

"Ini" Irham memberiku sebatang coklat, aku menatapnya bingung. Irham menarik tanganku dan meletakkan coklat diatas tanganku.

"Biar ga bt mulu, maafin aku yaaa. Semangat OSIS nya aku futsal dulu. Tar pulangnya line aku, aku jemput. Bye la" Irham berlari kecil menuruni tangga. Aku tersenyum kecil dan meneruskan perjalananku menuju ruang tempat OSIS kumpul.

---

"Oke kita mulai, jadi gimana? Ada yang punya usul buat lomba apa aja nantinya?" tanya Rei didepan kelas

"Instruksi rei, paling sih futsal, basket, voli" ucap Mita

"Iya itu pasti, ada usul lomba lain ga? Kalau bisa yang gaada diporak tahun kemarin" respon Rei

"Instruksi bakiak rei, terus tarik tambang, badminton gimana?" sekarang giliran Sandi yang mengacungkan tangan

"Kita tampung dulu, yang lain?" tanya Rei lagi

"Instruksi insttuksi. Catur catur, gaada tuh ditahun kemarin" usul Indah

"Heem bener, gaada lagi?" tanya Rei lagi

"Gaada kayanya" jawab Caca

"Oke, jadi lombanya tuh futsal, bakiak, voli, basket, tarik tambang, badminton sama catur. Gimana ada yang mau menyangga?" Rei mengulang hasil pendapat dari kami semua

"Udah itu aja, fixin" sahut Afka

"Fix ini fix?" tanya Rei

"Fixxxxxxxx" jawab kami serempak

"Oke, catet sekertaris" perintah Rei

"Siap pa" Tina menerima perintah

---

16.30

Bandung diguyur hujan kembali. Seluruh siswa yang tadi ada disekolah termasuk Irham sudah meninggalkan sekolah, hanya anggota OSIS yang tersisa. Sebagian dari kami diam diatas, sebagian lagi meneduh di ruang piket termasuk aku.

Hujan yang deras saat ini membuat udara semakin dingin dari biasanya. Aku kedinginan dan perutku merajuk ingin diisi makanan, tetapi tidak ada lagi yang menjual makanan, minimarket jauh dari sini. Alhasil magh ku kambuh. Aku hanya bisa duduk sambil memegangi perutku yang sakit.

"Kenapa la? Mukanya pucet ihhh" tanya Ica panik

"Magh aku kambuh ca" jawabku lemas

"Telat makan ya?" tanyanya

"Heem aku lupa"

"Hadehh makan aja lupa"

"Bawa obatnya ga?" tanya Ica

"Enggaaa"

"Bentar, kamu tiduran aja la. Nih selimutin pake jaket aku" Ica memberi jaketnya yang tadi ia pakai

"Ada yang punya makanan?" tanya Ica pada yang lain

"Gaada ca, kenapa?" tanya Putri

"Maghnya kemala kambuh" jawab Ica

"Alah gimana atuh, coba tanya sama yang ada di atas" Putri ikut panik

Ica berjalan keatas menanyakan apakah ada yang membawa makanan. Alhasil tidak ada, tapi Afka langsung berjalan kearahku.

"La gaapaapa?" tanya Afka panik

"Yeh malah ditanya dia mah udah tau apaapa" sahut Tina

"Apasih nyambung aja kaya kabel" ucap Afka dingin

"Dingin ya la? Sini" Afka menarik tanganku dan meletakkan tanganku diantara dua tangannya, ia mengusap-ngusap tanganku. Ahhh mamahhhh teteh baru pertama kali diginiin. Irham mana Irham mana? Irhamnya asik sama Sania *eh

"Eh gausah ka" aku menarik tanganku dari genggaman tangannya. Tapi Afka menariknya lagi "udah gaapaapa la gaada maksud apaapa ko"

"Ca ambilin kayu putih diruang pmr" Afka menyuruh Ica *gasopan yak main nyuruh nyuruh*

"Dikunci kali ka kan udah pada pulang" jawab Ica malas

"Shit! ada yang bawa kayu putih?" tanya Afka

"Gaada ka" jawab yang lain

"Afka modus haha" ucap Rei

"Yah malah tidur tuh anak" ucap Rei kepadaku

"Biarin mending tidur jadi rasa sakitnya bisa ilang bentar" sahut Afka

"Ekhemmm" ucap yang lain

Aku tertidur pulas dimeja panjang yang ada diruang piket. Kepalaku sedikit pusing. Tidurku terbangun saat aku merasa guncangan ditubuhku.

"Bangun laa hayu pulang" Afka membangunkanku

"Eh jam berapa sekarang?" tanyaku panik

"Setengah enam la" jawabnya

"Aw sakit" aku memegang kepala

"Eh saya anter aja ya la, tar kita ke warung dulu beli obat sama makanan" ucap Afka

"Iya ka, makasih" aku berjalan bungkuk dipinggir Afka sambil memegangi perutku yang sakit.

Senyumku mengembang kecil. Makasih Afka.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Vienna
375      286     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
Black World
1663      786     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Sibling [Not] Goals
1196      656     1     
Romance
'Lo sama Kak Saga itu sibling goals banget, ya.' Itulah yang diutarakan oleh teman sekelas Salsa Melika Zoe---sering dipanggil Caca---tentang hubungannya dengan kakak lelakinya. Tidak tau saja jika hubungan mereka tidak se-goals yang dilihat orang lain. Papa mereka berdua adalah seorang pencinta musik dan telah meninggal dunia karena ingin menghadiri acara musik bersama sahabatnya. Hal itu ...
C L U E L E S S
746      539     5     
Short Story
Clueless about your talent? Well you are not alone!
Peri Untuk Ale
5441      2268     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Bintang Biru
3007      1064     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Senja di Pelupuk Mata
690      449     1     
Short Story
Telah lama ku menunggu senja datang dengan membawa sejuta senyuman. Kesendirian telah mengutukku beberapa tahun silam. Sunyi beserta sepilah teman yang senantiasa menemani hari-hariku. Tak memiliki saudara adalah garis takdir untukku. Tinggal di desa yang penduduknya acuh akan sekitar bukan pilihan utamaku. Aku melarikan diri dari gubuk tempat dimana aku dibesarkan. Pernikahanku berlangsung tanpa...
Daniel Whicker
8460      1872     13     
Mystery
Sang patriot ikhlas demi tuhan dan negaranya yang di khianati oleh negara dan dunia.. Dan Ayahnya pun menjadi korban kesadisan mereka...
Dibawah Langit Senja
1607      943     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Renata Keyla
6702      1551     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...