Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Irham: selamat pagi calon doinya Irham

Ahhhh dia membuat perutku terasa kaku dan menjadi senyum-senyum sendiri. Aku jadi terlalu takut untuk berangkat sekolah dan menemuinya.

Sebelum berangkat aku memeriksa kembali bawaanku takutnya ada yang tertinggal. Hari ini rasanya aku ingin menggunakan masker untuk menutupi blushingku karena memikirkan apa yang dikatakan Irham tadi. Ah aku terlalu baper.

"Teteh berangkat, Assalamualaikum" aku memberi salam pada kedua orang tuaku. Hari ini aku berangkat dengan naik angkutan umum. Kata Mamah aku harus belajar mandiri dan tidak merepotkan Bapak.

---

"Pagii Kemala" Afka menyapaku digerbang, hari ini ia memeriksa perlengkapan setiap murid dan jika tidak ada yang lengkap Ia menuliskan namanya untuk diberikan ke Kesiswaan.

"Pagi ka" aku menyapanya balik

Aku berjalan dengan perasaan tak karuan. Aku tak yakin hari ini pelajaran akan berjalan baik. Aissshhhhhh,,

"Are you okay?" tanya Ica dengan senyum yang penuh arti

"Yes, i'm okay" jawabku

Bel dengan bunyi mainan anak kecil yang jika ingin dimainkan harus memasukkan koin berbunyi dengan nyaring.

"Ada ibu ada ibu" ujar Zian

Seluruh siswa bergegas masuk, begitupun yang terlambat berlari-lari agar tidak dianggap terlambat.

Bu Nuri adalah guru BP/BK. Hari ini kami menonton video mengenai akibat pergaulan bebas dan bagaimana cara menanggulanginya jika sudah terjadi. Semua siswa menontom dengan serius, terutama Zian. Ia sangat antusias sakinh antusiasnya ia berisik sekali ia banyak bertanya pada Bu Nuri.

"Bu bu kenapa nonton video ini?"

"Biar kalian gasampe kena pergaulan bebas"

"Bu kenapa meroko dilarang?"

"Bu bu kenapa anak SMP gaboleh ngedugem?"

"Ziannnn berisikk"

"Ih biarin weh hak atuh"

Aku hanya tertawa mendengarnya, aku tidak fokus aku terlalu memikirkan hal tidak penting yang akan terjadi hari ini.

---

"Kepada seluruh anggota OSIS harap kumpul di sumber suara. Terimakasih" Rei ketua OSIS angkatan kami mengumumkan dari Ruang Piket.

Aku dan Ica langsung menuju ruang piket setelah Pa Ahmad keluar kelas.

"Assalamualaikum, hari ini kita bakal ngadain razia pertama kita. Tas buat nyimpen hp sama peralatan yang dilarang dibawa ada di Ruang OSIS. Sekarang kalian izin dulu ke guru pelajarannya masing-masing. Habis itu dateng ke RO" ucap Rei.

"Siap" jawab kami serentak. Kami semua lansung menghampiri guru-guru yang akan mengajar kami sesuai kelasnya masing-masing.

----

Bel pergantian jam telah berbunyi, kami semua kumpul dan membagi tugas. Aku mendapat bagian kelas 7A-7E bersama Afka dan Putri.

"Assalamualaikum" Afka mengetuk pintu kelas 7A.

"Waalaikumsallam, masuk Afka" sahut Bu Meli

Kami masuk ke kelas dan mmberitahu tujuan kami datang ke kelas.

"Assalamualaikum, hari ini kami akan mengadakan periksa ketertiban bulan ini. Semuanya harap maju ke depan kelas. Hpnya disimpan di atas meja" ucap Afka

Seluruh siswa kelas 7A maju ke depan kelas. Kami memeriksa setiap tas dan mengambil hp, peralatan yang tidak wajar dibawa, dan benda-benda tajam.

"Terimakasih atas perhatiannya. Maaf telah mengganggu kegiatan belajarnya. Assalamualaikum" ucap Afka. Kami memberi salam kepada Bu Meli dan meninggalkan kelas.

---

Semua kelas telah diperiksa. Kami memeriksa setiap hp dan menyisihkan barang-barang yang tidak wajar dibawa beserta benda tajam.
Seluruh siswa mengerubungi RO.

"Semuanya mohon kembali ke kelas ya, secepatnya akan kami kembalikan jika memang tidak apa-apa" ucap Rei.

"Wuuuuu" sorak seluruh siswa yang mengerubungi RO.

"Gillaaaa banyak banget foto Kamila disini" ujar Caca yang memeriksa kelas 8.

"Hah? Hp siapa itu?" tanya Ica

"Irham kayanya, soalnya ada foto dia juga" jawab Caca

"Ihhhh, hapus ca" ujarku

"Gamau, ini bukan hp gue la. Gue gaada hak" sahut Caca

"Ihhh" aku mendengus kesal

"Cieee jadi nih jadi" ucap Afka yang asik memeriksa hp setiap siswa.

"Apasih ka jangan ikut-ikutan. Fokus aja udah"

"Hmmm hmmmm"

---

Seluruh barang-barang yang tidak bermasalah  dikembalikan kepemiliknya masing-masing.

"Jirr, punya gue gadibalikin. La la mana hp gue?" tanya Zian

"Ada di RO kayanya, aku ngurus kelas7. Ke RO aja tanyain yan" jawabku. Zian langsung pergi menuju Ruang OSIS.

"Mana hp gue? Heh rio mana? Gue ganyimpen video atau foto gituan" Zian penuh emosi berbicara pada Rio

"Kalem an, mana yang bagian kelas8? Ca?" Rio berbicara pada Caca.

"Zian? 8 apa? Hp nya yang mana?" tanya Caca

"8C, masa gatau gue. Yang ada sticker slank nya" Zian menjawab penuh emosi

"Oh ini. Ini gabisa dibuka, dikode. Makannya belum dikembaliin."

"Ehh mana siniin" sahut Zian. Zian membuka kodenya

"Nih" Zian memberikan hpnya pada Caca. Caca memeriksa hp nya, tapi ternyata didalamnya ada sebuah file yang berisi hal-hal yang tidak wajar.

"Ih ada nih yang kaya gitunya. Hapus ya nanti, tapi nama kamu aku tulis"

"Eh? Gue gapernah nyimpen yang gituan padahal. Dijailin ini, yaudah tulis aja siniin hpnya" Zian membawa hpnya dengan paksa dan langsunh menghapus file tersebut.

---

Bel pulang berbunyi, Kemala dan Ica harus kumpul OSIS. Sedangkan Kemala harus menemui Irham hari ini.

Irham: la jangan lupa ya, nanti jangan dulu pulang

Kemala: aku ada kumpul OSIS ham. Maaf

"Ada Kemala?" Irham bertanya pada Rio

"Laa ada Irham"

"Hmm, iya makasih yo" ucapku. Aku segera menghampirinya

"Ikut aku, yo minjem dulu Kemalanya penting" Irham menarik bajuku

"Gausah narik ih, aku bisa jalan sendiri" gerutuku

Kami berjalan bersama menuju sanggar futsal. Disana tak ada siapa-siapa. Aku mulai keringat dingin, takut Irham melakukan sesuatu yang tidak pernah kuduga.

"Kalem aja, aku bukan cowo kaya gitu" Irham menjawab kebingunganku

Irham membuka pintu sanggar, disana terdapat beberapa temannya yang masing-masing memegang setangkai bunga dan Irham mengambil gitar menyanyikan lagu yang waktu itu ia kirim.

"La, mau jadi pacar aku?" tanya Irham

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Unsuitable
1321      626     6     
Romance
Bagi Arin tak pernah terpikirkan sekalipun bersekolah dalam jerat kasus tak benar yang menganggapnya sebagai pelacur. Sedangkan bagi Bima, rasanya tak mungkin menemukan seseorang yang mau membantunya keluar dari jerat tuduhan yang telah lama menimpanya. Disaat seluruh orang memilih pergi menjauh dari Bima dan Arin, tapi dua manusia itu justru sebaliknya. Arin dan Bima dipertemukan karena...
Love Warning
1503      691     1     
Romance
Dinda adalah remaja perempuan yang duduk di kelas 3 SMA dengan sifat yang pendiam. Ada remaja pria bernama Rico di satu kelasnya yang sudah mencintai dia sejak kelas 1 SMA. Namun pria tersebut begitu lama untuk mengungkapkan cinta kepada Dinda. Hingga akhirnya Dinda bertemu seorang pria bernama Joshua yang tidak lain adalah tetangganya sendiri dan dia sudah terlanjur suka. Namun ada satu rintanga...
Aku dan Dunia
372      284     2     
Short Story
Apakah kamu tau benda semacam roller coaster? jika kamu bisa mendefinisikan perasaan macam apa yang aku alami. Mungkin roller coaster perumpamaan yang tepat. Aku bisa menebak bahwa didepan sana ketinggian menungguku untuk ku lintasi, aku bahkan sangat mudah menebak bahwa didepan sana juga aku akan melawan arus angin. Tetapi daripada semua itu, aku tidak bisa menebak bagaimana seharusnya sikapku m...
I Fallen for Jena Henzie
8580      1895     0     
Romance
Saat pitcher melempar bola, perempuan itu berhasil memukul bola hingga jauh keluar lapangan. Para penonton SMA Campbell langsung berdiri dengan semangat dan bersorak bangga padanya. Marvel melihat perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui bolanya melambung jauh, lalu ia berlari sekencang mungkin melewati base pertama hingga kembali ke home. Marvel melihat keramaian anak-anak tim base...
Letter hopes
1137      626     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
Sweetest Thing
2285      1139     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
Dark Fantasia
5222      1549     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
Distance
1827      723     4     
Romance
Kini hanya jarak yang memisahkan kita, tak ada lagi canda tawa setiap kali kita bertemu. Kini aku hanya pergi sendiri, ke tempat dimana kita di pertemukan lalu memulai kisah cinta kita. Aku menelusuri tempat, dimana kamu mulai mengatakan satu kalimat yang membuat aku menangis bahagia. Dan aku pun menelusuri tempat yang dimana kamu mengatakan, bahwa kamu akan pergi ke tempat yang jauh sehingga kit...
Pupus
440      294     1     
Short Story
Jika saja bisa, aku tak akan meletakkan hati padamu. Yang pada akhirnya, memupus semua harapku.
Kala Saka Menyapa
12244      2893     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...