Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

1 Bulan telah berlalu. Hari ini adalah hari LDKS OSIS, seluruh calon anggota OSIS sudah siap dari jam 06.00 WIB. Kami semua memakai baju olahraga lengkap dengan atribut yang disuruh kakak-kakak OSIS tercinta. Kami masuk ke Lapangan, saat bel berbunyi. Kami melaksanakan apel pagi yang dipimpin Ka Tia.

"Semangat dong de semangat 45" teriak ka Muti dari belakang

"Siap semangat" jawab kami serentak

Apel pagi telah selesai. Kami semua masuk ruangan dan siap melaksanakan rencana yang telah dibuat kakak-kakak OSIS.

"Sekarang kalian berkumpul sesuai jabatan yang akan kalian pilih. Setelah itu kalian cari ruangan sesuai jabatan kalian dan masuk ke ruangan itu. Disana udah ada dari angkatan kita yang ngejabat sesuai nama yang ada di kaca ruangan itu"

"Sekarang sok berangkat"

"Siap baik, terimakasih" ucap kami serentak.

Kami semua berpencar sesuai dengan grupnya masing-masing dan mencari ruanngan yang tadi dikatakan ka Aldo.

Aku, Tina, Dea, Mita, dan Indah memasuki ruangan "Sekretaris" kami semua berbaris didepan ruangan tersebut dan kakak-kakak yang ada diruangan duduk menghadap kami. Mereka memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadikan kita sebagai Sekretaris jika kita menjawabnya dengan baik dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Walaupun selama sesi pertanyaan, mereka membalik-balikkan jawaban kami hingga kami tak bisa menjawab lagi.

---

"Siap siap, semuanya ke lapangan. Kita latihan PBB" ucap ka Aldo

"Siap" jawab kami

Kami semua berbaris dilapangan dan membuat grup satu grup 4 orang dan 1 pembimbing. Kami belajar hadap kanan, hadap kiri, jalan ditempat, balik kanan, istirahat di tempat, dan PBB lainnya.

Setelah kami selesai, kami pun berbaris menjadi satu barisan.

"Kalian cape?" tanya ka Aldo

"Siap tidak" jawab kami serentak. Saat ini, kami diharuskan menjadi munafik berbohong. Karena jika kami jujur bilang kami capek misalnya, kami akan dihukum dan dimarahi. Udah kaya Raisa aja kan kita, serba salah.

"Jangan bohong de, jawab yang jujur" bentak teh Raras dari belakang.

"Sekali lagi ya, kalian cape?" teriak teh Nanda. Gilaaa teh Nanda beda bangett.

"Siap tidak" jawab kami serentak.

"Ahh munafik kalian semuaaa. Jujur aja, yang cape bakal kita kasih minum ko. Nih minumnya" teh Raras menangkat minuman teh s****i yang ada diplastik.

"Siap emang" batinku

"Kalian cape?" tanya ka Aldo berteriak

"Siap tidak" jawab yang lain "Siap iya" jawabku. Seketika hening.

"Ohh ini kamu siapa namanya? Ke-ma-la siniin minumnya nda" ucap Aldo.

Aduh nyesellll akuu kenapa malah ngomong iya, lagian kesel sih dibilangin tidak tidak gapercaya. Yaudah aku jawab iya. Eh tapi ka Aldo bener ngasih minum, aku minum dipegangin dia malah.

"Tuh kan kita ga boong. Liat tuh kemala minum yang megangnya Aldo lagi. Nyesel kaliannn" ucap teh Nanda

"Kalian cape?" teriak ka Aldo"

"Siap iya" jawab temanku yang lain serentak. Haha akhirnya jujur juga mereka.

Ka Aldo memberi minum yang lain satu minuman yang tadi bekas aku, diminum bersama dan harus habis.

---

"Sekarang waktunya sholat dzuhur, setelah sholat dzuhur. Kalian masuk ke gor ya" ucap teh Kekey

Kami semua bersiap siap untuk sholat berjamaah dipimpin ka Aldo. Selesai sholat kami semua langsung masuk gor, sesuai dengan apa yang tadi dibicarakan teh Kekey.

Di dalam gor kami disuruh berbaris. Tapi anehnya hanya ada ka Aldo di dalam.

"Gini ya, kan sekarang LDKS tahap akhir kalian selama pelantikan jadi OSIS. Besok senin kalian resmi menggantikan posisi kami. Jadi akang mau nanya, kalian gasuka sama siapa dari kita? Jawab jujur aja." ucap ka Aldo

"Saya kang, teh Raras" ucapku. Semua menoleh kepadaku, dan aku tersontak kaget. Mereka menatapku heran. Oke dua kali keadaan kaya gini.

"Kamu yang tadi juga bilang cape ya waktu dilapangan?" tanya ka Aldo

"Siap iya" jawabku

"Oke, ada lagi?" tanya ka Aldo

"Saya juga kang, teh Raras"

"Saya kang, teh Lea"

"Saya kang, teh Nanda"

"Saya kanh, teh Tia"

Semua nya mengaku dan menyebutkan siapa yang mereka tidak suka.

"Sekarang mata kalian tutup" ucap ka Aldo

Ko ada perasaan gaenak ya? Ah pasti ada sesuatu. Biarlah, muak aku dengan sandiwara ini.

Tanganku ada yang memegang, dan aku dituntunnya jalan. Entah dibawa kemana diriku ini. Penutup mataku dibuka. Dan kalian tau? Didepanku sudah ada TEH RARAS

"Kamu benci saya?" tanya teh Raras

Tak ada jawaban dariku, aku hanya menunduk.

"Tampar de" ka Aldo mengangkat tanganku dan mengarahkannya ke pipi teh Raras.

Semua yang ada di dalam Gor sontak kaget, akupun begitu. Untunglah tak terlalu keras. Tapi itu ka Aldo yang melakukannya bukan aku teh Raras. Aku menitikkan air mata dan air matanya mengenai tangan ka Aldo yang saat itu memegang tanganku.

"Cengeng" ucap ka Aldo dan pergi meninggalkanku.

---

Akhirnyaaa LDKS selesaii, hari ini begitu banyak pengalaman yang kami khususnya aku dapatkan. Ka Aldo meminta maaf padaku dan akupun meminta maaf pada teh Raras. Teh Raras juga meminta maaf padaku.

LDKS ditutup dengan permintaan maaf dan ucapan selamat dari kaka OSIS kepada kami. Selain itu, kami latihan untuk pelantikan diupacara besok.

Ohiyaaa, aku pun bahagia. Aku terpilih menjadi Sekretaris di OSIS angkatanku. Terimakasih semuanyaaa.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
She Is Falling in Love
543      339     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
Potongan kertas
936      486     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
P.E.R.M.A.T.A
1910      950     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Sendiri
463      308     1     
Short Story
Sendiri itu menyenangkan
Raha & Sia
3466      1300     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
Unlosing You
477      331     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Kebugaran cinta
454      324     0     
Romance
Meskipun sudah memiliki harta kekayaan yang berlimpah tidak membuat martia merasakan ketulusan dan bahagia. Orang tua martia selalu sibuk mengejar karir dan kesuksesan sampai-sampai martia dari kecil sampai besar harus dirawat oleh asisten rumah tangganya. Kebiasaan buruk martia selalu melampiaskan kekesalan, kekecewaan, dan juga kesedihan nya dengan cara ngemil makanan sehingga tanpa sadar bera...
Gagal Menikah
4921      1647     4     
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka. Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal. Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
Secret Elegi
4379      1288     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
Sherwin
379      256     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya