Hari ini tepat lima bulan aku dan Woojin menjalin kasih dan sampai sejauh ini hubunganku dengan Woojin baik-baik saja bahkan romantis,walaupun kami menjalin hubungan jarak jauh,tetapi komunikasi kami berdua tetap berjalan.Yang terpenting sampai saat ini mas Nathan belum mengetahui hubungan kami,tetapi Lala saudara kembarku akhirnya mengetahui hubunganku dengan Woojin,karena waktu itu tanpa sengaja Lala menerima telpon dari Woojin.Awalnya Lala marah besar saat mengetahui profesi Woojin yang hanya seorang pelayan kafe,berbeda dengan Wonshik kekasihnya yang profesinya lebih mapan.Lala takut kalau Woojin hanya memanfaatkanku saja,karena banyak cowok-cowok sekarang yang numpang hidup dari ceweknya,apalagi kalau ceweknya lebih kaya.Setelah mendengarkan penjelasanku kalau Woojin bukan tipe seperti itu dan malah dia seorang pekerja keras untuk membiayai ibunya yang koma di rumah sakit akhirnya Lala luluh juga dan mengijinkanku pacaran dengan Woojin,tetapi kalau suatu hari Woojin menyakitiku Lala tidak akan tinggal diam.
Berita kedekatanku dengan Jaemin pun sudah mulai menghilang dan agency kami masing-masing tidak menyuruh untuk sedekat dulu lagi,karena kami sudah tidak dalam satu proyek sinetron lagi.Bahkan sinetron terbaruku juga sudah tidak berpasangan dengan Jaemin,tetapi yang membuatku kesal mas Nathan menjodoh-jodohkanku dengan beberapa cowok dan membuat kencan buta untukku.
"Sumpah gua kesal banget Lis sama mas Nathan,tiap malam selalu menyuruh untuk datang kencan buta yang sudah diaturnya",ujarku sama Alisha saat kami sedang berdua saja di ruang ganti
"Mau gimana lagi mbak Lulu,mas Nathan khan memang seperti itu,sabar aja mbak",ujar Alisha menenangkanku
"Apa gua kasih tau aja soal Woojin ya kalau dia pacar gua"
"Jangan mbak,bisa-bisa mas Nathan ngamuk berat dan menyuruh mbak buat putus,apalagi mas Nathan khan orangnya nekat nanti dia bisa datengin Woojin buat jauhin mbak dan yang kasihan nanti malah Woojin"
"Betul juga ya Lis,apalagi kalau mas Nathan tau profesinya Woojin"
"Nah itu mbak Lulu tau,udahlah mbak sekarang jalanin aja hubungan mbak dengan tenang,apalagi sebentar lagi valentine"
"Udah siap belum?Lama banget kalian didalam,waktunya pemotretan.Time is money,ingat itu",ujar mas Nathan tiba-tiba masuk ke ruangan dan kami berdua kaget,terutama aku.Apakah mas Nathan mendengar pembicaraanku dengan Alisha
"Udah kok mas",jawabku sewot
"Don't frown.Smile!Loe mau pemotretan Lulu Yulia",ujar mas Nathan
"Terserah!Wajah wajah gua!",teriakku dan seketika mas Nathan pun diam dan kaget.Tidak seperti biasanya aku seperti ini
Akhirnya pemotretan majalahku pun berlanjut dan jujur baru kali ini aku kerja sangat tidak semangat dan tetap mau tidak mau aku harus tersenyum di depan kamera,karena ini tuntutan profesionalisme.Selesai pemotretan kami melanjutkan ke lokasi syuting,tetapi kami makan dulu di salah satu restoran.Sejak kasus aku pingsan dan dibawa ke rumah sakit gara-gara diet mas Nathan tidak melarangku buat makan. Malah mas Nathan sangat memperhatikan makananku.
"Lu,loe kenapa tadi?Maafin mas Nathan kalau salah",ujar mas Nathan dengan nada bersalah
"Ya",jawabku singkat karena jujur aku masih kesal
"Udah dong Lu,jangan ngambek terus,mas Nathan betul-betul minta maaf tadi"
"Gua akan maafin asal mas Nathan memenuhi permintaan gua",sahutku mengancam
"Owkay,mas Nathan akan penuhi permintaan loe"
"Janji?"
"Iya,janji"
"Alisha,loe saksinya ya",sahutku pada Alisha
"Iya mbak",jawab Alisha yang daritadi diam
"Valentine gua pengen libur"
"Valentine?Emang loe mau kemana?",tanya mas Nathan curiga,karena tidak seperti biasanya aku minta libur pas valentine
"Mau pergi"
"Sama siapa?",tanya mas Nathan tambah curiga
"Terserah gua mau pergi sama siapa!Gimana?!",ujarku dengan nada tinggi
"Tenang..tenang Lu,jangan emosi.Owkay mas Nathan kasih loe libur pas valentine,tapi loe jangan bertindak aneh-aneh"
"Janji ya?Gua nggak akan berbuat aneh-aneh kok"
"Iya janji.Tapi loe jangan ngambek terus ya.Smile"
Betapa senangnya valentine nanti aku boleh libur sama mas Nathan,sudah tidak sabar rasanya aku kasih tau berita ini sama Woojin,apalagi pas valentine Woojin janji akan datang ke Jakarta karena dia minta cuti selama seminggu untuk menjenguk ibunya yang masih koma.
Akhirnya aku sudah kembali di apartemenku setelah melalui aktivitas yang super padat.Setelah mandi aku langsung mengambil handphoneku untuk menghubungi Woojin.
"Halo sayang",ujarku ditelpon dengan semangat
"Halo juga sayang.Lagi apa?",tanya Woojin
“Gua baru aja pulang sayang,capek banget.Badan rasanya mau patah",ujarku dengan manja
"Adeuuh,kasihannya pacar gua yang cantik.Udah makan belum?Jangan lupa minum vitamin"
"Makan malam mah belum sayang,nanti saja.Minum vitamin mah tiap hari pasti atuh"
"Makan dulu gih,nanti loe sakit lagi.Gua nggak mau pacar gua nanti sakit",ujarnya dengan nada perhatian dan jujur aku sangat senang mendengarnya
"Iya sayang,nanti gua pasti makan"
"Betul ya"
"Iya sayangku.Ohya sayang,loe jadi datang ke Jakarta khan?"
"Iya jadi sayang,tanggal 13 gua udah di Jakarta"
"Asyik,tau nggak sayang,valentine nanti gua dapat libur",ujarku dengan nada ceria
"Wah,sungguh sayang?.Berarti kita jadi ke Dufan dong"
"Jadi dong"
"Syukurlah sayang,jadi valentine nanti kita kencan deh"
"Iya dong sayang"
Selesai menelpon Woojin aku memutuskan untuk makan malam,untung saja tadi aku beli sate ayam di dekat apartemen,langsung saja aku makan dengan secangkir susu coklat panas kesukaanku.
Hari yang ditunggu datang juga,yaitu valentine.Tadi malam Woojin sudah WA kalau dia sudah berada di Jakarta.Setelah berdandan cantik,karena hari ini hari special aku berencana membeli coklat dulu buat Woojin.
Sesampainya di Dufan ternyata Woojin sudah disana dan entah mengapa dia kelihatan tambah ganteng aja.Ada rasa bangga dihatiku punya pacar seganteng itu,tidak hanya itu saja dia juga baik dan perhatian.Untung saja Dufan hari ini tidak ramai,sehingga aku dan Woojin bisa bebas main apa saja dari Niagara,ontang anting,halilintar,gajah bledug,kora-kora,wahana hysteria,kicir-kicir,wahana tornado,turangga-rangga dan terakhir istana boneka.Betapa bahagianya aku hari ini,apalagi selama kita jalan dan main Woojin terus menggandeng tanganku dan tidak melepaskannya.Apalagi saat aku teriak saat bermain Woojin malah memelukku.Selesai bermain kami memilih makan di salah satu restoran yang ada di dufan.
"Gimana sayang,senang nggak hari ini?",tanya Woojin sambil memegang tanganku selesai kami makan
"Senang banget sayang,rasanya bahagia sekali",ujarku
"Gua punya sesuatu buat loe sayang",sahut Woojin padaku sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya
"Apaan?",tanyaku penasaran
"Bukalah"
"Cincin?",ujarku kaget begitu membuka isi kado tersebut.Jujur aku kaget Woojin membelikanku cincin,apalagi cincin ini mahal
"Iya,loe suka nggak sayang"
"Sayang,ini khan mahal"
"Nggak apa-apa,gua nabung buat belikan loe ini,apalagi ini anniversary kita yang kelima.Happy anniversary and Happy Valentine ya sayang"
"Makasih ya sayang,ohya gua juga punya sesuatu buat loe,tapi kadoku nggak mahal"
"Coklat?"
"Iya,coklatnya dimakan ya"
"Pasti atuh sayang.Cincinnya dipakai ya,biar loe ingat terus sama gua"
"Gua pasti pakai,karena ini dari pacar tersayang",ujarku gombal sambil mengedipkan mata
"Udah bisa mulai gombal ya"
"Hahahahaha,siapa dulu gurunya"
"Habis ini kita lanjut main nggak?"
"Iya dong,kita main sepuasnya"
"Siap deh tuan putri"
Kami menghabiskan waktu hari ini sampai Dufan tutup,kemudian Woojin mengantarku ke apartemen.Sesampai di apartemen,aku mengajak Woojin untuk masuk dulu,tetapi dia menolaknya karena sudah malam.
Pokoknya baru kali ini aku merasakan valentine seindah ini.Bahkan saat mandi pun tanpa kusadari aku bernyanyi dengan senang.Apalagi Woojin memberikanku sebuah cincin,itu menandakan kalau dia serius menjalin hubungan kita.Beres mandi aku mengambil handphoneku dan betapa kagetnya aku kalau ada 15 missed call dan saat kubuka aku tidak mengenal nomornya.Lalu aku memutuskan menelpon nomor tersebut.
"Halo,maaf ini siapa ya?Tadi menelpon ke hp saya",ujarku
"Ini dari rumah sakit Harapan Indah,apakah ini dengan keluarga Bapak Woojin?",tanya suara disana.Betapa terkejutnya aku kalau itu berasal dari rumah sakit
"Woojin kenapa mbak?Saya dengan pacarnya.Ada apa dengan Woojin",sahutku panik
"Apakah mbak bisa ke rumah sakit sekarang"
"Saya segera kesana",ujarku
Kemudian aku bergegas mengendarai mobil ke rumah sakit Harapan Indah.Jujur pikiranku tidak karuan.Barusan saja kami merasakan kebahagian,tetapi kenapa musibah ini terjadi.Apa yang terjadi dengan Woojin.
Sesampainya di rumah sakit,seperti orang bingung aku bertanya ke semua suster dimana Woojin.Dan ternyata Woojin ada di IGD.
"Apa yang terjadi dengan pacar saya dok",tanyaku sama dokter yang berada di IGD
"Pacar mbak mengalami kecelakaan dan ada pendarahan di otaknya,kami harus melakukan operasi sekarang dan kami minta keluarga untuk menandatangani perjanjian pelaksanaan operasi"
"Saya akan menandatanganinya dok,pacar saya tidak mempunyai keluarga,ibunya lagi koma.Tolong pacar saya dok,saya minta selamatkan dia",ujarku sambil menangis
"Tenang mbak,kalau gitu kami akan melaksanakan operasi sekarang,mbak silahkan ke meja registrasi untuk mengurus segalanya"
Kemudian dokter dan suster membawa Woojin ke ruangan operasi,aku langsung menuju ke meja registrasi untuk mengurus semuanya.Setelah itu aku menuju ke ruang operasi.Tidak henti-hentinya aku berdoa agar operasinya Woojin berhasil.
"Mbak Lulu jangan nangis terus,berdoa aja mbak",ujar Alisha.Tadi aku sengaja menelpon Alisha untuk menemaniku,karena aku butuh seseorang untuk menguatkanku,karena Lala sedang tidak berada di Jakarta
"Kenapa harus Woojin Lis"
"Tenang mbak,operasinya juga masih berlangsung,sekarang kita sama-sama berdoa agar operasinya lancar"
Empat jam kemudian dokter yang menangani Woojin keluar dari ruang operasi.Bergegas aku menemui dokter.
"Gimana operasinya dok?",tanyaku panik
"Operasinya berhasil mbak,walaupun tadi ada kendala.Sekarang kita tinggal tunggu kesadaran dari pacar mbak saja"
"Syukurlah dok"
"Tapi sementara kami anjurkan pacar mbak buat dirawat di ruang HCU dulu untuk pemulihan sebelum dibawa ke kamar inap"
"HCU dok?",tanyaku kaget
"Iya mbak,setelah pacar mbak sadar baru kita bawa ke kamar inap"
"Makasih dok"
"Sama-sama mbak"
Tidak terasa sudah seminggu semenjak Woojin dirawat di ruangan HCU dan sampai saat ini Woojin belum sadar.Padahal menurut dokter yang merawat Woojin seharusnya sudah sadar karena tidak ada sakit yang serius,selain itu operasinya pun lancar.Selama Woojin dirawat aku rajin datang menengok ditengah-tengah jadwalku,aku tidak peduli akhirnya mas Nathan mengetahui hubunganku dengan Woojin.Awalnya mas Nathan marah besar,apalagi ketika aku sudah memakai cincin dijariku,tetapi aku balik marah dan mengancam mas Nathan kalau mas Nathan menentang hubunganku dengan Woojin maka aku akan keluar dari agency dan seketika mas Nathan melunak dan menyetujuinya.Hanya satu yang mas Nathan yang belum tahu mengenai profesi Woojin,karena dia sendiripun tidak bertanya.
Kini hanya satu yang aku pikirkan kalau Woojin cepat sadar,karena aku tidak mau kehilangan dia."Ya Tuhan,sembuhkanlah pacarku,sadarkanlah dia",ujarku dalam hati.