Akhirnya kami berempat memasuki ruangan konferensi pers yang sudah dipenuhi oleh banyak wartawan baik media cetak dan online. Aku melirik Woojin dan dari wajahnya aku dapat mengetahuinya kalau pacarku yang satu ini sangat gugup,kemudian aku memegang tangannya.
“Tenang Yank,jangan gugup. Ada gua kok”,ujarku lirih sambil tersenyum manis padanya
“Iya”,jawabnya
Sebelum memulai sesi tanya jawab,kami masing-masing memperkenalkan diri terlebih dahulu,dimulai dari Mas Nathan sebagai moderator acara,kemudian Dokter Jaehyun,Dokter Hitomi dan kini tibalah giliranku.
“Selamat pagi teman-teman wartawan semua,gimana kabarnya hari ini?”,tanyaku
“Baik”,jawab mereka kompak
“Syukurlah. Saya senang bertemu dengan Anda semua hari ini. Tentunya kita semua kumpul disini ada bukan tidak ada maksud dan tujuan. Saya disini akan memperkenalkan pacar saya. Yang disebelah kanan saya ini adalah pacar saya namanya Park Woojin. Awal kami berkenalan adalah di rumah sakit. Kalau ditanya apakah kami jatuh cinta pada pandangan pertama,bisa jadi iya,karena Woojin adalah sosok cowok yang baik dan sopan. Itulah kesan pertama saya bertemu dia”,ujarku memberi penjelasan singkat
“Mas Woojin kerja dimana mbak?”,tanya salah satu wartawan kepadaku
“Sesi tanya jawab nanti ya,sekarang masih sesi perkenalan”,ujar Mas Nathan
“Selamat pagi,nama saya Park Woojin. Saya keturunan Indonesia-Korea. Ibu saya orang Indonesia sedangkan ayah saya asli orang Korea tetapi sudah lama meninggal. Mungkin teman-teman wartawan bertanya apakah pekerjaan saya. Saya hanya seorang pelayan di salah satu kafe yang ada di Surabaya”,ujar Woojin tanpa malu menyebutkan pekerjaannya dan semua wartawan yang berada disini pada kaget mendengarnya
Cukup lama juga konferensi pers ini memakan waktu dan baru berakhir pada jam 12 siang. Aku merasa lega dengan adanya konferensi pers ini karena itu berarti semua gosip tentangku hilang baik tentang Jaemin maupun Dokter Jaehyun dan semua orang tahu kalau aku kini sudah mempunyai kekasih,jadi tidak perlu ditutup-tutupi lagi.
“Wah,loe langsung jadi trending topic di media online Lu”,ujar Mas Nathan sambil melihat handphonenya
“Wah yang benar mas?Terus komentarnya pada gimana?”,tanyaku cemas takut-takut Woojin dihujat sama penggemarku
“Bagus kok,mereka malah pada dukung. Mereka bilang Woojin cakep dan mengidolakannya”,ujar Mas Nathan sambil melirik ke Woojin
“Ehhhh,nggak boleh. Woojin hanya punya gua”,sahutku sambil cepat-cepat menggandeng tangannya
“Boleh kali Lu Woojin jadi aktor?”,tanya Mas Nathan sambil mengedipkan mata padaku
“Off course not,nanti banyak yang naksir Woojin dan nempel-nempel deh,khan sekarang banyak cewek-cewek genit”,sahutku dengan nada sewot
“Hahahahahaha,ya ampun segitunya Lu. Jangan marah ah,Mas Nathan khan Cuma becanda. Woojin tuh rayu pacar loe biar nggak marah lagi,gawat kalau dia marah”,ujar Mas Nathan memohon sama Woojin
“Yank,udah dong,Mas Nathan khan Cuma becanda. Jangan marah ya”,sahut Woojin sambil tersenyum manis dengan memegang pipiku. Seketika hatiku meleleh dibuatnya. Woojin emang paling bisa meluluhkan hatiku
“Iya. Udah nggak marah lagi kok”
“Nah gitu dong,kalau senyum khan tambah cantik”
“Hei,hei,hei mesra-mesraannya dilanjut nanti,bikin iri aja deh. Mending sekarang kita cari makan”
“Cieeeee yang iri,makanya cari pacar dong mas. Daripada jauh-jauh nyari,tuh khan ada Alisha”,sahutku sambil melirik ke Alisha
“Apaan sih Mbak Lulu”,ujar Alisha tersipu malu
“Tuh mas,Alisha jadi malu khan”,godaku
“Udah udah,kok jadi godain Mas Nathan. Sekarang yang penting kita cari makan. Mau makan dimana? Kita ketemuan di tempat makan aja gimana? Khan bawa mobil masing-masing”
“Mas Nathan makan berdua sama Alisha aja ya,gua sama Woojin mau mesra-mesraan dulu”
“Kalian mau pada kemana?”,tanya Mas Nathan penasaran
“Rahasia dong”,jawabku
Hari ini aku dan Woojin punya rencana untuk mengunjungi ibunya di rumah sakit. Sudah lama Woojin tidak menjenguk ibunya semenjak dia dirawat di rumah sakit,apalagi Woojin sempat mengalami hilang ingatan.
“Ibu,maaf baru bisa datang sekarang. Gimana keadaan ibu sekarang. Bu,kenalin ini pacar Woojin namanya Lulu. Lulu yang mengurus Woojin selama ini,bahkan saat Woojin sakitpun Lulu senantiasa disamping”,ujar Woojin sambil menangis di depan tempat tidur ibunya. Kami bersyukur diijinkan masuk oleh perawat rumah sakit tetapi tidak boleh lama
“Ibu,kenalin aku Lulu. Aku juga minta maaf baru bisa datang sekarang bu. Senang rasanya akhirnya aku bisa bertemu dengan ibu,ternyata ibu sangat cantik,pantes aja memiliki anak yang cakep seperti Woojin. Ibu,Lulu ngucapin makasih banyak sudah melahirkan Woojin dan mendidik Woojin menjadi anak yang baik,sayang dan bertanggung jawab seperti ini,Lulu beruntung menjadi pacar Woojin. Ibu,Lulu minta doanya ya semoga kami selalu langgeng dan bahagia selamanya”,ujarku sambil meneteskan air mata
Selesai menjenguk ibunya Woojin di ruangan ICU,kami memutuskan untuk makan di salah satu restoran yang tidak berada jauh dari rumah sakit.
“Yank mau makan apa?”,tanya Woojin padaku
“Bebas,gua ikut aja”,ujarku dengan nada sedih. Jujur aku masih sedih setelah menjenguk ibunya Woojin
“Loe kenapa Yank? Sakit?”,tanya Woojin dengan nada cemas
“Nggak,Cuma masih sedih habis ketemu ibu. Gua salut loe bisa kuat sampai sekarang,kalau gua pasti udah nggak kuat”
“Awalnya sih emang nggak kuat,tapi mau sampai kapan gua gitu terus,toh ibu juga nggak akan bangun,yang penting gua senantiasa berdoa buat ibu biar cepat bangun dari komanya”
“Yank waktu loe koma aja,gua udah stressnya minta ampun,takut loe nggak bangun”
“Iya gua tau,khan Mas Nathan sudah cerita semuanya. Yang penting sekarang gua sudah sehat dan akan selalu berada disamping loe selamanya”
“Janji ya?Jangan pernah ninggalin gua lagi”
“Janji. Ya udah sekarang kita makan dulu,loe beneran mau ikut aja yang gua pesan Yank?”
“Iya,gua ikut aja”
“Ohya habis dari sini kita mau kemana?”
“Gimana kalau kita nonton”
“Nonton?Dimana?Bioskop?”
“Nggak ah,di apartemen gua dong. Kita beli dvd film-film romantis di mal,terus kita nonton di apartemen”
“Nggak usah beli,kita sewa aja gimana? Gua tau tempat penyewaan dvd film yang murah”
“Ohya? Dimana? Boleh-boleh,tapi Yank kita mampir dulu ke minimarket ya buat beli cemilan dan minumannya”,ujarku dengan nada manja
“Okay tuan putri”
Tepat pukul 7 malam aku dan Woojin sudah berada di apartemenku setelah mampir ke tempat penyewaan dvd dan minimarket. Aku sengaja meminjam banyak dvd film romantis sampai-sampai Woojin kaget dibuatnya bahkan di minimarket juga aku belanja banyak cemilan dan minuman.
“Yank loe nggak berlebihan gini belanjanya? Terus tadi pinjam dvd filmnya banyak banget lagi”,ujar Woojin padaku sesampainya kami di apartemen
“Nggak kok,pokoknya gua mau puas-puasin liburan kali ini sebelum balik lagi ke Singapore buat lanjut syuting”
“Ya udah,sekarang kita mulai nonton aja yuk”
“Okay,loe yang pasang dvdnya ya Yank,gua yang nyiapin cemilan dan minumannya”
“Iya,beres”
Akhirnya tibalah hari dimana aku harus balik ke Singapore. Sedih rasanya aku harus berpisah dengan Woojin,tetapi mau gimana lagi dan aku bersyukurnya Woojin sangat pengertian dengan pekerjaanku sebagai artis.
Setibanya di Singapore aku dan Alisha langsung menuju ke lokasi syuting bukan menuju ke hotel terlebih dahulu.
“Luluuuuuu!!”,teriak Jaemin langsung mendekati dan memelukku. Aku kaget dibuat kelakuaan Jaemin padaku. Tidak seperti biasanya Jaemin seperti ini. Apakah dia salah makan.
“Kenapa loe? Salah makan?”,godaku padanya sambil berusaha melepaskan pelukannya yang membuatku risih,karena bagaimanapun aku tidak suka dipeluk seperti ini,apalagi kalau sampai Woojin melihat aku dipeluk cowok lain. Untungnya saja Woojin tidak ikut,tadinya aku paksa Woojin untuk ikut,tetapi dia menolaknya,karena dia mau mencari pekerjaan lain di Jakarta,walaupun sebenarnya pekerjaannya di Surabaya masih ada.
“Lu,berita yang lagi heboh itu nggak bener khan?”,tanya Jaemin padaku
“Berita yang mana dulu?”
“Itu kalau loe sudah punya pacar”,ujar Jaemin sambil memandang mataku
“Tentu saja benar dong”
“Kenapa loe nggak pernah cerita-cerita sama gua. Selamat ya”,sahut Jaemin dengan nada bahagia
“Makasih ya”
“Gua berdoa loe bahagia sama dia. Ini tulus loh”
“Iya,gua tau kok loe khan sahabat gua yang terbaik”
“Tentu saja”
“Ya udah,kita mulai syuting yuk”
Kemudian kami melanjutkan syuting dan dalam hati aku sangat senang banyak orang yang mendukung hubunganku dengan Woojin. Tidak hanya Jaemin saja,semua pemain,sutradara dan kru-kru semua mendoakan aku dan Woojin agar bahagia selalu.