Lama aku terdiam untuk menjawab pertanyaan Woojin. Dalam hatiku berkecamuk,antara ingin memberitahu tentang kondisi sesungguhnya ibunya atau tidak karena aku takut itu akan mempengaruhi penyakit Woojin,.
“Selamat pagi”,ujar seseorang menyapa kami dan ternyata itu adalah dokter Jaehyun
“Selamat pagi dok”
“Gimana keadaan hari ini Mas Woojin? Sudah siap buat operasi?”
“Baik dok”,jawab Woojin
“Baguslah. Mbak Lulu kalau bisa jalan-jalan keluarnya jangan tiap hari ya,sekali-kali nggak apa-apa seperti sekarang dan tidak boleh lama-lama”
“Iya dok”
“Oke,kalau gitu saya pergi dulu”
“Baik dok,makasih”
Sepeninggal dokter Jaehyun aku mengajak Woojin untuk kembali ke kamar dan untungnya Woojin tidak bertanya lagi soal ibunya. Sesampainya di kamar,Woojin langsung tidur dan aku memutuskan untuk menghafal skrip skenarioku. Ketika aku sedang menghafal tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan ternyata Lala saudara kembarku.
“Gimana perkembangan Woojin Lu? Ohya ini gua bawa makanan favorit loe”
“Sudah lebih baik La,minggu depan Woojin akan operasi untuk penyembuhan penyakitnya,minta doanya ya”
“Gua selalu mendoakan loe dan Woojin,gua mau kalian bersatu selamanya karena gua lihat waktu bersama dengan Woojin loe kelihatan bahagia dan selalu tersenyum”
“Iya La,loe benar,memang gua selalu bahagia waktu bersama dengan Woojin,gua nggak peduli dengan pekerjaan Woojin yang penting dia cowok yang bertanggung jawab dan sayang sama gua”
“Ya udah,gua pulang dulu,jangan lupa makanan yang gua bawa dimakan”,ujar Lala sambil memegang tanganku
“Siap”
Sepeninggal Lala aku makan makanan yang dibawa dengan Lala,apalagi sekarang waktunya jam makan siang. Untung saja Lala membawa makanan,karena aku lagi malas turun ke bawah buat mencari makanan. Selesai aku makan,tidak lama kemudian perawat rumah sakit masuk buat membawa makanan untuk Woojin. Sebelum aku menyuapi Woojin buat makan,aku memanggil perawat laki-laki untuk bantu memandikan Woojin. Setelah itu baru aku menyuapi Woojin dan hari ini Woojin tidak banyak bicara.
Tepat jam 4 sore aku memutuskan pergi sebentar ke apartemenku saat Woojin sedang tidur. Aku harus ke apartemen untuk mengambil beberapa baju lagi,walaupun sebelumnya sudah dibawakan sama Alisha,selain itu aku juga harus memberi gaji asisten rumah tanggaku yang bertugas membersihkan apartemenku tiap hari.
Sepulang dari apartemen,aku tidak langsung ke rumah sakit melainkan mampir dulu ke salah satu toko buku yang ada di mal dekat apartemenku untuk membeli beberapa novel. Jujur aku bosan nonton tv terus,karena acaranya gitu-gitu saja.
Ketika sedang asyik memilih novel tiba-tiba orang-orang yang berada di toko buku ini menyadari kehadiranku dan mereka mulai menghampiriku. Kebanyakan dari mereka minta tanda tangan dan foto bareng denganku. Aku sih senang saja karena tanpa mereka sebagai penggemarku,maka aku bukan siapa-siapa sebagai artis. Setelah memilih empat buah novel yang selama ini memang aku incar kemudian aku menuju ke kasir untuk membayarnya. Selesai dari toko buku aku pergi ke food court yang ada di mal ini untuk makan,karena perut ini tidak dapat diajak kompromi. Setibanya di food court aku langsung memilih menu paket nasi putih dan soto betawi disertai jus strawberry favoritku dan untuk cemilannya aku memilih puding cokelat. Tidak hanya makan di food court aku juga membeli makanan untuk aku bawa ke rumah sakit dan aku juga membeli roti favorit Woojin.
Sesampainya di kamar inap ternyata Woojin habis diperiksa sama Dokter Albert.
“Gimana dok kondisi Woojin?”,tanyaku
“Kondisi mas Woojin semakin membaik dan saya rasa mas Woojin sudah siap dioperasi dua hari lagi”.ujar Dokter Albert yang membuatku terkejut,karena tadinya Woojin diperkirakan operasi baru minggu depan
“Secepat itu dok?”,tanyaku seperti tidak percaya
“Iya mbak,tadi saya sudah membicarakannya dengan dokter Jaehyun dan beliau setuju,karena lebih baik dipercepat dan jangan ditunda-tunda lagi,karena takut ada apa-apa ke depannya,lagipula kondisi mas Woojin sangat siap untuk operasi”
“Baiklah Dokter Albert saya setuju saja karena yang terpenting adalah kesembuhan Woojin”
“Kalau gitu hari ini saya akan persiapkan segala persyaratan operasi yang harus mbak Lulu tanda tangan”
“Baik dok”
“Kalau gitu saya permisi mbak Lulu”
“Sekali lagi makasih banyak dok”
“Sama-sama mbak”
“Lu,apakah dengan operasi gua bisa sembuh? Gua ingin sembuh agar bisa ngenalin loe lagi”,ujar Woojin dengan mata berkaca-kaca
“Bisa,loe harus yakin Yank,karena operasi itulah jalan yang terbaik untuk kesembuhan loe”,sahutku sambil memegang tangannya
“Kalau misalkan setelah operasi gua tidak bisa mengingat loe gimana?”
“Tidak ada misal-misalkan Yank,loe harus yakin sembuh dan gua percaya loe bakal sembuh seperti dulu”
“Gua takut Lu”
“Takut apa Yank?”
“Gua takut tidak bisa mengenali loe Lu,sedangkan loe sudah baik dan begitu menjaga gua sejauh ini”
“Yank,dengar baik-baik,mau gimanapun kondisi loe,walaupun nanti setelah operasi loe tetap tidak bisa mengenali gua,gua tetap akan disisi loe dan bukankah kita bisa membuka lembaran baru,kita bisa membuat kenangan-kenangan baru,gua rasa itu lebih indah dan kenangan-kenangan lama kita dulu akan tetap gua simpan di hati”
“Loe yakin Lu nggak bakal kecewa dan sedih?”
“Kecewa dan sedih pasti ada tapi itu dulu karena semua itu sudah gua buang jauh-jauh. Sekarang yang gua minta kalau loe tidak bisa ingat gua,kita mulai dari awal lagi dan kita akan ciptakan kenangan-kenangan baru yang lebih indah,loe mau khan Yank?”
“Tentu saja gua mau Lu”
“Ohya,gua tadi beli roti favorit loe,makan yuk”
“Tapi disupin ya”,ujarnya dengan suara manja
“Aduh manja banget ya pacar gua yang satu ini. Iya gua suapin”
Betapa senangnya aku melihat Wooijin makan roti dengan lahapnya. Walaupun dia tidak bisa mengingat kalau roti yang dia makan saat ini adalah roti favoritnya.
Hari ini jadwal syutingku pun dimulai setelah libur dua hari dan hari ini pertama kalinya aku bertemu Jaemin kembali.
“Hai Lu,sudah siap syuting?”,sapa Jaemin tiba-tiba padaku dengan ramah
“Tentu saja siap dong”,jawabku dengan ramah karena aku mau persahabtanku dengan Jaemin seperti dulu lagi
“Kalian berdua dipanggil sama Pak Zico”,ujar Mas Felix asisten sutradara dari Pak Zico
Kemudian aku dan Jaemin menemui pak Zico yang sedang teriak-teriak memarahi kru-krunya karena mereka belum siap untuk syuting.
“Pak Zico ada apa ya memanggil kami kemari?”,tanyaku
“Lulu,Jaemin malam ini kita harus terbang ke Singapore untuk syuting kita selanjutnya. Semua tiket pesawat sudah dipersiapkan dan diberikan ke manajer kalian masing-masing dan saya rasa manajer kalian sudah siap dengan paspor kalian juga”,ujar Pak Zico yang membuatku terkejut. Malam ini aku harus berangkat ke Singapore sedangkan besok pagi Woojin ada jadwal operasi. Kenapa Mas Nathan dan Alisha belum memberitahuku. Seketika aku terduduk lemas tak berdaya. Bagaimana bisa disaat besok pagi Woojin harus dioperasi aku tidak bisa menemaninya,walaupun semua persyaratan operasi sudah aku tanda tangan,tetapi kalau aku tidak ikut berarti aku bukan artis yang professional.