Loading...
Logo TinLit
Read Story - I Always Be Your Side Forever
MENU
About Us  

Aku memutuskan mengajak Jaemin buat ngobrol di taman,karena aku ingin tahu kenapa dia sampai bisa di rumah sakit ini.

“Loe ngikutin gua?!”,tanyaku dengan ketus,karena aku tidak suka Jaemin bisa ada di rumah sakit ini

Sorry Lu,gua nggak bermaksud untuk mencampuri urusan loe,hanya saja gua penasaran dengan perubahan sikap loe yang akhir-akhir ini beda,seakan-akan loe sibuk banget”,sahutnya dengan nada bersalah

“Terus setelah loe sampai sini,loe menemukan jawaban nggak!”,ujarku masih dengan nada ketus

“Nggak. Sekali lagi gua minta maaf Lu. Asli gua nggak tau kalau loe bakal semarah ini,maafin gua ya Lu. Gua nggak mau persahabatan kita rusak”

“Gua minta loe sekarang pergi Jae dan jangan pernah kembali kesini lagi”

“Tapi loe maafin gua khan Lu,gua mohon Lu”

“Liat nanti ya Jae”,ujarku sambil meninggalkannya yang masih diam berdiri di taman. Aku tau kalau Jaemin sebenarnya melakukan ini semua karena dia perhatian tetapi aku tidak suka dengan caranya yang mengikutiku dengan diam-diam sampai rumah sakit ini.

Kemudian aku kembali ke kamar inapnya Woojin,karena aku tidak mau Woojin lama menungguku. Sesampainya di kamar inap aku melihat Woojin sedang tertidur pulas. Sambil menunggu Woojin bangun aku memutuskan menonton televisi,walaupun sebenarnya pikiranku masih tertuju sama Jaemin. Apakah aku tadi terlalu kasar padanya,apakah seharusnya aku menceritakan yang sejujurnya padanya.

“Lu,apakah itu loe”,ujar Woojin tiba-tiba dengan suara lirihnya

“Iya,ini gua sayang. Ada apa sayang?”,ujarku mendekatinya

“Nggak apa-apa,gua hanya ingin melihat loe dari dekat”,ujarnya sambil memegang pipiku

“Bentar lagi waktunya makan,loe makan yang banyak ya sayang,walaupun makanan rumah sakit tidak enak,loe harus habisin biar cepat sembuh”

“Iya,tapi harus loe yang suapin”,ujarnya dengan suara manjanya. Ini kedua kalinya Woojin minta disuapin.

“Lu,maafin gua ya kalau belum ingat soal loe”

“Nggak apa-apa”,ujarku tersenyum sambil mengelus pipi Woojin

“Ohya Lu,ibu kok tidak pernah datang menjenguk gua ya. Apakah ibu baik-baik saja”,ujarnya yang membuatku kaget. Baru kali ini Woojin bertanya soal ibunya,padahal kemarin-kemarin dia sama sekali tidak pernah bertanya soal ibunya

“Ibu lagi kurang sehat sayang,jadi gua suruh istirahat di rumah dulu. Nanti kalau ibu sudah sehat pasti kesini”,sahutku berbohong

“Ibu sakit apa Lu?”,tanyanya dengan nada khawatir

“Hanya kurang enak badan saja sayang. Pokoknya gua mau loe cepat sehat ya”

“Lu,loe sungguh pacar yang baik,sudah loe harus merawat gua di rumah sakit ini,loe juga merawat ibu gua yang sedang nggak enak badan. Makasih ya”

“Sayang,ini sudah sekian kali loe bicara seperti ini,sudah kewajiban gua untuk mengurus loe dan ibu,karena gua sayang dan cinta sama loe. Satu aja yang gua minta loe cepat sembuh,bisakan?”

“Iya,gua harus sembuh dan gentian gua yang akan menjaga loe”,ujarnya sambil menggengam erat tanganku

Malam ini lagi-lagi aku harus kembali ke lokasi syuting dan itu berarti aku harus bertemu dengan Jaemin,padahal sebelumnya aku habis membentaknya,karena mengikutiku sampai ke rumah sakit.

“Hai Lu”,sapanya padaku dengan wajah masih merasa bersalah

“Hmmm”,jawabku

“Wah wah ada apa dengan kalian berdua?Lagi berantemkah?Gimana adegan romantisnya nanti kalau kalian berantem begini”,sahut Pak Zico sutradara sinetron dengan nada khawatir

“Tenang aja pak sutradara,kami professional kok,bukan begitu Lu”,ujar Jaemin

“Ya begitulah. Gua siap-siap dulu Pak Zico”

Kemudian aku menuju ke ruang gantiku untuk siap-siap dimakeup dan ganti baju. Walaupun aku masih kesal dengan Jaemin ,aku tetap harus professional seperti yang dikatakan Jaemin ke Pak Zico. Akhirnya tepat jam 11 malam,syuting pun beres dan aku harus kembali ke rumah sakit. Aku tidak mau meninggalkan Woojin lama-lama.

“Alisha,besok pagi tolong bawakan baju-bajuku lagi ya”

“Mbak Lulu,mau nginap lagi di rumah sakit?”

“Iya Lis”

“Ya udah besok sekalian gua bawain vitamin dan sarapan”

“Makasih ya Lis,ohya nanti kita mampir ke restoran fast food dulu ya,gua lapar banget”

“Siap mbak”

Akhirnya aku sampai di rumah sakit,sesampainya di kamar Woojin,aku melihat kalau dia sedang tidur dengan pulasnya. Sebelum tidur,aku deketin Woojin dan aku mencium keningnya. Melihat dia tertidur dengan pulas,hati ini rasanya tenang. Pagi ini tepat jam 5 pagi aku sudah bangun dan betapa terkejutnya aku kalau Woojin sudah bangun,karena biasanya dia masih tidur.

“Yank,kok sudah bangun jam segini?”,tanyaku padanya

“Iya,gua nggak bisa tidur lagi. Loe kok udah bangun juga Lu?”

“Gua udah biasa bangun jam segini,gua mau mandi dulu ya Yank. Loe mau nonton tv nggak? Kalau mau gua hidupin tvnya,biar loe nggak bosan”

“Boleh”

Kemudian aku bergegas untuk mandi,karena aku tidak mau membuat Woojin menunggu lama. Ketika beres mandi,betapa kagetnya aku kalau Woojin sedang menonton salah satu ftv yang aku dan Jaemin jadi pemeran utamanya.

“Lu,loe artis ya?”,tanya Woojin sambil menatap ke arahku. Mendengar perkataan Woojin hati ini rasanya sakit,bagaimana nggak sakit kalau cowok yang kita sayang selama ini lupa sama kita,tetapi ini juga bukan mau Woojin seperti ini,semua karena penyakit yang sedang dia derita.

“Iya. Kenapa?”,jawabku sambil tersenyum

“Loe pasti capek ya,sudah sibuk jadi artis terus harus merawat dan menjaga gua”

“Tuh mulai lagi bicara seperti itu”

“Maafin gua ya Lu”,ujarnya sambil meneteskan air mata”

“Apa yang perlu dimaafin,loe sama sekali nggak salah. Udah jangan bicara seperti it uterus. Gua mau cari makan di kantin bawah dulu,loe mau nitip sesuatu nggak Yank?”

“Nggak. Jangan lama -lama ya”

“Iya,gua nggak akan lama”

Tidak sampai lima belas menit aku sudah kembali ke kamar Woojin,karena aku hanya membeli roti dan susu. Jam segini belum ada apa-apa di kantin. Ternyata sesampai di kamar Woojin sudah tidur lagi.

“Syukurlah Woojin sudah tidur lagi”,ujarku dalam hati. Aku nge WA Alisha untuk membeli sarapan apapun untukku selain membawa baju-bajuku. Tepat jam 7 pagi Alisha sudah datang dengan membawa semua pesananku. Ternyata Alisha tidak datang sendiri,dia datang bersama mas Nathan.

“Gimana perkembangan Woojin Lu?”,tanya mas Nathan padaku

“Belum ada perkembangan mas,tapi minggu depan Woojin akan operasi”

“Secepat itu Lu,apa nanti tidak akan membahayakan untuknya”

“Kalau dari kondisi kesehatan Woojin sudah boleh buat operasi hanya dia belum ingat apa-apa”

“Oh gitu,syukurlah kalau gitu. Mas Nathan berdoa untuk kesembuhan Woojin”

“Makasih ya mas. Ohya mas Nathan hari ini gua minta tolong jadwal syuting hari ini dicancel,gua agak capek”

“Tenang aja Lu,hari ini emang tidak ada jadwal syuting kok sampai lusa,tadi Pak Zico nge WA mas Nathan syuting hari ini ditunda dulu,jadi hari ini loe bisa istirahat”

“Syukurlah. Makasih ya mas”

“Iya,loe sarapan dulu gih biar nggak sakit. Mas Nathan sama Alisha pulang dulu ya”

“Iya mas”

Sepeninggal mas Nathan dan Alisha aku memutuskan untuk sarapan karena perut ini sudah sangat kelaparan,ternyata roti dan susu tadi pagi tidak cukup untuk mengganjal perutku. Tepat jam 8 pagi pelan-pelan aku membangunkan Woojin,karena sudah waktunya untuk sarapan dan minum obat.

“Yank,sekarang loe makan dulu ya habis itu minum obat”

“Iya Lu”

Pelan-pelan aku suapin Woojin sampai makanan rumah sakitnya habis,setelah itu aku bantu Woojin buat minum obat.

“Lu,gua bosan,apakah gua bisa jalan-jalan di taman rumah sakit ini?”,tanya Woojin

“Boleh,tapi duduk di kursi roda ya”

“Iya”

Setelah mengambil kursi roda aku mengajak Woojin ke taman rumah sakit ini. Di taman aku melihat kalau wajah Woojin tampak senang,wajar kalau dia merasa bosan di kamar terus. Waktu aku dulu di rumah sakit juga merasa bosan di kamar terus.

“Yank loe ingat nggak,pertama kali bertemu kita di rumah sakit loh”

“Ohya? Loe sakit Lu?”

“Iya,waktu itu gua dirawat di rumah sakit dan disitulah awal kita bertemu”

“Memang gua dulu di rumah sakit ngapain?”,tanya Woojin dan sontak aku bingung harus jawab apa. Tidak mungkin aku bilang Woojin lagi jaga ibunya yang sedang koma.

“Lu?”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
If Is Not You
10756      2209     1     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Tepian Rasa
1403      698     3     
Fan Fiction
Mencintai seseorang yang salah itu sakit!! Namun, bisa apa aku yang sudah tenggelam oleh dunia dan perhatiannya? Jika engkau menyukai dia, mengapa engkau memberikan perhatian lebih padaku? Bisakah aku berhenti merasakan sakit yang begitu dalam? Jika mencintaimu sesakit ini. Ingin aku memutar waktu agar aku tak pernah memulainya bahkan mengenalmu pun tak perlu..
Surat Kaleng Thalea
4396      1247     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Koma
19472      3535     5     
Romance
Sello berpikir bisa menaklukkan Vanda. Nyatanya, hal itu sama halnya menaklukkan gunung tinggi dengan medan yang berbahaya. Tidak hanya sulit,Vanda terang-terangan menolaknya. Di sisi lain, Lara, gadis objek perundungan Sello, diam-diam memendam perasaan padanya. Namun mengungkapkan perasaan pada Sello sama saja dengan bunuh diri. Lantas ia pun memanfaatkan rencana Sello yang tak masuk akal untuk...
A & O
1674      800     2     
Romance
Kehilangan seseorang secara tiba-tiba, tak terduga, atau perlahan terkikis hingga tidak ada bagian yang tersisa itu sangat menyakitkan. Namun, hari esok tetap menjadi hari yang baru. Dunia belum berakhir. Bumi masih akan terus berputar pada porosnya dan matahari akan terus bersinar. Tidak apa-apa untuk merasakan sakit hati sebanyak apa pun, karena rasa sakit itu membuat manusia menjadi lebih ma...
Dunia Gemerlap
21073      3144     3     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
Reminisensi Senja Milik Aziza
918      491     1     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
ONE SIDED LOVE
1534      680     10     
Romance
Pernah gak sih ngalamin yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?? Gue, FADESA AIRA SALMA, pernah!. Sering malah! iih pediih!, pedih banget rasanya!. Di saat gue seneng banget ngeliat cowok yang gue suka, tapi di sisi lain dianya biasa aja!. Saat gue baperan sama perlakuannya ke gue, dianya malah begitu juga ke cewek lain. Ya mungkin emang guenya aja yang baper! Tapi, ya ampun!, ini mah b...
Late Night Stuffs
1768      842     2     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
Shut Up, I'm a Princess
991      576     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...