Read More >>"> Be My Girlfriend? (9.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Be My Girlfriend?
MENU
About Us  

"You make my heart beats really fast"
•••
Vina's pov
Aku akan berenang. Ya, aku akan berenang. setelah semua kejadian di cafe tadi aku masih sedikit linglung.
Bertemu dengan seorang EXO, berbicara dengannya, MEMANGGILNYA CIMOL.. untung dia ga marah ya astaga..
Aku menghela nafasku kasar. Diingat-ingat, setelah keluar dari cafe, tiba-tiba hujan turun lagi, sehingga aku harus berlarian menuju hotel.
Haru ini sangat buruk. Aku harus memperbaiki suasana dengan sedikit bersenang-senang.
Berenang!
Semakin menjelang malam, tidak akan banyak orang yang berenang, aku pasti bisa berenang sepuasnya malam ini.
Setelah berbaring di tempat tidur sebentar, aku langsung beranjak untuk mengganti bajuku dan memakai baju renang. Tidak lupa juga bawa handuk.
Aku turun menuju kolam renang sampai aku melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri meletakkan handuknya di kursi dekat kolam.
"Oppa?"
Kenapa aku menyapanya.. Harusnya aku diam-diam saja naik kembali ke atas! Ini akan sangat membuatnya tidak nyaman.
Dia mengalihkan pandangannya, melihatku.
"Kau menginap disini juga?" Dia bertanya dengan membalikkan tubuhnya menghadapku.
DIA TELANJANG DADA ASTAGA.. EXOL mana yang tidak mau buru-buru naik ke atas, ke kamar, mengambil hp, dan memotretnya?
Aku merasakan wajahku memanas. Vina.. Jangan melihat bagian tubuhnya. Liat wajahnya.
"Ya, di lantai 8. 8017." Untuk apa aku memberitau nomor kamarku? "Berenanglah Oppa, aku akan naik. Lagipula, kakiku sudah capek. Bye, Kyungsoo oppa." Baca: aku akan naik mangambil ponsel, turun lagi, memotretnya diam-diam. Aku juga manusia.
Aku menundukkan kepalaku dan berbalik menuju lift, sampai aku merasakan ada tangan yang menahanku pergi.
Inikah rasanya berada di drama korea?
"Terus, kita bisa berenang bersama. Tidak apa, kan?" Aku terdiam.
Terus, bagaimana dengan ponselku? Ini momen langka! Dia tidak pernah menunjukkan dadanya, perutnya yang rata kepada siapapun.
Tapi akhirnya aku mengangguk dan dengan pelan melepaskan tanganku dari Oppa cimol.
Aku mengikat rambutku dan merasakan ada sepasang mata yang melihatku dari atas sampai bawah. Seperti meneliti setiap organ tubuh yang kumiliki.
Aku mempercepat gerakanku dan duduk di tepi kolam, sedangkan dia masih berdiri.
"Maaf Oppa, padahal aku ingin memberimu waktu sendiri agar lebih nyaman. Tapi malah ikut-ikut berenang.." aku tersenyum tidak nyaman.
Tanpa menjawabku, dia pelan-pelan memasuki kolam itu dan menghadapku. Tangannya di sebelah pahaku. Tangannya itu besar, percayalah. Dibandingkan dengan member EXO yang lain dia memang terlihat kecil. Tapi mengapa orang didepanku sekarang ini terlihat tinggi, sangat dewasa dan.. Sexy?
"Tidak apa. Aku juga butuh teman. Asal kau tidak memberitau siapa-siapa aku disini, kita aman."
Kita? KITA? Ingin rasanya aku teriak.
Dan memotretnya.
Aku harus melihatnya dengan seksama. Momen ini tidak akan terulang. Aku harus merekamnya dengan otakku.
Dia memegang tanganku berusaha menuntunku untuk masuk di kolam bersamanya.
Dengan salah tingkah, aku hampir terpleset jatuh. Jika dia tidak memegangi pinggangku mungkin aku sudah tercebur dan tenggelam karena kaki-kakiku yang pendek ini.
Tunggu.. memegangi pinggangku?
Seorang Do Kyungsoo memegangi pinggangku?
JDHEBJXISWKSJSIKAJSJDIJDJEI
Gawat gawat gawat..
Setelah sukses masuk ke dalam kolam dia melepas tangannya dan terlihat malu. Wajahnya memerah.
"Maaf, Oppa.." Aku tidak berani menatapnya. aku sangat malu.
"Tidak, jangan minta maaf." Dia juga menghindari eye contact denganku. "Ayo, kita berenang saja."
Dia pun menjauh dariku dan langsung berenang, menunjukkan beberapa otot yang ada di punggungnya.
Astaga, kalian harus tau betapa inginnya aku merekam ini.
Aku juga mulai berenang dengan pelan. Takut akan mengganggunya dan membuatnya tidak nyaman.
Memang seharusnya aku tidak turun untuk berenang.
Mungkin sudah setengah jam berlalu kami berenang dengan diam. Canggung.
Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti dan pamit padanya yang hanya dibalas senyum olehnya.
Aku pun berdiri, dan mulai mengambil handukku dan melilitkannya di sekitar badanku.
Aku pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Werewolf Game
429      307     2     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
Pesona Hujan
918      489     2     
Romance
Tes, tes, tes . Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya. Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu. Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
I'm Possible
5520      1485     1     
Romance
Aku mencintaimu seiring berjalannya waktu, perasaanku berubah tanpa ku sadari hingga sudah sedalam ini. Aku merindukanmu seiring berjalannya waktu, mengingat setiap tatapan dan kehangatanmu yang selalu menjadi matahariku. Hingga aku lupa siapa diriku. -Kinan Katakan saja aku adalah separuh hidupmu. Dengan begitu kamu tidak akan pernah kehilangan harapan dan mempercayai cinta akan hadir tepat ...
Popo Radio
9176      1819     19     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Melankolis
2746      1011     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Bottle Up
2407      1074     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
CINTA DALAM DOA
2108      841     2     
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
Bintang Biru
2455      872     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Masalah Sejuta Umat
1547      666     2     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊
Somehow 1949
8265      2011     2     
Fantasy
Selama ini Geo hidup di sekitar orang-orang yang sangat menghormati sejarah. Bahkan ayahnya merupakan seorang ketua RT yang terpandang dan sering terlibat dalam setiap acara perayaan di hari bersejarah. Geo tidak pernah antusias dengan semua perayaan itu. Hingga suatu kali ayahnya menjadi koordinator untuk sebuah perayaan -Serangan Umum dan memaksa Geo untuk ikut terlibat. Tak sanggup lagi, G...