Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cowok Cantik
MENU
About Us  

Cowok Cantik Part 2

Hari berlalu dengan malas. Pagi pun tiba dengan lemas. Aku baru keluar dari pintu kamarku yang dicat warna biru langit oleh mamaku. Tampak sangat manis sih, kesannya juga cocok dengan aku yang penampilannya seperti ini. Tapi aku sebenernya lebih suka warna hitam, maskulin saja rasanya, seperti ada sensasi lain dalam kegelapan itu. Selain itu, ini kan kamar laki-laki. Ibuku saja yang tak bisa ditentang kemauannya.

Sambil mengucek-ngucek mataku yang masih berat dibuka, aku berjalan pelan menuju kamar mandi, takut diciduk oleh mamaku. Wajahku sepertinya kelihatan pucat karena semalam aku tak bisa tidur karena kepikiran Rama. Dan itu sudah pasti akan membuat mamaku heboh.

Cklek...

Baru saja aku akan membuka pintu kamar mandi, adik perempuanku keluar membuatku terkejut, dan hampir terpental ke belakang. Melihat dari ekspresinya, sepertinya dia juga terkejut melihatku.

“Eit dah, Bang! Abang ngapain depan pintu? Bikin Putri kaget aja deh," teriaknya spontan. Dia memang cerewet. Adik bungsu dan satu-satunya perempuan di rumahku. Sementara aku adalah putra kedua di rumah ini. Satu orang lagi, masih berkeliaran di luar sana.

“Ah Lebay, keluar sana! Dasar cerewet!" omelku sekenanya. Aku sedang malas menanggapi mulut cerewetnya. Lebih-lebih, jangan sampai dia melihat raut asliku sekarang ini. Bisa-bisa dia mengadu pada mamaku.

“Idih, kok jutek amat sih? Lagi dapet yah?” ceplosnya membuat darahku sedikit naik. Dengan reflek tanganku memberi satu jitakan keras ke dahi bidangnya. Tok.

“Jangan resek!” Aku langsung menarik tanganku kembali dan langsung menutup pintu kamar mandi kami. Dia pasti tak terima kalau dahi yang dia pakaikan masker setiap hari itu bisa seenaknya aku jitak pagi-pagi begini.

“Mama!” teriaknya manja. “Awas lu Bang, Putri bilangin ke mama lho!”

“Bilangin aja, gue gak takut!” Drap!! Suara pintu kamar mandi diterjang pukulannya. Haha, aku hanya tertawa ringan di kamar mandi.

Setelah asyik menertawai Putri, aku kembali sibuk dengan kegiatanku. Dan untuk ke sekian kalinya, aku kembali memikirkan Rama. Memang dasar dari sananya, anak itu selalu jadi biang kerok, tak pernah berhenti menggangguku. Tak mau kembali terlarut, aku mengambil segayung air dan kusiramkan seluruhnya ke mukaku. Tak butuh waktu lama, aku keluar menuju ruang makan. Semuanya udah siap, aku tinggal sarapan dan berjalan menuju sekolah.

Saat aku sampai di sana, seperti biasa ada Putri, mamaku, dan ayahku yang sedang sibuk makan sembari mengobrol ringan. Kakakku sendiri tak tahu bagaimana kabarnya di Singapura sana. Aku berjalan perlahan berusaha tidak memancing perhatian mereka dan mulai duduk di kursi yang biasa aku duduki. Sayangnya itu tak mungkin, orang tuaku tak pernah kehilangan perhatiannya padaku. Lebih-lebih dari mamaku, tak akan pernah habis.

“Sandi, muka kamu kenapa sayang? Kok pucat gitu? Kamu sakit yah?” Ibuku mulai bertanya dengan panjang. Sementara ayah hanya melihat ke arahku sekilas dan langsung melanjutkan makannya. Adikku sama dengan mamaku, cerewet.

“Hah? Abang sakit? Gak mungkin, Mah. Tadi aja abang masih kuat jitakin Putri," ucap Putri tak percaya. Ibuku kelihatan serius mendengarkan. Sementara aku sendiri, rasanya, andai kata adikku itu adalah makanan, akanku kunyah dirinya hingga habis tak tersisa. Tersisa pun, akan kutelan bulat-bulat bersama minumanku.

“Gak kenapa-napa kok, Mah. Cuma kurang tidur dikit. Ntar juga normal lagi," jawabku sebisa mungkin terlihat biasa. Malas gila rasanya kalau harus lama-lama membahas tentang wajahku. Nanti ujung-ujungnya mamaku akan menyuruhku ke rumah sakit lagi. Padahal wajahku hanya bertambah mata panda saja. Tidak terlihat terlalu pucat juga.

“Emang kamu begadang? Aduh sayang, kenapa kamu begadang? Nanti kulit kamu bisa rusak. Lihat sekarang, muka kamu jadi pucat, kan? Kalau kamu sakit, gimana? Sekarang kamu istirahat aja, yah? Biar mama yang mintain izin ke sekolah." Manaku kembali memberi perhatian panjang lebar.

Mamaku memang cerewet. Tapi aku tahu itu karena beliau sangat menyayangiku. Tapi sekarang, bagimana jadinya kalau mamaku sampai menyuruhku bolos sekolah hanya karena tambahan lingkar panda di kelopak mataku?

“Paling mikirin pacarnya, Mah.” Putri menyahut dengan nada enteng. Padahal aku baru saja hendak menjawab pertanyaan mamaku. Putri memang resek. Lagi-lagi dia mengatakan hal yang bodoh dan memancing penyakit lama mamaku kambuh menjadi-jadi.

“Pacar? Kamu punya pacar, San? Kok kamu gak ngasih tahu mama sih? Pacar kamu siapa? Cantik apa ganteng? Cewek apa cowok? Kenalin ke mama dong!”

“Hell, Mom. I'm still seventeen. I'm single. And I'll be single 'till eighteen!” Aku menyahut lumayan geram.

“Lagiapula, kenapa harus nanya cewek apa cowok, sih Mah? Mama gak ingat kenapa Abang kabur? He isn't studying, Mom. He is Running. Dia gak tahan mama comblangin sama cowok. Dan aku juga sama. Aku bukan cowok gak normal seperti yang mama mau.”

Mendadak keadaan tiba-tiba serius. Aku tak percaya mulutku kelepasan. Kenapa aku harus semarah ini? Kenapa aku sensitif begini? Aku kelepasan. Tapi semua sudah terlanjur. Mamaku berubah lemas. Beliau tertusuk kata-kataku. Wajahnya memucat, perlahan beliau berbalik dan berjalan meninggalkan meja makan. Ayahku yang awalnya hanya bisa memperhatikan kami, sekarang berdiri dari kursinya sambil menatapku penuh keteduhan. Tanda bahwa dia memaklumi kekhilafanku dan memaafkannya.

“Kalian makanlah dulu!” ucapnya menenangkan kami. Setelah itu beliau berjalan menyusul mamaku ke kamar mereka. Hatiku berkecamuk. Ada gejolak kesal yang aneh di dalam sini. Kenapa aku selalu membuat orang lain sakit hati? Kenapa lidahku bisa dengan mudah membuat orang jadi sedih? Kemarin Rama, sekarang mamaku sendiri. Nanti siapa lagi?

“Gue duluan.” Aku menyahut pelan melewati Putri yang mengangguk pelan di kursinya. Dia masih harus menunggu ayahku untuk mengantarnya ke sekolah. Sedangkan aku hanya perlu naik sepeda beberapa ratus meter sampai ke sekolahku. Dan hari ini dimulai dengan semua ini. Semua kejadian yang tak mengenakkan jika kau merasakannya. Jujur aku mulai membenci hari ini. Hari mengesalkan yang tersambung dengan kemarin.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Come Rain, Come Shine
2048      950     0     
Inspirational
Meninggalkan sekolah adalah keputusan terbaik yang diambil Risa setelah sahabatnya pergi, tapi kemudian wali kelasnya datang dengan berbagai hadiah kekanakan yang membuat Risa berpikir ulang.
Love Finds
16408      3345     19     
Romance
Devlin Roland adalah polisi intel di Jakarta yang telah lama jatuh cinta pada Jean Garner--kekasih Mike Mayer, rekannya--bahkan jauh sebelum Jean berpacaran dengan Mike dan akhirnya menikah. Pada peristiwa ledakan di salah satu area bisnis di Jakarta--yang dilakukan oleh sekelompok teroris--Mike gugur dalam tugas. Sifat kaku Devlin dan kesedihan Jean merubah persahabatan mereka menjadi dingin...
My Soul
185      145     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
NI-NA-NO
1505      700     1     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?
When Heartbreak
2581      963     0     
Romance
Sebuah rasa dariku. Yang tak pernah hilang untukmu. Menyatu dengan jiwa dan imajinasiku. Ah, imajinasi. Aku menyukainya. Karenanya aku akan selalu bisa bersamamu kapanpun aku mau. Teruntukmu sahabat kecilku. Yang aku harap menjadi sahabat hidupku.
Rumah Laut Chronicles
2750      1161     7     
Horror
Sebuah rumah bisa menyimpan misteri. Dan kematian. Banyak kematian. Sebuah penjara bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah, juga gudang cerita yang memberi mimpi buruk.
Error of Love
1367      652     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
LELATU
242      212     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
2024      798     2     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?
I have a dream
333      270     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...