Read More >>"> Black Roses (3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

"Mari kita berkencan" ajak Jimin dengan wajah coolnya.

"Mwo?!" pekik Sumin dan Inha bersamaan dengan mata yang sama-sama terbelalak kaget.

"Apa kau gila?! Kau benar-benar ingin membuat hidupku sengsara ya?! Aiissshh bagaimana jika ada hal buruk yang terjadi padaku? Memangnya kau mau bertanggung jawab jika aku sampai kehilangan nyawaku?!" teriak Sumin yang meledak dalam kemarahan.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Karena mulai sekarang aku akan melindungimu" jawab Jimin masih dengan wajah coolnya.

Sumin terbengong. "Apa dia serius?" batinnya. Tapi melihat raut wajah Jimin yang serius, sepertinya ia tidak main-main. Lalu apa motifnya? Apa keuntungan yang akan lelaki ini peroleh jika mereka benar-benar berkencan? Ia tidak mungkin melakukan ini dengan sukarela kan?

Atau Park Jimin ini memang lelaki berengsek yang berniat untuk mempermainkannya? Hah! Sumin tidak akan terjerat oleh permainannya meskipun ia sering melamunkan wajah rupawannya. Oh Sumin hanya mengaguminya saja. Bukannya jatuh pada pesonanya seperti Inha. "Kenapa kau harus repot-repot? Kita memiliki hubungan ataupun tidak, itu tidak akan merugikanmu sama sekali. Karena surat itu hanya mengancamku" pancing Sumin, ingin tahu niat Jimin yang sesungguhnya.

Jimin hanya mengangkat bahu, seolah ia tidak memiliki alasan khusus untuk melakukan hal ini. "Aku hanya penasaran, siapa orang yang terlalu kurang kerjaan membuat surat ancaman yang melibatkan kita yang tidak saling mengenal ini." Jimin terdiam, melihat reaksi Sumin.

Tapi gadis itu juga hanya diam. Dia menunggu Jimin melanjutkan kata-katanya. Ledakan amarahnya sepertinya bisa diajak berkompromi untuk mendengarkan penjelasan Jimin terlebih dahulu.

"Jadi kupikir, jika kita berpura-pura berkencan seperti aku sedang berselingkuh denganmu, mungkin saja pengirim surat itu akan menampakkan diri." Lanjut Jimin.

"Tunggu. Jadi maksudmu, kau ingin kita berkencan untuk memancing si pengirim surat itu muncul dan melakukan ancamannya?"

Jimin tersenyum sambil mengangguk. Puas dengan otak Sumin yang ternyata bekerja juga.

"Kau menjadikanku umpan?! Hah! Dasar gila!" umpat Sumin yang kembali naik pitam.

"Memangnya kau tidak penasaran dengan orang yang mengirimimu surat ancaman seperti itu?"

"Tentu saja aku penasaran. Jika dia muncul, akan kupotong rambutnya sampai tidak ada rambut sekecil apapun yang tersisa di kepalanya" Sumin bersungut-sungut.

"Kalau begitu ayo pancing dia keluar dari sarangnya. Karena hanya inilah satu-satunya cara agar dia mau menampakkan diri. Lagipula aku akan melindungimu, jadi kau tidak perlu khawatir. Jika kita menemukannya nanti, perlakukan dia semaumu. Kemudian aku akan menghabisinya" ucap Jimin dengan senyum bengis.

"Baiklah" Sumin menyeringai senang, lupa bahwa beberapa menit lalu ia masih kesal dengan Park Jimin ini. "Kapan kita mulai berkencan?"

"Sekarang" jawab Park Jimin sambil mendekat.

"Apa?! Kau tidak lihat aku masih mengurus tokoku?!"

"Kalau begitu tutup saja tokonya. Lagipula ini sudah malam" ujar Jimin sambil meletakkan sebuah tas besar yang sejak tadi dibawanya ke atas meja kasir. "Pakai itu dan aku akan menjemputmu 1 jam lagi" kemudian ia berbalik dan berjalan keluar toko.

"Cih! Dasar gila! Enak saja menyuruhku ini itu!" kesal Sumin sambil melirik Jimin yang keluar dari tokonya.

"Oh my gosh! Sumin ah, lihatlah!" kata Inha yang melongok ke dalam tas besar pemberian Jimin.

Suminpun ikut melongok isi tas tersebut karena tiba-tiba sahabatnya ini sangat heboh. Padahal sedari tadi ia diam saja menyimak pembicaraan Sumin dan Jimin. "Sepatu? Dan... Gaun?" Sumin bingung melihat dua kotak cantik itu. "Apa maksudnya ini?"

Inha memutar bola mata bosan. "Dia menyuruhmu untuk memakainya, ingat?" katanya mengingatkan. Kemudian gadis itu membuka kotak gaun. Matanya melebar saat melihat gaun indah berwarna biru langit itu. "Uwaaah bagus sekali"

Rahang Sumin seolah jatuh ke lantai. Gaun itu sangat amat bagus! Harganya pasti juga sangat mahal, terlihat dari betapa halus kainnya. Pulih dari kekagumannya, yeoja bermarga Baek itu langsung menyambar gaun tersebut, lantas memasukkannya lagi ke tas. Setelah itu dia berlari keluar toko, menyusul lelaki menyebalkan yang sayangnya tampan itu. "Yaaaak! Park Jimin!" panggilnya.

Jiminpun berbalik dan menatap Sumin dengan malas. "Apa lagi?"

"Kau meremehkanku ya?!" teriaknya dengan marah. Harga dirinya tersakiti dengan Jimin yang dengan seenaknya memberikan gaun yang terlampau indah ini. "Meskipun aku hanya pemilik toko bunga kecil, aku juga punya gaun! Aku tidak butuh ini!" lanjutnya sambil mendorong tas itu di dada Jimin.

Jimin menerimanya dengan bingung. "Aku hanya ingin kau terlihat mengesankan di kencan pertama kita"

"Bahkan tanpa barang mewahpun aku pasti akan terlihat mengesankan!"

"Baiklah, mari kita lihat seberapa mengesankannya kau nanti" tantang Jimin. Kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya sambil membawa tas besar itu.

"Aiiissh! Dasar menyebalkan!" teriak Sumin.

???? Black Roses ????

"Sumin ah, kau yakin dengan pakaianmu?" tanya Inha hati-hati. Takut akan menyakiti perasaan sahabat tersayangnya.

Sumin menunduk menatap pakaiannya. Dia memakai sepatu kets, celana jins, dan sweater abu-abu gelap bertuliskan USA. "Kenapa? Ini styleku. Bukankah orang akan terlihat lebih mengesankan jika memakai stylenya sendiri?"

Inha mengernyit. "Tapi kau kan akan berkencan. Dengan seorang pemilik restoran yang tampan pula. Kau seharusnya menerima gaun yang diberikan Jimin tadi"

Sumin memutar iris mata dengan sebal. Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil. Kedua gadis itupun segera keluar dari toko yang merangkap sebagai rumah itu.

Park Jimin terlihat sudah membukakan pintu mobil untuk Sumin. Dia memakai kemeja berwarna hitam yang semakin membuatnya terlihat keren dan tampan.

"Bersenang-senanglah" bisik Inha dengan genit.

"Ini hanya pura-pura, Inha. Mana mungkin aku bersenang-senang. Tolong jaga tokoku ya"

Blam! Pintu mobil yang tadi dibukakan Jimin untuk Sumin, kini sudah tertutup. Namja itu mengambil sesuatu di kursi belakang mobil, kemudian menghampiri Sumin dengan rahang mengeras.

"Ganti pakaianmu" ucap Jimin dengan dingin, sambil menyerahkan tas yang berisi sepatu dan gaun tadi. Kemudian dia berjalan ke mobilnya, dan duduk di belakang kemudi.

Sumin menatap tas tersebut dengan bingung dan jengkel. Sepertinya lelaki bernama Park Jimin ini sangat memaksa sekali dengan kemauannya. Tidak menghiraukan perintah Jimin barusan, Sumin malah memberikan tas tersebut pada Inha. Setelah itu dia beranjak menuju mobil Jimin.

"Yaaak! Sumin ah! Kau tidak mengganti pakaianmu?!" teriak Inha dengan bingung.

Sumin menaiki mobil Jimin tanpa memperdulikan teriakan sahabatnya. Dia langsung memasang sabuk pengaman, kemudian menyandarkan punggungnya. Bahkan tanpa menatap Jimin sedikitpun.

1 menit berlalu. Tapi mobil itu tak kunjung melaju juga. Membuat Sumin bingung dan dengan terpaksa menatap Jimin di sampingnya. "Kenapa kau tidak menjalankan mobilnya?"

Jimin menopang kepalanya diatas kemudi dan menatapi Sumin dengan wajah datar. "Aku tidak akan menjalankan mobilnya jika kau tidak mengganti pakaianmu"

Sumin merasa tertohok. Bibirnya sudah terbuka untuk melayangkan protes. Tapi kemudian ia sadar, bahwa lelaki disampingnya ini sangat kuat pendirian. Gadis itu tidak akan pernah menang beradu argumen dengannya. Lagipula jika ia memakai pakaian asal-asalan seperti ini, tidak akan terlihat meyakinkan untuk dianggap sebagai selingkuhan seorang pemilik restoran elit.

Tanpa berkata apapun lagi, Sumin segera melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Dia berjalan ke tokonya sambil mengutuki Jimin dengan 1000 macam umpatan.

TBC

Silahkan tinggalkan kritik, saran, dan reviewnya ????



 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
MANTRA KACA SENIN PAGI
3166      1173     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Dear You
13910      2312     14     
Romance
Ini hanyalah sedikit kisah tentangku. Tentangku yang dipertemukan dengan dia. Pertemuan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Aku tahu, ini mungkin kisah yang begitu klise. Namun, berkat pertemuanku dengannya, aku belajar banyak hal yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Tentang bagaimana mensyukuri hidup. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi. Dan, tentang bagai...
Evolvera Life
6800      2825     27     
Fantasy
Setiap orang berhak bermimpi berharap pada keajaiban bukan Namun kadang kenyataan yang datang membawa kehancuran yang tak terduga Siapa yang akan menyangka bahwa mitos kuno tentang permintaan pada bintang jatuh akan menjadi kenyataan Dan sayangnya kenyataan pahit itu membawa bencana yang mengancam populasi global Aku Rika gadis SMA kelas 3 yang hidup dalam keluarga Cemara yang harmonis du...
Love and your lies
4650      1146     0     
Romance
You are the best liar.. Xaveri adalah seorang kakak terbaik bagi merryna. Sedangkan merryna hanya seorang gadis polos. Dia tidak memahami dirinya sendiri dan mencoba mengencani ardion, pemain basket yang mempunyai sisi gelap. Sampai pada suatu hari sebuah rahasia terbesar terbongkar
Premium
Sakura di Bulan Juni (Complete)
9459      1933     1     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...
Ghea
423      272     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
3600 Detik
2490      924     2     
Romance
Namanya Tari, yang menghabiskan waktu satu jam untuk mengenang masa lalu bersama seseorang itu. Membuat janji untuk tak melupakan semua kenangan manis diantara mereka. Meskipun kini, jalan yang mereka ambil tlah berbeda.
Kamu, Histeria, & Logika
54639      5543     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
Melawan Tuhan
2434      917     2     
Inspirational
Tenang tidak senang Senang tidak tenang Tenang senang Jadi tegang Tegang, jadi perang Namaku Raja, tapi nasibku tak seperti Raja dalam nyata. Hanya bisa bermimpi dalam keramaian kota. Hingga diriku mengerti arti cinta. Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bisa bertahan dalam kerasnya hidup. Tanpa sedikit pun menolak cahaya yang mulai redup. Cinta datang tanpa apa apa Bukan datang...
A Story
242      194     2     
Romance
Ini hanyalah sebuah kisah klise. Kisah sahabat yang salah satunya cinta. Kisah Fania dan sahabatnya Delka. Fania suka Delka. Delka hanya menganggap Fania sahabat. Entah apa ending dari kisah mereka. Akankah berakhir bahagia? Atau bahkan lebih menyakitkan?