Namanya Sera. Sera saja. Tidak ada nama tengah dan tidak ada nama belakang. Umurnya 16 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 2. Sera tidak cantik, tidak pintar, dan juga tidak kaya. Namun demikian, Sera memiliki satu hal yang membuat seisi sekolah iri padanya. Sera adalah pacar dan juga cinta pertama Han Soo, pria blasteran Indonesia-Korea yang terkenal sangat tampan. Matanya teduh dan alisnya hitam nan tegas. Tulang pipi dan tulang rahangnya nyata. Hidungnya pun mancung bak Lee Min Ho. Tapi kalau dilihat-lihat Han Soo lebih mirip artis Korea Selatan yang bernama Nam Joo Hyuk ketimbang Lee Min Ho.
“Pulang sekolah kita mampir Plaza Senayan yah,” kata Han Soo pada Sera yang sedang asyik memainkan Instagram di ponselnya.
“Café Black List lagi?” tanya Sera. Matanya tetap terlekat pada layar ponsel.
“Iya dong. Kamu tahu sendiri aku cuma bisa bikin tugas kalo nongkrong di café,” jawab Han Soo. Telapak tangannya yang lebar karena rajin main basket sejak kecil diletakannya di pucuk kepala Sera.
Sera pun tersenyum hangat meskipun matanya tetap tidak menatap wajah Han Soo.
Sera memang dari awal tidak mengerti. Apa sih sebenarnya yang membuat Han Soo jatuh hati padanya? Han Soo terkenal tampan dan merupakan salah satu Instagram star paling terkenal di tanah air. Prestasi Han Soo tidak berhenti di situ saja. Ia juga merupakan kapten tim basket SMA Budi Bangsa, sekolah swasta terbaik di Block M.
“Tapi Han Soo,” kata Sera.
“Tapi apa?”
“Aku mau nge-bakso dulu yah sebelum kita ke mall.”
“Boleh deh. Sekalian kita makan siang dulu sebelum ke mall. Mahal kan makan di mall terus,” jawab Han Soo.
“Loh yang mau makan di mall terus siapa?” ledek Sera.
Han Soo tertawa kecil. Lengannya merangkul pundak Sera. Ia kemudian mendorong lembut kepala Sera ke arah pundaknya.
Di saat-saat seperti inilah Sera merasa jantungnya akan melompat keluar dari mulutnya dan pipinya akan terbakar. Bukan saja karena ia bisa merasakan pundak Han Soo yang naik turun lembut ketika ia bernapas, tapi juga karena anak-anak akan berbisik di belakang mereka. Sebagian perempuan bahkan tidak malu memekik histeris. Padahal yang dibelai-belai tuh Sera. Tapi yang histeris bukan Sera melainkan perempuan lain. Kadang Han Soo tidak habis pikir.
Bel sekolah berbunyi nyaring menandakan usainya istirahat kedua. Anak-anak berjalan gontai menuju kelas masing-masing. Sehabis istirahat kedua memang murid-murid SMA Budi Bangsa masih memiliki dua jam pelajaran lagi sebelum bubarnya sekolah. Sera dan Han Soo pun berjalan ke kelas mereka masing-masing. Ya, Sera dan Han Soo tidak duduk di kelas yang sama. Gosipnya, di SMA Budi Bangsa, murid-murid yang berpacaran tidak akan disekelaskan oleh guru karena para guru berpendapat pacaran dapat mengganggu konsentrasi dan mengganggu pelajaran. Sera dan Han Soo memang sudah berpacaran cukup lama. Tepatnya satu tahun dan tiga bulan.
“Aduh, yang tadi baru bermesraan di kantin sekolah. Mukanya merah banget, Bu,” ledek Lucas, teman baik Sera.
“Ngga usah iri. Mendingan kamu cari pacar sendiri,” Sera membalas ledekan Lucas.
“Sinis banget!” Lucas pura-pura ngambek seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Ya, Lucas ini adalah penyuka sesama jenis. Itulah mengapa Sera merasa ia dapat menceritakan apapun pada Lucas. Sera juga merasa ia tidak usah takut Lucas atau dirinya akan saling jatuh hati pada satu sama lain.
“Maaf deh, Mas,” bujuk Sera. Ia tahu kalau Lucas memang hanya merajuk.
“Ngomong-ngomong, Ra. Kamu hari ini mau nge-date lagi sama Han Soo?” tanya Lucas.
“Iyah, kayak biasa aja ke Plaza Senayan.”
“Nanti aku titip Starbucks yah. Pulang jam berapa? Dianterin kan?” Recok Lucas.
“Pertama, okay, nanti aku beliin. Kedua, mungkin jam 5. Terakhir, iya dong.” Sera mengacungkan kedua jempolnya ke arah Lucas.
bagus nih, mnarik. ini seting t4nya jkarta? tokoh utamanya bnyk nma asing, cm td ada bca plaza senayan.
Comment on chapter Pengakuan Ayahkyknya seting t4nya prlu d prjlas lagi (saran aja :D).
mampir2 juga ya, ke story about three boys and a man
untuk saling krisan :D