Loading...
Logo TinLit
Read Story - What a Great Seducer Fist Series : Mengenalmu
MENU
About Us  

Bella mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Keinginanya terpenuhi. Rion, anak itu sekarang berada tepat di hadapannya, di ruangan khusus BK yang disiapkan kampus sejak kedatangannya. Ruangan itu sudah sering kali ia gunakan. Untuk memarahi murid, menggertaknya dan mengancamnya. Tentu saja dengan leluasa, karena ruangan ini kedap suara dan jauh dari ruangan yang lain.

Anak itu diam dengan ketenangan yang mungkin memang sudah disandangnya sejak lahir. Semua murid yang ia undang disini selalu terlihat gelisah dan muram. Tapi, anak ini berbeda seolah wajahnya adalah sebuah topeng. Datar tanpa ekspresi. Rion tampak santai mengamati sekeliling ruangan, seolah berada di ruang BK dengan salah satu guru killer tidak menarik benaknya dan sama seklai tak membuatnya gentar.

“Kenapa kau diam saja?” tanya Bella mengalah. “Kenapa?” tanya Rion dengan nada yang menekankan bahwa ia bingung dengan apa yang gurunya katakan. “Yah, biasanya murid yang kuajak disini dan kudiamkan beberapa saat akan mulai bertanya apa kesalahan mereka terlebih terdahulu sebelum aku bicara. Tapi, tampaknya itu tak berlaku untukmu.” Tegas Bella, ia tak mau terlihat lunak di depan muridnya.

“Ah...begitu.” jawab Rion santai dan membiarkan kebisuan merayapi mereka lagi sebelum mulai melanjutkan, “Aku hanya berharap Ma’am, anda tidak me-generalisasikan semua murid anda disini. Semua orang berbeda. Tergantung bagaimana caranya mereka mengekspresikan diri.”

“Yah, kau mungkin benar. Tapi apakah kau tidak penasaran kenapa kau kupanggil kesini.” Kata Bella, berusaha semaksimal mungkin agar kata-katanya terlihat datar. “Tidak, aku sama sekali tak penasaran. Dan tak berniat mempertanyakanya juga.” Balas Rion santai.

“Kenapa?” tanya Bella sedikit merasa tertantang. “Kenapa? Karena aku sama sekali tak melakukan kesalahan. Sekalipun semua orang didunia menuduhku melakukan kesalahan, aku tak akan mengubris mereka. Aku tak perduli opini yang aku tahu fakta selalu berbicara lebih banyak dan saya rasa itu cukup menjelaskan pada anda kalau saya tidak akan banyak bertanya.” Jawabnya. Well, sekarang anak ini sangat menarik, batin Bella.

“Baiklah, terserah kau mau penasaran atau mau tahu atau tidak. Tapi, saya selaku guru BK akan menjelaskannya padamu Rion. Saya lihat kamu selalu sendirian tanpa ada teman yang bersamamu. Apa ada masalah?” tanya Bella senetral mungkin tanpa ingin terdengar menghakimi. Menghakimi adalah suatu cara yang buruk dalam melakukan pendekatan pada muridnya yang sekeras baja ini.

“Aa...saya paham. Masalahnya sekarang bukan pada saya tapi pada anda.” Jawab Rion. Jawaban yang membingungkan Bella, “Maksudmu?” balas Bella. “Sebenarnya anda yang penasaran bukan? Saya rasa tak bijak anda memanggil saya hanya karena ingin memuskan rasa penasaran anda?” Rion berhenti sejenak tampak mengamati ekspresi Bella lalu melanjutkan, “ anda pasti bingung karena anda tak bisa memasukkan saya kedalam golongan-golongan yang anda buat.”

Sekarang keterkejutan memenuhi wajah Bella, dari mana bocah ini tahu. “Bagaimana kau bisa tahu?” tanyanya. “Ah, jadi itu benar ya?” balas Rion mengejek. Bella mengumpat dalam hati, bagaimana ia bisa seteledor ini. Masuk dalam perangkap bocah kecil seperti Rion.

“Saya tidak ingin membuat anda penasaran sampai tak bisa tidur. Yang jelas saya mengetahui anda sering mengamati saya. Seolah membandingkan saya dengan orang-orang sekeliling saya.” Kata Rion. sementara Bella sendiri mempertanyakan aksinya dalam hati, apakah ia terlalu kentara?

Kebisuan menerpa keduanya untuk kesekian kalinya. Kali ini Bella menimpali dengan sangat tegas sambil meletakkan beberapa tumpuk ketas di meja dan menyodorkannya pada Rion beserta sebuah pena. “Sekarang tulis semua penyesalanmu disini. Kau mungkin sudah lupa bahwa aku ini gurumu.”

“Apa yang harus saya tulis?” tanya Rion memandangi tumpukan kertas itu dengan enggan. “Permintaan maafmu. Ulangi sampai kau memenuhi lembar ke-100.” Tegas Bella. “Maaf, tapi lebih tepatnya permintaan maaf apa yang harus saya tulis. Permintaan maaf karena menebak rasa penasaran guru saya yang berlebihan. Bagaimana jika saya tidak mau?” tantang Rion yang menyulut emosi Bella yang dengan susah payah ia redam. Well, ini tambah menarik. Anak ini sekarang memberontak.

“Rion, saya guru BK disini. Sudah tugas saya mendisiplinkan murid. Mungkin jika kau merasa tidak bersalah, peran saya disini adalah untuk membantumu. Saya ingin kamu tidak terus-terusan menyendiri dan mulai bergaul dengan teman-temanmu.” Nasihat Bella dengan geram sebisa mungkin menjaga suaranya tetap datar, yang sangat sulit baginya.

“Saya tidak butuh bantuan anda. Ini adalah apa yang saya pilih dan inginkan. Selama saya tidak menganggu mereka, seharusnya sudah cukup bagi anda. Saya tidak tau pergaulan seperti apa yang anda maksud. Ah...mungkin beberapa budak yang mengerjakan samua tugas saya lalu mengelap sepatu saya. Seperti itu bukan. Itu yang dinamakan teman disini.” Tantang Rion dengan sarkasme. “Saya rasa pertemuan kita sudah cukup. Saya permisi.” Rionpun beranjak pergi. Namun, belum sempat ia mencapai pintu Bella sudah memanggilnya telebih dahulu.

“Rion Ramond Hullbert! Berhenti disitu!” teriakan Bella menggema di seluruh ruangan. “Sudah cukup basa-basinya. Besok panggil orangtuamu kemari!” perintah Bella dan dibalas tatapan dingin Rion yang membuat Bella agak takut. Tapi, anak itu hanya membalas ucapan Bella dengan membanting pintu ruangan dengan keras yang sontak saja mengejutkan Bella. Jarang ada murid yang bisa seberani itu pada gurunya.

“Ah, bocah kecil. Lihat saja nanti! Kau akan bertekuk lutut padaku nanti.” Geram Bella sambil meremas kertas yang ada di hadapannya. Bella bukan orang yang akan membiarkan tantangan semacam itu lolos begitu saja.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • MS_Wijaya

    Wihh mantap

    Comment on chapter RK
  • SusanSwansh

    Keren ceritanya, Kak.

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
fall
4668      1395     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
Black World
1692      798     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
CEO VS DOKTER
268      224     0     
Romance
ketika sebuah pertemuan yang tidak diinginkan terjadi dan terus terulang hingga membuat pertemuan itu di rindukan. dua manusia dengan jenis dan profesi yang berbeda di satukan oleh sebuah pertemuan. akan kah pertemuan itu membawa sebuah kisah indah untuk mereka berdua ?
Garden
5529      1713     5     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?
One-room Couples
1174      587     1     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
Meja Makan dan Piring Kaca
57827      8484     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Mengejarmu lewat mimpi
2188      874     2     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
CALISTA
351      280     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?
Flower
315      267     0     
Fantasy
Hana, remaja tujuh belas tahun yang terjebak dalam terowongan waktu. Gelap dan dalam keadaan ketakutan dia bertemu dengan Azra, lelaki misterius yang tampan. Pertemuannya dengan Azra ternyata membawanya pada sebuah petualangan yang mempertaruhkan kehidupan manusia bumi di masa depan.
Kristalia
6710      1753     5     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...