00.00, Spain.
Terlihat seorang pria tampan duduk di tepian jalan yang sudah sepi itu. Menggunakan setelan jaket jeans gelap dipadu dengan celana jeans yang sepadan, ia bersandar pada mobil sport Lamborgini berwarna merah-nya yang Wah. Wajah tampannya tampak mengamati kincir angin yang berkelap-kelip yang ada di belakangnya.
Ia merogoh sakunya, merogoh rokoknya. Meletakannya di mulut dan menuyulut apinya. Menghirup asapnya dalam-dalam lalu menghembuskannya membentuk uap yang mengepul di udara. Ia memejamkan matanya untuk menikmati sensasi yang ia dapatkan.
Drt...Drtt... HP yang berada di sakunya bergetar, dengan santai ia mengambilnya. Mengangkatnya dan dengan sengaja diam, sampai sebuah suara terdengar. Memang sudah kebiasaan-nya seperti itu. Ia harus berhati-hati mengingat pekerjaan-nya adalah sebagai seorang agent rahasia negara adalah hal yang berbahaya.
“Halo...RK. Kamu bisa dengar ini, kan?, Ini Leon.” Kata suara itu. “Oh..ok. Aku tahu itu kamu. Seharusnya kamu tak mengambil resiko besar dengan menghubungiku menggunakan ponsel.” Jawab Pria itu dengan suara lembut-nya yang membuai.
“Ah... soal itu kau tenang saja. Kau tahu kan aku hebat dalam urusan ini.” Jawab Leon menyombongkan diri. Leon, adalah kapten-nya. Orang yang selalu memerintahnya se-enak hati itu memang jago dalam masalah peretasan. Namun, bukan berarti ia tak bisa mengalahkan Leon, hanya saja ia tak mau menunjukkannya. Ini akan jadi masalah besar baginya, karena Organisasi pasti tak akan mau melepaskan kontrak dengannya.
RK, itu nama panggilannya. Dan artinya adalah Sssstt... Rahasia. Seorang agent tingkat atas yang selalu berhasil dalam setiap misi dan selalu bisa menggunakan segala cara. “Sekarang kamu harus kembali,” perintah Leon. “Aku tak mau...” Jawab pria itu enteng.
? Ada masalah ?” tanya Leon. “Ada, banyak.” Jawab RK enteng tanpa ragu-ragu. “Ok, sekarang kamu cerita masalah apa itu ?” tanya Leon lagi dengan logatnya yang memang santai sekali. “Ya, sebenarya hanya ada satu masalah. Masalah yang kecil sekali.” Jawab RK sambil memerhatikan kuku-kukunya yang mulai panjang.
“Apa itu?” tanya Leon dengan tidak sabar, anak buah-nya ini selalu membuatnya penasaran dan terkadang RK memang banyak ulah. Namun, ia membutuhkannya. Kemampuannya sangat langka. RK tak pernah gagal menuntaskan misi yang diberikan padanya. Ia terkenal memiliki 1000 wajah. Tentu saja dengan wajah tampannya. Dengan mengubah gaya rambut dan aksen saja ia akan tampak jadi orang yang sangat berbeda.
RK adalah paket lengkap bagi organisasi. Pintar dalam segala hal. Memiliki berbagai keahlian, berkelahi, meretas data, bersembunyi, berbohong, memalsukan data dan kemampuan agent pada umumnya. Tapi, RK selalu berada di atas rata-rata. Dan hal yang paling Leon sukai dari RK adalah ia licik, Seorang agent yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Tak perduli itu cara yang baik atau buruk. Ia suka siat itu, tidak naif.
Panggilannya adalah The Great Seducer. RK mendapatkannya dari misinya tahun lalu. Saat itu, RK mendapatkan misi menuntaskan masalah mafia narkoba skala internasional. Semua agent yang dikirim selalu dikembalikan dalam kotak dengan kedaan yang sudah tak bernyawa dan mengenaskan. Saat itu, tidak ada agent yang mau menerima misi itu. Dan saat ia menawarkan RK untuk menuntaskannya, RK langsung setuju tanpa berpikir dua kali. Walau sebenarnya petunjuk yang mereka miliki hanya satu. Pemimpin mafia itu adalah seorang wanita. Julukannya adalah the Devil.
Seorang wanita yang begitu kejam tanpa belas kasih. RK berhasil mengelabuhinya dan memasukkannya ke penjara plus membongkar kedok mafia itu, sendirian. Jalan yang ia gunakan juga cukup menarik perhatian, dengan cara memanfaatkan adanya perbedaan Gender. RK tahu betul, cara menaklukakan seorang wanita adalah dengan rayuan. Apalagi jika itu berasal dari pria yang tampan.
RK tahu betul bahwa penampilan itu utama. Dan dalam kasus itu ia dapat membuktikan bahwa ia dapat menaklukkan The Devil, yang hatinya sekeras baja. Dan RK juga tahu betul bahwa The Devil itu masih tetap saja seorang wanita yang merindukan kasih sayang. Dan ia menempuh cara itu, walau harus menjadi Penggoda. Dan itulah kenapa dia dipanggil The Great Seducer.
Dan Leon bodoh jika ia melepaskan RK. “Halo...RK?” tanya Leon lagi, mengingat RK sedari tadi hanya bungkam. “ Ya?” jawab RK enteng tanpa beban. “Ada masalah apa.” Tanya Leon mulai Kesal. “Kontrak.” Jawab RK singkat. “Kontrak?” ulang Leon. “Kontrakku dengan Organisasi sudah habis. Semuanya berakhir sekarang. Perjanjian itu sudah tak berlaku lagi. Dan aku bebas sekarang. Kau ingat, kan?” ucap RK datar tapi mengejutkan Leon.
Leon merutuki dirinya sendiri. Karena ia lupa, ia seharusnya memperdaya bocah itu agar kontrak-nya diperpanjang. Anak itu memang direkrut militer negara, tapi karena ia masih dibawah umur. Maka, dibuatkan kontrak. Dan kontrak itu sekarang sudah berakhir.
“Ah...soal itu. Kalau begitu lekas kemarilah. Kau mau jadi anggota tetap kan?” tanya Leon sedikit membujuk. “Tidak mau.” Jawab RK singkat. “Apa?” ulang Leon tak percaya.
“Aku hanya ingin bebas. Menikmati apa yang anak seusiaku lakukan. Bersekolah, bermain dan tanpa ada misi yang mengancam nyawa.” Jawab RK sendu sembari menatap kelamnya langit seolah mencari kedamaian di sana.
Leon mengumpat dalam hati. Ia tak mungkin menyia-nyiakan keahlian bocah itu. Dan ia yakin saat RK dewasa, RK akan menjadi lebih hebat lagi. Baru saja Leon ingin berbicara tapi, RK sudah menimpali, “Ah...jangan coba-coba melacak lokasiku. Kau tahu kan? Aku cukup hebat dalam urusan peretasan. Paham. Aku tak mau punya urusan lagi denganmu. Good Bye.” Katanya sambil memutus sambungan.
“RK!” teriak Leon. Arghh...
“Bagaimana? Kalian dapat melacak lokasinya, kan?” tanyanya pada staff –nya yang masih mengotak-atik komputer. “Maaf, ia mengacaukan titik koordinatnya.” Jawab staffnya ragu-ragu seolah takut kena marah lagi.
“Sial...” umpat Leon, ia tak mau kehilangannya lagi.
Wihh mantap
Comment on chapter RK