Read More >>"> Perjalanan Kita: Langit Pertama (Gadis Aneh) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perjalanan Kita: Langit Pertama
MENU
About Us  

Matahari mulai muncul dari tempat persembunyiannya. Burung-burung berkicau satu sama lain. Embun pagi yang menempel di rerumputan mulai menetes perlahan. Orang-orang sudah memulai aktivitasnya masing-masing seperti berdagang dan berkebun.

Di kamar tidur Retia, sinar matahari mulai menyelinap masuk dari kaca jendela. Hangatnya yang lembut, membangunkan gadis itu dari mimpinya. Dia mendorong tubuhnya untuk bangun, lalu melangkah mendekati jendela.

Retia membuka gorden dengan cepat. Limpahan sinar matahari langsung membanjiri wajah dan tubuhnya. Dia sangat menikmatinya. Mungkin karena kekuatannya adalah api, dia merasa senang mendapat energi panas langsung dari sumbernya sendiri—matahari. Atau mungkin karena itulah kebiasaannya.

"Saatnya memulai hari baru" ia lalu mandi dan berganti baju. Tidak lupa membawa jaket hoodie-nya itu.

Dia sampai di ruang makan. Yang tersedia baru roti dan selai. Dia mengambil 2 lembar roti tawar dan diolesi dengan selai cokelat.

"Seperti biasa jika  bangun sepagi ini, kau pasti tidak akan sarapan disini. Tidak bisakah kau menemani ayah sarapan?" Tuan Ren menghampiri putrinya.

"Maaf ayah, tapi aku ingin makan di Sacry Hapdee hari ini." jawabnya, mulutnya langsung penuh dengan roti selai. "Besok aku akan makan disini"

"Ya sudah, tapi sebelumnya ayah ingin bicara denganmu tentang urusan yang biasa"

Retia memikirkannya sebentar. Orang baru lagi, ya? pikirnya. 

"Baiklah"

 

* * *

 

Di tempat lain, Lemmy juga sudah bangun dan bersiap. Penginapan yang ia tinggali bernama Sacry Hapdee. Bukan hanya menyediakan kamar sewa di lantai dua dan tiga, penginapan ini juga berupa restoran di lantai pertama. Menyediakan sarapan pagi bagi yang tidak sempat memasak dan langsung pergi bekerja atau hanya sekedar tempat kumpul untuk mengobrol.

Dia memilih meja di dekat jendela. Seorang pelayan mendekatinya. "Selamat pagi. Anda mau pesan apa hari ini?" ucapnya lalu memasang senyum. 

Lemmy merasa terganggu dengan panggilan ‘Anda’. “Kelihatannya kita seumuran, jadi tidak perlu memakai bahasa formal seperti itu”

Pelayan itu terkesiap lalu dengan segera tertawa singkat, “Kalau begitu, kuperkenalkan diri dulu. Namaku Vinton Foggara, kau?”

“Lemmy Nashville” balasnya singkat dan tanpa ekspresi.

“Nashville? Jadi kau seorang-“

“Kurasa cukup perkenalannya. Aku ingin memesan makanan disini” Lemmy memotong ucapan Vinton.

“Ohh baiklah… jadi pesananmu?" dia sudah menyiapkan buku tulis kecil dan sebuah pulpen.

“Aku pesan ayam bakar dan koreto (sejenis masakan yang berupa sayuran). Minumannya air madu saja. Dan aku ingin segelas air putih juga."

"Sudah kucatat, akan segera kuantar" setelah menulis pesanan, ia segera pergi

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesanannya sudah tiba. Tapi dia merasa aneh. Vinton membawa 2 baki di tangannya. Ada dua jenis makanan yang berbeda dari pesanannya yang ikut diletakkan di mejanya.

"Siapa yang memesan ikan goreng dan rinskei (potongan daging kelinci yang dimasak dengan banyak cabai)?"

"Oh itu, katanya pesanan Retia juga diantar disini"

"Retia?"

"Itu benar, aku yang memintanya. Terima kasih, Vin, kau boleh pergi" seseorang yang menutup kepalanya dengan hoodie tiba-tiba datang dan langsung duduk. Dia menbawa satu hidangan lagi dan segelas minuman di tangannya. Vinton lalu permisi untuk pergi.

Lemmy ingat gadis ini. Dia menatap orang yang tiba-tiba duduk di depannya dan asyik makan dengan tatapan kesal, aneh, dan bingung. Ini masih pagi, dan dia melihat seorang gadis menyantap tiga hidangan berbeda dengan sangat lahap. Sungguh, dia seperti orang yang tidak makan selama berhari-hari. Dan yang paling membuatnya merasa aneh adalah karena Retia tidak membuka tudungnya. Tapi Lemmy memendam rasa jengkelnya dan bertanya pertanyaan lain.

"Kau Retia, 'kan, Putri Ren Herodis? Kenapa kau tiba-tiba disini? Masih ada banyak meja kosong di ruangan ini. Makanan sebanyak ini dapat kau habiskan? Dan lagi, kenapa kau makan sambil menutup kepalamu dengan hoodie?" pertanyaan tanpa jeda langsung keluar dari mulutnya.

"Kau bertanya atau sedang menginterogasiku? Pagi-pagi sudah membanjiriku dengan hujan pertanyaan" Retia lalu meneguk minumannya.

"Tapi akan tetap kujawab: Ya, namaku Retia. Alasanku duduk meja ini karena ini adalah meja yang biasa kupakai dan-" dia menekankan kata 'dan'. "Aku tidak ingin di dekat orang-orang asing itu" ia menunjuk 3 orang laki-laki yang sedang mengobrol di sudut seberang. Mereka terlihat sedikit lebih tua dari Lemmy.

Lemmy tidak mengerti. "Tapi aku juga orang asing bagimu dan ‘kau’ juga orang asing bagiku”

"Itu benar, tapi ayah bilang kau bisa dipercaya"

Dia tambah tidak mengerti. Apa kaitannya dengan itu? Tapi dia memutuskan untuk berpikir dengan jernih dan memilih bungkam daripada bertanya lagi yang malah menimbulkan pertanyaan lain. Dia menyantap makanannya. Retia juga tidak terlihat terganggu.

Dalam pikirannya dia masih menyimpan pertanyaan bagi gadis di depannya. Entah kenapa, sosok Retia ini masih terkesan misterius baginya.

Tunggu dulu, bukankah ini kesempatanku? Kalau aku berteman dengannya, aku pasti bisa mendapata informasi dengan mudah, ucap Lemmy dalam hati.

"Setelah ini, kau mau kemana?"

Gadis itu terheran, "Aku? Aku akan pergi toko hewan. Mau membeli makanan ikan"

"Boleh kutemani? Aku tidak punya pekerjaan setelah ini. Desa ini juga masih baru untukku"

"Tentu saja, boleh. Akan kutunjukkan tempat-tempat yang menarik" jawab Retia dengan penuh semangat.

Mereka segera menyelesaikan sarapan.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Petrichor
4109      1380     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
320      219     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Kamu!
1858      705     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Rêver
5503      1642     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
THE WAY FOR MY LOVE
406      311     2     
Romance
Mencintaimu di Ujung Penantianku
4208      1158     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Sanguine
4435      1449     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
ALVINO
4140      1839     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
in Silence
392      268     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
complicated revenge
17282      2761     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."