Read More >>"> Perjalanan Kita: Langit Pertama (Retia dan Shiva) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perjalanan Kita: Langit Pertama
MENU
About Us  

Rumah mewah di batas selatan sebuah desa itu terlihat sepi. Meski sudah lama ditinggal pemiliknya, rumah itu tetap terawat rapi dengan lingkungan yang bersih. Tetapi, suara-suara gaduh terdengar dari dalam. Ada pertarungan di rumah mewah ini.

Seorang pemuda terpukul mundur ke dinding setelah di hantam lawannya. Ia memegang dadanya yang sakit yang ternyata ada bekas luka bakar di dadanya itu.

"Tunggu dulu, aku bisa menjelaskannya, Retia!" sudah jelas, pemuda  itu kelelahan bertarung. Napasnya sudah tak bisa ia kendalikan lagi.

"Tidak ada penjelasan bagi seorang penghianat, Gio!" seorang gadis yang lebih muda darinya keluar dari kepulan asap dan debu. “Kau sama saja dengan mereka! Penghianat! Penipu! Aku benci… aku benci kalian semuaaa….” tiba-tiba api muncul dari kepalan tangan kanannya.

Kemarahan gadis itu membuat pukulannya ke Gio semakin kuat hingga Gio menembus dinding dan tersungkur ke lantai. "Inilah akibatnya karena diam-diam menghianatiku"

"Dan semua orang-orang sepertimu..., akan aku habisi" mata merahnya yang memandang ke bawah terlihat begitu kejam.

Gadis itu, Retia, kembali mengeluarkan api. Kali ini, dia hendak membunuhnya.

"Tunggu!" seseorang datang. "Jangan membunuhnya! Ini bukan hal yang diinginkan saudarimu"

Kata-kata itu yang sangat sederhana tetapi membuat efek hebat kepadanya. Tersentak, dia menghentikan apinya.

"Tch" Retia menutup kepalanya dengan hoodie yang terpasang di jaketnya. Lalu pergi tanpa sepatah kata lagi.

 

* * *

 

Di sebuah padang rumput yang luas. Terdapat sebuah danau kecil dengan satu pohon besar di salah satu sisinya. Di bawah teduhnya bayangan pohon, Retia bersandar sambil menatap langit. Kali ini dia tidak menutup kepalanya sehingga rambutnya yang unik dapat dilihat dengan jelas. Rambutnya memiliki 2 warna: putih dan merah yang ia panjangkan sampai melebihi sedikit bahunya. Putih adalah warna dominan, sedangkan merah hanya ada di sepanjang rambut depan dan di ujung-ujungnya saja.

"Fyuuh..." dia menghembuskan napas lega lalu tersenyum. "Jika disini, aku bisa tenang. Awan-awan putih di langit, mengingatkanku padamu, Shiva"

Kenangan masa lalu terbayang di pikirannya.

"Hei, Retia, kenapa kau menutup kepalamu? Rambut merahmu tidak bisa kulihat dengan jelas" seorang gadis kecil berambut putih berkata padanya. Ternyata dulu rambut Retia berwarna merah semua.

"Aku tidak suka rambut ini. Orang-orang memandangku dengan takut karena memiliki rambut berwarna merah"

"Memangnya kenapa? Rambutku juga memiliki warna yang berbeda dari semua orang. Kita ini istimewa, jadi mereka merasa iri dengan kita" gerutu Shiva dengan pipi yang digembungkan. “Lagipula, dengan wajah cantik yang dipadukan dengan rambut yang indah pula, mana ada orang yang tidak iri padamu”

"Kurasa bukan begitu. Kau seharusnya sudah tahu, Shiva, rambut putih itu anugerah, tapi rambut merah…” dia menelan ludah, “…perlambang malapetaka” kata Retia dengan lirih.

Di saat Retia sedang menunduk sedih,  dua tangan menggapai bahunya dengan genggaman kuat. “Itu tidak mungkin” Shiva bergeleng. “Merah itu sangat indah dan aku sangat menyukainya”

Retia melihat wajah saudari kembarnya. Wajah mereka mirip, kecuali warna mata dan rambut.

Shuvi melanjutkan perkataannya, "Dan percayalah! Suatu hari nanti, tidak hanya aku yang menyukainya. Semua orang pasti mengagumimu" senyuman terpatri di wajahnya. “Dan kau adalah saudari yang paling kusayangi di dunia”

Mendengar pernyataan itu dan melihat senyuman di wajah saudarinya, ia merasa sangat tenang dan tersenyum juga. Ia merasa beruntung memiliki keluarga yang sangat menyayanginya.

"Hnn" angguknya. “Terima kasih, Shiva”

"Dan... meskipun kita kembar, aku ini tetap yang lahir lebih dulu. Jadi sebagai kakak, aku akan selalu melindungi adikku" lanjut Shiva.

"Iya-iya, kakakku yang cantik. Tapi sebagai keluarga, aku juga akan melindungimu. Tidak akan kubiarkan kau tersakiti" 

Shiva senang mendengarnya. "Baiklah. Kau memang saudariku yang paling hebat"

Keduanya tertawa dengan bahagia.

 

Kenangan itu berakhir dalam pikirannya.

"Shiva, andai kau masih disini. Aku..." air mata mengalir dengan deras. "Aku menyesal... seharusnya aku melindungimu" suaranya tersendak. Dia lalu memeluk lututnya dan membenamkan wajahnya di dalam dekapan itu.

Meski wajahnya tak terlihat, tapi tampak jelas kalau dia sedang menangis.

"Aku bodoh. Maaf…."

 

* * *

 

Di depan gerbang desa, ada seseorang yang mendatangi penjaga. Orang itu terlihat masih muda. Ia memakai jaket biru panjang yang melebihi pinggangnya dan tanpa mengancingnya. Hoodie di jaketnya pun terllihat hanya tambahan saja.

"Permisi, dimana aku bisa mendaftar sebagai warga di desa ini?" tanya orang itu.

Penjaga itu yang tadinya waspada kepadanya, mendadak berubah sikap setelah orang itu menyebutkan ingin menjadi warga desa "Oh, pendatang baru yang mau menetap ya?" tanya si penjaga.

Orang asing itu mengangguk.

"Kau hanya perlu pergi ke rumah Tuan Herodis. Itu disana" penjaga itu menunjuk ke arah padang rumput yang cukup luas. Hanya ada satu rumah atau lebih tepatnya sebuah mansion yang ada di padang itu.

"Ah, terima kasih" dia melangkah pergi.

"Tunggu dulu, siapa namamu? Setidaknya aku perlu tahu nama penduduk baru di desa ini" ucap si penjaga yang menghentikan orang asing tersebut. "Oh ya, sebelumnya, namaku Baro Mitry”

Pemuda asing itu menoleh. Matanya yang berwarna emas memandang dengan ramah, tapi juga misterius.

"Salam kenal, Tuan Baro, aku Lemmy Nashville"

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Petrichor
4109      1380     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
320      219     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Kamu!
1857      704     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Rêver
5503      1642     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
THE WAY FOR MY LOVE
406      311     2     
Romance
Mencintaimu di Ujung Penantianku
4199      1153     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Sanguine
4434      1449     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
ALVINO
4140      1839     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
in Silence
392      268     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
complicated revenge
17278      2761     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."