Read More >>"> Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang (LIMA) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
MENU
About Us  

“ ok.. sekarang kita akan melakukan misi penjelajahan, kalian akan bekerja bersama sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi kemarin, sekarang kalian bisa berkumpul dengan kelompok kalian masing-masing dan memuali penjelajahan dan jangan lupa perhatikan setiap petunjuk arah dengan benar agar kalian tidak tersesat nantinya, semuanya mengerti?”. Komando memberi penjelasan kepada para peserta camping.

“ Siap pak mengerti.” Jawab para peserta dengan kompak.

            Dengan berat hati radit dan tiara harus menerima dan mau menjalankan tugas penjelajahan bersama dengan satu kelompok yang sudah ditetapkan. Selama diperjalanan tidak ada sapa menyapa diantara keduanya mereka malah sibuk dengan perasaannya masing-masing.  Radit sibuk mendengarkan music dan berbicara dengan airin, sedangkan tiara tiba-tiba saja menjadi sangat akrab dengan bagas yang merupakan kakak kelasnya. Dan tiara sendiri lebih nyaman menikmati perjalanan sambil memandang pemandangan disekitar yang memang sangat indah saat itu.

            Radit dan airin tampak sangat dekat dan sangat asyik berbincang-bincang baik tiara pun sebenarnya juga tidak perduli dengan itu. Karena tiara tau betul keakraban yang terjalin antara radit dan airin adalah sepasang mantan kekasih. Hubungan mereka terbilang berlangsung sangat singkat hanya membutuhkan waktu 2 bulan mereka memutuskan untuk berpisah dan radit lah yang lebih dulu memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bukan karena ada yang kurang dari airin, dia gadis yang sangat cantik dan populer disekolah bahkan banyak sekali yang ingin memacari gadis itu tetapi semuanya airin tolak karena tidak ada yang bisa membuatnya jatuh cinta. Tetapi hal itu berbeda dengan radit, airin jatuh cinta kepada radit bukan karena perhatian yang radit berikan untuk mendapatkan perhatian airin bahkan radit tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu. Entah mengapa sikap radit yang tidak pernah memperhatikannya itu justru membuatnya tertarik dengan radit.

            Pertanyaannya bagaimana mereka bisa menjalin hubungan pacaran jika radit tidak pernah tertarik dengan airin?. Ternyata saat itu airin lah yang memberanikan dirinya untuk menyatakan perasaan kepada radit, awalnya radit merasa sangat kaget dan tidak percaya dengan hal itu. Dan anehnya tanpa pikir panjang radit menerima pernyataan cinta airin. Airin benar-benar bahagia dengan jawaban radit itu akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih hanya untuk beberapa waktu.

            Airin yang awalnya sama sekali tidak mengetahui alasan radit menerima dirinya awalnya airin memang mengabaikan hal itu. Sampai pada akhirnya airin yang menemukan jawabannya sendiri.

            Airin sedang berdiri diteras rumahnya ia nampak sangat anggun dengan balutan dress berwarna merah muda lengkap riasan yang natural membuatnya terlihat sangat anggu malam itu. Sudah sekitar 5 menit airin menunggu kedatangan seseorang yang akan datang menjemput dirinya, ya siapa lagi kalau bukan sang pujaan hati yang sudah berjanji akan menjemputnya untuk pergi menonton bioskop. Tak lama menunggu akhirnya sosok yang dinanti-nantikan tiba juga, radit sangat tampan datang menggunakan mobil sport warna merah dengan mengenakan pakaian yang santai lengkap dengan jaket yang selalu tak pernah ia lupa kenakan.

“ udah siap?.” Tanya radit yang baru saja turun dari mobil.

“ udah, yuk.” Jawab airin singkat sambil mengulurkan tangan mengisyaratkan meminta untuk digandeng.

            Akhirnya mereka sampai juga di bioskop tujuan mereka. Airin tengah asyik memilih film mana yang akan mereka tonton karena memang dari awal mereka belum mempunyai keputusan film apa yang ingin mereka tonton. Radit yang nampaknya tidak begitu tertarik dengan daftar film yang tersediah lebih memilih untuk menepi dan membiarkan kekasihnya itu untuk memilih sendiri.

            Tanpa disangka saat menunggu itu menjadi moment yang sangat sebenarnya sangat radit benci untuk menyaksikannya. Tiara dan vino sedang berjalan berdua, berada ditempat yang sama dengan radit dan airin. Sontak saja suasana hati yang tadinya baik-baik saja berubah menjadi bergemuruh seakan akan runtuh secepatnya.

“ Dit nih aku udah beliin tiketnya, yuk kita masuk.” Ucap airin mangajak kekasihnya itu untuk masuk. Tetapi radit tidak menanggapinya dan tetap berdiri mematung memandang kearah loket bioskop. Tangannya mengepal ubun-ubunnya mendidih ingin sekali dia meledak sekarang juga. Airin yang tidak mengerti mencoba menyadarkan radit dari kebekuannya itu, dan akhirnya ia berhasil radit menoleh kepadanya.  Tapi sayangnya suasana hatinya tidak dapat membaik semudah itu, dan justru membuat airin semakin tidak mengerti ada apa dengan kekasihnya itu.

“Kamu nonton aja sendiri, tiba-tiba aku ngak mood.” Ucap radit dingin.

“ Lhoh dit.” Radit beranjak meninggalkan airin.

            Tanpa menghiraukan ucapan airin ia langsung pergi menuju pintu keluar bioskop dan mengabaikan airin. Kemudian airin mengikuti kekasihnya itu menuju pintu keluar, tetapi sebelum airin mengikuti radit ia menyempatkan menoleh kearah yang tadi dipandang oleh radit. Ada tiara dan vino disana, apa itu yang menjadi penyebabnya. Tidak mau kehilangan jejak radit airin bergegas mengikuti radit.

“ Dit tunggu.” Teriak airin memanggil radit dan mencoba menghadangnya agar tidak pergi.

            Mendengar suara airin radit menghentikan mobilnya. Dia memang marah tetapi ia tidak bisa meninggalkan airin begitu saja lalu dia memutuskan untuk keluar dari mobil dan menghampiri airin dan mengajak airin masuk kedalam mobil. Hening, tidak ada percakapan apapun diantara  mereka berdua. Ada yang tidak beres dengan radit. Itu yang ada didalam fikiran airin, kemudian dia memberanikan diri untuk berbicara dan mengajak radit berhenti ditaman kota yang saat itu relatif sepi karena baru saja hujan berhenti.

“ Apa gini cara kamu memperlakukan pacar kamu dit?.” Ucap airin dengan nada mengapi-api.

“ Maafin aku rin.”  Jawab radit singkat.

“ Maaf.. cuma itu yang bisa kamu ucapin.” Airin mengghela napas. “ Aku ngak berharap kata maaf dari kamu dit, karna kata maaf itu cuma buat orang yang merasa bersalah dan aku ngak ngeliat itu dari kamu.”

            Mendengar kalimat airin langsung membuat radit yang sedari tadi menunduk langsung mendongak menatap airin. Ia merasa bersalah. Apa sudah sejahat itu ia memperlakukan airin. Airin gadis yang baik tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarahnya sendiri yang airin tidak ketahui maksudnya.

“ Dit sebuah hubungan itu diciptakan untuk saling melengkapi, saling berbagi, dan saling memahami masalah satu sama lainnya, aku ngak tahu apa salah aku sampai kamu jadi sejahat ini sama aku.” Ucap airin dengan wajah sendu.

“ Kamu ngak salah apa-apa rin, aku yang salah.” Ucap radit merasa bersalah

            Airin menatap wajah radit lekat-lekat. Ada raut penyesalan juga amarah didalamnya. Perlahan airin memegang tangan radit berharap bisa menenangkannya. Airin memang tidak tau apa penyebab yang sebenarnya tapi ia ingin mencoba memahami apa yang sedang dirasakan oleh radit. Ia ingin jika radit mau membagi sedikit masalahnya dengannya.

“ Apa tiara yang menjadi sebab semua ini dit?.” Ucap airin dengan nada rendah. Dia sangat takut jika pertanyaannya ini akan membuat radit semakin marah.

“ Aku liat tiara sama vino tadi disana, dit aku disini buat berbagi sama kamu.” Airin meyakinkan. “ Aku tau nanti aku pasti bakal kecewa, tapi kamu harus tau dit bahagia dalam kebohongan itu sakit.” Perlahan airin melepaskan genggamannya kemudian memalingkan wajahnya. Airin putus asa mungkin rayuannya tidak akan berhasil.

            Airin memang gadis yang baik tapi, semua perhatian dan kebaikan airin tidak bisa menembus karang masa lalu radit. Disisi hati yang lain melihat gadis yang baik ini menjadi sendu membuat radit berpikir ulang. Sampaikapan dia terus menyakiti airin dengan rahasianya. Sudah cukup cinta yang dipaksakan tidak akan pernah ada baiknya.

“Semakin cinta itu digenggam akan semakin sakit. Dan luka yang dipaksa terus digenggam akan semakin parah rasanya.”

“ Jujur aku banyak berdosa sama kamu rin, kamu terlalu baik untuk memahami aku yang seorang pengecut.” Tiba-tiba radit berucap disaat airin sudah mulai melangkah menjauh dari radit.

“ Kamu ngak akan jadi pengecut lagi kalau kamu mau jujur sama aku. Apa sih dit yang mau kamu tutup-tutupi lagi dari aku?. Kenapa kamu ngak mau jujur kalo perasaan kamu hati kamu ngak pernah ada nama aku didalamnya.” Ucap airin tanpa menengok kebelakang menatap radit yang berdiri dibelakangnya.

“ Rin, kamu....” sahut radit lagi namun tercekat belum sempat ia lanjutkan.

“ Cukup dit, aku udah tersakiti dengan kenyataan ini. Setiap waktu kamu sama aku, tapi hati dan fikiran kamu ada disana.” Ucap airin sambil menunjuk bintang yang ada dilangit. Langsung saja itu juga membuat radit ikut mendongak keatas melihat apa yang ditunjuk oleh jemari airin. “Bintang yang terang itu ibarat seseorang yang namanya selalu ada dihati kamu, meskipun banyak bintang yang lain seperti aku tetap satu bintang itu yang paling pantas mendampingi bulan dengan segala keindahannya.” Airin berhenti sejenak. “Aku ngak ada apa-apanya dibanding bintang yang terang itu, karena bintang itu yang selalu mengalahkan aku. Bintang itu yang memenangkan hati kamu dit, Tiara.” Airin melanjutkan kalimatnya.

            Dengan susah payah airin menyelesaikan kalimat panjang itu yang sunggu sangat menyayat hatinya. Air mata berderai membanjiri hati dan perasaanya sungguh sakit rasanya untuk mengatakan semua kenyataan itu.

“Aku bener-bener minta maaf rin,  aku ngak pernah pengen kamu tau semua kenyataan ini dengan cara seperti ini.” Ucap radit sembari mengusap air mata yang membasahi wajah airin.

“ Aku sakit disini, tapi lebih sakit mana sama kamu, aku tau kamu lebih sakit dari aku.” Sahut airin sambil menggenggam tangan radit yang tadi sempat mengusap air matanya.

“ Tapi kamu tau semua ini darimana rin? Ada yang bilang sama kamu? Siapa rin?.” Tanya radit penasaran sambil memegang pundak airin.

“ Enggak ada dit.” Airin menggelengkan kepala. “kebenaran itu kadang kita yang harus mencarinya sendiri, dan aku menemukan kebenaran ini.” airin menjawab dengan nada yakin dan seola-olah begitu tegar, padahal dia sebenarnya sangatlah hancur.

“ Maafin aku rin, ngak seharusnya aku buat kamu kayak gini, aku udah jahat sama kamu rin.” Radit benar-benar merasa sangat bersalah. Dan berangsur memeluk airin dengan segudang rasa bersalah kepada gadis yang baik itu.

“Memang sakit rasanya mencintai seseorang yang hanya punya satu cinta, Yang sudah habis untuk mencintai satu orang dihidupnya.”

“ Mau sampai kapan kamu terus-terusan minta maaf dit, maaf itu ngak akan memperbaiki yang sudah terjadi. Aku ngak papa.” Airin berhenti sejenak, baru kemudian melanjutkan kalimatnya. “Aku boleh minta satu hal sama kamu?.” Airin menoleh kearah radit dan mendapat anggukan dari radit tanda ia mengiyakan permintaan airin. “Kamu kejar ya bintang kamu itu, kamu harus dapetin dia. Bawa dia kehati kamu dan jadi penerang untuk setiap langkah kamu. Bisa kan? Aku yakin kamu bisa.”  Ucap airin dengan penuh harap kepada radit.

            Kalimat itu tidak mendapat jawaban dari radit. Bagaimana dia bisa mengeluarkan jawaban jika dia sendiripun tidak tau jawabannya. Ini permintaan yang sulit entah apa dia akan bisa memenuhinya.

“ Dan kita?.” Radit mengajukan pertanyaan kepada airin. “Cukup sampai disini aja, kamu udah nemenin aku sampai disini itu udah cukup.”  Jawab airin dengan tegar, walaupun didalam hatinya ini sangat menyakitkan.

“Tidak ada kesakitan yang lebih daripada kebohongan yang berlebih.”

Airin dan radit masih tenggelam dalam asyiknya perbincangan mereka. Tak banyak sebenarnya yang mereka bicarakan hanya tentang satu hal “Bintang”.

“Dit, kamu itu ngak sadar atau emang pura-pura ngak sadar?.” Tanya airin kepada radit.

“Maksud kamu rin?.” Radit melemparkan pertanyaan kembali.

            Airin menoleh kebelakang kepada tiara yang tengah berjalan sendirian. Posisi tiara tidaklah jauh dibelakang airin dan radit, bahkan sebenarnya tiara bisa mendengar dengan jelas apa yang tengah dibicarakan oleh airin dan radit, tetapi baginya mendengarkan pembicaraan orang lain itu bukan hal yang menarik dan juga bukan hobinya.

“Bintang kamu itu deket banget sama kamu dit, Cuma beberapa langkah dibelakang kamu, tapi lihat apa yang sekarang kamu lakuin pura-pura ngak perduli dan lebih nurut ego kamu.” Ucapan airin tersebut sontak menarik perhatian radit, dan ikut menoleh kebelakang.

“ Kamu salah rin, bintang itu ngak sedekat itu.” Jawab radit sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“ Bintang itu deket dit, Cuma kamu yang ngak mau mengakuinya.” Ucap airin lagi.

“Tidak akan semudah itu mendapatkan bintang, yang dengan sendirinya memutuskan untuk untuk menjauh dari bulannya.”

 “ ehh.. gue punya usul, gimana kalo kita mencar aja supaya lebih cepat kita bisa nyelesein tugas ini.” Ucap bagas secara tiba-tiba. Sontak saja ucapan bagas itu menjadi pusat perhatian.

“ Tapi kan gas, perintahnya kan kita harus kerjasama, kog kita malah mencar.” Sahut airin

“ iya emang, kita tetep kerjasama tapi kita mencar. Lagian tadikan ngak ada peraturannya. Sekarang gini deh kan ini rutenya ada dua nanti ujungnya juga sama, sama-sama balik ke perkemahan. Jadi ngak masalah kan kali kita mencar.“

“ Bener juga kayanya usul kak bagas supaya kita cepet nemuin benderanya kan dari tadi kita belum nemuin sama sekali.” Sahut nita mendukung usulan bagas.

“ok juga tuh gas.” sahut radit menyetujui usulan bagas.

“gimana ra setuju ngak.” tanya bagas untuk meminta persetujuan tiara.

“ iya.” Tiara menganggukkan kepala.

 “Oke sekarang semuanya udah sepakat kan, sekarang biar adil pembagiannya kiat suit.”

            Lalu mereka melakukan suit untuk menentukan pembagian kelompok, berhubung mereka berlima jadi akan ada yang 2 orang perkelompok dan ada yang 3 orang perkeloompok. Setelah beberapa kali melakukan akhirnya terbagilah mereka menjadi 2 kelompok entah disengaja atau tidak yang mendapat bagian 2 orang satu kelompok adalah radit dan tiara. mereka berdua sama-sama tidak menyangka hal yang sangat tidak mereka harapkan malah terjadi. Tetapi mau tidak mau mereka harus menerima itu semua karena sudah menjadi kesepakatan semua anggota kelompok. Dengan berat hati tiara harus mau menerima keputusan yang entah itu kebetulan atau memang kesengajaan.

            Setelah lama berjalan tiara dan radit hanya menghabiskan perjalanan dengan saling berdiam diri tanpa adanya saling menyapa satu sama lain. Mereka lebih memilih untuk asyik dengan dunia mereka masing. Tiara yang berjalan beberapa langkah dibelakang radit nampak mulai lelah dengan perjalanan panjang tersebut, kemudian tiara memutuskan untuk istirahat sejenak dengann duduk diatas pohon tumbang yang tergeletak tak berdaya ditanah.

            Menyadari radit sudah jauh melangkah meninggalkan tiara dibelakangnya radit yang tadinya acuh tiba-tiba tergerak hatinya untuk menoleh kebelakang memastikan keberadaan tiara yang sudah sangat kelelahan. Radit memilih berhenti tak melanjutkan perjalanan dan memutar badan menghampiri tiara yang sedang melepas lelah. Melihat tiara yang kelelahan membuat radit merasa tidak tega dan kemudian menawarkan bantuan untuk menggendong tiara tapi tiara malah menolak tawaran tersebut.

“ Ayo naik.” Radit memberikan tawaran kepada tiara dengan posisi berjongkok ditanah mempersilahkan tiara naik kepunggungnya.

            Sontak saja hal itu membuat tiara sangat kaget dengan sikap radit. Yang biasanya begitu menyebalkan dan acuh tak acuh terhadapnya tiba-tiba sekarang berjongkok dibawah dan mempersilahkan untuk menggendong dirinya. apa ini mimpi ataukah ini hanya tipuan radit untuk mengerjainya. Entahlah itu tidak akan memperngaruhi perasaan tiara dengan tegas pasti tiara akan menolak tawaran itu.

“ Ngak usah sok baik deh.” Jawab tiara dengan nada jutek.

“ Lo tuh ya udah ditawarin bantuan malah nyolot lagi.” Sambil berdiri radit berucap dengan ketus.

“ Aku ngak butuh bantuan dari orang kayak kamu, lagian aku juga ngak minta kamu bantuin aku bisa jalan sendiri.” Tiara berlalu meninggalkan radit.

            Sekarang radit benar-benar merasa sangat kesal dengan sikap tiara yang terkesan sangat sombong saat menolak tawaran dari dirinya. Radit yang emosinya sudah sangat panas mempercepat langkahnya agar bisa berjalan didepan tiara lagi bukan karena ingin menuntun tiara tetapi dirinya memutuskan untuk meninggalkan tiara.

“ Lo bisa jalan sendiri kan, berarti lo juga bisa kan balik keperkemahan sendiri.” Ucap radit sambil meninggalkan tiara.

            Tiara membiarkan ucapan radit tanpa menanggapinya. Meskipun sebenarnya ingin sekali dia membalas ejekan radit tetapi tiara tidak melakukannya. Bagaimanapun juga tadi radit sudah memiliki itikad baik untuk menggendongnya walaupun tiara menolaknya. Semua itu membuatnya menjadi tahu bahwa sahabat masa kecilnya itu masih memperhatikan dirinya.

            Jalan tiara yang tidak secepat radit yang memang sengaja mempercepat langkah kakinya untuk meninggalkan tiara dibelakang suskes membut tiara benar-benar tertinggal. Tanpa disadari tiara telah sampai dipersimpangan jalan membuat tiara sangat kebingungan. Tiara sama sekali tidak tau ia hendak menuju ke arah yang mana, karena tak ada penunjuk arah ditempat itu. Hari yang semakin gelap memaksa tiara harus segera menentukan pilihan jalan mana yang harus dia tempuh agar sampai diperkemahan. Jalan ke arah kiri terlihat lebih terang daripada jalan kanan itulah yang membuat tiara lebih condong memilih jalan yang kiri. Toh bukannya semua jalan sama saja pasti akan bisa menuntunnya sampai diperkemahan. Hibur tiara dalam hati.

Setelah lama berjalan ketika waktu sudah benar-benar gelap  tiara masih saja terperangkap didalam hutan dan belum menemukan jalan keluar untuk sampai diperkemahan. Apa jalan yang sudah dia pilih salah. Harusnya dia memilih jalan kanan tadi. Pikiran tiara benar-benar berkecamuk dia sangat takut jika dirinya tidak segera keluar dari hutan ini sangat menyeramkan.

Coba saja tadi tiara menerima tawaran dari radit pasti sekarang dia sudah sampai dengan selamat diperkemahan. Tetapi kenyataannya tidak dia masih terjebak dalam kegelapan ini. Apa yang harus dia lakukan, bagaimana cara agar dia bisa keluar dari tempat menyeramkan ini. Andai saja ada keajaiban yang membawa seseorang untuk menyelamatkan dirinya.

“ Ya Allah tolong bantu aku keluar dari kegelapan ini.” Tiara berdoa berharap akan ada yang menolong dirinya.

               Disisi lain semua siswa sudah sampai diperkemahan termsuk juga radit. Kemudian sang komando mulai untuk mengabsen semua peserta untuk memastikan semua peserta sudah kembali dengan selamat. Dan ternyata hanya tiara yang belum kembali, tapi tidak ada satupun yang tau, radit dan teman-temanya sangat kebingungan dengan keberadaan tiara. padahal tadi raditlah yang harusnya bersama dengan tiara disepanjang perjalanan dan  harusnya raditlah yang tahu dan bertanggung jawab dengan keberadaan tiara sekarang.

“ Dit lo gimana sih, elo kan yang harusnya bareng sama tiara, elo kan yang bertanggung jawab jagain dia. Tapi sekarang dimana tiara bahkan lo ngak tau.” Ucap bagas khawatir.

“ Kak aku tau kakak sering berantem sama tiara tapi bukan berarti kakak sejahat ini sama tiara, ninggalin tiara sendirian dihutan.” Nita sangat sedih mendengar tiara belum kembali.

“ Dit jangan diem aja, kamu harus cari tiara biar gimanapun juga kamu yang bertanggung jawab.” Airin sama khawatirnya dengan nita yang sangat menghkawatirkan keberadaan tiara.

            Radit sangat merasa bersalah. Tanpa pikir panjang radit langsung memutuskan untuk mencari tiara kehutan bagaimanapun juga dirinya yang paling bertanggung jawab atas keadaan ini. Sang komando sempat melarang radit untuk masuk kedalam hutan karena ini sangat berbahaya, tetapi radit memaksa ia harus bisa menemukan tiara bagaimanapun dan apapun resiko yang harus ia hadapi ia tidak peduli.

“ Baiklah radit kita cari tiara bersama-sama.” Sang komando menerima permintaan radit

            Akhirnya beberapa peserta laki-laki ikut mencari tiara kedalam hutan termasuk juga vino yang sangat khawatir dengan tiara. Sementara siswi perempuan dan sisa beberapa anak laki-laki tetap tinggal diperkemahan untuk menjaga keamanan diperkemahan. Radit dan vino lah yang paling kalap dalam pencarian tiara ditengah hutan gelap seperti sekarang ini.

            Ini adalah kesalahanny, tidak sahrusnya dirinya meninggalkan tiara ditengah hutan gelap seperti ini. Ia tahu betul tiara sangat takut dengan kegelapan, lalu bagaimana gadis lugu itu berani berjalan sendirian ditengah kegelapan. Ia kalau dia masih mampu berjalan bagaimana jika tidak, jika terjadi sesuatu dengan dirinya radit tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

            Tiara sangat merasa ketakutan, badannya sangat lemas sekali. Seharian ia menghabiskan waktu untuk berjalan menyusuri hutan tapi nihil tidak menemukan jalan keluar. Tidak ada air minum ataupun bekal apapun yang bisa ia santap untuk memberikan tubuhnya energi. Dan tiba-tiba dia benar-benar kehilangan keseimbangannya, keadaan yang gelap gulita membuat kakinya tersandung oleh sesuatu dan membuat tubuhnya yang kecil terpelanting dan terjatuh yang kemudian mengakibatkan kepalanya terbentur ke sebuah benda keras yang menghantam kepalanya hingga tak sadarkan diri.

“ Aaaaaa....” teriak tiara saat terjatuh.

            Teriakan yang menggema ditengah hutan gelap itu terdengar sampai ditelinga rombongan yang sedang mencari tiara. Sontak saja setelah mendengar suara teriakan seorang wanita ditengah gelapnya hutan seperti itu langsung menarik perhatian semua orang yang mendengarnya, terlebih lagi memang mereka sedang mencari keberadaan tiara dan bisa jadi itu adalah teriakan tiara. Radit dan vino yang ikut mendengar suara tersebut sangat mengenali suara yang tidak asing itu. Apalagi radit yang telah banyak menghabiskan waktu dengan tiara sungguh membuatnya sangat mengenal suara wanita yang sangat ia cintai itu. Vino pun juga tidak kalah kalang kabutnya mencari sumber suara yang bergema itu.

            Beberapa waktu mereka sibuk mencari tiara ditengah kegelapan akhirnya salah seorang rombongan memberikan kabar gembira bahwa mereka telah menemukan tiara tetapi keadaan tiara sangat tidak baik. Ia tengah tergeletak tidak sadarkan diri diatas tanah dengan posisi kepala membentur sebuah batu yang besar, kepalanya pun bersimbah darah akibat benturan yang sepertinya cukup keras.

            Radit yang paling khawatir diantara yang lainnya mendengar tiara berhasil ditemukan langsung berlari menerobos semua kerumunan. Radit benar-benar terperangah, dia benar-benar tidak percaya gadis yang biasanya dia ejek  dan yang selalu mengacuhkan dirinya sekarang tergeletak tak berdaya dengan luka yang cukup parah. Radit meletakkan kepala tiara kepangkuannya dan berusaha membuat tiara sadar. Tangannya benar-benar dingin, dengan cekatan radit melepaskan jaketnya untuk menyelimuti tubuh mungil gadis yang sangat dicintainya itu.

            Disisi lain vino hanya mampu diam melihat keajaiban yang sedang terjadi dihadapanya itu. Bagaimana mungkin dua orang yang selalu mendelegasikan kebencian mereka tiba-tiba dalam keadaan seperti ini semuanya seakan sirna begitu saja bagai dihempaskan oleh angin malam. Lantas vino melangkah mendekat mencoba memastikan keadaan tiara dan kemudian mengusulkan untuk segera dilarikan ke rumah sakit terkedat karna keadaan tiara yang sudah sangat lemah.

“Kita harus cepat bawa tiara ke rumah sakit sebelum semuanya terlambat, keadaann tiara sudah sangat lemah sekali.” Ucap vino dengan khawatir saat melihat keadaan tiara. ucapan vino langsung mendapat anggukan semua orang termasuk juga radit.

            Saat semua orang berkerumun untuk mempobong tiara yang sedang tidak sadarkan diri radit malah mencegah mereka semua mendekati tiara, ia memutuskan untuk membopong tubuh tiara sendirian. Vino hanya terdiam melihat apa yang sedang radit lakukan untuk tiara, sungguh dia benar-benar heran tetapi ini bukan waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu untuk berheran diri karena satu-satunya yang harus ia fikirkan adalah keselamatan tiara.

            Dalam waktu kurang lebih menempuh waktu 15 menit selama perjalanan dengan menggunakan ambulan akhirnya mereka sampai juga di sebuah rumah sakit yang paling dekat didaerah itu. Dan sesegera mungkin para perawat dengan sigapnya langsung merujuk tiara kedalam ruang ICU agar cepat mendapatkan pertolongan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Transformers
234      196     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
Popo Radio
8917      1803     19     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Stay With Me
143      117     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
The War Galaxy
10862      2285     4     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...
Cinta Aja Nggak Cukup!
4660      1499     8     
Romance
Pernah denger soal 'Triangular theory of love' milik Robert Sternberg? The one that mentions consummate love are built upon three aspects: intimacy, passion, and commitment? No? Biar gue sederhanakan: Ini cerita tentang gue--Earlene--dan Gian dalam berusaha mewujudkan sebuah 'consummate love' (padahal waktu jalaninnya aja nggak tau ada istilah semacam itu!). Apa sih 'consummate love'? Penting...
I'M
7801      1601     4     
Romance
"Namanya aja anak semata wayang, pasti gampanglah dapat sesuatu." "Enak banget ya jadi anak satu-satunya, nggak perlu mikirin apa-apa. Tinggal terima beres." "Emang lo bisa? Kan lo biasa manja." "Siapa bilang jadi anak semata wayang selamanya manja?! Nggak, bakal gue buktiin kalau anak semata wayang itu nggak manja!" Adhisti berkeyakinan kuat untuk m...
LANGIT
23937      3564     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
My Reason
542      358     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Pisah Temu
845      442     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
JUST A DREAM
819      380     3     
Fantasy
Luna hanyalah seorang gadis periang biasa, ia sangat menyukai berbagai kisah romantis yang seringkali tersaji dalam berbagai dongeng seperti Cinderella, Putri Salju, Mermaid, Putri Tidur, Beauty and the Beast, dan berbagai cerita romantis lainnya. Namun alur dongeng tentunya tidaklah sama kenyataan, hal itu ia sadari tatkala mendapat kesempatan untuk berkunjung ke dunia dongeng seperti impiannya....