Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sekretaris Kelas VS Atlet Basket
MENU
About Us  

Amira turun dari sebuah angkot berwarna orange. Matanya mengamati sesaat bangunan sekolahnya dari luar. Ia tersenyum damai dan bergumam, “Beautiful.”

Tin tiin!

Amira terkejut dan refleks menoleh ke belakang. Sebuah motor ninja hitam dengan pengendara berjaket abu-abu telah berhenti di belakangnya layaknya menunggu untuk diberi jalan. Dalam hati Amira mengumpat, padahal jalan masih lebar tapi nih orang songong banget.

Dasar pengacau pagi, batin gadis itu.

Melihat respon Amira yang masih datar, orang yang mengendarai motor ini pun membuka kaca helmetnya.

“He, siap tempur sama gue?” tanyanya dengan senyum miring.

Amira memicingkan mata, menyelidik cowok itu dari atas sampai bawah. “Maaf, siapa ya?”

Gilang mengumpat.

Begitu Amira berjalan masuk ke area sekolah, umpatan Gilang terdengar makin keras. “Okee, gue ladenin lo, anoa kampret.”

Amira sampai di kelasnya yang sudah berisi tiga orang murid. Ia bersyukur bukan menjadi murid pertama yang datang. Setidaknya, teman-teman sekelasnya bisa terbiasa berangkat pagi nantinya. “Selamat pagi semuanya!”

“Pagi, bro.”

“Pagi, Bu Sek.”

“Pagi, Mir.”

Gadis itu berjalan ke bangkunya dan menaruh tasnya di atas meja. Lalu seperti biasa, ia akan duduk di kursi guru dan siap melaksanakan tugasnya sebagai sekretaris.

BRUAK !

“WOY APAAN SIH?” omel Fiona teriak-teriak karena PR-nya jadi tercoret akibat ulah Gilang yang membuka pintu dengan tidak santai.

“Sori, remnya blong.” Cowok itu cuma nyengir. Ia melirik Amira yang rupanya tengah memerhatikannya juga. Segera mungkin Amira mengalihkan pandangannya dan berpura-pura sibuk dengan jurnal kelas.

“Mir,” panggil Gilang tapi si Amira belum bereaksi. Alhasil, cowok itupun menghampiri Amira di meja guru masih dengan cengirannya yang membuat siapapun bisa naik tensi.

“Apaan?” tanya Amira dengan cepat.

“Ribut, yuk.”

Kening Amira refleks berkerut dan aktivitas menulisnya ikut terhenti. “Gue sibuk.”

“Ayolah, Mir, biasanya kan lo paling semangat kalau berantem. Gue pengen ngeaniaya lo nih,” ucap Gilang mengambil paksa bolpoin yang dipegang Amira.

“Kurang ajar,” desis gadis itu langsung berdiri dari duduknya. Ia menutup jurnal kelasnya dan menatap Gilang dengan tajam.

“Wih, udah siap. Mau berapa ronde?” tanya Gilang dengan wajah yang sungguh menyebalkan. Amira bahkan mati-matian menahan diri agar tidak khilaf menonjok wajah makhluk ini.

“Gila lo?” Amira melotot tajam.

“Gue emang gini. Kenapa?”

“Wah, sengklek. Kapan sih lo dapet hidayah??”

Gilang malah cengar-cengir dengan tampang songong. “Hanya Tuhan yang tahu.”

Amira menggeram frustasi. Wajah Gilang yang terlihat sumringah sambil membolak-balik bolpoinnya benar-benar mengundang amarah. Rasanya ia ingin sekali menghadiahi Gilang dengan bogemannya.

“Balikin bolpoin gue kampret... gue baru beli itu semalem,” ucap Amira dengan nada sedikit halus.

Gilang mengernyit, lalu ia mengangkat bolpoin itu tinggi-tinggi. “Lumayan juga, dapet bolpoin gratis.”

“Heh! Gue cuma bawa satu, buruan balikin Gilang!”

Sepertinya menggunakan bahasa halus tidak pernah mempan untuk Gilang. Ayolah! Wajahnya itu benar-benar mengundang masalah. Kesannya kayak minta ditonjok.

“Jadi Sekretaris itu wajib punya bolpoin lebih dari satu. Miskin amat sih jadi sekretaris,” celetuknya.

“Sembarangan lo ngomong! MAU LO APA SIH LANG?!” Amira melotot tajam dan Gilang malah tersenyum lebar.

Tetapi, akibat bentakan Amira barusan, ketiga manusia lainnya yang ada di ruangan ini jadi terdiam. Ada yang mulai sibuk menyiapkan kamera sambil nyeletuk, ‘Sip, jadi kameramen dadakan.’ Dan ada juga yang serius memerhatikan adegan ini.

Tak disangka Gilang malah nyelonong ke bangkunya dan tanpa permisi langsung memasukkan bolpoin itu ke tasnya. “Gue mau bolpoin lo. Abisnya lucu, warna pink.”

Amira ternganga dengan kelakuan Gilang yang kayak bocah. “Gilaaang! Lo itu udah ngeselin, nyebelin, tengil, tengik lagi! Lo nggak bisa apa, sehari nggak usah gangguin gue??”

Gilang tertawa terbahak-bahak mendengarnya. “Gue? Nggak gangguin lo?” Cowok itu melangkah ke depan papan tulis berdiri di depan Amira. Ia mencodongkan tubuhnya dan berbisik, “In your dream.”

Amira tanpa segan lagi langsung menendang tulang kering Gilang membuat cowok itu memekik kencang. “GILA LO, MIR?! SAKIT KAKI GUE!”

“Bodoh amat! Lo tuh yang gila!” balas gadis itu.

“Asshh... ribut ayok!”

“Ayok! Lo kira gue takut? Kita fight sekarang juga!” Amira menaikkan lengan seragamnya. Sedangkan Gilang hanya menyeringai sok keren.

Amira mendengus melihat Gilang yang sok-sokan memperagakan jurus-jurus nggak jelas. Avatar saja nggak ada jurus seperti menepuk-nepuk lantai! Apalagi jurus bebek yang dilakukan Gilang saat ini.

Benar-benar manusia absurd, batin Amira.

Gilang dan Amira pun bersiap untuk saling bertempur. Ancang-ancang sudah mereka lakukan....

HIYAATT!!!”

B R U A K !

Amira dan Gilang memandang bingung ke arah pintu kelas yang dibuka kasar oleh Aldo. Mereka tambah menganga ketika gerumbulan murid kelasnya berdatangan di belakang Aldo.

“Cepet, cepet! Gue belum ngerjain PR,” ucap Hanifa panik.

“Aaaa! Gue belum piket!”

“Gawat, gawat, gawat. Dompet gue masih ada nggak ya, di kolong meja?”

Amira menghela napas kesal. Ia melirik Gilang yang sepertinya juga sebal.

Pertempuran mereka tertunda akibat kebisingan tadi. Dan jika bertempur di hadapan forum sebanyak ini juga nggak enak. Maksudnya nggak enak bukan nggak enak hati. Tetapi nggak enak karena nggak bisa leluasa buat cakar-cakaran dan jambak-jambakan.

Yahh, kalian bego banget sih. Padahal tadi werewolf dan vampir mau perang,” omel Fiona.

“Hooh. Datang-datang ribut banget,” timpal Rio.

Amira dan Gilang pun saling berpandangan. Telepati mata alias saling melotot pun mereka lakukan.

“Kita pending dulu ributnya,” ucap Gilang.

“Oke,” sinis Amira lalu kembali duduk di kursi guru. “Fiuhh, TADI SIAPA AJA YANG DATANG?” tanyanya dengan lantang pada seisi kelas.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Black Envelope
369      255     1     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Werewolf, Human, Vampire
4166      1265     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY!(username: msjung0414) 700 tahun lalu, terdapat seorang laki-laki tampan bernama Cho Kyuhyun. Ia awalnya merupakan seorang manusia yang jatuh cinta dengan seorang gadis vampire cantik bernama Shaneen Lee. Tapi sayangnya mereka tidak bisa bersatu dikarenakan perbedaan klan mereka yang tidak bisa diterima oleh kerajaan vampire. Lalu dikehidupan berikutnya, Kyuhyun berub...
Bad Wish
29652      2511     3     
Romance
Diputuskan oleh Ginov hanya satu dari sekian masalah yang menimpa Eriz. Tapi ketika mengetahui alasan cowok itu mencampakkannya, Eriz janji tidak ada maaf untuknya. Ini kisah kehilangan yang tidak akan bisa kalian tebak akhirnya.
One Day.
538      359     1     
Short Story
It's all about One Day.
Let Me Go
2666      1115     3     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Senja Belum Berlalu
4111      1450     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Panggil Namaku!
8716      2240     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
KATAK : The Legend of Frog
429      346     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Trainmate
2731      1197     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...
My Teaser Devil Prince
6460      1639     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...