Read More >>"> BACALAH, yang TERSIRAT (Momen - Momen) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BACALAH, yang TERSIRAT
MENU
About Us  

LVI

Suatu siang,

Saat Mamat dan Vonni berada di warung batagor.

 

Sungguh nikmat apa yang mereka santap.

Setiap potongnya menggugah cita rasa.

Apalagi bumbu – bumbu itu sangat merasuk.

Membuat angan – angan ingin terus memakannya.

 

Vonni sangat senang dengan momen kedekatan itu.

Tak terbayang perasaannya semakin membuncah.

Atau mungkin kesadaran Vonni ada di ambang batas meledak.

Tinggal menunggu waktu hingga kesadaran itu luluh lantah.

 

Melihat mimik temannya. “Aneh, ketawa – ketawa sendiri.”, gumam Mamat.

Menatap Mamat dengan pandangan alay. “Apa sih? Nggak suka lihat orang senang?”

“Ih, apa urusannya sama aku?”

“Lha itu kamu ngurusi urusan aku.”

“Aku tu khawatir aja kamu nggak sehat mentalnya, ketawa – ketawa sendiri.”

Menjadi kesal. “Emang kamu pikir aku ini udah gila apa?,”

“Ohh, udah normal kok, Udah marah – marah gitu,”

“Ih, kamu tu nyebelin banget sih. Bikin bt aja.”

“Haha,,” Mamat melanjutkan makannya.

Membatin, “Nggak romantis banget sih ni cowok. Ilang deh mood aku,”

 

 

 

LVII

“Kak Yono, makasih ya udah dijajakin bakso tadi.”

“Haha,, biasa aja, Kebetulan pas ada uang lebih.”

“Mm,, Kakk, yang soal ke CL itu,, Maaf, saya nggak bisa.”

“Haha,, nggak usah diambil ati. Kakak ngerti kok,”, sahut Yono.

“Mm,, insya allah, kalo ntar saya boleh keluar malem. Kak Yono bisa ajak saya.”

“Hahaha,, Alhamdulillah,, yang penting kamu bersedia dulu, urusan perginya kapan itu nanti – nanti bisa.”

“Iya, makasih ya, kak.”

“Iya, sama – sama,,” Tersenyum ramah. “Btw,, habis ini kamu ada acara nggak?”

“Mm,, kayaknya nggak ada. Saya biasanya acara keluarganya minggu sih,”

“O gitu,, berarti nanti kan kakak kalo WA kamu nggak ngganggu gitu.”

“Oh, enggak,, kalo cuma WA aja nggak masalah kok. Saya juga seringnya ada di kamar.”

“O ya,, Hehe,,” Hatinya semakin gembira.

“Udah sore nih, kalo dek Erin mau pulang lo,”

Melihat jam tangan. “O iya, Ya udah,, Saya pulang dulu ya, kak.”

“Ya, ati – ati, dek.”, sahut Yono, tampak perhatian.

Laki – laki itu melihat calon kekasihnya berjalan, memasuki sebuah gang.

Menghela nafas. “Kayaknya bakal lama aku ndapetin si Erin.”

 

Senja nan syahdu.

Dengan cuitan burung – burung gereja.

Angin berhembus semilir, menerbangkan kesadaran menuju awang – awang.

 

 

 

LVIII

Malam menjelang,

Dewi rembulan menggantikan cahaya sang surya.

Meskipun tidak seterang dan secerah sang surya tapi syahdunya mampu menerbangkan angan.

Bahkan radiasinya merasuk hingga ke relung jiwa.

Tak pelak kesadaran anak manusia menggeliat – geliat keenakan karena madu cinta nan manis telah memabukkan pikiran.

 

Di dalam kamar itu,

Sesuatu sedang terjadi.

 

“Malem, dek Erin,, lagi ngapain?”

“Malem, kak,, Lagi santai aja,”

“O iya, kirain lagi nonton tv.”

“Oh, enggak kok, kak. Saya lagi di kamar.”

“Kayaknya kamu senang menghabiskan waktu di kamar ya,”

“Ya gitu,, Memang saya jarang keluar – keluar kok, kak.”

“Lha kamu selain ke sekolah kalo pergi sendiri paling jauh kemana?”

“Yaa, paling ke toko sebelah, Nggak jauh kok cuma 300 meter.”

“Oo, Hahaha,, yang penting pernah keluar sendiri. Nggak takut kan?”

“Haha,, enggak lah, kak,, orang deket gitu.”, balas cewek itu.

“Lha ini kamu sudah makan belum?”

“Udah, kak,, barusan tadi jam 7an.”

“Kalo boleh tau menunya apa ya?”

“Kalo tadi sayur kacang sama ayam goreng.”

“Oh ya, kamu suka makan sayur nggak?”

“Suka, kak,, Kata mama sayur baik buat pertumbuhan.”

“Hmm,, betul itu,, Untung saya juga suka bayam.”

“Alhamdulillah,, kak Yono suka bayam juga?”

“Iya, suka,,”

“Saya juga suka bayam, kak. Apalagi kalo udah jadi pecel. Rasanya enak gitu, ada pedasnya.”, balas Erin.

“Oo, kamu suka makanan pedas ya?”

“Ya enggak sih, Kalo pedes banget saya malah nggak suka.”

“Mm,, Lha trus selain bayem suka sayur apalagi?”

“Biasanya sop, kacang panjang juga suka.”

“Haha,, kayaknya kamu suka semua jenis sayur ya.”

“Hahaha,, ya gitu,,”

“Dek Erin,, maaf keluar dari topik,, Dek Erin besok cita – citanya mau jadi apa atau besok mau ngelanjutin kuliah dimana?”

“Saya belum tahu kak kalo itu. Ayah belum ngasih tau saya harus gimana.”

“Lha dek Erin sendiri pinginnya gimana?, Misalnya kalo udah lulus sma,”

“Yaa, kayaknya saya mau ngelanjutin kuliah aja. Saya pingin tahu tentang psikologi.”

Tampaknya dara manis itu menjadi sedikit emosional membalas pesan dari Yono.

“Masya allah,, pingin jadi psikolog ya?”

“Ya kalo itu kesampaian sih,”

“Amin,, Moga kesampean deh harapannya dek Erin.”

“Amin,,” Menyisipkan emot tersenyum.

 

 

 

LIX

Suatu siang,

Saat Yono dan Erin merekatkan sebuah ikatan.

 

Warung bakso,

Setelah menelan potongan bakso, “Gimana latihan bela dirinya?”

“Ya gitu,, capek, Sampe rumah biasanya langsung tidur.”

“?? Nggak pake mandi dulu?”

“Ya, mandi dong, kak. Maksudnya nggak belajar gitu,”

“O gitu,, kirain,”, sahut Yono. “Lha kamu pernah habis kegiatan gitu langsung tidur nggak mandi dulu?”

“Mm,, kayaknya pernah sih, tapi besoknya saya langsung mandi.”

“Hmm,, Pasti pas acara pramuka?”

“Oh ya, inget,, Iya, pas acara pramuka. Habis pelantikan DG gitu, pas pulang rumah langsung cuci tangan, cuci kaki langsung tidur, sampe sore.”

“Lha sore mandi?”

“Ya mandi sih, Masak nggak mandi sampe besoknya?”

“Lha ini kamu nggak ngelanjutin pramuka nya?”

“Pinginnya sih saya lanjutin, tapi udah ikut ekskul bela diri, takut nggak ada waktu buat belajar.” Lalu cewek itu menggigit sebutir bakso.

“Iya sih, betul juga,, Kadang temen aku yang dulu ikut pramuka sore – sore baru pulang, kayaknya sih dulu pas ada lomba gitu.”

“Iya, kak,, pas ada lomba pramuka gitu, udah pasti deh pulang nya jam 5an.”

“Pernah dimarahi ortu pas pulang kesorean?”

“Pernah sih, tapi ya saya bilang aja habis latihan lomba.”

“Tapi kalo kamu bisa bagi waktu buat belajar kayaknya nggak pa – pa.”

“Yaa, mungkin, tapi katanya ayah nggak usah ikut pramuka dulu. Ya udah, saya nggak lanjutin.”

“Yaa, memang harus patuh sama orang tua sih,”

“Ya gimana lagi? Masih diurusin orang tua.”

“Haha,, kayaknya besok kalo kamu misalnya ngelanjutin kuliah bakalan ngekos deh.”

“Yaa, pinginnya saya bisa mandiri aja, kak.”

“Hmm,, good,, good,,”

“Lha ini kak Yono mau ngelanjutin kuliah setelah lulus sma?”

“Iya, ini udah cita – cita aku buat kuliah.”

“Mau kuliah dimana, kak?”

“Haha,, lha itu, masih belum ngerti. Yang pasti nanti ikut SBMPTN.”

“Lha trus kuliahnya apa?” Menyendok kuah bakso nan gurih.

“Saya sih senangnya manajemen.”

“Enak ya kayaknya bisa kuliah.”

“Ya moga aja besok kamu bisa ngerasain kuliah.”

“Amin,,” Erin merasa senang ada yang menyemangati.

 

 

 

LX

Saat semuanya hampir mungkin,

Berharap ada sesuatu yang memudahkan.

Tapi dengan apa semua hendak dilukiskan jiwa ini?

Hembusan sang angin kadang meliuk – liukkan kesadaran.

Seperti malam itu,

 

“Gimana, Mat? Udah mudeng?”

“Oh ya,, hampir,”

“Kok hampir sih? Yang masih nggak mudeng yang mana?”

“Kayaknya aku butuh soal lagi deh,”

“Iya deh, aku capturin lagi.”

“Tapi btw kamu dapet soal – soal darimana sih?”

“Ya dari soal – soal UN yang sebelum – sebelumnya.”

“?? Serius kamu?”

“Iya lah, aku kan nggak pingin kamu nilainya jelek.”

“Hehe,, kamu perhatian banget.”

“Udahh, ntar aku malah nggak mau bantu lo,”

“Haha,, siap,,”

“Udah aku kirim tu,”

“Siap,, makasih, makasih,”

“Ndang dibuat belajar biar mudeng kamunya.”

 

Setelah itu,

“Apa aku bener ya melakukan ini?”

“Apa aku nggak terlalu agresif ya sama feeling aku ini?”

Vonni kembali gamang. Jiwa kecewekannya berkata, “Sebaiknya kamu juga menahan diri, Von.”

“Tumpahkanlah sedikit demi sedikit,”

“Jangan kamu tumpahkan semua hal itu pada tanah yang sudah tidak padat lagi.”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Petrichor
4109      1380     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
320      219     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Kamu!
1856      703     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Rêver
5500      1642     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
THE WAY FOR MY LOVE
406      311     2     
Romance
Mencintaimu di Ujung Penantianku
4190      1148     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Sanguine
4424      1448     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
ALVINO
4140      1839     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
in Silence
392      268     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
complicated revenge
17277      2761     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."