Read More >>"> Hei cowok...I like you (BAB SATU) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hei cowok...I like you
MENU
About Us  

Berawal dari seorang cewek bernama Rara berwajah yang bisa dikatakan pas-pasan. Pagi ini, hari minggu tetapi hari minggunya tidak seperti hari minggu sebelum-sebelumnya yang biasanya bangunnya siang, kali ini cewek berkulit sedikit gelap itu, tumben-tumbenan bangunnya pagi. Bukan tanpa alasan tetapi karena pagi ini dia sedang janjian dengan sahabatnya mau joging ke taman. Awalnya sih tidak mau tetapi karena dipaksa terus oleh sahabatnya, dia pun akhirnya mau.

Setelah siap, Rara segera meluncur ke depan gerbang rumahnya, menunggu sahabatnya datang. Namun setelah menunggu, berdiri cukup lama dan kakinya mulai pegal, sahabatnya belum datang juga.

“ Tuh anak mana sih, kok belum datang juga?” katanya mulai kesal. Dengan Hp yang ada ditangannya, dia mencoba menelpon sahabatnya. Nyambung sih tetapi tidak diangkat. Dicobanya lagi tetap tidak diangkat-angkat.

“ Pasti tuh anak masih tidur?” pikirnya dengan Hp masih menempel di telinganya.

Setelah yakin sahabatnya tidak bakalan datang, Rara yang sudah terlanjur siap mau joging, akhirnya memutuskan pergi ke taman sendirian tanpa sahabatnya itu. Sepanjang jalan menuju taman, banyak ditemuinya orang-orang sedang berolahraga, ada yang joging seperti dirinya, ada yang sepedahan dan adapula yang sekedar jalan-jalan biasa menikmati udara pagi. Maklum hari libur, jadi banyak yang memanfatkan waktunya untuk berolahraga pagi itu. Setibanya di sana, taman begitu ramai. Bukan hanya yang  joging saja yang ada di sana tetapi ada juga yang sepedahan, pacaran, kumpul bareng keluarga, teman-teman atau orang- orang terdekatnya sambil menikmati minuman atau makanan yang dibelinya dari pedagang kaki lima yang berada di pinggir area taman.

Di tengah taman juga tampak terlihat sekumpulan orang-orang dari yang muda sampai yang tua, cewek, cowok, bapak-bapak, ibu-ibu hingga anak-anak sedang melakukan gerakan senam yang dipandu oleh instruktur cewek yang masih kelihatan muda dan enerjik dengan diiringi alunan lagu dandut yang diputar melalui tape.

Saat sedang joging berputar mengelilingi taman, Rara sedikit dikagetkan dengan munculnya seseorang  yang sudah joging berbarengan dengannya. Rubi menoleh ke orang itu. Sesosok cowok bertubuh atletis berparas tampan yang wajahnya tidak kalah cakep dengan cowok-cowok korea. Rara pun tidak bisa mengalihkan pandangannya  dari cowok itu.

Cowok itu senyum-senyum begitu sadar kalau cewek yang ada disebelahnya itu terus memandanginya. Cowok itu lalu menoleh dan mata mereka sempat bertemu.

“ Awas...nanti jatuh kalo ngeliatnya ke aku terus,” katanya masih senyum.

Baru saja cowok itu selesai bicara, Rara yang tidak memperhatikan langkahnya, tiba-tiba kakinya terpeleset gara-gara kulit pisang yang tidak sengaja diinjaknya dan hampir membuatnya terjatuh. Untungnya, cowok itu cepat membungkuk, menahan tubuh Rara dengan merentangkan tangan kanannya.

Mata kedua anak manusia itu saling bertemu dan mereka saling menatap dengan tatapan yang mendalam, cukup lama dan wajahnya mereka pun sangat dekat sehingga membuat jantung  Rara berdetak lebih kuat. Dag dig dug.

Dan…

Gubraaaaakkkkk…

Rara jatuh juga karena tangan cowok itu terlepas tidak kuat lagi menahan tubuhnya.

“ Auuuuh.” Rara meringis kesakitan sambil memegang pantatnya.

“Maaf, maaf.” kata cowok itu sambil  membantu Rara berdiri.

“ Kok malah dijatuhin sih, sakit tau,” omel Rara begitu berdiri sambil mengusap-usap pantatnya

“ Iya tau, makanya aku minta maaf.”

“ Emang gak ada niatnya mau nolongin makanya aku dijatuhin?”  

 “ Niat kok, kamunya aja yang berat.”

“ Berat dari mananya? Kurus kayak gini masih dibilang berat,” kata Rubi melihat dirinya dan memandang kesal cowok itu. “ Udah, ah.” Rara beranjak pergi melewati cowok itu, tetapi cowok itu tiba-tiba menarik tangannya. Rara melirik tangannya.

“ Maaf,” kata cowok itu, melepas tangan Rara.

Rara menoleh ke cowok itu.

 “ Gak perlu minta maaf lagi kok. Toh aku juga yang salah.”

“ Tapi kamu gak apa-apa kan?”

“ Masih sakit sih,” jawab Rara sambil memegang pantatnya.

“ Kalau begitu, ayo duduk dulu disitu,” kata cowok itu sambil menuntun Rara ke sebuah tempat duduk yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Rara nurut saja apa kata cowok itu. Habisnya cowoknya cakep sih.

“ Kamu pasti haus kan?”

Rara hanya mengangguk.

“ Ya udah, aku beli minuman dulu, kamu tunggu disini.” Cowok itu lalu pergi kearah pedagang kaki lima yang ada di pinggir taman. Dan tidak lama cowok itu kembali dengan membawa dua botol minuman ditangannya dan langsung duduk disebelahnya Rara. Satu botol minuman lalu diberikan ke Rara tetapi sebelumnya dia membukakan tutup botolnya dulu.

Rara mengambil botol yang ada ditangan cowok itu.

“Makasih.”
            “Iya, sama-sama.” Kata cowok itu sambil membuka tutup botol minumannya yang satu lagi untuk dirinya. Begitu terbuka, dia langsung meneguknya sedangkan Rara bukannya diminum malah dia kembali memperhatikan cowok itu lagi.

Sempat menelan ludah saat cowok itu minum dan air minumnya sedikit jatuh mengalir ke lehernya dan membasahi kaos yang dia pakai.

Rara segera mengalihkan wajahnya kedepan sesaat sebelum cowok itu menoleh ke arahnya.

” Gak bosan apa ngeliatin aku terus?”

“ Yah?” Rara kembali menoleh ke cowok itu. Ternyata cowok itu sadar kalau Rara kembali memperhatikannya.

“ Aku cakep ya?” tanya cowok itu sambil melemparkan senyum dari bibir tipisnya.

Cakep banget.

 “ Enggak. Biasa aja.”

 “ Tapi ngeliatin segitu amat.”

Wajah Rara memerah.

“ Ih…apaan sih?” Rara salah tingkah.

“ Pura-pura gak ngaku lagi?”

Selain cakep cowok itu ternyata nyebelin juga ya. Nyebelinnya buat Rara salah tingkah. Rara beranjak dari duduknya lalu pergi, kali ini cowok itu tidak menahannya lagi.

Namun Rara yang belum jauh meninggalkan cowok itu, kembali ke tempat yang tadi, tetapi disana cowok itu sudah gak ada.

 

***

Dengan wajah capek, Rara tiba di rumahnya. Melepaskan sepatu dan meletakkan di tempat biasa, di rak. Hp yang ada di saku celananya berdering. Diambilnya dan ternyata yang menelpon sahabatnya, Caca.

“ Ya halo, Ca,” begitu mengankat telpon.

“ Lagi dimana?”

“ Dirumah.”

“ Kok, dirumah? Emangnya kamu juga gak jadi joging?

“ Jadi lah, kamunya tuh yang gak jadi. Padahal kamu yang ngajakin malah kamu ya gak datang,” omel Rara sambil duduk di kursi tamu.

Caca nyengir.

“ Maaf ya, soalnya tadi aku ketiduran.” Caca mencoba mencari alasan.

“ Emang gak nyalain alaram?”

“ Nyalain sih.”

“ Tapi dimatiin lagi pas alaramnya nyala. Iya kan?”

“ Kamu tau aj, Ra?” Caca nyengir lagi. “ Maaf ya.”

“ Iya. Ya sudah kalau gitu, aku mau mandi dulu, dah.” Rara menutup telponnya, lalu berdiri berjalan kearah kamarnya.

“ Rara.” Ibunya memanggil dari dapur.

“ Iya.” Rara yang sudah di depan pintu kamarnya, lalu menghampiri ibunya.” Kenapa Bu?” tanyanya begitu sampai di depan ibunya.

“ Tolong antarin ke Tante Erica ya,” kata ibunya sambil menyodorkan sebuah rantang kecil.

“ Tante Erica yang baru pindah itu ya?”

Ibu mengangguk.

“ Ah, malas Bu,” sambil menyodorkan kembali rantangnya ke ibunya lagi.

“ Rara, masak ibu yang harus ngantarin sementara ibu masih ada kerjaan loh.”

“ Tapi Bu, Rara kan belum mandi.”

“ Gak apa-apa. Sudah sana.”

Dengan malas Rara ke rumah Tante Erica. Tante Erica, tetangga barunya. Baru kemarin pindahnya.

Tok, tok, tok…

Rara mengetuk pintu rumah Tante Erica begitu tiba. Tidak lama pintunya terbuka. Tante Erica yang membukakan pintunya.

“ Maaf Tante, menganggu.”

“ Oh, gak apa-apa. Rara ya? Anaknya Ibu Widia?”

“ Iya, Tante. Nih, Ada kiriman makanan dari Ibu buat Tante.” Sambil menyodorkan rantang yang dibawanya ke Tante Erica.

“ Makasih banyak ya, Ra. Ya sudah, kamu masuk aja dulu. Tante mau mindahkan dulu makanannya.”

“ Iya, Tante.”

Rara masuk dan duduk di sofa menunggu Tante Erica kembali.

“ Maaf ya, menunggu lama,” kata Tante Erica begitu balik. Dia lalu mengembalikan rantangnya ke Rara. “ Oya, Tante mau ngenalin kamu ke anak Tante, tapi anak Tante masih mandi. Jadi ngenalinnya lain waktu aja ya.”

“ Iya, Tante. ” Rara melirik kearah foto berukuran besar yang di tempelkan di dinding. Foto anak cowok, gendut berpose seperti model berpengalaman.

Pasti itu foto anak Tante Erica, masak iya aku mau dikenalin sama anak kecil, gendut lagi.

 

***

Di kamar Caca.

Caca tertawa keras begitu mendengar cerita Rara soal kejadian yang dialaminya tadi pagi di taman.

“ Secakep apa sih tuh cowok sampai kamu gak bisa ngalihkan pandanganmu dari dia? “ tanya Caca penasaran, masih tertawa.      

“ Pokoknya cakep dah, Ca.”

“ Jadi tambah penasaran pengen liat tampang cakep cowok itu.”

“ Kalau begitu, gimana kalau minggu nanti kita ke taman, siapa tau dia joging lagi disana?”

“ Boleh.”

“ Tapi kamu beneran datang ya jangan sampai gak?”

Caca menganggukan kepala dengan mantap.

***

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6667      1493     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1305      675     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Hati Yang Terpatahkan
1843      836     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Glad to Meet You
249      190     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...