"Tuhan sayang kamu, Dia tidak ingin orang-orang yang dia sayang terlalu lama dipermainkan semesta. Jadi kalau suatu saat sesuatu mengharuskan kamu mati, apa kamu siap?"
"Aku siap."
"Jadi, kematian seperti apa yang kamu inginkan?"
"Mati tanpa kesedihan."
"Maksudnya kamu ingin orang-orang yang kamu tinggalkan bahagia dengan kematianmu?"
"Bukan. Jikapun mereka merasa sedih, aku ingin membuat kebahagiaan terlebih dahulu."
"Jadi?"
"Jadi aku mohon pada Tuhan, aku ingin mati dengan kesuksesan yang membuat orang-orang terdekatku bahagia. Setelah itu, aku siap kalau jalanku berakhir."
"Sekalipun dirimu sendiri belum bahagia?"
"Bahagiaku belum tentu kebahagiaan orang lain. Tapi jika orang lain bahagia karenaku, kurasa itu cukup."
"Baiklah. Tuhan sayang kamu, dan dia akan mengabulkan permononanmu tadi. Maka teruslah berjalan!"
"Maksudmu?"
"Bangunlah! Temui dunia barumu sekarang!"