Aku bangga punya dirimu dulu, aku senang kamu pernah ada dihidupku meskipun hanya masa lalu. Kamu selalu menjadi malaikat hatiku, setiap detikpun aku tidak pernah berpikir untuk menghilangkan masa aku dan kamu dulu. Biarlah rindu ini menjadi jembatanku untuk masa depanku, menjadi nyanyianku saat malam tiba, biarlah menjadi keheningan saat disiang hari.
Kamu sudah pernah mengenalkan aku apa itu arti bahagia, apa arti sebuah senyuman, apa arti itu kenyamanan hati. Kamu selalu dan selalu hadir, walaupun bayanganmu yang hanya bisa melihat dinyanyian senjaku saat ini. Aku hanya manusia biasa yang hadir dibawah bayangan dirimu. Meskipun aku hanya bisa melihat bayanganmu dilangit malam, aku akan tetap berkelip kelip seperti bintang dimalam hari, aku akan tetap tersenyum seperti rembulan. Harus akui cinta punya batas dan batas itu adalah janji akad, karena kesempurnaan cinta terletak diagama. Sebuah kekuatan keyakinan akan menghalalkan cinta.
Bercerita tentang dirimu sangat menyenangkan, didalamnya pasti memiliki kebahagiaan cinta, karna kebahagiaan cinta itu terletak diantara aku dan kamu. Tapi aku yakin cintamu sekarang adalah cinta tanpa batas yang mampu memberikan hidup lebih indah yang memilikimu sekarang.
Yah, Aku merindukan cinta seperti dulu, tapi cinta yang bisa menyelimuti dalam cahaya syahadatku. Dulu aku pernah merasakan berselancar diatas ombak cinta, aku dulu pernah menyelam bersama lautan cinta, dan aku dulu pernah dihantam gelombang lautan cinta, Ah.... itulah aku dan malaikat hatiku dulu. Malaikat hati dimana kamu, tetap selalu menjadi malaikat hati, siapakah yang bersama kamu sekarang, aku berpesan untuknya, dia adalah malaikat hatiku dan malaikat hatimu.
Dulu Tuhan pernah jatuh cinta, Dulu surga pernah jatuh cinta, Dulu dunia pernah membisu, dan dulu hujan tidak lagi bersedih, dan dulu aku pernah memiliki malaikat hati, dulu itulah masa laluku. Ketika dulu mentari bersembunyi dalam nyanyian rembulan, malaikat hatiku selalu bersinar memberi senyuman kebahagiaan. Hidup bukan untuk menentukan sebuah pilihan tapi hidup untuk menjalani sebuah kepercayaan. Tapi kepercayaan dalam sebuah pilihan hidupku sudah meredup dimakan malam dan saat pagi pun menjadi abu kabut.
Ketika awan tidak bersahabat lagi dengan hujan, kamu menjadi sahabat hatiku. Ketika malam tidak lagi bersahabat dengan senyuman rembulan, kamu tetap mejadi teman hatiku. Ketika waktu tidak bersahabat lagi dengan dunia, kamu tetap menjadi malaikat hatiku. Itulah aku dan kamu di masa lalu. Malaikat hati jangan pernah melupakan kisah kita, karna kita bisa bertahan hidup akibat gejolak masa lalu.
Ada saatnya kita harus berpisah dan sendirian dalam melangkah ditemani bersama angin untuk menceritakan semua rahasia dan meneteskan air mata. Sudah berakhirkah ceritaku dengan malaikat hati ?, Hanya waktu yang bisa tersenyum.
Mungkin kamu adalah salah satu jenis angin didunia ini. Walaupun hanya menerbangkan angan hanya untuk sesaat. Aku berani melawan dunia yang selalu menghakimiku sendirian, aku tahu dunia hanya melihat satu kesahalahanku daripada sepuluh kebaikanku, itulah duniaku, itulah masa laluku, itulah aku dan malaikat hati. Sekarang, aku hanya sebatas mengenal namamu dan kamu tahu namaku.
Seperti ada yang hilang, tapi entah apa yang hilang. Semuanya masih utuh tanpa berkurang. Seperti ada yang berbeda. Entah apa yang membedakan. Semuanya masih terasa normal, tanpa ada yang berubah. Seperti ada ruang hampa, entah apa yang kosong. Semuanya masih lengkap tanpa ada yang pergi. Seperti ada yang menusuk, tapi tidak menyakitkan. Semuanya masih terjaga tidak terluka. Seperti ingin tidur, tapi tidak mau mimpi apa. Semuanya hanya aku dan aku bersama masa lalu.