Bulan suci ramadhan tahun 2014 sudah tiba. Aku saat itu berada diperumahanku yang baru, berada di Garu 1 Medan. Aku entah berapa kali menelpon sahabatku namun tidak kunjung diangkatnya. Beberapa jam kemudian.
“Ada apa ?” tanya sahabatku melalui via suara dihandphone
“Kemana kau dari tadi ?” ku tanya
“Aku baru pulang sholat terawih dimasjid” jawab sahabatku
“Oh.... Gimana kabarmu sahabat ?” tanyaku sambil menguyah makanan
“Alhamdulliah sehat” jawab sahabatku sedang duduk diteras rumah
“Gimana masih jomblo toh ?” tanya sahabatku
“HAHAHAAA......” Aku tertawa
“Masih kang....” jawabku
“Mana bius mu apa sudah hilang ?” tanya sahabatku sambil browsing internet
“Bius apa ni ?” ucapku sambil menguyah buah apel
“Bius tatapan matamu, bius wajah tampanmu, bius kata kata suaramu” ucap sahabatku sambil tertawa
“Ada ada aja kau. Aku ini apalah” ucapku
“Kau itu playboy kelas wahid.... Kata orang italia numero uno” ucap sahabatku sedikit tertawa
Aku tertawa
“Aku punya firasat kau akan bertemu dengan malaikat hati” ucap sahabatku
“Tahu dari mana ?” tanyaku
“Tadi aku disapa angin, memberi isyarat itu untukmu” jawab sahabatku
“Siapa malaikat hati ya ?” tanyaku semakin penasaran
“Dia tidak jauh darimu, dia adalah pembimbingmu menuju surga” ucap sahabatku sambil berjalan ke dapur.
“Amin....” ucapku
“Teringatnya kau lagi apa ni teman ?” tanyaku
“Lagi buat kopi cinta” jawab sahabatku sedang mengacu secangkir kopi
“Kau pernah mencium aroma cinta ?” tanya sahabatku sambil meminum kopi
“Tidak” jawabku sedang duduk melihat siaran tv
“Masak playboy nomor wahid ndak tahu” ucap sahabatku
“Iya aku gak tahu, memang apa ?” ku tanya
“Saat kau melihat sebuah senyuman manis dari kekasihmu” jawab sahabatku
Aku tidak kuat lagi. Tidak kuat untuk menyatakan bahwa setelah itu aku dan malaikat hati semakin dekat. Hari itu menjadi sangat tidak disangka. Saat satu minggu berlalu aku disapa pertama kali oleh malaikat hati. Dia tersenyum. Sebuah senyuman aroma cinta, itulah kata sahabatku. Disaat itu aku masih ingat. Senja itu seolah milik kita berdua. Ku akui aku heran. Heran bisa semudahnya membuat dirimu tersenyum. Heran juga. Yah memang aku heran. Heran sekali saat dirimu memanggil diriku untuk pertama kali. Tahu gak, saat itu angin sejenak berhenti, gravitasi bumi menghilang, awan mu memudar karna enggan melihat gejolak asmara mulai membara. Ah... aku merindukan saat saat itu. Saat dirimu pertama kali mengetuk pintu hati ini. Memberi sebuah salam rindu untuk selalu aku rindukan dan selalu aku rindukan. Putri, kamu harus tahu jika kamu kembali kerumah itu jangan pernah tiupkan kesejukan hati lagi. Aku tidak bisa, aku tidak mampu dan aku tidak berdaya lagi.
Bang..” ucap putri diteras rumah
Aku menoleh didepan halaman rumahku
Saya boleh minta tolong” ucap putri dengan hiasan senyuman indah
Boleh” jawabku berlagak seorang pangeran
Aku berjalan memasuki rumahnya.
Ada apa kak ?” tanyaku sambil mencuri senyuman indah itu
Sepeda motor saya tidak menyala” jawab putri
Biar saya coba dulu ya” ucapku dan berusaha menyalakan sepeda motor itu
Waduh gak hidup ni, mungkin ada yang rusak ini kak. Kalau tidak bawa saja ke bengkel” ucapku
Saya tidak tahu dimana bengkel bang” jawab putri
Didekat situ ada bengkel” sahutku
Kalau begitu tunggu bentar ya bang” ucap Putri dan masuk kedalam rumah
Iya” jawabku
Ini dimimum dulu bang” Putri sambil menyuguhkan minuman
Terima kasih kak. Sudah ngerepotin” sahutku
Gak apa apa. Oyah, nama abang siapa ?” tanya putri
Kevin ” jawabku
Saya Putri” jawabnya sambil tersenyum
Indah juga nama dia ni” ucapku
Lucu juga nama abang ya” jawab putri
Gimana kita antar sekarang kebengkel ?” ucapku
Iya bang” Putri tersenyum
Dia senyum senyum aja ni” sahutku
Putri tersenyum
Makasih bang” ucap Putri
Eh.. Makasih apa ni” sahutku masih mencuri sisa senyuman indah itu
Makasih sudah buat saya tersenyum” jawab Putri
Cantik cantik anak Medan ya. Baru tahu saya ada malaikat disini” ucapku
Saya bukan malaikat” jawab Putri
Bidadari ya ?” tanyaku
Bukan bang” jawab Putri
Putri” aku sedikit tersenyum
Iya” jawab Putri sambil tersenyum
Kamu tahu gak ?” sahutku sambil mendorong sepeda motor keluar rumah
Gak bang” jawab Putri sambil berjalan disampingku
Saya pernah melihat malaikat” ucapku
Ah... kapan bang lihatnya ?” tanya Putri sedikit terheran
Tadi. Saat aku melihat senyuman kamu” jawabku
Putri tersenyum
Kamu tahu gak bedanya kamu dengan malaikat ?” tanyaku
Gak bang. Apa beda ya ?” Putri menjawab
Gak ada bedanya. Soalnya kamu dan malaikat itu sama. Hanya saja Malaikat yang biasa ditugaskan bersama Allah sedangkan kamu ditugaskan untuk hiasan lukisan hatiku” jawabku
Putri tersenyum
Mungkin saja bang” ucap Putri
Waduh panas, awak kasian pulak ni” ucapku sambil memandang dirinya
Iya panas bang. Tapi gak apa apa. Awak senang kok bisa kenak panasan” ucap Putri sambil memandang diriku.
Gila, aku gila. Aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Semuanya ada disaat saat itu. Dirumah itu hanya ada kamu dan aku, hanya ada putri dan kevin, hanya ada senyuman namun semua itu milik kita. Atas nama masa lalu, aku tidak rela jika masa masa itu direnggut oleh dunia. Aku tidak rela harus hilang dari masa itu, karna segala kenikmatan anugerah Yang Maha Kuasa ada disaat saat itu. Setelah dirimu pertama kali menyapa hati ini, aku mulai terbiasa dalam lingkaran cahaya malaikat hati. Aku mulai menemukan tujuan hidup. Aku mulai sadar bahwa dirimulah tujuan hidupku. Tapi aku malu. Malu mengatakannya. Bukan, bukan egois. Bukan takut. Hanya saja aku sudah nyaman. Kamu masih ingat. Yah, mungkin masih itu yang aku harapkan. Saat itu senja tiba. Tanpa melati dan mawar yang tumbuh. Kita berdua menikmati indahnya senja bersama. Yah, bersama sepeda yang kita ayun. Kamu tahu ndak. Saat itu putaran roda sepeda selalu seirama dengan nyanyian hati kita. Bagaikan ombak bersama putih pasir pantai nan indah. Bayangkan saja. Saat kaki berpijak beralaskan pasiran putih indah dipantai dan disapa ombak ombak kecil yang menyejukkan. Nah, itulah senjaku dan senja dirimu. Aku mulai merajut asa dan mimpi dalam endapan senja bersama dirimu. Cinta mulai bersinar. Matamu saat itu memperlihatkan sebuah kejujuran untuk menenangkan jiwaku. Tidak ada keraguan saat bersamamu saat itu. Dirimu selalu membasuh perih kelam hidupku. Aku terbawa gelombang cinta senja. Senja itu kembali menuaikan rindu, rasa dan cinta. Kamu tahu malaikat hati, saat itu sepeda milikmu rusak. Yah, akhirnya kamu duduk didepanku. Disaat itu aku mengerti. Rasa yang ada adalah sebuah benih benih cinta yang mulai mengetuk hati. Menyusuri daerah teladan. Ah... aku bahagia, Putri. Saat ini aku harus jujur. Yah, aku bahagia saat seperti dulu. Tidak ada senja senyaman itu sekarang. Tapi senja itu mulai terpendam berganti malam kelabu. Malam yang penuh keheningan. Malam yang membutakan jalanku. Malam yang menusuk pikiranku.
Aku kangen yah, aku rindu yah. Aku sangat menginginkan masa masa itu. Haruskah aku beranjak menjauhi ataukah hanya sesaat singgah dimasa itu. Sudahlah, aku ini tidak berdaya lagi. Arus bahagia terus menyelimutiku hingga seminggu kemudian aku menjalin ikatan cinta bersama malaikat hatiku.
“Kenapa kamu suka kepadaku ?” tanyaku masih menyetir laju mobil
“Karena aku cinta kamu” jawabnya
“Kenapa kamu cinta sama aku ?”
“Karena aku sayang kamu”
“Kenapa kamu bahagia bersama aku ?”
“Karena aku suka kamu”
“Hujan” ucap Putri
Iya hujan. Aku bahagia” sahutku sambil menyetir mobil
Sama. Aku bahagia juga” Putri tersenyum
Gak takut sama hujan ?” tanyaku
Tidak. Aku takut kalau hujan menangis mengalir dari mata” jawab Putri
Aku mengenakan jaket
Tunggu bentar ya” ucapku sambil keluar dari dalam mobil
Aku berlari dan membukakan pintu mobil
Putri kaget
Tutupi pakai jaket ini” ucapku
Sayang gimana ?” tanya putri
Malaikatku harus tetap kuat. Aku butuh senyuman indah itu. Percayalah aku tidak apa apa” jawabku
Tapi” ucap Putri
Hujan tidak membuat diriku jatuh tapi hilangnya seyuman itu membuatku pudar” jawabku
Putri tersenyum dan keluar dari dalam mobil
Aku dan malaikat hati berhenti disalah rumah makan. Dan dirumah makan itu menjadi janji suci aku dan malaikat hati dicatat oleh dunia. Tanpa aku sadari berbataskan kebahagiaan, sahabatku dan zacky melihat aku dan malaikat hati.
“Kau benar teman” ucap zacky
“Benar apa ?” tanya sahabatku
“Dunia tidak berpihak kepada kita” jawab zacky
“Sudahlah, mengalah belum tentu kalah teman” ucap sahabatku
“Aku terlambat menyadari hal itu” ucap zacky
“HHMM.... Apa ?” tanya sahabatku membuka pintu mobil
“Kalau kau dan dia pernah saling sapa” zacky membuka pintu mobil
“Apakah kau mau membantuku” ucap sahabatku sudah berada didalam mobil
‘Tentu saja. Katakanlah teman” zacky menyetir laju mobil
“Lindungi dia saat masih dikota ini, itu janjiku” ucap sahabatku
“Itu juga janjiku teman” zacky tersenyum
Aku masih ingat saat aku keracunan makanan dan dirawat dirumah sakit beberapa hari. Malaikat hatiku selalu ada untukku dan selalu ada disampingku. Tapi itu dulu... Aku mengenangnya kembali. Tidak salahkan, lebih baik aku akan menceritakannya. Ini dia malaikat hatiku.
“Kenapa kamu tidak kuliah ?” tanyaku masih terbaring dirumah sakit
“Tidak sayang” ucapnya
“Aku akan baik baik saja disini” ucapku
“Tidak sedikitpun aku akan melupakan kamu. Untuk apa aku kuliah jika hatiku dan perasaanku masih disini” ucapnya mulai berlinang airmata
“Terima kasih, aku akan selalu menjaga dirimu” aku mengusap air matanya
Aku juga ingat, saat kamu pertama kali datang kerumahku. Saat itu aku sedang sakit demam tinggi, sudah beberapa hari mengalami sakit tersebut. Malaikat hatiku datang dengan membawa rindu, cinta dan bahagia menjadi secangkir kopi cinta yang ku minum menjadi penawar obat sakitku. Aku mendengar suara mobil masuk kedalam halaman rumahku.
“Siapa Bu ?”
“Bentar, Ibu lihat dulu” jawab Ibuku membuka pintu rumah
“Permisi Bu....”
Ehh... kamu ya. Sini masuk kedalam” ucap Ibu
“Vin... Ada malaikat datang” ucap Ibu membuka pintu kamarku
“Malaikat hati ya Bu ?” ku tanya masih terbaring ditempat tidurku
“Assalamualaikum....” ucapnya sambil tersenyum masuk kedalam kamarku
“Waalaikumsalam” aku tersenyum
“Masih sakit ?” tanya dia
“Sudah baikkan” jawabku
“Tapi katanya kamu masih sakit ?” ucapnya duduk disampingku sambil menghelus wajahku.
“Sudah ada dokter yang menyuntik ku” ku jawab
“Siapa ?” tanya dia
“Kamu. Dokter pribadiku. Suntikkan senyuman kamu sudah membuat aku baikkan sekarang” aku tersenyum
Dia tersenyum
“Sini dekatkan telinga kamu aku ingin mengatakan sesuatu” ucapku
Malaikat hatiku mengikuti apa yang aku katakan. Telinganya didekatkan. Tanpa disadari dirinya, aku menciumnya dan berkata
“Aku sayang kamu”
“Aku cinta kamu” ucapnya
Aku juga ingat saat itu aku datang ke kota Medan. Malaikat hatiku mengadakan acara dirumahnya. Waktu itu aku masih didalam mobil, teringat ucapan sahabaku saat sebelum pergi ke kota medan.
“Kau masih ingat ayu kan ?”
“Ingat. Kenapa teman ?”
“Dia akan datang kembali bersama kebahagiaanmu yang sekarang”
“Maskudmu apa teman ?”
“Dia akan hadir diacara itu, harus kau ketahui”
“Tenang semua sudah diatur”
“Aku Cuma memberi nasehat saja”
Aku masih terbayang bayang ucapan dari sahabatku. Tidak terasa aku sadar sudah tiba diperumahanku, waktu itu sudah sore hari. Hari sudah semakin gelap. Malam hari pun tiba. Acara itu dimulai. Banyak teman teman malaikat hatiku datang bercampur kebahagiaan dimalam itu.
“Apakah kau sudah siap teman ?” tanya sahabatku
“Sudah...Aku siap” jawab zacky keluar dari dalam mobil
“Aku didalam mobil. Semoga sukses ya” ucap sahabatku
“Oke...” jawab zacky berjalan masuk kedalam rumah malaikat hatiku. Dan dihari itu pertama kali aku mengenal dan melihat zacky. Tidak lama masuknya zacky kedalam rumah, keluarlah gadis cantik dari dalam mobil. Itu dia, ucap sahabatku dari dalam mobil.
“Ehh.. Ayu sudah datang” Putri menyambut kedatangannya
“Iya..” ucapnya
“Masuklah ....” Putri mengajak ayu kedalam rumah
Aku tepat berada dibalik pintu rumah menyadari akan kedatangan ayu. Saat mendengar pembicaraan diluar rumah. Aku bergegas untuk masuk kedalam kamar. Ku harap itulah ide yang baik. Tapi, ayu melihatku sedang berjalan masuk kedalam kamar.
“Bang kevin...” ucapnya
Aku menoleh kebelakang
“Kemana aja. Udah lama tidak bersua ya” ucapnya saat menghampiriku
“Kamu kenal sama dia ?” tanya putri sedikit terheran
Kenal put. Aku sama bang kevin sama tinggal dikota tanjung balai. Iyakan bang “ jawab ayu sambil tersenyum melihat aku yang berdiri hanya diam
Iya yank ?” tanya putri
“Kalian pacaran ?” kaget ayu
“Iya. Oyah sampai lupa aku. Ini pacarku yang aku bilang kemarin” ucap putri
“Itu benar bang ?” tanya ayu kepadaku
Aku hanya mengangguk dan hanya bisa terdiam seperti paku.
“Aku ke kamar dulu ya, mau ambil handphone” ucapku berjalan ke kamar
“Iya...” jawab ayu
“Lebih baik kita sana yuk” putri mengajak ayu
“Iya...” Ayu sambil melihatku
Aku melihatnya. Tapi aku tidak berdaya waktu itu. Permainan dunia, aku tidak sanggup melawannya. Inikah sebuah kebetulan atau sudah direncana Tuhan ?. Aku melihat ayu sudah berlinang air mata. Ku tutup pintu kamar, ku tutup mataku untuk memandangnya. Aku tidak sanggup melihat dirinya, aku tahu aku salah, aku tahu adalah manusia paling munafik tapi aku ini adalah manusia yang tidak berdaya.
Selesai acara. Aku tetap berada didalam kamar. Ku kunci rapat rapat hatiku untuk bertanya. Aku diam membisu. Kini aku yang bisa membuat kamu menangis, maafkan aku. Kemudian terdengar ketukan pintu. Aku membuka pintu kamar.
“Ada apa ?”
“Aku mau tanya ?” ucap putri
“Tanya apa ?” ku tanya kembali
“Kamu benaran gak dekat sama ayu ?” tanya putri
“Tidak. Hanya sebatas kenalan aja” jawabku sedikit mulai gugup
“Itu bohong... Katanya tadi kalian pernah dekat” ucap putri
“Dekat karena teman aja, tidak lebih” ku jawab
“Itu bohong. Kalian pernah pacaran gak ?” tanya putri sedikit nada keras
“Gak... Ya sudah kalau kamu tidak percaya. Aku mau pulang aja” Aku mengambil tasku dan membuka pintu kamar.
“Jangan pergi dari hidupku.... Maafkan aku” Putri sambil memelukku dari belakang. Aku tersenyum
“Aku tahu aku begini karna aku tidak bisa jauh dari kamu sayang. Aku cinta kamu” Putri sambil menangis
Aku berbalik badan dan memeluknya kembali
“Aku juga cinta, aku sayang kamu selamanya” ucapku
Sebenarnya itu adalah rencanaku untuk meredam masalahku saat itu. Hanya itu yang terpintas didalam pikiranku. Saat itu aku benar benar tidak mau pulang. Karena tasku tidak berisi apapun. Pakaian, handphone, kunci mobil masih terletak didalam lemari pakaian. Mungkin kalau malaikat hatiku membaca ini, dia pasti akan mengetahui semuanya. Itu resiko yang harus aku terima. Aku dan kamu adalah kenangan terindah. Kini kamu pasti sudah melupakan aku atau kamu sudah tidak mengenalku. Kini mungkin seakan aku sudah tidak ada dihatimu. Tentangmu adalah kenanganku. Senyumanmu adalah mimpiku untuk hari ini dan hari esok. Kamu, kamu, kamu itu malaikat hatiku untuk selamanya.
Seminggu kemudian, aku dan putri pergi ke pulau Bali bersama keluarga besarmu. Saat itu aku terkejut siapakah keluarga besarmu. Kalian tahu Raffi Ahmad. Aku ingat itu adalah bulan oktober 2014. Aku datang bersama kamu untuk suatu acara pernikahan. Pernikahan yang megah dan aku pikir itu adalah pernikahan termegah dinegeri ini saat itu, saat itu juga pikiranku terbang melayang, apakah aku dan dirimu bisa seperti yang aku lihat. Tapi senyuman menjadi jawabannya saat itu. Tapi apakah itu bisa aku rasakan lagi dihari ini.
Aku melihat Raffi Ahmad berlari dipantai menggunakan gaun pengantin berwarna pink bersama pujaan hatinya. Hari itu sudah sore hari. Aku hanya bisa tersenyum saat kamu ikut bahagia melihat kejadiaan itu. Mereka saling berpelukan, aku merasakan hangatnya kebahagiaan mereka. Tapi kamu juga memelukku saat melihat mereka berpelukan dipantai. Tanganmu ku rasakan sangat nyaman dihati saat dirimu malaikat hatiku menarik tanganku untuk berlari ke pantai. Pantai menjadi alas berdiri cinta, lautan menjadi dunianya cintaku terbentang luas, burung burung terbang diatas lautan merasakan kebahagiaanku dan kamu saat itu. Gelombang kecil menghantam kakiku dan kakimu, terasa kesegaran hati. Sebuah kenyaman yang bisa aku dapatkan saat indah bersama Dirimu, sayangku, cintaku, malaikat hatiku.
Merindukan dirimu semakin aku tidak berdaya. Semakin aku merindukan dirimu semakin aku terjebak dimasa lalu. Dimana saat indah bersamamu dulu. Airmata ini menjadi pemisah rindu disenja saat ini. Senja terindah yang pernah aku rasakan namun sekarang sudah menjadi dedaunan yang mulai mengeriput. Airmata yang telah jatuh sudah membasahi rindu, namun itu tidak bisa menghapus penyelasan. Penyelasanku kini tidak berarti lagi karna waktu terus pergi tanpa menyapaku. Dibalik segala cerita masa lalu itu tersimpan satu rasa, satu rindu dan satu cinta. Yah, antara aku dan kamu. Yah diantara kevin dan putri. Aku teringat lagi, sayang. Aku kembali, cinta. Aku menulis cerita kita, malaikat hati. Dulu, aku ingat kembali. Saat malam itu. Saat sepulang dari rumah teman sekampus dirimu. Dengan sepeda motor melaju bersama langit malam kota Medan, kita beradu kuatnya cinta dengan bintang dan bulan. Kamu tahu malaikat hatiku, saat itu bintang dan bulan menyerah. Mereka berdua sedih dan malu melihat romantisnya kita diatas sepeda motor. Aku sudah lupa dimana jalan cintaku ditulis. Yang masih aku ingat, aku bersama dirimu. Pelukanmu menghangatkan hatiku. Kita berdua berani melawan dunia yang terus menghakimi dengan menurunkan hujan dimalam itu. Hujan bukan lagi ketakutan, hujan bukan tandingan kita lagi. Tapi hujan adalah pemberi kesejukkan hati kita. Terus melaju dibawah tangisan hujan. Aku dan kamu masih bersama dalam perpaduan nyanyian rinai.
Aku sayang kevin” teriak putri yang ku sayang
Aku cinta putri” teriak diriku sambil berdiri diatas sepeda motor
Aku adalah malaikat” ucap putri
Aku adalah Raja” sahutku
Aku bahagia” teriak putri sambil memandang langit malam
Aku bahagia” teriakku juga
Aku suka hujan ini” ucapku
Kenapa sayang ?” sahut putri sambil memelukku
Karena hujan ini ada kamu disini” jawabku
Aku rindu hujan ini” ucap putri sambil memelukku
Kenapa ?” tanyaku
Karena hujan ini ada kamu disini” ucap putri sambil tersenyum
I Love You Putri” teriakku
I Miss You Kevin” sahut putri sambil merebahkan kepala dipundakku
Aku Kevin” ucapku
Aku Putri” sahut putri
Aku jadi raja dimalam itu. Kamu jadi permaisuriku. Aku jadi kevin dan kamu jadi putri. Aku jadi darah dan kamu jadi oksigen. Aku jadi bintang sedangkan kamu jadi rembulan. Aku cinta kamu dan kamu sayang aku. Aku bahagia. Aku bahagia. Tidak tahu harus bagaimana lagi aku menulis kata kata mutiara untuk satu malam itu. Dunia menjadi membisu disaat rinai enggan lagi bersahabat dengannya. Rinai kembali memudar memberikan bintang dan bulan menjadi sahabat kita dimalam itu. Kita berdua melukis canda tawa diatas sepeda motor. Kita berdua menertawai bintang dan bulan. Kita berdua mengenang malam itu lagi. Karna kita berdua adalah peran penting dimalam itu. Meski ku tidak tahu lagi dengan apa aku harus membuat cerita indah seperti malam itu lagi. Sekarang, dimalam ini. Aku hanya bisa merindukan dirimu seperti malam itu. Saat aku menangisi penyesalanku. Disaat ini aku menjadi manusia yang paling bodoh. Kebodohanku membuat penyesalanku. Selama aku masih bisa menanyak kabarmu melalui angin malam dan memberi pelukan melalui rinai yang turun. Aku akan terus menjaga keaslian senyuman indah itu. Aku kevin. Berjanji kepada langit dan bumi. Selama aku masih bisa bernafas aku akan terus menyimpan dirimu didalam hati ini. Dengarkan suara ini, Putri. Aku merindukanmu.
Kini bagiku mentari sudah terbit dari utara. Bulan terbenam dari selatan. Aku bukan rumahmu lagi untuk berlindung. Aku bukan lagi bahu yang untuk kamu sandarkan. Aku Kevin. Seorang pemuda yang mudah membuat lukisan. Yah, lukisan goresan dihati kamu. Memang inilah aku yang sekarang. Terus bersandar dalam penyesalan. Aku tidak bisa kembali. Aku terbelenggu selamanya. Dasar aku manusia bodoh. Haruskah aku melakukan pahatan kepedihan dihati dirimu ? Tidak, seharusnya tidak aku lakukan. Sakit. Yah, pasti itu menyakitkan. Kecewa. Yah, itu memang perih. Seharusnya aku tidak harus menjadi pelukis. Pelukis goresan hatimu. Kini kita sudah jauh. Jauh terpisah oleh lautan cinta. Aku mohon Putri. Disana saat dirimu membaca kisah kita ini. Jangan teteskan airmata. Jangan basahi lembaran kisah kita ini. Ini hanyalah lembaran sebuah cerita kasih. Nyatanya kita sudah usia. Jangan teteskan airmata setelah membaca kisah ini. Jujur, ini bukan niatku untuk menulis kisah ini. Kamu jangan teteskan airmata saat merindukan diriku karna aku tahu kamu itu malaikat yang selalu kuat. Perpisahan ini bukan kesalahan dirimu. Selamanya bukan salah kamu. Aku yang salah. Aku yang pantas kamu salahkan. Aku kevin.
Aku baru tahu saat penyesalan yang aku buat. Disaat aku kehilangan dirimu, kehilangan senyum dirimu dan kehilangan kesetiaan dirimu. Aku baru tahu sakit itu apa saat aku hancurkan cinta dirimu. Kini saatnya ku belajar menghargai yang aku miliki sekarang. Maafkan Aku, Putri. Ini tentang kita. Ini tentang cinta kita. Ini tentang aku dan kamu dan ini tentang kevin dan putri. Aku melupakan janjiku dulu.
Aku janji” ucapku sambil duduk disampingmu
Janji apa sayang ?” tanya dirimu sambil menyandar dibahuku
Tentang cinta” ku jawab
Aku boleh meluk kamu ?” tanya putri
Jika itu kamu aku merelakannya” ucapku
Putri memelukku
Ada yang hilang malam ini” ucapku sambil memandang langit
Aku disini sayang” sahut putri
Bukan kamu” jawabku
Jadi siapa sayang ?” tanya putri
Aku” jawabku sambil memeluknya
Kenapa kamu bisa hilang ?” tanya putri sambil merapikan rambutku
Karena aku bukan manusia lagi” ku jawab sambil tersenyum
Ini buktinya kamu ada” ucap putri
Ini yang kamu lihat sesosok malaikat” sahutku
Jadi kevin mana ?” tanya putri masih memelukku
Kamu” jawabku
Jadi Putri mana ?” tanya putri
Aku. Karena kamukan malaikat” jawabku
Putri tersenyum
Aku sakit. Sakit merasakan bahagia itu. Aku tidak bisa lagi memiliki kebahagiaan itu lagi. Kini aku tanpamu. Kini saat aku bersepada disenja selalu tanpa dirimu lagi. Kamu tahu putri. Saat diperumahan itu. Aku melamun. Aku sedih. Aku menyesal. Memandang dari sela kaca kamarku melihat rumah dirimu. Kadang sangat jelas terlihat. Saat kita pertama kali saling sapa. Waktu itu senja bukan. Bersama sepeda motor milikmu. Senja itu menjadi saksi antara aku dan kamu. Empat tahun sudah berlalu. Namun angin itu masih menghembus hatiku. Yah, memang cinta yang mempersatukan kita. Yah, memang benar aku yang memutuskan ikatan cinta itu. Kata bang judika aku memang benar merindukan purnama itu kamu Putri. Kamu disana masih punya banyak mimpi. Jadi jangan terlalu lama bertahan dalam luka. Raihlah cinta yang seutuhnya kembali. Bertahanlah dalam ikatan cintamu yang sekarang. Aku percaya. Karna malaikat pernah menemui disenjaku. Kamu itu bisa tanpa diriku. Karna kamu malaikat. Aku menyerah. Aku mulai hilang asa. Aku mulai kehilangan wajahmu. Aku tidak bisa ada disana. Malaikat disampingku selalu mengingatkan aku untuk membiasakan tanpa dirimu. Tapi ku tak bisa. Karna aku masih punya ikatan dengan dirimu. Ikatan dengan masa lalu kita. Pesanku. Jangan pernah jadi aku walaupun hanya sesaat. Karna aku adalah bagian dari kegagalan. Maaf, hanya itu yang bisa aku lantunkan. Aku tahu rasa sakit dan perih dimasa lalu kita biar saja aku yang akan menerimanya dan akan aku bawa sampai tertidur dimalam terakhir. Kini aku harus mengalah kepada hati yang kamu miliki sekarang. Cukup aku yang rasakan pahitnya jangan dia yang bersamamu sekarang.
Saat kamu sakit. Aku selalu ada. Itu dulu. Tapi apa daya aku yang sekarang. Aku ingat kembali kenangan itu. Kamu sakit tidak pergi kekampus. Pagi itu sedikit mendung tapi tidak hujan. Aku heran. Kenapa alam seperti itu. Ternyata itu kamu. Kamu yang sedang sakit. Ku memandang seluas mampuku. Aku tidak lihat dirimu. Aku tahu. Kamu tidak kelihatan. Kemana dirimu malaikat ? Yah, kamu tertidur dikamarmu. Aku takut. Takut untuk tidak sedetikpun mendengar suara malaikatku.
Bik...”aku memanggil Bibi Diana
Iya” jawab Bibi
Putri mana ?” tanya aku
Didalam kamar” jawab Bibi sambil membersihkan halaman rumah
Gak kuliah ?” tanya aku
Gak. Neng putri sakit” jawab Bibi
Kevin masuk kedalam dulu ya Bi” ucapku
Aku lemah. Aku tidak berdaya. Aku takut. Aku terdiam. Melihat dirimu sudah tertidur lemas dikamar. Aku tersenyum. Itulah obat penawar dariku. Yah, kamu tersenyum. Seolah olah kamu berkata kepadaku bahwa kamu tidak apa apa.
Dia sakit ?” ucapku duduk disamping kamu yang masih terbaring
Iya sayang” jawab putri dengan nada rendah
Panas kali. Kita ke dokter” ucapku sambil menyentuh keningmu
Tidak sayang. Aku Cuma butuh kamu disini” ucap putri sambil menyentuh tanganku
Aku beli obatnya” ucapku sambil beranjak berdiri
Tidak usah sayang. Aku inginkan kamu disini” ucap putri sambil menahan tanganku agar aku tidak pergi
Aku Cuma sebentar sayang. Aku pasti kembali kesini” ucapku
Janji” ucap putri
Aku janji” ucapku sambil mencium kening indahnya
Putri, kamu harus tahu. Aku saat itu takut sekali. Takut kamu pergi meninggalkanku. Aku sangat risau dan bingung. Aku tidak mampu berkata apapun hanya yang bisa aku lakukan setiap detik aku harus ada disamping kamu.
Ini obatnya diminum dulu sayang” ucapku
Iya. Makasih ya sayang” ucap putri sambil meminum obat
Kamu jangan pergi ya” ucap putri sambil menyentuh wajahku
Apa yang kamu inginkan akan aku kabulkan” jawabku
Putri tersenyum
Tidurlah sayangku. Aku selalu disini” ucapku sambil mencium keningmu
Aku takut sayang” ucap putri sambil berbisik kepadaku
Takut kenapa ?” tanyaku sambil berbisik kepadanya
Aku takut saat nanti mimpi tidak ada kamu” putri berbisik kepadaku
Kamu benar sayang” ucapku
Kok benar ?” putri terheran
Karna aku udah disini. Tidak perlu kamu mimpikan aku lagi” jawabku
Putri tersenyum
Aku tersenyum
Entah kenapa semua begitu mudah mengalir dipikiranku. Saat ini aku masih duduk sambil mengetik kepingan masa laluku diatas meja belajarku. Ku memandang sebuah lemari pakaian. Ku gapai pintu lemari. Aku menangis, Putri. Aku rindu, Putri. Aku melihat sebuah baju yang engkau berikan. Aku ingat kenangan itu. Aku akan sedikit menceritakan kisah itu kepada dunia. Agar dunia terus membisu dan membisu sampai akhir zaman. Masa itu. Masa saat aku dan kamu menyatu. Malam itu disaat hari anniversary bulan kelima dimana hari penyatuan hati. Dimalam itu, kita berdua merayakan hari persatuan hati untuk aku dan kamu. Hanya aku dan kamu. Hanya kevin dan putri. Dikamar indahku. Dikamar hatiku. Saat itu lampu tiba tiba padam. Aku bingung. Yah, memang benar aku bingung. Bingung karna kamu tidak ada disampingku. Aku kaget. Aku heran. Kamu menjadi malaikat. Menyinari dalam gelap hidupku. Aku bahagia, Putri. Disaat itu aku menerima sebuah hadiah. Aku tidak tahu sejak kapan dirimu merencanakan ini semua. Terima kasih Putri. Terima kasih sayang. Terima kasih malaikat hatiku. Akhirnya kini aku mengerti. Apa yang ada dipikiranmu saat itu yang ada hanya hati dan cinta. Aku inginkan kamu disini sekarang. Aku rindukan dulu saat tiada gundah didalam hati. Berat, memang berat hidup ini tanpa dirimu. Aku mengerti. Bahwa memang penyesalan itu hadir diakhir cerita. Memang benar ucapan Ryan D’Masiv aku rindu setengah mati. Setengah anganku sudah hilang direbut oleh masa lalu. Telah habis kata untuk merangkai indahnya dirimu. Aku mohon dengan sangat kepadamu, Putri. Jangan pernah lupakan waktu aku bersamamu dulu. Dirimu sudah membekas dihidup ini. Nyatanya kini aku tidak bisa hidup tanpa hadirnya dirimu, sayangku. Kembalilah, wahai sayangku, wahai malaikatku. Mungkin dengan dirimu kembali itu yang membuat diriku kembali seutuhnya lagi. Tapi itu mustahil. Aku memang bodoh. Itu tidak mungkin lagi kembali. entah apa yang buat diriku bisa berpikir sampai segitunya. Aku ucapkan dari kota ini. Kotaku dimana aku ingin tidur sekarang. Aku ucapkan salam sayangku untukmu wahai malaikatku. Aku mungkin punya sedikit kesempatan. Yah, kesempatan untuk berdoa agar kamu bisa tidur dalam pelukan kasih sayang yang seutuhnya yang kamu rindukan saat ini. Tidulah, Putri sayangku. Aku masih disini. Disini menanti dan menunggu kabar sepucuk undangan dari senyumanmu untuk berjalan diatas sebuah janji akad. Aku yakin. Aku percaya. Itu bukan namaku tapi sebuah nama yang lebih pantas bersamamu kelak menjalani kisah keluarga. Kini hanya untaian kata karna inilah yang aku punya untukmu, Putri malaikatku. Biar duka dan luka aku simpan dikota ini. Jika nanti kelak dirimu datang kekota ini jangan tarik tanganku, jangan panggil namaku lagi, jangan lihat wajahku lagi. Tapi, peluklah dengan kasih sayangmu yang ada dihatimu saat ini. Bahwa dia keduniamu. Ajaklah dia duduk diatas janji akad. Bukan aku tapi dia yang sekarang. Maafkan Aku. Aku tidak bisa. Karna aku sudah gagal menjaga dirimu malaikatku. Ini nyata. Ini dari aku. Aku kevin. Raja yang pernah ada dihatimu. Salam rindu untukmu.
Ambillah hikmah dimasa lalu. Menangislah jika itu harus. Tersenyumlah jika itu kamu merindukan kehadiran diriku. Pejamkanlah mata jika harus menemuiku. Lihat foto kita jika harus melihat kenangan terindah. Maafkan aku telah menduakanmu. Aku salah, aku bodoh, aku tidak waras. Aku tahu itu sakit. Pasti itu sakit yang tidak kamu bisa tahan terus didalam hati. Maafkan Aku. Kita sudah usai bersama. Tapi tidak dengan masa lalu. Aku tahu, dulu saat aku jauh dari dirimu pasti kamu gelisah karna hidup hampa tanpa cintaku. Cintaku, Sayangku, Malaikat hatiku. Aku kevin. Aku Raja yang pernah dihatimu. Maafkan aku. Maafkan Aku. Maafkan aku. Jangan bersedih lagi. Jangan murung lagi yah. Jangan gelisah yah malaikat hati. Aku masih ada dibelakang kamu. Memang posisiku sekarang sedikit mundur. Dulu aku selalu ada untukmu, dulu aku selalu ada disampingmu berjalan menuju surga cinta. Aku masih ada. Aku sekarang dibelakang dirimu. Selalu memberi kekuatan kedua jika kamu butuh. Memberi cahaya jika kamu terjatuh terlalu dalam. Aku yang sekarang dibelakang dirimu menjadi orang yang paling tangguh karna aku siap kapanpun menahan saat kamu terjatuh. Dengan kedua tangan ini aku selalu meraihmu bersama dekapan lembutnya hatiku.
Masih cinta. Itu benar. Aku masih mencintaimu tapi tidak tahu kalau dengan dirimu. Pahit yang kurasakan sekarang aku hanya bisa tersenyum. Airmataku biarkan saja terjatuh. Sampai malam terakhirku tiba menyapaku. Hidupku ini menyakitkan. Mungkinkah ini dari Tuhan untukku agar aku bisa merasakan kesedihan dirimu dulu saat aku jauh darimu. Airmata ini. Airmata penyesalan. Mungkin mencintamui tidak seindah dicintaimu memilkimu tidak sebahagia dimilikimu. Seandainya saja dirimu ada disini akan semua aku ceritakan kecuali sebuah perpisahan lagi, terkadang diriku berpikir apakah penyesalan ini akan hancur menjadi sebuah serpihan-serpihan masa lalu. Yah, mungkin ini yang diriku rasakan. Tapi serpihan-serpihan itu ku mencoba untuk menyatukan kembali. Kini hujan tidak bisa lagi menyejukkan hati ini. Ku harus kuat sekuat seperti batu karang dilautan. Mungkin saja lewat tulisan ini semua telah tercurahkan penyesalanku. Kamu telah mengenalkanku pada bahagia dan aku yang mengindahkan luka. Ataukah Mungkin kamu bukan terlahir untuk diriku ataukah aku bukan tercipta untuk dirimu.
Siapakah Aku Yang Sekarang ?
Siapakah Aku ?
Mungkinkah Aku hanya akan menjadi bayang semu
Apakah ini yang dinamakan sebuah rasa yang tertinggal
Kamu bagaikan api didalam kehidupanku
Jika menyentuh akan menyakiti perasaannya
Siapakah Aku ?
Bolehkah.... Aku mengenal kamu ?
Kamu dan diriku adalah kepingan sebuah rinai
menyejukkan hati ini
Sebatas apa aku memilikimu ?
Siapakah Aku ?
Ini bukan hanya sekedar puisi
Mungkin sebuah isyaratku mampu mengetarkan hatimu
Apalah daya ku !
Inilah Aku yan sekarang sang pengagum rahasiamu
Dan Kamu pemberi senyuman terindah
Mungkin kini kamu tidak akan pernah tahu apa alasan aku selalu merindukan dirimu, setiap kali aku mengingat namamu begitu bahagianya diriku. Namun sampai kapankah kamu tidak akan pernah hadir dihidupku lagi. Tidak ada lagi kabar dari dirimu yang setiap waktu diriku selalu memikirkan, mengkhawatirkan kamu, dan tidak mudah untuk bangkit dari semua ini. Salam dari pemilik senyuman malaikat hati. Dan saat ini ku mulailah belajar mengikhlaskan dan menerima semua kenyataan ini. Takdir Tuhan akan menjadi hikmah yang indah untuk dimasa yang akan datang. Aku sadar bahwa diriku masih tidak layak dan tidak pantas berada dikehidupanmu dan aku mengetahui bahwa diriku memilki banyak kekurangan. Aku bukan menyerah dalam mencintaimu tapi ini akan terjawab pada waktunya. Ah... tidak ada habisnya jika menceritakan tentang indahnya dirimu. Sejuta kenangan masih terbentang luas di langit senja. Jika pagi tiba ku pasti terbangun dalam kenangan. Jika malam tiba ku pasti tertidur dalam kenangan dan terus dalam masa itu. Masa saat senja terindah menyapaku dan kamu. Aku masih sendiri disini, Putri. Aku masih disini dan disini menantimu untuk kembali. Datanglah kekotaku. Datanglah kekotaku. Datanglah kekotaku. Setidaknya itulah harapanku. Ataukah aku yang akan datang kekotamu ? Tapi kenapa kamu terus diam dan membisu. Aku bingung. Bingung dalam keheningan malam. Putri. Itu nama kamu. Nama kamu indah ya. Aku suka nama kamu. Kevin. Lucu namaku kan. Pasti kamu suka sama namaku.
Putri Itu Nama Dia
Putri...
Engkau adalah mata hatiku.
Kamu telah membuka hati untukku menerima cinta
Kamu juga telah membawaku ke dalam dunia baru.
Kita bersama memasukinya untuk mengembara di dalamnya.
Putri....
Ketika aku melepasmu, kamu telah memberikan setapak kenangan.
Ketika aku melepasmu, kamu akan membangkitkan kenangan
Putri...
Kadang aku berpikir, dapatkah kita bersatu kembali nanti ?
Bercanda riang saling melempar kata-kata.
Jika ombak besar telah datang menghantam
Mungkin kita akan berenang bersama di samudra
Masih terlintas lagi sebuah kenangan indah. Aku masih terduduk didepan meja belajarku. Hari ini masih tepat ditanggal 15 April 2018. Medan. Yah itulah aku berada. Kota sejuta kenangan. Disini masih membekas kenangan kita. Aku melayang. Yah, aku melayang bersama kenanganku. Saat itu aku mendarat pertama kali dikotamu. Itu kota Surabaya.
Halo...” ucap putri ditelepon
Bentar ya” ucapku sambil mencari petugas bandara
Permisi Pak” ucapku
Iya. Ada yang bisa saya bantu ?” tanya petugas bandara
Aku berbisik kepada petugas bandara
Halo...” ucap putri ditelepon
Ini petugas bandara mau bicara” sahutku sambil menelepon
Petugas bandara ?” Putri terheran
Iya” ku jawab sambil memberi handphoneku kepada petugas bandara
Saya petugas bandara Juanda” ucap petugas bandara menelepon
Iya Pak” sahut putri sedikit bingung
Saya ucapkan selamat kepada anda bahwa pacar anda sudah tiba dibandara Juanda dengan selamat” ucap petugas bandara
Yang benar Pak” ucap Putri
Dia sudah tiba menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Tiba Pukul 12 siang tadi. Mohon anda menjemputnya dibandara. Terima kasih” ucap petugas bandara
Iya Pak” Putri tersenyum
Ini mas” ucap petugas bandara memberi handphone kepadaku
Terima kasih” ucapku
Aku uda dibandara” ucapku sambil menelepon
Siap komandan. Putri sekarang berangkat” sahut putri
Siap. Ditunggu” jawabku
Aku senang. Aku bahagia, Putri. Aku mengenang itu. Aku gugup saat ingin melanjutkan kisah itu. Aku seperti ada disana lagi. Sangat jelas aku melihat diriku dan dirimu bertemu dibandara. Aku menangis. Tidak. Tidak berhenti menangis.
Sayang” ucap putri sambil memelukku
Maaf ya aku tidak kasih kabar jika mau kesini” ucapku
Aku bahagia sayang” ucap putri dipelukkanku
Putri tersenyum