Ahh... Aku ingat kemarin sebelum tidur, aku janji akan menceritakan kisah sahabatku. Kisah ini terjadi saat masa masa satu bulan sebelum ujian nasional tingkat smp dan sampai liburan masa akhir sekolah. Nah, kita mulai saja cerita ini.
Satu bulan sebelum ujian nasional dimulai. Sahabatku lagi sedang duduk bersama temannya yang bernama novit. Saat itu, novit lagi asyik menggambar karakter komik jepang dibukunya. Dia dan sahabatku dari kecil penggemar komik jepang. Novit juga suka dengeri musik jepang. Sampai sampai dia bisa berbahasa jepan sedikit, katanya belajar dari kakak kandungnya yang lagi masih kuliah disastra jepang disalah satu perguruan tinggi dikota Medan.
“Vit... Gimana kau sama manda ?”
“Masih sebatas teman” jawabnya sambil menggambar dibuku
“Gak naik lagi” ucap sahabatku yang memperhatikannya sedang menggambar
“Naik kemana ?” tanya novit
“Jadian gitu kek. Masak hanya temanan aja. Kau gak bosan. Dengan status yang tidak jelas seperti ini” ucap sahabatku
“Baiklah... Kita naikkan sedikit saja ya” ucap novit
“Naik berapa ?” tanya sahabatku
“Naik dua puluh ribu, gimana ?” jawab novit
“Lima puluh ribu” ucap novit sudah selesai menggambar
“Sampai batas kapan ?” tanya sahabatku melihat hasil gambar novit
“Tidak ada batas, sampai kapanpun akan terus berjalan” jawab novit sambil menutup bukunya dan memasukkan buku kedalam tas
“Sampai taman sma gimana ?” tanya sahabatku
“Sampai tamat sma ya ? Boleh...” novit merapikan dasi sekolah
Dulu lima puluh ribu sudah banyak bagi kami seusia smp dulu. Maklumlah jajanan sekolah tidak semahal sekarang. Maaf, jika saya menulis cerita kenangan diatas, bukan bermaksud mengajarkan yang tidak baik. Cuma ingat sedikit mengenang sebuah lintasan cerita sahabatku. Maaf sekali atas nama siapapun. Tidak ada menyinggung siapapun, disini aku bercerita apa adanya. Semenjak kejadian itu, novit masih terus melakukan pendekatan. Usahanya hampir gagal, ketika novit mendapat kabar angin, bahwa pujaan hatinya sudah memiliki pacar. Novit merasa usahanya selama ini hanya sia sia saja.
Mendapatkan infomasi itu dari novit. Sahabatku langsung bertanya kesalah satu teman kelas manda. Sahabatku mengatakan kepada novit untuk menyimpan harapan besarnya. Memang kenyataan tidak bisa disatukan sama perasaan waktu itu. Perasaan ingin memiliki tidak sejalan dengan kenyataan. Benar apa yang dikatakan novit kepada sahabatku. Bahwa manda sudah memiliki kekasih. Sudah menjalin hubungan selama satu bulan. Mulai sejak itu, novit jarang berkomunikasi kepada manda, paling kalau bicara sama manda kalau ada mau perlunya aja. Tapi tidak disangka cerita asmara novit dan manda berlanjut sampai masa sma. Tapi jangan dibahas sekarang. Aku akan membahas sahabatku saja dulu.
Keesokan hari. Mendapat kabar bahwa novit kecelakaan tadi malam. Membuatnya tidak masuk hampir dua minggu. Menjadi sunyi dan senyap hari hari sahabatku. Kutanyak langit tapi tidak menjawab, berharap aku tahu bagaimana perasaan sahabatku saa itu.
Ujian nasional tingkat smp tahun 2010 dimulai. Dilksanakan selama empat hari. Tanpa kendala yang berarti, ujian nasional pun telah dilewati. Masa masa liburan akhir sekolah tiba. Ikut liburan dengan kelas sebelah, itu terjadi ketika seorang teman menghampiriku.
“Gimana jadi ikut, novit ikut juga”
“Bolehlah....”
Berselang sore hari. Sahabatku tidak sengaja bertemu manda dipersimpangan jalan. Manda sudah mandi saat itu, bak bidadari dari surga menyapa. Sahabatku pun berdetak mengikuti irama detak jantung manda.
“Hai... Katanya kamu sama novit ikut kelas kami ya ?”
“Iya...”
“Nanti malam kita berangkat” ucap manda
“Mau kemana ?”
“Katanya sih ke brastagi” jawab manda sambil tersenyum
“Naik gunung ya ?”
“Ndak tahu aku. Ya sudah aku pigi dulu ya. Jangan lupa kabari novit”
Sahabatku langsung memberitahu kepada temannya. Malam pun hadir. Tidak salah aku ingat saat jam 11 malam, sahabatku diantar oleh ayahnya kerumah novit yang berada dijalan sei gambus. Tapi sekarang rumah itu sudah kosong. Kata sahabatku, novit dan keluarganya sudah pindah ke kota Medan setelah ia tamat sma.
Masih ingat aku cerita sahabatku, waktu itu saat sudah berada dirumah novit. Sahabatku diajak novit kedalam kamarnya. Awalnya sahabatku dan temannya itu sedang asyik bermain playstation dua. Tidak salah main game winning eleven 2010. Lambat laun tidak disadari sahabatku, temannya tertidur hingga jam dua pagi. Melihat temannya sudah tidur, sahabatku melanjutkan permainan game sendirian.
Melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 01:50 WIB. Sahabatku membangunkan temannya. Berselang beberapa menit, sahabatku dan temannya diantar sama ayahnya novit. Berjalan melewati depan kantor Bupati Asahan. Masuk kejalan tusam. Berhenti disalah rumah dinas tentara. Terlihatnya saat itu sahabatku dan temannya sudah terlambat. Teman yang lain sudah berada didalam bus. Sahabatku dan temannya masuk kedalam bus.
“Wah... ini dia” ucap salah satu teman didalam bus
“Maaf kami terlambat” ucap sahabatku
“Tidak apa apa” Manda tersenyum
Namun karena ada sesuatu hal yang tidak memungkin untuk berangkat ke brastagi. Akhirnya rencana liburan diubah. Setelah adzan subuh, sahabtku dan teman temannya berangkat ke kota siantar. Menuju kebun binatang dan tempat pemandiaan, Gitulah soalnya aku kurang paham untuk menjelaskannya. Awan sore mulai kemerah merahan, itu waktunya untuk kembali pulang. Adzan maghrib pun terdengar berkumdang dilangit dan dibumi. Menggetarkan hati untuk segera melaksanakannya. Bus berhenti di kota Lima puluh, Sahabatku melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah dimasjid. Setelah selesai sholat, hendak memakai sepatu. Tidak terlihat sepatu yang sebelah kiri. Panik dan bingung. Sahabatku terus bertanya kepada teman temannya. Namun tidak ada satupun yang melihat sepatu. Sahabatku heran, menghilangnya sepatunya.
Karena waktu sudah semakin malam. Akhirnya sahabatku merelakan kehilangan sepatunya. Duduk disebelah supir. Melanjutkan perjalanan ke kota Kisaran. Firasat tidak baik dirasakan sepanjang perjalanan setelah berangkat dari masjid. Masih dalam perjalanan pulang, saat sahabatku melihat kebawah. Sangat terkejut melihat sepatu sebelah kiri sudah terpasang. Ingin menolak, tapi tidak berdaya. Sebenarnya sahabatku bisa saja tidak mengalami apapun yang tidak baik, asalkan ikut menerima ajakan salah satu teman perempuan yang turun disimpang masjid. Bus berhenti dipinggir jalan. Sahabatku keluar dari bus bersama seorang teman laki laki. Melihat kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada kendaraan yang melintas. Pandangan mata sahabatku sangat jelas melihat tidak ada kendaraan yang melintas. Sahabatku terlambat sedikit hitungan detik untuk meyadari sudah berada ditengah jalan, kemudian berlari keseberang jalan. Kaki kanan sudah menepi dipinggir jalan, namun Allah seketika memperlihat sesuatu. Tiba tiba tanpa ada yang menyadari kendaraan melaju dari arah sebelah kiri. Sempat melirik ke kiri untuk melihat namun kecelakaan pun terjadi. Sahabatku terlampar jauh dan terguling guling. Namun sang pengedara sepedamotor itu bisa kabur karena situasi saat itu sunyi tidak ada seseorang pun melintasi, teringat itu setelah adzan isya haris kamis. Tepat tanggal berapa aku kurang mengetahui.
Allah masih memberi kesempatan untuk hidup kepada sahabatku. Tidak terduga, ada sepeda motor melintas. Kemudian sahabatku dibawa untuk diberi pertolongan pertama. Luka dalam didagu, mengharuskan untuk dijahit. Luka akibat hantaman batu kerikil dipinggir jalan. Batu kerikil menembus bagian dagu. Sedikit luka ditangan kiri. Itu juga dijahit. Kaki kiri mengalami hal yang paling menyakitkan. Perlu waktu dua bulan untuk benar benar sembuh kembali.