Empat
Suara dering telepon yang berasal dari handphone Kenzo menyentakanku yang tengah sibuk memainkan handphone yang di berikan oleh Kenzo. Model dan warna handphone kami pun sama persis. Kupegangi handphone Kenzo dan kemudian menimbang apa yang harus kulakukan.
“Re, tolong angkat teleponnya!” seru Kenzo dari dalam toilet. Aku pun menganggukdan kemudian menekan tombol telepon hijau dilayar.
“Halo?” ucapku sambil mendekatkan handphone Kenzo ke telingaku.
“Halo,” ucap seberang. Dari suara khasnya sudah kutebak itu adalah suara seorang laki laki tetapi ada nada lembut di setiap penekanannya.
“Benar ini nomornya Kenzo Matthew?” Tanya di seberang. Kenzo Matthew? Itukah nama lengkapnya? Tetapi nama itu terdengar tak asing bagiku.
“Benar, tapi Kenzo masih di toilet sekarang,” ucapku jujur.
“Oh, gitu… Boleh tahu inidengan siapa?” Tanya diseberang.
”Rebecca,” ucapku.
“Rebecca?” Tanya di seberang pelan lalu tak lama kemudian suara di seberang menjadi ricuh. Apa maksudnya?
“Halo?” ucapku. Lalu Kenzo datang dari toilet menuju ke arahku.
“Siapa?” Tanya Kenzo. Aku pun menepuk jidatku. Astaga! Aku bahkan tak menanyakan dengan siapa aku berbicara tadi! Dengan cepat aku menyerahkan handphone Kenzo. Ia pun menerimanya.
“Halo?”
“Namaku Rebecca, karena aku hari itu Kenzo sibuk menyelesaikan masalah yang tak sengaja kubuat”
Bagus banget
Comment on chapter Prolog