Loading...
Logo TinLit
Read Story - Taarufku Berujung sakinah
MENU
About Us  

Muhammad Adkhal Irsyadi

“bem” pukulan dari mas Fazri mengenai wajahku

“pok” ditambah tamparannya kini

“jleb” lutut mas Fazri mengenai aku yang kini hanya bisa pasrah

Aku sadar, aku akan mengalami kejadian ini aku tahu kesalahanku kepada Aida begitu besar hingga memancing emosi mas Fazri. Masih ingat jelas dimemoriku ketika aku pertama kali bertemu dengannya dan ia memintaku untuk menjaga Aida setulus hati dan aku menyanggupinya namun perlakukanku beberapa hari lalu kepada Aida sama sekali membuktikan sebagai seorang lelaki aku tidak komit dengan janjiku. Kini aku pasrah dengan apapun yang akan dilakukan mas Fazri padaku aku memang pantas mendapatkan ini semua, bahkah aku tahu sakit yang aku rasakan saat ini benar-benar tak sebanding dengan apa yang dirasakan Aida selama ini. aku tahu ams Fazri tak salah jika iya memukuliku seperti saat ini, bagaimanapun juga Aida adalah adik kesayangannya mas fazri dan tak salah jika ia ingin membalas perlakuanku yang telah menyakiti Aida. Aku tak bisa melakukan appaun selain pasrah. Jika aku bicarapun tak ada gunanya mas Fazri juga masih dalam emosi yang bergelora.

“aku minta maaf mas sungguh” ujarku

“Di aku gak pernah minta lebih dari kamu, aku Cuma minta kamu buat jagain adikku gak lebih dari itu, Di kamu tahu gak Aida kecil dari dulu sama aku terus. Kok sampai buat dia nangis ada yang nyakiti ujung kuku Aida saja aku bisa bersikap kasar padanya dan sekarang kamu tiba-tiba bawa Aida terus kamu janji buat jaga dia dan bodohnya aku percaya dan saat ini kamu buat adikku nangis mikir gak sih. Kalo misal ini terjadi pada Risda kamu mau apa. Aku mencoba mempercayakan Aida kepada kamu setelah aku tak pernah percaya kepada siapun untuk menjaga Aida selain aku sendiri. Aku dulu yang merawatnya, kalo dia nangis aku yang hapus air matanya, kalo dia takut aku yang menemani, kalo dia main aku nemenin, kalo dia tidur aku menjaganya agar taka da seekor nyamukpun yang meghisap darah Aida, aku yang membacakan dongeng setiap ia mau tidur, bahkan aku mengopresnya saat ia sakit meski ada bunda sekalipun. Aku yang anatra jemput Aida sekolah meski ada ayah yang siap jemput Aida, aku yang slalu buat ia senyum seperti sebelum ai bertemu kamu dan tiba-tiba aku ditelfon kalo adikku yang aku jaga selama lebih dari 20 tahun akan dinikahkan dengan orang yang aku sendiri belum tahu asal-usulnya dari mana dia siapa dia, bagaimana keluarganya attitudenya sikapnya semua aku tak tahu. Aku Cuma tahu satu hal ayah bunda gak akan ngasih ynag buruk buat Aida dan ketika aku datang aku Cuma bisa peluk Aida sekali setelah iu aku harus mengucap ijab menyerahkan Aida kepada lelaki yang aku belum yakin ia bisa menjaga dia dan aku merelakan, aku merelakan adikku pergi untuk kau sayangi, cintai karena aku mampun kini aku tak bisa menjaga dia lagi sepenuhnya dan dia butuh orang yang bisa jaga dia 24 jam dan ketika aku menjaga senyum Aida selama 20 tahun lebih kamu hancurkan Aida sekitar kurang dari 6 bulan. Kamu hancurkan pertama yang udah aku bangun dengan susah payah. Dan jika ini terjadi pada Risda atau Rifa seklaipun apa yang akan kamu lakukan. Apa sekarang kamu masih bilang maaf. Didalam adikku bertahan untuk janinnya dan begitu mudahnya kamu ninggalin dia. Jika untuk uang aku kasih kamu berapapun yang kamu mau. Meski mungkin aku tak sekaya papamu tapi aku tulus dari paad adikku harus bertahan menahan sakit hati dihatinya” ujar mas Fazri langsung membuat air mataku turun dengan begitu cepatnya

“maaf mas aku tahu aku salah, aku tahu aku telah mengecewakan mas tapi sungguh aku mencintai Aida sejak pertama kali ia datang dihadapanku ia sudah memborbardir hati fikiran semua. Aku tahu aku salah aku tak seharusnya seperti itu tapi sungguh itu terjadi karena aku takut kehilangan Aida mas, aku mohon beri aku kesempatan lagi untuk menjaga Aida untuk yang kedua kalinya” ujarku sambil terus memohon, aku tahu ini berat namun aku terus akan mencobanya, mencoba untuk mendapatkan maaf dari semua terutama mas Fazri

Ditengah-tengah tragedi antara aku dan mas Fazri mama datang wajahnya merah mungkin ia juga sudah mengetahui maengenai masalah ini iya masalah antara aku dan Aida, masalah yang menyebabkan Aida stress dan keguguran. Satu tampara mama mendarat diwajahku.

“mama kecewa sama kamu” ujar mama dengan begitu tegasnya

Satu kata yang tak pernah keluar dari mulut mama apalagi untukku. Padahal mama dan papa slalu bilang bangga dengaku, mengingat aku anaknya yang paling mandiri dan pekerja keras aku juga anak laki-laki yang digandang-gandang menjadi tulang punggung keluarga ini yang menjadi pemimpin keluarga ini dan kali ini kata-kata yang mama lontarkan seakan menghancurkan “aku sakit ma sakit” tak pernah mama mengatakan hal yang benar-benar membuatku begitu drop seakan aku tak pernah berlaku baik dimata mama.

“kamu malu-maluin mama Adi. Aida itu anaknya temen mama temen baik mama kamu tahu. Mama jodohin kamu sama Aida karena mama tahu dia anak yang baik yang bakal bisa jadi istri yang paling sempurna buat kamu dan tiba-tiba kamu mengambil kesimpulang sepihak yang mengakibatkan dia seperti ini. entahlah semoga Allah mengampuni mama karena telah mendidik anak sepertimu. Mama gak tahu lagi mau ditaruh dimana wajah mama saat ini. mama malu Adi mama malu” ujar mama sambil disertai isak tangis

“mama maafin Adi ma, Adi ngaku salah Adi gak mau mendengarkan penjelasan Aida terlebih dahulu. Adi ngaku salah” ujarku memohon

“entahlah mama harus apa, mama gak pernah ngajarin kamu kayak gini iya kan Di, mama tanya sama kamu. Tapi kenapa kamu sekarang malah seperti ini” tanya mama sambil terus meneteska air matanya

“ma maaf”

“lupakan, oh ya Ri. Tante serahin Adi sama kamu mau kamu pukul kayak apapun tante ikhlas dari pada ia harus menyakiti istrinya terus” ujar mama yang sedang melihat mas Fazri duduk dikursi sebelah aku dan mama yang relihat begitu kecewa.

Mama berlalu meninggalkanku dan diikuti ams Fazri namun dengan arah yang berleawanan. Seakan masalah ini menyebar dengan begitu kuatnya, namun biarlah cepat atau lambat masalah ini akan segera tersebar dengan cepat aku tahu, apalgi sekarang mengingat kondisi Aida yang belum pulih dan aku tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi semua ini. apakah ini yang dirasakan Aida terhadap sikapku yang dingin dan sekarang aku yang berada diposisi Aida dan bahkan kini taka da satu orangpun yang ada bersamaku, semua menghindariku atas semua perbuatan yang benar-benar membuat masalah yang besar.

Kini aku benar-benar sendiri akibat perbuatan burukku. Aku tahu mama kecewa dengan sikapku yang masih seperti anak kecil aku tahu mas Fazri juga begitu murka denagn sikapku yang bisa dibilang maish labil dan aku sendiri juga kecewa dengan semua sikap yang aku tunjukkan. “Mengapa aku bsia seperti ini” tuturku tat kala mengetahui semua ini. aku hancur namun aku tahu Aida lebih hancur karena selama 2 bulan janinnya mendiami rahimnya. Entahlah masih punya mukakah aku untuk bertemu Aida. Padahal disaat seperti ini aku benar-benar ingin berada disamping Aida menenangkannya. Aku tahu dibalik senyum dan cerianya ia memiliki duka yang mendalam yang tak akan ia bagi dengan siapapun dan aku ingin menjadi orang yang bisa membagi duka Aida itu, menjadi sandarannya. Namun kini untuk melihat Aida saja aku tak kuasa, aku saat ini saja begitu rapuh, bagaimana caraku untuk menguatkan Aida.

 

Aida Safitri

Terhitung satu minggu tepat aku dirumah sakit, aku bersyukur dokter telah memperbolehkanku pulang dengan jadwal control perminggu dan aku mengiyakannya. Entahlah hubunganku dengan mas Adi sedikit dingin, namun aku tahu ia begitu ingin memperbaiki hubunganku dengannya. Aku bersyukur mas Fazri sedikit melunak dan ayah bunda juga sudah bisa menerima maaf dari mas Adi. Kini setiap hari mas Adi datang kerumah sakit, bisa dikatakn ia tak pernah pulang kerumah, setiap hari bik Isah akan mengantarkan baju dan membawakan baju kotor mas Adi. Setaip hari ia berangkat pukul 08.00 dan pulang pukul 14.00. aku besyukur sekaligus sedikit sedih. Bersyukur karena kini mas Adi ada terus untukku namun sedih mengapa ini trejadi setelah kita kehilangan janinku. Apakah ini rahasia Allah melalui aku keguguran dan aku bisa baikkan dengan mas Adi. Entahlah namun yang jelas saat ini aku sudah bisa sedikit ikhlas dengan kepergian janinku dan masalah mas Adi, aku ingin istirahat dan tak memikirkannya sedikitpun.

Kini aku pulang kerumah bunda dan tidak kerumahku sendiri. Bunda meminta izin pada mas Adi untuk mengizinkannya. Meski aku tahu bunda sedikit sakit hati dengan perlakuan mas Adi padaku namun bunda tetap meminta izin padanya mengingat kini ia masih sah menjadi suamiku dan ia adalah penanggung jawabku dan bunda sadar setiap orang pasti akan bertemu dengan yang dinamakan kesalahan dan kali ini mas Adi sedang mengalaminya dan sebagai orang disekitarnya kita seharusnya memberikan padanya kesempatan kedua, namun entahlah dengan aku masih adakah kesempatan kedua itu lagi.

Bisa dibilang pisah ranjang aku dan mas Adi kini, aku tinggal dirumah bersama ayah dan bunda sedangkan mas adi tinggal dirumah kita. Mas Fazri sudah berangkat 2 hari lalu dengan berat hati ia meninggalkanku namun bunda menyakinkannya bahwa aku akan tinggal dirumah bunda dulu untuk sementara agar aku tak strees lagi, hal inilah yang membuat  mas Fazri bisa tenag meninggalkanku.

2 bulan berlalu dan aku masih tinggal dirumah bunda. Mas Fazri setiap hari datang menjengukku sebisanya pagi siang bahkan jika tak sempat ia datang malam hari meski sekedar hanya untuk melihatku sekalipun aku sedang tertidur dan ia lalu kembali pulang. Aku pernah berpura-pura tidur dan karena aku enggak menemuinya yang datang malam hari. Ia membuka kamarku merapikan selimutku yang mungkin tak membalututku tidak sempurna ia mengecup keningku dan ia menangis menetesi dahiku. Aku sedikit melirik ia yang kini sedang membelakangiku ia seakan menahan air matanya jatuh melihatnya seperti itu air mataku tiba-tiba jatuh namun aku segera menghapusnya untuk tak ia ketahui. Aku juga bingung ia kok sanggup harus wira-wiri dengan berbagai kegiatannya yang aku tahu sangat sibuk ditambah ia yang juga tak mengajakku pulang membuat aku merasa bersalah. Mas Adi berjanji tak akan memintaku lebih, ketika aku sudah percaya lagi dengannya aku akan pulang dengannya sendiri tanpa ia harus minta dan maka dari itu setiap hari ia kerumah agar jika aku ingin pulang kerumah mas Adi langsung siap. Namun entahlah aku disini merasa sangat dan teramat nyaman dibanidngkan rumah-rumah yang lain meski tak sebesar rumahku dan mas Adi, namun rumah ini membawa kenangan yang tak akan terlupakan.

Aku bersyukur hubungan ayah dan bunda bahkan mas Fazri sudah mulai membaik kepada mas Adi ini yang membuatky bersyukur. Bahkan beberapa kali ayah memintaku untuk kembali kerumahku sendiri. Bukan untuk mengusirku, namun ia tak mau aku lari dari tanggung jawabku sebagai seorang istri. Meski kini aku sudah tak tidur seranjang lagi dengan mas Adi namun ia tak pernah telat memberikan 80% gajinya untukku, sama seperti aku dan mas Adi ketika belum ada masalah.

Setelah aku menikah memang mas Adi memberikan seluruh uangnya padaku dan hanya menyisakan sedikit untuknya dan kesepakatan gaji aku buat karena dulunya mas Adi menyerahkan seluruh gajinya untukku, namun aku enggan karena aku tahu mas Adi yang kerja gak mungkin iya bisa memberikan seluruhnya. Aku meminta mas Adi memegangnya sendiri dan memberikanku jatah bulanan saja, namun mas Adi menoaknya alesannya karena semua uang suami adalah uang istri jadi ia menyerahkan lebih banyak gajinya padaku dari pada untuknya. Terkadang aku bingung akan dibuat apa uang sebanyak ini, aku bukan model cewek yang suka belanja terutama belanja barang modis. Yah meski terkadang naluri seorang wanita juga suka tapi itu juga kalau butuh. Uang ditabungan kini terus menambah kayak debit air lancar masukannya.

Hari ini Pricil katanya mau datang kerumah, menjengukku , mengantarkan undangan dan memperkenalkan aku dengan calon imam yang katanya bisa memborbadir hati gadis cantik itu.

“Assalamualaikum ukhti” ujar Pricil yang datang bersama laki-laki yang mengagetkanku yang sedang menyiram bunga didepan rumah

“walalikumsalam, Pricilllllll” lama banget gak aku gak temu sama Pricil jadi rindu berat

“serius amat bu” ujar Pricil menggoda yang memang tak mendengar ada mobil yang datang

“masuk yuk” ujarku kepada Pricil dan laki-laki yang bersamanya

“mau minum apa?” tanyaku

“apa aja” jawab Pricil

Aku memanggil bibi, dan bibi membuatkannya segelas teh manis

“lo ada Pricil” ujar ayah

“iya om, udah lama banget ya gak ketemu” ujar Pricil

“iya kamunya yang gak mau datang kesini, ini pacar kamu” ujar ayah to the point

“ah om bisa aja, bukan om” ujar Pricil

“calon suami yah, bukan pacar. Orang udah dilamar” jawabku sedikit nyindir

“wah bagus kalo begitu, nanti kalo kamu nikah om tante diundang lo ya” ujar ayah

“siap om. Oh ya kenalin Syadil ini ayahnya Aida om ini Syadil dan ini Aida” ujar Pricil memperkenalkan

“wah iya-iya. Om tinggal dulu ya” ujar ayah menuju ruang depan

“eh diminum dong tehnya keburu dingin” ujarku

Akhirnya Pricil dan Syadil menyeruput tehnya.

“gimana kapan?” tanyaku

“apanya?” tanya Pricil

“emang gitu Dil, dari dulu” ujarku melirik Syadil

“gak tahu juga Da, emang udah gitu waktu ketemu” ujar Syadil membalasku

“kerja sama deh” gerutu Pricil

“tuh kan” jawabku

“enggak, akadnya 3 minggu lagi dirumahku hari jum’at dan resepsinya malam minggu jam 8 malam dan lo harus hadir didua acara ini. gue udah gak bisa maksa Warda pulang dan lo harus hadir iya dong gak boleh enggak lo dan ini ada baju sragam-sragam gitu pokoknya lo pakek lo bakal kayak princess tapi gak boleh lebih cantik dari gue dan ini ada dua pasang buat kamu sama mas Adi buat akad dan resepsi” ujar Pricil

“emang ini muat?” tanyaku

“yah meski kita gak sekaya lo punya suami kita bikin baju didesainer yang sama bikin gaun pernikahan lo, jadi tenang pasti muat dan ini ukurannya sama. Waktu gue mau ngajak lo ke butik lonya kan lagi sakit yah jadi gue bikini syukur penjahitanya masih punya ukuran gaun lo waktu itu” ujar Pricil

“gimana ya?” ujarku

“datang ya Da, ntar kalo kamu gak datang aku yang malu” ujar Syadil

“kenapa” tanyaku dan Pricil kompak

“ya Karena aku takut Pricil ngambek dan gak mau nikahkannya malu” ujar Syadil yang terlihat sedikit humoris

Aku dan Pricil benar-benar larut dalam percakapan yang panjang, bahkan Syadi beberapa kali juga ikut membaur dalam percakapan kami. Mereka menceritakan pengalaman Pricil yang beru pertama kali ke Jepang, bagaimana groginya Pricil bertemu kedua orang tuanya Syadil, bahkan kejuatan lamaran yang diberikan Syadil kepada Pricil yang ternya itu adalah salah orang dan semua itu menjadi bahan tawaan yang begitu menggelikan. Hingga akhirnya Pricil menanyakan perihal hubunganku dengan mas Adi. Melihat perbincanganku dan Pricil yang terlihat serius, Syadil izin keluar melihat ayah sedang memandikan burung beo kesayangannya. Aku tahu hal ini Syadil lakukan untuk membuat aku dan Pricil lebih leluasa untuk berbicara.

“lo kenapa sih gak maafin mas Adi aja” ujar Pricil

“entahlah” jawabku singkat

“Da, gue emang gak bisa sesabar lo dan sebijak Warda. Tapi yang gue tahu setiap orang pernah mengalami kesalahan dan itu wajar. Sekarang yang kita lihat ia mau atau tidak untuk memperbaiki kesalahn itu. Sebuah lubang yang dibuat manusia tidak mungkin bisa akan tertutup jika ia enggak menutupnya untuk memperbaikinya dan ia butuh kamu untuk menutupnya dengan semua perlakuan dan sikapnya kepada kamu dan jika kamu masih membeku lubang itu tak akan pernah tertutup sampai kapanpun karena lubang itu akan membayangi kamu dan terutama mas Adi. Maka dari itu aku minta kamu berikan sedikit hati kamu untuk melihat perjuangan mas Adi kepada kamu. Ia ngaku salah Aida bahkan kepada semua keluargamu, untuk seorang laki-laki itu sangat sulit ia bahkan rela menurunkan harga dirinya untuk memohon maaf. Ia datang setiap hari menemui kamu bukan tanpa tujuan, ia berharap suatu saat akan membawa kamu pulang. Dan apakah salah jika iya berharap padamu istrinya dan bukan kepada orang lain” ujar Pricil menjelaskan dengan tenang

“iya tapi aku takut jatuh lagi Pricil kelubang yang telah dibuat oleh mas Adi” jawabku

“masalahnya lubang itu gak akan terjadi jika lubang itu ditutup dan ia butuh kmau untuk menutupnya. Aku pernah jatuh berkali-kali dan saat ini dengan kehadiran Syadil aku berharap ia akan menjadi pelabuhan terakhirku dan sakit yang aku alami ketika jatuh bersama dengan orang lain akan jadi sejataku untuk membina hubungan baru besama Syadil dan kamu juga harus itu. Masalah yang ada antara kamu dan mas Adi itu seharusnya dijadikan penguat cinta kalian agar lebih kuat dan masih saat ini Allah masih menjadikan kalian suami istri. Anggap sisi positifnya dengan masalah ini mas Adi bisa tahu kalo kamu begitu sayan sama dia dan kamu juga tahu kalo mas Adi begitu cinta sama kamu. Mungkin kalo gak ada kejadian ini kamu gak akan tahu seberapa besar cinta mas Adi sama kamu” ujar Pricil mencoba menjernikan fikiranku

Aku tahu Pricil adalah orang yang sanagt berpengalaman kalo sudah masalah cinta ia pernah tiba-tiba tertawa sendiri karena seesorang dan ia juga pernah menangis histeris juga karena seseorang. Mungkin Pricil benar aku dan mas Adi gak mungkin mengetahui sebesar apa cinta kita jika aku dan mas Adi tak pernah memiliki masalah yang besar dan setelah kita melalui masalah sebesar ini Allah masih menyatukan kita dan apakah benar semua ini akan membuat aku dan mas Adi menjadi orang yang lebih kuat dalam menghadapi hidup dan lebih mempercayai.  Dan apakah benar kini saatnya aku kembali kepelukan suamiku lagi. Membina rumah tangga seharmonis 7 bulan lalu.

Cukup lama Pricil bertamu dirumah dan ia kini telah berpamitan dan menuju mobilnya untuk melanjutkan penyebaran undangannya. Aku melambaikan tangan kepada Pricil membalas lambaian tangannya. Hari ini aku benar-benar suntuk dengan semua ini aku bingung dengan perkataan Pricil apakah iya aku harus seperti kembali kepada mas Adi. Hari ini mas Adi gak kerumah karena aku tahu ia ada kerjaan bersama mas Rio membahas pengembangan usahnya yang ada di Bali jadi mas Adi meminta maaf padaku tak bisa menemuiku, namun aku tahu dia pasti datang malam hari meski hanya untuk melihat aku tidur itu yang sering dikatakan bunda hingga kini hati bunda turut luluh dengan sikap mas Adi yang kekeh ingin mempertahankan pernikahanku.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Puisi yang Dititipkan
521      345     2     
Romance
Puisi salah satu sarana menyampaikan perasaan seseorang. Puisi itu indah. Meski perasaan seseorang tersebut terluka, puisi masih saja tetap indah.
You Are The Reason
2265      927     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
She Is Falling in Love
539      336     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
pendiam dan periang
264      210     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
Gagal Menikah
4884      1640     4     
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka. Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal. Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
The watchers other world
2002      827     2     
Fantasy
6 orang pelajar SMA terseret sebuah lingkarang sihir pemanggil ke dunia lain, 5 dari 6 orang pelajar itu memiliki tittle Hero dalam status mereka, namun 1 orang pelajar yang tersisa mendapatkan gelar lain yaitu observer (pengamat). 1 pelajar yang tersisih itu bernama rendi orang yang suka menyendiri dan senang belajar banyak hal. dia memutuskan untuk meninggalkan 5 orang teman sekelasnya yang ber...
Secret Garden
321      268     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
One Day.
538      359     1     
Short Story
It's all about One Day.
Aku Tidak Berlari
728      512     0     
Romance
Seorang lelaki memutuskan untuk keluar dari penjara yang ia buat sendiri. Penjara itu adalah rasa bersalahnya. Setelah bertahun-tahun ia pendam, akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan kesalahan yang ia buat semasa ia sekolah, terhadap seorang perempuan bernama Polyana, yang suatu hari tiba-tiba menghilang.
14 Days
979      682     1     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...