Loading...
Logo TinLit
Read Story - Shane's Story
MENU
About Us  

                Jackson menyadari kemana arah perhatian Shane saat ia tengah berbincang dengan Sea.

                “Apa yang membuatmu datang ke sekolah ini Jack?” tanya Sea.

                “Putriku melewatkan beberapa kelas dan mereka memanggilku untuk berbicara mengenai ketidakhadirannya beberapa hari terakhir ini. Sepertinya aku lupa untuk memperkenalkannya pada kalian.” Jackson beralih pada wanita yang tengah berdiri dengan melipat kedua tangan di depan badannya yang kemudian mengulurkan tangannya pada Shane dan Sea saat Jackson memperkenalkannya.

“Dia mahakaryaku satu satunya, putriku Ava. Dan Ava, kenalkan Shane Black teman daddy dan saudara kembarnya Sea.” Jackson menunjukkan seringaiannya pada Shane yang pipinya tengah berubah semu kemerahan karena tertangkap mata oleh Jackson tengah memandangi putrinya.

                Sea menepuk tempat kosong disebelahnya untuk mempersilahkan Ava duduk di sampingnya. Dengan senang hati Ava segera merapatkan duduknya dengan Sea dan memulai obrolan mereka yang terdengar sangat akrab. Dan Shane tidak juga mengalihkan pandangannya saat Ava menyeberangi meja kecil untuk bisa duduk di samping Sea.

                Shane merasakan ada yang mengawasi kegiatannya memandangi Ava dan ketika ia mengedarkan pandangannya, pandangannya bertemu dengan Jackson. Untuk kedua kalinya Shane tertangkap basah memandangi Ava.Jackson terpaksa menahan tawanya agar tidak mencuri perhatian dua gadis yang tengah asik berbincang ketika melihat Shane yang salah tingkahkembali tertangkap basah olehnya.

                “Tenang saja, aku tidak akan memenggal kepalamu karena terpesona oleh putriku.” Jackson berbisik pada Shane sehingga hanya Shane yang bisa mendengar ucapannya. “Dia cantik bukan?”

                Sebagai jawaban, Shane hanya menganggukkan kepalanya.

“Shane, Ava bilang dia adalah penggemar beratmu.”

Shane yang mendengar penuturan saudaranya, secara otomatis perhatiannya terarah pada keduanya dan mengabaikan Jackson yang masih tertarik untuk menggodanya.

“Benarkah?” tanya Shane berusaha menutupi rasa senang berlebihan yang memuncak di benaknya. Shane merasa berada di puncak kesenangannya lagi saat ia mendapati rona merah terpancar di pipi Avakarena rasa malunya dengan apa yang diungkapkan Sea. “Aku rasa itu sebuah pertanda bagus. Dan sepertinya aku juga akan menjadi penggemar beratmu mulai sekarang.” Ia tersenyum seramah mungkin pada Ava dan kemudian mempersilahkan dirinya sendiri menghampiri petugas yang telah membawakan jadwal pelajaran yang dibutuhkannya.

Sea dan Ava menghampiri Shane.

“boleh aku melihatnya?” Shane menyerahkan jadwal pelajarannya pada Ava. “hm.. sepertinya kalian akan tertahan bersamaku di kelas yang sama selama satu semester ke depan. Kita berada di kelas VIP.” Ava menunjukkan seringaiannya yang lebih terlihat manis di mata Shane.

                “Kau tidak pernah bilang padaku kalau kau memiliki putri secantik dia.” Shane berbicara dengan suara yang sangat pelan saat Jackson berdiri dan bergabung dengannya.

                “Sudah aku katakan kalau dia satu-satunya mahakaryaku.” Jackson melirik ke arah Shane dan bertanya, “Apa kau tertarik dengan putriku?” sekali lagi Jackson mengeluarkan seringaian jailnya yang terkesan menggelikan dimata Shane.

                “Can i?” Shane menanggapinya dengan serius.

Saat ini ia sangat serius dengan perasaan yang tengah mengalir ke dalam dirinya untuk Ava. Mungkin akan terdengar konyol kalau mengatakan itu sebagai cinta pada pandangan pertama. Tapi siapa yang bisa menolak perasaan yang muncul begitu saja tanpa diundang oleh sang empu? Apalagi ia adalah wanita pertama yang dalam sekejap mata telah mampu memperkenalkannya padarasa yang baru di hidupnya, rasa yang belum pernah ia coba sebelumnya, cinta.

                Bagaimana mungkin ia bisa mengenali cinta yang baru pertama kali ia rasakan dalam sekejap mata? Sepertinya itu bukan hal yang sulit bagi Shane, apalagi dengan ibunya yang selalu menguliahinya mengenai cinta di sepanjang waktu. Bagaimana ia mengenali rasa itu, bagaimana ia mengidentifikasikannya, dan bagaimana ia mengakuinya, hanya hatinya yang tau.

                Jackson mengangguk mengiyakan.

                “Aku akan mengijinkan kalau itu kau Shane. Kau bisa mendekati putriku dengan ijinku. Aku sudah mengenalmu dan keluargamu cukup lama, kau juga pria yang baik. I trust you, untuk yang satu itu.” Jack menunjuk ke arah Ava yang bahkan tidak memperhatikan mereka berdua, sementara Shane tersenyum lega mendengar Jackson memberikannya lampu hijau untuk mendekati Ava.

                Tidak lama, Ava dan Sea bergabung kembali dengan pembicaraan Shane dan Jackson.

                “Kebetulan sekali,” tukas Jackson. “Shane, apa kau bisa membawa Ava bersamamu untuk acara nanti malam? Aku sepertinya akan datang terlambat kalau harus kembali ke rumah menjemputnya karena aku masih memiliki pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku dan Sarah harus meninjau beberapa tempat yang lokasinya cukup jauh. Sarah bisa datang bersamaku nanti.”

                “Aku sama sekali tidak keberatan untuk itu Jack. Tapi, setelah sepulang sekolah nanti aku masih harus menyelesaikan sesi pemotretanku-”

                “Aku akan sangat senang sekali kalau aku bisa melihat sesi pemotretanmu.” Ucap Ava memotong perkataan Shane.

                “Ava bisa menemaniku sementara aku menunggumu Shane. Setidaknya aku memiliki teman untuk mengobrol. Apa kau keberatan?”

                “Tentu tidak.” Tentu saja tidak kalau itu untuk saudara kesayangannya. Dan tentu saja tidak untuk wanita yang berhasil mencuri hatinya. “Aku akan sangat senang kalau Ava bisa bergabung dengan kita. Aku akan berbicara dengan timku kalau aku akan membawa temanku ke sana. Aku harap mereka bisa menyediakan ruangan yang nyaman untuk kalian selama kalian menungguku nanti.”

 

 

 

 

***

                Saat jam makan siang tiba, Ava mengajak kedua teman barunya untuk makan bersamanya.

                Bukan Shane dan Sea kalau mereka tidak berhasil mencuri perhatian setiap orang yang melihat mereka dimanapun mereka berada. Kafetaria mendadak riuh saat melihat pemandangan baru yang menyilaukan mata. Shane yang merupakan aktor tampan dari Inggris yang tengah naik daun di layar hollywood, sementara Sea dengan wajah cantiknya dan pembawaannya yang anggun berhasil mengambil perhatian seisi kafetaria hanya dengan berdiri di depan pintu dan mengantri untuk makan siang mereka. Tentu saja Ava menikmati kekacauan itu. Kekacauan yang sudah diperkirakannya akan terjadi.

                Ava mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan, mencari tempat yang kosong untuk bisa menikmati makan siang mereka. Namun, ruangan itu sudah sangat penuh dan riuh dengan kegilaan siswa-siswa yang ada di sana. Ia tidak bisa menjamin teman-teman barunya akan bisa menikmati makan siang pertama mereka tanpa kebisingan dari seluruh penjuru ruangan yang tertuju pada mereka.

                Kehebohan para siswa karena adanya siswa pindahan yang merupakan idola mereka tidak terjadi kala itu saja, kejadian yang serupa juga terjadi pada penerimaan siswa baru dimana seorang aktris muda yang telah bermain di beberapa serial tv terkenal masuk di sana sebagai salah satu siswa vip. Namun, keributan itu akhirnya mereda setelah satu minggu berlalu. Mungkin untuk kasus Shane bisa memakan waktu yang sama, satu minggu, atau mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.

                Ava segera memberi isyarat pada Shane dan Sea untuk mengikutinya setelah ia melihat seorang pria yang tengah membuka salah satu pintu balkon dan melambaikan tangan saat matanya bertemu dengan Ava. Balkon yang ada di sisi terluar kafetaria biasanya hanya dipergunakan oleh siswa-siswi vip seperti anak-anak pemilik yayasan, anak artis, anak pemilik perusahan besar, dan juga teman-temannya.Bisa dibilang, tempat khusus yang digunakan untuk menghindari keriuhan di ruang kafetaria yang biasa. Dan beruntung karena sepertinya Ava adalah salah satu bagian dari mereka.

                Beberapa anak duduk dengan tenang walaupun mereka melihat Shane bersama salah satu dari teman mereka.

                “Shane Black!” seru seseorang yang tiba-tiba menerobos dari belakang Shane. Seorang gadis yang sepertinya menjadi anggota terakhir untuk makan siang di balkon yang tenang.

Bisa ditebak jika gadis itu adalah salah satu penggemar Shane dari nada kegirangannya saat melihat Shane di sana. Shane hanya bisa tersenyum menanggapinya karena kedua tangannya sibuk dengan nampan makan siang miliknya dan Sea sehingga ia tidak bisa menjabat tangan gadis itu.

                “Cecil, jangan membuatnya merasa tidak nyaman. Maafkan ketidak sopanan adikku, Aku Jared Blanc. Silahkan duduk.” Pria yang tadinya membukakan pintu untuk mereka membuat kesan pertamanya dengan cukup baik. Jared Blanc bertubuh tinggi dengan style yang menunjukkan kalau ia adalah anak dari orang penting disana. Dia terlihat ramah dan tidak asing untuk Shane.

                Setelah memperhatikan Jared beberapa saat, ia mengingatnya. Ia mengingat siapa Jared baginya. Ini sebuah kejutan besar untuk Shane. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang dikenalnya di masalalu secepat ini.

 

Flashback

                “Jared, apa kau bisa membantuku? Aku kesulitan mengikatnya.”

                “Tentu.”

Jared berlutut di hadapannya dan mengikat tali sepatu teman kecilnya yang masih berusia 6 tahun yang sepertinya kesulitan karena itu kali pertama ia memakai sepatu dengan tali. Jared yang lebih tua 2 tahun darinya tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

“Kau harus mengikatnya seperti ini.” Jared menunjukkan cara untuk mengikat tali sepatu kepadanya. “Kemudian kau bisa melipatnya sedikit saja dan ikatkan keduanya. Kau harus mengikatnya seperti kupu-kupu. Setelah itu kau bisa sisipkan talinya ke dalam sepatumu agar talinya tidak terinjak dan terlepas.” Ia menjelaskannya perlahan. “kau bisa mencobanya.”

                Dengan instruksi dari Jared yang diingatnya, ia mulai mengikat tali sepatunya yang lain dan berhasil.

                “Aku bisa melakukannya.” Ia tersenyum senang melihat hasil kerjanya.

                “Kau sudah siap?”

“Siap” Jared memberikan tongkat pemukul miliknya begitu ia berdiri dan menunjukkan kesiapannya.

                “Tunggu, kau melupakan pengamanmu bocah kecil.” Seorang anak laki-laki seumuran dengan Jared muncul dari dalam rumah membawa 2 topi dan helm, pengaman lutut dan siku, sekaligus tongkat pemukul yang siap diayunkannya untuk nanti. “Kau harus menggunakan pengamanmu kalau kau tidak ingin terluka dan mendengar omelan mother.”

                “Aku bukan bocah Tim.” Bibirnya dikerucutkan dan matanya menunjukkan ekspresi marah khas anak-anak. Tentu saja itu membuat Jared dan kakaknya, Tim, tertawa.

Tanpa berkomentar, Tim memakaikan topi untuk adiknya sementara Jared memakaikan pengaman di kaki dan sikunya. Ia hanya pasrah dilayani oleh sang kakak dan temannya.

Mereka menuju lapangan hijau dengan Tim dan Jared yang tidak melepaskan genggaman mereka dari anggota baru untuk tim baseball mereka.Bisa dibilang ia adalah anggota termuda, karena rata-rata usia dari anggota tim mereka adalah 7 tahun.

Begitu mereka tiba, teman-teman setim Jared dan Tim berhamburan menuju mereka.

“Tim, dia adikmu?” “Dia manis sekali.” “apa dia akan bergabung dengan tim kita?” “Dia memakai seragam tim kita, tentu saja dia akan bergabung, bukan begitu Tim?” “Tapi apa kau yakin ia akan bisa menyesuaikan dengan tempo permainan kita?” “apa dia bisa mengayun?” mereka berbicara tanpa henti, membuatnya akhirnya berkomentar pada pertanyaan terakhir yang didengarnya.

“Iya aku bisa mengayun.” Jawabnya tegas. Pernyataannya membuat anak-anak yang lebih tua darinya tertawa tidak percaya. “Aku bisa memukul semua lemparan Tim dan Jared.” Ia menunjuk pada dua pitcher andalan tim baseball Little Blue Ocean mereka. Penuturan keduanya itu berhasil membuat mereka diam dan bertanya-tanya.

“Dia batter yang cukup handal untuk tim kita, karena itu aku mengajaknya untuk bergabung. Dia juga memiliki potensi sebagai catcher, setidaknya itu menurut penilaian pelatih dan yang menjadi salah satu pertimbangan untuk mengajaknya bergabung dengan tim kita.” Jelas Tim.

“Dia juga pelari yang hebat. Pelari dan batter yang bisa membuat para pitcher merasa panik dan ingin keluar dari gundukan mereka, benarkan?” Jared menambahkandan disambut anggukan percaya diri olehnya.

“Aku bisa menunjukkannya.” Ia mulai berlari dengan kecepatan tinggi menuju ujung lain dari lapangan dalam beberapa detik.

Melihatnya, semua bersorak sorai. “Wow. Dia cepat sekali.” “Dia bisa menjadi runner tim kita.” “kita pasti bisa memenangkan little league musim ini.”

Melihat adiknya yang sampai di ujung lapangan dan melihat ke arahnya dengan menyunggingkan senyum, Tim tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya dan tidak bisa menahan untuk tidak berteriak memberikan pujian pada adiknya, “Good job Kay!”

 

End Flashback

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Si Mungil I Love You
627      379     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
Our Different Way
5461      2093     0     
Romance
Novel ini mengisahkan tokoh utama bernama Haira, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun yang baru saja rujuk kembali dengan pacarnya, Gian. Mereka berdua tentu senang karena bisa kembali merajut kasih setelah tidak pernah bertemu lebih dari setahun akibat putus. Namun, di tengah hubungan yang sedang hangat-hangatnya, mereka diterpa oleh permasalahan pelik yang tidak pernah mereka bayangk...
Trasfigurasi Mayapada
213      163     1     
Romance
Sekata yang tersurat, bahagia pun pasti tersirat. Aku pada bilik rindu yang tersekat. Tetap sama, tetap pekat. Sekat itu membagi rinduku pada berbagai diagram drama empiris yang pernah mengisi ruang dalam memori otakku dulu. Siapa sangka, sepasang bahu yang awalnya tak pernah ada, kini datang untuk membuka tirai rinduku. Kedua telinganya mampu mendengar suara batinku yang penuh definisi pasrah pi...
DEWDROP
1063      551     4     
Short Story
Aku memang tak mengerti semua tentang dirimu. Sekuat apapun aku mencoba membuatmu melihatku. Aku tahu ini egois ketika aku terus memaksamu berada di sisiku. Aku mungkin tidak bisa terus bertahan jika kau terus membuatku terjatuh dalam kebimbangan. Ketika terkadang kau memberiku harapan setinggi angkasa, saat itu juga kau dapat menghempaskanku hingga ke dasar bumi. Lalu haruskah aku tetap bertahan...
Unexpected You
509      360     0     
Romance
Pindah ke Indonesia dari Korea, Abimanyu hanya bertekad untuk belajar, tanpa memedulikan apapun. tapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkannya. kehidupan SMA terlalu membosankan jika hanya dihabiskan untuk belajar saja. sedangkan Renata, belajar rasanya hanya menjadi nomor dua setelah kegemarannya menulis. entah apa yang ia inginkan, menulis adalah pelariannya dari kondisi ke...
Hoping For More Good Days
513      362     7     
Short Story
Kelly Sharon adalah seorang gadis baik dan mandiri yang disukai oleh banyak orang. Ia adalah gadis yang tidak suka dengan masalah apapun, sehingga ia selalu kesulitan saat mengahadapinya. Tapi Yuka dan Varel berhasil mengubah hidup Sharon menjadi lebih baik dalam menghadapi segala rintangan.Jujur dan saling percaya, hanya itu kunci dari sebuah tali persahabatan..
Premium
Dunia Leonor
117      102     3     
Short Story
P.S: Edisi buku cetak bisa Pre-Order via Instagram penulis @keefe_rd. Tersedia juga di Google Play Books. Kunjungi blog penulis untuk informasi selengkapnya https://keeferd.wordpress.com/ Sinopsis: Kisah cinta yang tragis. Dua jiwa yang saling terhubung sepanjang masa. Memori aneh kerap menghantui Leonor. Seakan ia bukan dirinya. Seakan ia memiliki kekasih bayangan. Ataukah itu semua seke...
Persinggahan Hati
2103      847     1     
Romance
Pesan dibalik artikel Azkia, membuatnya bertanya - tanya. Pasalnya, pesan tersebut dibuat oleh pelaku yang telah merusak mading sekolahnya, sekaligus orang yang akan mengkhitbahnya kelak setelah ia lulus sekolah. Siapakah orang tersebut ? Dan mengakhiri CInta Diamnya pada Rifqi ?
Let Me Go
2698      1123     3     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
The Ruling Class 1.0%
1435      603     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?