Sore itu cahaya matahari belum beranjak dari tempatnya. Para awan mulai datang dan menyelimuti cahaya itu. Jadilah langit yang tampak kemerah-merahan seperti senja di sore itu. Dengan sekuat tenaga seorang pemuda terlihat sedang men-dribble bola, ia berlari dan dengan satu lemparan "Plukk.." bola tersebut berhasil memasuki ring yang berada di lapangan tersebut. Terdengar suara tepuk tangan dari ujung lapangan.
"Permainanmu memang tidak berubah", teriak seorang gadis.
Pemuda itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah gadis itu. Kemudian ia berjalan ke ujung lapangan. "Mari pulang, beliau sudah menunggu kita", kata pemuda itu.
Mereka pun berjalan beriringan.
"Kau tahu" , celetuk pemuda itu tiba-tiba. "Hari ini adalah ulang tahunnya".
Keheningan terjadi selama beberapa saat.
"Kau tahu bahwa aku sangat mencintainya", lanjut pemuda itu sembari berhenti berjalan. "Hadiah apa yang dapat aku berikan untuknya di hari yang spesial ini?"
Gadis itu mengehela napas panjang, lalu tersenyum. "Mari kita ciptakan kenangan yang paling indah untuknya".
Keduanya saling bertatapan seakan saling memahami satu dengan yang lainnya. Merekapun melanjutkan langkah mereka. Langkah untuk menciptakan kenangan berharga bagi orang yang dicintainya.
Like. Salam penulis misteri. Kita limited editon di sini. ????
Comment on chapter Memory