Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bad Wish
MENU
About Us  

Eriz meninggalkan rumah tante Ruwi lebih cepat dari rencananya. Ia menerima pesan dari Yerin, sahabatnya. Pihak sekolah menyuruhnya ke sekolah besok karena izin yang diberikan hanya seminggu. Sementara yang terjadi, Eriz tidak masuk sekolah sudah lebih dari dua minggu.


Eriz diantar supir Tanter Ruwi. Emosinya yang mulai stabil beberapa hari ini, kembali memuncak saat melihat mobil yang terparkir di depan rumah. Itu mobil ayahnya.


Eriz berlari ke dalam rumah, menyeberang cepat dari ruang tamu ke ruang tengah dengan muka tertekuk. Begitu ia sampai di samping Pak Roan, deru napasnya kian kacau. Amarah yang dipendamnya sebulan ini telah mencapai batas, harus dikeluarkan dan Eriz yakin sekaranglah saatnya.


“Selamat, Pa.”


Tapi sial, tatapan memohon dari mamanya saat ini tidak bisa Eriz lawan. Bu Riza yang duduk berhadapan dengan mantan suaminya sudah menegaskan jauh-jauh hari pada Eriz. Tidak boleh ada pertengkaran dalam menghadapi kenyataan sepahit apapun yang menimpa keluarganya.
Jika perceraian adalah jalan yang mereka tempuh, maka mungkin itu yang terbaik.
Eriz tersenyum sepintas pada mamanya lalu menatap sang ayah. Ia hanya berjanji tidak marah pada beliau, bukan diam menerima perlakuannya. Jadi, tak ada salahnya berkata jujur. Selagi orangnya ada di sini.
“Selamat Pa,” ulangnya. “Selamat. Karena sudah bikin Eriz jadi anak paling sial di muka bumi ini. Eriz sial karena jadi anak seorang tukang selingkuh…”
“Eriz, diam!” Bu Riza menegur.
“… Tukang selingkuh yang tega ninggalin istri dan anaknya demi perempuan jala ....”
PLAK
Tamparan barusan membuat wajah Eriz terdorong ke kiri. Perih dari bekas tamparan yang memerah menjalar cepat ke dadanya. Seketika Eriz merasa sangat sesak dan air matanya pun jatuh. Ia memutar kepalanya, menatap dua pasang mata mamanya yang melebar. Kemudian ia menoleh ke Pak Tama dengan senyum tersungging.
“Eriz anggap tamparan ini adalah bukti kalau kita bukan ayah dan anak lagi,” ucapnya lalu berlari ke luar rumah. 
Pak Tama mengembuskan napas dengan kasar lalu bertolak pinggang. “Lihat hasil didikanmu. Sudah berani bersikap tidak sopan…”
PLAK
 “Benar sekali. Itu hasil didikanku, Mas.” Bu Riza meregangkan jari tangan yang baru saja menampar sang mantan suami. Kemudian ia menenangkan diri dan menunjuk jalan yang dilewati Eriz detik sebelumnya. “Sekarang, pergi dari rumah ini sebelum kupanggilkan polisi.”
***
Eriz menyendiri di perpustakaan kota. Tidak ada tempat lain yang bisa dipikirkannya sekarang. Dompet dan ponselnya yang ada dalam tas, tertinggal di rumah. Biarpun ia mau ke tempat lain, ia tidak punya uang. 
Eriz melihat sekeliling. Pandangannya kemudian jatuh pada kursi yang paling dekat dari lemari buku fiksi. Di situlah hubungannya dan Ginov berakhir. Kursi itu adalah saksi utama ketika dirinya diputuskan oleh Ginov.
Berengsek.
Tatapan Eriz menajam seiring lamanya ia menatap kursi itu. Kenapa Ginov meninggalkannya demi Jean? Apa kelebihan cewek itu dibanding dirinya? Eriz bertanya-tanya dalam hati sementara matanya mulai berkaca-kaca.
Eriz memindahkan penglihatannya ke arah jalan masuk perpustakaan. Sewaktu SMP, Eriz benci ke perpustakaan karena orang-orang di sana dilarang ribut. Di jalan masuk itu, Eriz ditarik paksa oleh Eros agar masuk ke perpustakaan. Eriz dapat remedi di dua mata pelajaran, jadi ia dihukum membaca buku selama tiga jam di perpustakaan.
Air mata Eriz menetes, tapi ia buru-buru mengusap pipinya dan menghapus sisa air mata yang tersisa.
Nggak ada kakak, nggak ada pacar, nggak ada ayah, batin Eriz lalu tertawa masam. Menertawai takdir hidupnya yang begitu memilukan.
Dalam beberapa minggu, Eriz ditinggalkan oleh orang-orang yang disayanginya. Ini lebih dari sekadar cobaan baginya. Di umur belasan tahun, masa remaja Eriz seharusnya menyenangkan.
“Riz.”
Suara lembut itu terdengar bersama tepukan halus di bahu Eriz.
“Kak Azka?” Eriz kaget dengan kemunculan Azka. Ditambah dengan tampilan yang jauh dari kesan rapi. Padahal di sekolah, Azka selalu satu paket dengan ketampanan dan kerapian. Layaknya pemimpin, ia benar-benar memberi contoh yang baik di sekolah.
Azka mengembuskan napas lewat mulut lalu menjatuhkan bokongnya di samping Eriz. “Lu tahu nggak gue ke mana saja nyariin lu?”
Eriz menggeleng.
“Dari Sabang sampai Merauke, Rizzz.” Azka kelihatan capek. Napasnya tidak stabil. “Mama lu nelepon gue dan bilang lu kabur dari rumah. Gue heran, kok lu bisa kabur. Kan lu lagi nginap di rumah Tante lu. Terus mama lu cerita kejadian di rumah lu. Gue panik dan ngira lu berbuat yang aneh-aneh. Sykurlah, lu baik-baik saja.” Ia mengelus dadanya ke bawah sebanyak duakali.
“Ssssstttt,” tegur cewek di depan Azka.
Erzi ketawa sementara Azka minta maaf sudah buat keributan.
Eriz tersenyum sembari menatap Azka lama-lama. “Makasih sudah peduli sama Eriz,” bisiknya.
Azka mendekatkan mulutnya ke telinga Eriz. “Nggak usah berterima kasih segala. Gue ini kakak lu.”
***
“Udah dong belajarnya, Ginovvv. Gue bosan.” Jean merengek di samping Ginov. Cewek itu menyuruh Ginov ke rumahnya untuk ditemani belajar fisika, tapi belum sepuluh menit ia sendiri yang minta berhenti.
Ginov tersenyum sayang lalu menutup buku-buku yang terhampar di depannya. Mereka sedang di ruang tamu. Rumah Jean sangat luas, sayang penghuninya cuma dua. Jean dan seorang pembantu.
“Kalau nggak belajar, kita mau ngapain?” tanya Ginov setelah membereskan bukunya ke dalam tas. Ia sengaja menyiapkan buku itu karena Jean sangat antusias minta diajari.
“Kita ke mall. Gue bosan di rumah. Mau yaaaa.” Jean menggosok-gosokkan kepalanya di lengan Ginov, seperti kucing yang minta makanan sama majikan.
Ginov yang bisa mendadak bego kalau berurusan dengan Jean, langsung menyetujui ajakan cewek itu. 
“Ya udah, gue ganti baju dulu.”
“Gue tinggal kalau lu lama,” ancam Ginov dengan nada bercanda. Dan Jean membalasnya dengan juluran lidah sebelum berlari ke dalam rumah.
Oh, manisnya. Pasangan yang menggemaskan.
Awal masa pacaran memang menyenangkan. Pokoknya bahagia terus. Ginov lupa, dulu dia juga seperti itu saat bersama Eriz.

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • alsaeida

    Gaya bahasanya aku suka banget. Enak banget dibaca ????

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
A D I E U
2007      759     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
a Little Braver
250      203     0     
Romance
Ketika takdir yang datang di setiap kehidupan membawanya pada kejutan-kejutan tak terduga dari Sang Maha Penentu, Audi tidak pernah mengerti kenapa Dia memberikannya kehidupan penuh tanya seperti ini?
Find Dreams
241      198     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
Satu Koma Satu
15395      2805     5     
Romance
Harusnya kamu sudah memudar dalam hatiku Sudah satu dasawarsa aku menunggu Namun setiap namaku disebut Aku membisu,kecewa membelenggu Berharap itu keluar dari mulutmu Terlalu banyak yang kusesali jika itu tentangmu Tentangmu yang membuatku kelu Tentangmu yang membirukan masa lalu Tentangmu yang membuatku rindu
Salju di Kampung Bulan
2023      922     2     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
Akhir SMA ( Cerita, Cinta, Cita-Cita )
1683      843     1     
Romance
Akhir SMA yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran seorang cewek bernama Shevia Andriana. Di saat masa-masa terakhirnya, dia baru mendapatkan peristiwa yang dapat mengubah hidupnya. Ada banyak cerita terukir indah di ingatan. Ada satu cinta yang memenuhi hatinya. Dan tidak luput jika, cita-cita yang selama ini menjadi tujuannya..
Teater
21570      3030     3     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
If Is Not You
9944      2066     1     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Luka Adia
753      460     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Sampai Nanti
481      264     1     
Short Story
Ada dua alasan insan dipertemukan, membersamai atau hanya memberikan materi