Semester akhir,
Mereka berusaha dan belajar sekuatnya. Mereka hingga lupa makan, tidur dan mandi. Mereka melakukannya agar impian itu bisa ia raih.
Ketika itu, tiba-tiba Nathan pingsan. Ketiga temannya sangat panik. Mereka harus membawa Nathan ke Rumah Sakit.
Setelah dilakukan tes lab. Nathan mengidap penyakit ginjal. Ginjal Nathan mengalami kerusakan permanen. Nathan membutuhkan donor ginjal.
Ketiga temannya bersedia menjadi pendonor untuk Nathan. Mereka akan mengorbankan nyawa sekalipun untuk harga persahabatan. Karena Nathanlah jembatan dari persahabatan diantara mereka. Nathan selalu ada membantu mereka saat butuh.
Setelah pemeriksaan lab ternyata ginjal Rahman yang cocok untuk Nathan. Rahman pun dengan senang hati mendonorkan salah satu ginjalnya untuk Nathan. Karena Nathan terlalu baik seperti malaikat. Menurut Rahman ini kesempatan baik untuk membantu Nathan.
Nathan menjalani transplasi ginjal. Ginjal Rahman siap untuk ditransplasi ke organ tubuh Nathan. Meskipun pada awalnya Nathan menolak pemberian Rahman. Tapi, tidak ada waktu lagi untuk menunggu semakin parah kondisi Nathan.
“Ya, Tuhan semoga mereka baik-baik saja dan operasinya berjalan lancar.” Doa Rafael dan Vanno.
Beberapa jam kemudian telah terlewati dan akhirnya mereka berhasil menjalani operasi transplasi ginjal. Namun, mereka masih belum sadarkan diri. Nathan tiba-tiba dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi tersebut, sedangkan Rahman sudah sadarkan diri.
Rafael dan Vanno merasa putus asa dengan keadaan Nathan. Kedua kaki mereka merasa melemas begitu saja. Mereka merasa tidak sanggup, jika tanpa Nathan.
Beberapa saat kemudian dokter menginformasikan kalau Nathan berhasil melewati masa kritisnya. Dan, perawat akan segera memindahkan Nathan ke ruang rawat inap. Akhirnya, hati Rafael dan Vanno menjadi begitu lega.
***&&&***
Dua hari kemudian,
Nathan masih terbaring lemah di ranjang tempat tidur Rumah Sakit. Namun, kondisinya semakin stabil. Ia ingin segera pulang ke kost, dan segera melakukan aktifitas seperti biasa.
Ketiga sahabatnya tidak mengizinkan Nathan untuk melakukannya. Ia ingin Nathan tetap isthirahat hingga kondisinya benar-benar pulih. Ia ingin Nathan dalam keadaan seperti semula.
Nathan sangat berterima kasih dan bersyukur memiliki sahabat yang peduli keadaannya. Nathan menganggap ketiga sahabatnya seperti saudara. Dia juga sangat berterima kasih kalau Rahman telah bersedia memberikan satu ginjalnya untuknya. Karena hidup dengan satu ginjal itu tidak mudah.
“Guys, kalian itu sahabat terbaikku sepanjang kehidupanku.” Batin Nathan yang terharu dengan kepedulian mereka. “Thanks, kalian sudah care sama aku”
***&&&***