Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Dribble
MENU
About Us  

Sepuluh | Reuni

 

Setelah mengganti seragamnya menjadi baju olahraganya, Claire berlari kecil menuju lapangan basket.

"Claire! Sini!" teriak Lea dari tengah lapangan. Memanggil Claire untuk menghampirinya. Claire pun menghampiri Lea yang tengah menggendong bola basket. "Kamu ambil nilainya ada dua ya. Kita coba ambil nilai dribble kamu dulu, abis itu baru ambil nilai shooting kamu ya. Ini bolanya" kata Lea sambil memberikan bola basketnya kepada Claire.

"Mau kemana abis ini Coach? Kok buru-buru amat?" tanya Claire sambil terkekeh.

"Iya nih, abis ini mau nge-date" balas Lea asal.

Claire tersenyum lebar. Dia menanggapi jawaban asal Lea dengan serius. "Oke deh. Nanti aku selesaiinnya cepet deh biar Coach bisa langsung nge-date abis ini" kata Claire sambil meletakkan tangannya di samping alisnya seperti memberi hormat. Lea hanya membalas dengan tertawa kecil.

Setelah Claire selesai mengambil nilai dan mengganti baju olahraganya, Lea menghampiri Claire. "Re, kamu pulangnya kakak anterin ya" pinta Lea.

"Eh, gak usah Kak! Nanti aku ngerepotin Kakak" tolak Claire.

"Udah, gapapa. Ayo! Kakak gak terima penolakan" ajak Lea sambil menarik tangan Claire. Terbesit nada memaksa di kata-katanya.

Claire hanya bisa pasrah kepada guru olahraga nya yang satu ini. Di dalam mobil Lea, Claire dan Lea asyik menyanyi dan mendengarkan musik dari radio mobil.

 

And i wished you would hurt
me harder than i hurt you.
And i wish you wouldn't wait
for me but you always do

I've been hoping, somebody
loves you in the ways i couldn't.
Somebody's taking care of
All of the mess i made.
Someone you don't have to change

I've been hoping someone will love you
Let me go. Someone will love you
Let me go.
I've been hoping someone will love you
Let me go.

 

"Kakak paling suka lagu apa? Kalo aku suka banget sama lagu 'Love Yourself' nya Justin Bieber" ucap Claire.

"Apa ya? Emm, oh, 'Havana' nya Camilla Cabello" jawab Lea. Claire hanya membalas dengan ber-oh ria.

"Eh, Kak! Yang cat putih itu rumah aku Kak!" ucap Claire sambil menunjuk sebuah rumah bercat putih.

Lea mengangguk lalu menepikan mobilnya di dekat rumah Claire.

"Makasih ya kak. Em, Kakak mau mampir dulu gak, ke rumahku?" tawar Claire.

"Well, boleh deh Re. Kakak haus nih, mau minta minum ya?" balas Lea sambil cengengesan.

"Mamaa! Ire pulang~" kata Claire sambil mencium pipi Nia begitu dia dan Lea memasuki rumah nya.

"Iya sayang. Loh, yang ini siapa nak? Temen kamu?" balas Nia seraya bertanya pada Claire tentang Lea.

"Ah, tante bisa aja. Saya Lea tante, saya guru olahraga di sekolah Claire" ucap Lea sambil tersenyum pada Nia.

"Kak Lea ini yang anterin aku pulang, mah" ucap Claire.

Wajah Nia menjadi sumringah. "Wah, makasih ya, Lea, udah nganterin si Ire pulang. Re! Kamu tolong ambilin minum buat guru kamu ya! Mama mau ngobrol dulu sama guru kamu" ucap Nia sambil tersenyum.

"Okies mah! Tapi jangan lama-lama loh. Abis ini Kak Lea ada date tuh" balas Claire sambil terkekeh.

"Itu bercanda tau Ire" balas Lea sambil mengulum senyum geli.

"Yaah, kirain beneran... kirain aku kakak udah gak jomblo lagi setelah dua tahun ini jomblo..." canda Claire sambil menyengir lebar. Memperlihatkan barisan gigi putihnya.

"Ire! Jangan begitu ah sama guru kamu!" tegur Nia.

"Gapapa kok tante" ucap Lea sambil tersenyum.

"Iya. Eh, Ire. Minumnya jangan lupa atuh nak" kata Nia.

Claire menepuk jidatnya lalu berlari kecil ke dapur. "Hm, air putih atau sirop markisa ya? Kak Lea sukanya sama yang mana ya kira-kira? Hm, sirop markisa aja deh" ucap Claire sambil menuangkan sirop markisa ke dua buah gelas kaca.

"Buat siapa Re?" tanya Sherly yang tiba-tiba ada di samping Claire.

Sontak, Claire melompat kaget. "Iih, Kak Erly! Suka banget sh ngagetin aku!" gerutu Claire sambil mengusap-usap dadanya dan mengerucutkan bibirnya kesal. Jantungnya ikut terlonjak kaget mendapati Sherly yang tiba-tiba ada di sampingnya.

"Hahaha. Sori deh. Itu buat siapa sih Re?" kata Sherly mengulangi pertanyaannya.

"Buat temen aku" jawab Claire malas sambil membawa dua gelas berisi sirop markisa itu ke ruang tamu diikuti oleh Sherly.

"Makasih Re" ucap Lea. Dia lalu menghentikan pandangan matanya di Sherly dan menatapnya lama. Begitu pula dengan Sherly yang sedang memandang Lea.

"Sherlytta?" kata Lea ragu-ragu.

"Kak... Lea?" tanya Sherly sama ragunya.

"Oh my God!! Ini beneran kamu Sher? Aduh, udah lama ya kita gak ketemu" kata Lea sambil bercipika-cipiki dengan Sherly.

"Iya nih kak. Kakak apa kabar?" tanya Sherly.

"Kakak baik, kamu apa kabar?" balas Lea sambil bertanya balik.

"Aku baik Kak. Kakak sekarang kerja jadi apa nih?" kata Sherly.

"Ini, kakak jadi guru olahraga di sekolah Claire" jawab Lea sambil terkekeh.

"Kakak kenal sama Kak Lea?" tanya Claire pada Sherly.

"Iya. Ini senior aku waktu aku SMA, mah. Waktu aku kelas satu SMA, Kak Lea udah masuk kuliah tahun pertama. Kak Lea itu alumni klub basket, waktu itu Kak Lea yang ngajar untuk sementara" kata Sherly memperkenalkan Lea.

"Oalah, Kak Lea itu senior Kak Erly toh, ternyata" ucap Claire sambil mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Waah, dulu Lea juga suka main basket ya? Ajarin anak-anak tante dong, ini anak-anak tante semuanya suka main basket nih" kata Nia sambil tersenyum lebar.

"Hehehe, iya tan. Kapan-kapan kita main bareng" ujar Lea sambil terkekeh. "Oh iya, kamu kenapa ada di sini Sher?" lanjut Lea sambil menatap Sherly bingung.

"Aku kakak pertama nya Claire, Kak" jawab Sherly sambil tersenyum lebar.

"Really? Wow, kalo gitu kita bisa hangout bareng dong kapan-kapan" ucap Lea.

"Setujuuu!" sahut Claire dan Sherly secara bersamaan.

"Mamaaa! Iellen yang imut ini pulang!!" teriak Shiellen sambil menghambur ke pelukan Nia.

"Hai Len, kamu kenapa pulangnya telat sayang?" tanya Nia sambil mengusap-usap punggung Shiellen lembut.

"Tadi aku ada kerja kelompok dulu mah" jawab Shiellen sambil melepas pelukannya dengan Nia. Dia kemudian beralih menatap kakak-kakak perempuannya. Mata Shiellen membulat sempurna melihat Lea yang berdiri di samping Sherly. "Coach Lea? Kok Coach ada di rumah ku?" tanya Shiellen bingung.

"Eh, ada Shiellen. Shiellen saudara kamu juga Re?" tanya Lea pada Claire.

"Iya Kak" jawab Claire sambil merangkul Shiellen.

"Wah, kok saudara-saudara kamu kenalan kakak semua sih? Kebetulan banget ya" ucap Lea sambil mengacak-acak rambut Claire.

Claire hanya membalas dengan tertawa kecil.

Kruyuk

Suasana di ruang tamu menjadi hening sebelum tawa semua orang yang ada di ruang tamu itu meledak karena suara yang keluar dari perut Shiellen. Sedangkan Shiellen mengusap-usap perutnya yang kelaparan sejak di sekolah tadi dengan pipinya yang memerah menahan malu.

"Len, Len. Kamu kalo laper, ya bilang atuh sama Mama. Makan dulu yuk!" kata Nia sambil mengulum senyum geli akibat kelakuan lucu putri keempatnya itu.

"Hm, iya" ucap Shiellsn sambil berjalan cepat menuju ruang makan. Menghindari Lea dan keluarganya yang menahan tawa mendengar bunyi dari perutnya. 'Demi Oh my God yang bertransformasi jadi OMG Hellooooow, aku malu bangeeeet! Aduuh, ni perut gak tau malu banget siih' batin Shiellen yang gregetan dengan perutnya yang saat ini kembali berbunyi dengan polos tanpa memedulikan Shiellen yang menahan malu setengah mati akibat kelaparan nya yang tak tertahankan sehingga menyebabkan perutnya berbunyi.

"Mama masak apa?" tanya Shiellen saat Nia, Sherly, Lea, dan Claire masuk ke dalam ruang makan sambil menahan tawa melihat rona merah muda yang terlihat di pipi chubby Shiellen.

"Mama masak makanan kesukaan kalian loh. Tadaaa! Sushi!" ucap Nia sambil tersenyum sumringah dan membuka tudung saji yang menutupi sushi yang tadi dibuatnya.

"Mama beneran jadi masak sushi keju?" tanya Claire sambil menatap Nia tidak percaya. Beberapa hari yang lalu ia memang meminta mamanya untuk memasak makanan kesukaannya itu. Namun, Nia hanya menjawab, "kapan-kapan aja ya", yang Claire anggap sebagai penolakan.

"Iya, kan mama udah bilang tempo hari" kata Nia.

Claire mendekati Nia lalu memeluk mamanya dengan penuh kasih sayang. Nia membalas pelukan Claire sambil membelai rambut Claire lembut.

"Lea makan dulu yuk!" ajak Nia sambil melepaskan pelukan Claire sambil menatap Lea penuh harap.

Lea tersenyum canggung pada Nia. "Enggak usah deh tan. Aku makan di luar aja nanti", Lea menolak tawaran Nia dengan halus.

"It's okay lah Le. Come join us now" ucap Nia sambil mendudukan Lea di kursi yang berhadapan dengan Sherly.

"Makasih ya tan. Maaf ngerepotin" kata Lea sambil tersenyum pada Nia.

"Ngerepotin apa toh Lea. Wong ini juga tante buatnya banyak, masih ada tuh di dapur" ucap Nia.


"Ya udah kalo gitu, selamat makaaan!" ucap Lea sambil menyantap sushi keju buatan Nia.

"Kak, perasaan perut aku yang keroncongan, kok malah kakak yang makan duluan yak?" kata Shiellen sambil mengulum senyum geli.

"Biawin, ini uwenak bwanget deh" kata Lea sambil mengunyah sushi buatan Nia.

"Kakak laper apa doyan? Lahap banget dah" ujar Claire sambil menyendokkan sushi ke dalam mulut mungilnya.

"Dua-duanya!" balas Lea.

Sontak, Claire dan Shiellen terkekeh melihat betapa lahap gurunya itu ketika memakan sushi keju nya.

Setelah semua orang selesai makan, Lea hendak pamit untuk pulang. Claire yang melihat itu langsung mencegah Lea untuk pulang. "Eiits, Kak Lea belum boleh pulang! Kita masih harus ngobrol dulu" cegah Claire sambil menahan pergelangan tangan Lea.

Lea pura-pura mencibir kepada Claire. "Ceilah, besok juga kita ketemu di sekolah Re".

"Tapi kan gak ada Kak Erly. Kan jarang-jarang juga Kakak ketemu Kak Erly, iya kan Kak?", Claire meminta dukungan dari Sherly dengan menatap Sherly dengan tatapan memelas. Jenis tatapan yang tidak bisa ditolak oleh Sherly.

Sherly kemudian mengangguk setuju atas ucapan Claire. Ikut berkompromi dalam bujukan Claire. "Iya Kak, kapan lagi coba kita ketemu begini lagi" ucapnya.

Claire mengangguk membenarkan ucapan Sherly. "Betul, betul. Kecualii... kalo kakak kasih kita nomor telepon atau whatsapp kakak" kata Claire dengan senyum polos menghiasi wajah cantiknya.

Lea menghela napas pelan. "Kalian itu kompak banget ya ternyata" ucapnya sambil terkekeh kecil.

"So pasti dong!" sahut Claire dan Sherly kompak.

"Ya udah deh. Kakak kasih nih. Tapi kalian mau aja atau mau banget?" kata Lea dengan nada jahil.

Claire mencebikkan bibirnya kesal. "Kak Lea mah gituu" gerutu Claire sambil menghentakkan kakinya.

Lea menahan tawanya yang hampir menyembur keluar melihat reaksi Claire. Persis reaksi seperti anak kecil ketika ia dilarang makan permen.

"Well, karena kalian deket banget sama aku... aku kasih deh nomor aku.Bentar ya aku ambil handphone aku dulu" balas Lea sambil merogoh isi tas nya. Mencari handphone miliknya. "There it is!" seru Lea ketika ia menemukan handphone ber-casing putih polos milik nya. "Nomor siapa nih yang aku catet?" tanya Lea.

"Aku!" sahut Claire dan Sherly secara bersamaan. Mereka kemudian saling berpandangan lalu terkekeh kecil.

"Kita suit aja biar adil" usul Sherly.

"Ayo aja sih Kak" kata Claire menyetujui usul Sherly.

"Suu--"

"Udah ah! Kebanyakan tingkah! Nomor aku aja kak" sela Shiellen lalu menyebutkan nomor telepon nya.

Lea tertawa melihat keakraban tiga anak perempuan di hadapan nya yang saling sahut-menyahut. 'Akrab banget OMG! Aww, jadi pengen punya saudara perempuan deh' batin Lea sambil berandai-andai seandainya ia punya saudara perempuan.

"Ire. Sherly. Shiellen"

Teguran itu langsung membuat Claire,Shiellen, dan Sherly diam tak berkutik. Mereka akan angkat tangan menyerah ketika nama mereka ditegur oleh adinda nya Justin ini. For your information, Nia tidak akan tanggung-tanggung ketika memberikan hukuman kepada anaknya.

"Good, diem dulu ya. Kak Lea nya mau pulang" ucap Nia sambil mengajak Lea ke teras depan. Meninggalkan Claire, Sherly, dan Shiellen yang masih diam tak berkutik.

Ketiga anak itu langsung menghela napas lega ketika Nia menghilang dari pandangan mereka menuju ke teras depan rumah mereka.

"Untung gak kena hukum" kata Shiellen.

"Yup, kamu anter Kak Lea ke depan gih, Re! Kita di sini ya!" suruh Sherly sambil mendorong Claire menuju teras depan.

"Tapi--"

"Gak ada alesan! Good bye bye!" ucap Sherly sebelum berlari kecil masuk ke dalam rumah.

"Claire!"

"I'm coming mom!" balas Claire lalu berlari kecil menuju teras depan rumahnya.

"Kamu anter Lea ke depan ya. Mama mau masuk dulu" suruh Nia sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Bye Kak Lea! Jangan lupa janji jalan-jalan nya loh ya! Don't forget! Good bye bye!" ucap Claire sambil melambaikan tangan pada Lea yang sudah berada di dalam mobilnya. Lea lalu melambaikan tangannya dari balik jendela mobil lalu melajukan mobilnya menembus kemacetan kota Jakarta.

Sepeninggal Lea, Claire tersenyum kecil lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

***
TBC

 

TBC guys! Hehe. Moga pada gak bosen yaa.

Salam hangat,

@Mella3710

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (7)
  • Mella3710

    Novel

    Comment on chapter Prolog
  • yosuyoung

    Ini novel atau buku diary?

    Comment on chapter Prolog
  • Laylilaaa

    Okeh @Mella3710

    Comment on chapter Prolog
  • Maxia848

    Semangat. Ini great. Wohoo

    Comment on chapter Prolog
  • Laylilaaa

    Keren ceritanya! Semangat

    Comment on chapter Prolog
  • Minebendita

    Keren loh! Semangat terus!

    Comment on chapter Prolog
  • dede_pratiwi

    nice story, ditunggu kelanjutan ceritanya :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Error of Love
1316      633     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Kala Saka Menyapa
12011      2850     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
SATU FRASA
15615      3300     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
My Andrean
10967      1912     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
TRIANGLE
336      219     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
ADITYA DAN RA
18835      3121     4     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
Black Roses
32485      4637     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Lavioster
4013      1124     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
Pisah Temu
1039      561     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
My Soul
170      131     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...